NovelToon NovelToon
Tunangan Galak

Tunangan Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:211.8k
Nilai: 5
Nama Author: Arzeerawrites

“Arga, ini aku bawain sandwich buat kamu. Dimakan ya, semoga kamu suka,”

Argantara datang menjemput Shelina tunangannya hasil perjodohan karena suruhan orangtua. Ketika Shelina sudah masuk ke dalam mobil, Ia langsung mengemudikan mobil dengan kecepatan yang tinggi dan mengabaikan ucapan Shelina.

Tunangannya itu langsung panik ketika Argantara melajukan mobil dengan kecepatan yang tinggi tanpa memedulikan dirinya yang merasa trauma pernah mengalami kecelakaan lalu lintas di usia kecil.

“Arga tolong jangan ngebut, aku takut,”

“Lo pantes dapat hukuman ini ya. Nyokap gue nyuruh gue untuk jemput lo! Emang gue supir lo?! Hah?!”

“Tapi ‘kan—-tapi bukan aku yang minta, Ga,”

“Lo harus tau satu hal, gue benci sama lo! Walaupun gue udah putus dari cewek gue, dan dia ninggalin gue nggak jelas sebabnya apa, tapi gue masih cinta sama dia, dan gue nggak akan buka hati buat siapapun itu selain dia! Gue yakin dia bakal balik lagi,”

“Tapi ‘kan kita udah tunangan, Ga,”

“BARU TUNANGAN! GUE BENCI SAMA LO, PAHAM?!”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arzeerawrites, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

“Eh lo serius minta nomornya Shelina? Nih gue kasih, kebetulan gue dapat dari nyokap gue, bukan gue yang kepo,”

“Hahahaha anjir nggak lah. Gue bercanda doang,”

“Lah, serius juga nggak apa-apa, Sat. Ambil aja deh sama lo, dia nggak guna buat gue,”

“Tadi keisengan gue di kantin nggak dapat respon, anjir. Dia cuma nengok selain doang abis itu udah,”

“Ya mungkin dia ngira lo setan kali, atau lo nya kurang usaha. Harusnya lo jangan manggil dia gitu doang,”

“Terus ngapain maksud lo?”

“Ya lo samperin lah, lo aja kenalan, bahkan sekalian aja kalau perlu lo minta langsung nomor handphone dia,”

“Dih, orang gila lo ya? Heh, yang barusan lo omongin tuh calon istri lo sendiri, njir. Kok lo malah semangat nyodorin Shelina ke gue sih? Otak lo udah sinting apa gimana sih? Berobat gih, jangan dipendam sendiri. Daripada makin sinting,”

Jadi tadi ketika di kantin Satria sengaja memanggil Shelina beberapa kali tapi diabaikan oleh Shelina, hanya berhasil membuat Shelina satu kali menoleh kalau Satria tidak salah ingat. Ia hanya usil saja melakukan itu, dan anehnya tidak dilarang oleh Argantara. Malah barusan yang membuat Satria terperangah adalah, Argantara tidak keberatan memberikan nomor ponsel Shelina, memberikan izin untuk Satria supaya bisa mengambil Shelina karena kata Argantara, Shelina itu tak ada guna baginya. Maka tak salah kalau Satria mencemooh Argantara dengan kata-kata yang jahat. Menurut Satria, sahabatnya itu layak dibilang gila karena memang tanpa perasaan malah mendorong Shelina supaya bisa Ia miliki. Padahal Satria hanya bercanda saja niatnya memanggil-manggil Shelina tadi, dan juga meminta nomor Shelina pada Argantara supaya tahu reaksi Argantara yang ternyata di luar dugaannya.

“Sembarangan mulut lo, Sat,”

“Ya abisnya lo gila banget. Lo kok malah nyodorin tunangan lo sendiri ke sahabat lo? Bisa mikir nggak sih? Gue tuh nggak serius, anjir! Tapi kenapa lo malah serius nanggapinnya? Heh!

Lagian si Shelina itu manusia ya! Bukan barang. Seenak jidat lo sodorin ke gue. Kayak nggak punya hati banget lo, Ga,”

“Hati gue emang bukan buat Shelina, Bro,”

“Halah tau ah. Puyeng gue ngedengerin lo ngelindur mabok. Niat hati mau bercanda, eh malah semangat banget nyuruh gue ngambil Shelina,”

“Gue nggak mabok, serius!”

“Ya seriusnya lo tuh gue anggap mabok aja,”

“Eh tapi gue beneran, kalau lo mau sama dia gue persilahkan. Palingan, nanti dia nyerah nggak mau nikah sama gue. Jadi gue yakin cuma sampai pertunangan doang, nggak lebih dari itu,”

Satria terperangah mendengar ucapan Argantara yang menurutnya semakin susah untuk diterima akal sehatnya sebagai manusia.

“Maksud lo gimana? Orang dimana-mana kalau udah tunangan ya berharapnya bakal sampai ke pernikahan! Bukan ngarep nggak jadi nikah, ogeb! Lo gimana sih? Anjir, bingung gue,”

“Ya karena gue yakin dia nggak bakal kuat, dia nyerah sebelum nikah. Pegang aja kata-kata gue,”

“Nyerah gimana? Emang lo apain? Kok lo percaya diri banget berpikir kalau Shelina bakal nyerah,”

Argantara tersenyum miring mendengar pertanyaan Satria yang benar-benar penasaran sekali maksud dari ucapan Argantara.

“Jadi gini..”

“Entah apalagi yang bakal gue dengar dari mulut lo itu, Ga. Semoga gue kuat deh punya temen kayak lo, semoga pertemanan kita awet ya,”

“Hahahaha dengar dulu, bodoh!”

“Heh yang bodoh tuh elo! Kenapa gue bilang lo bodoh? Karena lo emang bodoh beneran no tipu-tipu. Jelas-jelas udah tunangan sama Shelina eh malah belum bisa move on dari mantan yang jelas-jelas sudah ninggalin lo tanpa alasan. Terus lo ngarep nggak jadi nikah ‘kan sama dia? Yang cocok disebut bodoh, ya elo lah, masa gue?”

Satria meluapkan kekesalan, dan rasa tidak terima atas pernyataan Argantara. Enak saja Ia dibilang bodoh. Seharusnya Argantara bercermin dulu dan cari tahu lagi yang bodoh saja.

“Nih ya, kalau urusan hati, lo emang bodoh banget, asli,”

“Diem! Gue sengaja bikin Shelina nggak nyaman sama gue supaya apa? Supaya dia nggak jadi mau nikah sama gue,”

“Bikin nggak nyaman gimana maksud lo?”

“Sikap gue nggak baik ke dia, otomatis dia bakal sedih, bakal mikir ulang untuk nerima perjodohan sialan itu,”

“Dih, makin miring otak lo,”

“Ah banyak bacot lo. Udah deh ngobrolnya, gue matiin ya,”

“Heh ntar dulu! Belum selesai ngobrol,”

Argantara berdecak, sejak tadi Satria itu menasehatinya, mengejeknya, tapi giliran Ia ingin mengakhiri pembicaraan, Satria malah menolak. Entah apalagi yang ingin disampaikan oleh Satria.

“Apaan lagi sih?”

“Lo seriusan nih?”

“Iyalah, emang muka gue ada tampang bohongnya gitu?”

“Kok lo gila sih? Lo bikin Shelina nggak nyaman pakai sikap lo yang nggak baik ke dia, gitu maksud lo?”

“Yoi, lo betul seratus persen “

“Kasian anak orang, Ga. Dia tuh nerima perjodohan karena patuh sama orang tuanya ‘kan? Shelina sama orangtuanya udah seyakin itu kalau lo orang yang baik, orang yang tepat buat Shelina tapi kok lo tega sih?”

Argantara terkekeh sinis. Shelina saja tega mengurungnya dalam hubungan yang tidak Ia inginkan ini. Seharusnya kalau memang tidak mau tersakiti, Shelina membantunya untuk memberikan penolakan atas perjodohan yang telah dibuat.

“Kalau dia tetap bertahan gimana? Seandainya dia tetap yakin kalau lo tuh pilihan yang paling tepat buat dia, apa yang bakal lo lakuin? Apa lo bakal kabur gitu supaya nggak jadi nikah sama dia?”

Argantara menghembuskan napas kasar. Jujur, Ia juga belum tahu apa yang harus Ia lakukan bila seandainya Shelina tetap bertahan ingin menjadi istrinya.

“Kok lo diam? Lagi mikirin cara selanjutnya ya?”

“Gue yakin sih dia bakal nyerah. Dia nggak bakal mau lah sama cowok yang nggak baik sikapnya ke dia? Kalau dia mau, ya berarti dia bodoh,”

“Gue yakin sih lo bakal melunak, dan dia bakal bertahan. Nah kalau itu benar terjadi, artinya jodoh lo ya emang Shelina, Beo. Jangan lo elak takdir itu,”

“Anjir! Lo kenapa ngomong gitu sih! Nggak usah bawa-bawa takdir deh lo. Benci banget gue dengarnya,”

Satria berharap Argantara bisa melunak. Karena sekeras apapun seseorang kalau dibalas dengan kelembutan, pasti akan melunak dengan sendirinya.

“Jangan ngomongin takdir gimana sih maksud lo? Kita nih manusia punya takdir, yang ngatur takdir kita udah ada, dan itu nggak bisa diganggu gugat. Mau nggak mau, lo terima deh itu takdir yang udah dikasih ke lo. Masa lo mau ngatur Tuhan sih? Emang lo berani? Nggak takut dikasih azab? Hah? Lo pasti sering dengar omongan kayak gini ‘kan ‘Jodoh, maut, rezeki itu udah ada yang atur’ masa iya lo nggak pernah dengar itu? Ibadah nggak sih lo?”

“Kampret! Gue ibadah lah. Sholat gue rajin biar gini-gini,”

“Hahahaha iya gue tau lo anak baik-baik. Makanya dijauhin dari yang nggak baik. Apa itu? Banyak hal lah. Coba lo renungi satu-satu. Nah, karena lo baik, didekatkan sama yang baik-baik, salah satunya Shelina,”

“Lo tau darimana sih kalau dia itu baik? Lo jangan sok tau,”

“Gue emang belum kenal dia sih, tapi gue sebagai anak juga yakin sama pilihan orangtua, nggak kayak elo! Gue percaya kalau pilihan orang tua itu udah paling baik buat gue. Apalagi konteksnya di sini, orangtua lo sama Shelina udah saling kenal ‘kan? Ya pastilah mereka udah tau juga gimana Shelina makanya dijodohin sama lo, yang anak tunggal. Kalau Shelina nggak baik, orangtua lo nggak bakal jodohin lo sama Shelina, mereka nggak mau lah anak mereka ngabisin hari-harinya sama perempuan yang nggak baik, percaya aja, Ga,”

Obrolan antara Argantara dengan Satria melalui telepon kali ini berlangsung cukup lama, dan isinya juga benar-benar ada, tapi entah sampai ke hati dan pikiran Argantara atau justru malah dianggap angin lalu oleh lelaki yang begitu membenci tunangannya itu.

“Dengar nggak lo? Percaya aja sama takdir, dan pilihan orangtua. Insya Allah selamat dah hidup lo,”

“Dih, kalau ternyata itu semua nggak benar gimana? Gue sebagai manusia punya hak untuk milih pasangan gue sendiri lah,”

“Gue kalau jadi orang tua lo ya, emang mendingan jodohin lo sama yang lain sih, yang lebih pantas, daripada ngebiarin lo untuk habisin waktu mikirin perempuan yang udah ninggalin lo tanpa alasan kayak si Alya,”

“Udah deh, gue nggak mau lagi lanjutin obrolan kita ini. Udah gue dipojokin, dikatain gila, disuruh nerima takdir, nggak ada yang benar kalau buat gue. Coba kalau si Shelina tuh, didewakan banget,”

Argantara langsung mengakhiri sambungan teleponnya bersama Satria karena sejak tadi Ia ditempatkan pada posisi pihak yang bersalah.

1
Nadira Alexa
Lumayan
Checilia Manalu
kpn ya merekka bucinnya
Desi Irawati
lagian istrinya bego bgt. terlalu baik
Ovi Malik
bikin mati aja tuh uler
Deerma Lalu Lalang
membosankan nih ceritany bertele2
Deerma Lalu Lalang
sekarang jahat cb nti termehek2 lo
Rina Wardani
ini percakapan suami istri atau percakapan anak SD sih 🙄
Dwi Winarni Wina
muak sm shelina nanti dah jatuh cinta tau rasa dicuekim balik sm shelina.

.
Dwi Winarni Wina
Luar biasa
Dwi Winarni Wina
arga shelina gadis yg baik hati knp tdk suka dia setidaknya perlakukan dia baik2 jgn sampe menyakitinya klo emang tdk suka....
Dwi Winarni Wina
arga benci dan cinta beda tipis elo lama2 jatuh cinta sm shelina bucin banget.....
Dwi Winarni Wina
kasian shelina trauma sampai2 kakek neneknya meninggal
Dwi Winarni Wina
arga shelina gadis baik pasti cocok sm dia....
Dwi Winarni Wina
arga mending sm shelina yg jelas klo sm alya gak jelas ini...
Dwi Winarni Wina
coba arga menerima shelina sebagai calon istri km...
Renjani Soraya
kbnyakan basa basi deh thor ga tu de poin, bikin bosen
Rahma Dina
kurang bagus ceritanya banyak diulang dan alurnya datar...
Ali Assegaf
,ada ya othor bucin tingkat monyet
Cangji Romalah
mtp
Eridha Dewi
next thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!