Mungkin semua orang mengatakan aku lah wanita yang paling beruntung di dunia ini,dimana aku yang hannya lulusan sekolah menengah dinikahi seorang pegawai negri yang memiliki pangkat tinggi.Aku bahkan rela meninggalkan agama dan orang tuaku yang tidak merestui hubungan kami demi suamiku.
Tapi siapa yang menyangka pernikahan ini telah membuatku menyesal seumur hidup bahkan aku sudah menggadaikan agama ku demi suami yang hannya menganggap ku babu.
Mungkin ini karma yang harus ku jalani,yang menentang orang tuaku demi pria yang memiliki pangkat tinggi.
ikuti kisah rumah tanggaku,akankah aku bertahan dengan suami yang ringan tangan ditambah mertua yang sangat kejam? Akan kah orang tua ku menerima aku kembali setelan aku murtad dari agamaku demi pilihan ku?
jangan lupa dukungannya kak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13 ~ Ular berkepala dua ~
Meri tersenyum kecil saat mendengar jawaban dari Leo,rasa cintanya terhadap pria itu semakin besar.Meri dari kecil sudah jatuh cinta terhadap Leo,tapi hubungan mereka renggang saat Meri kuliah mengambil kedokteran,dia pokus beberapa tahun ini untuk kuliah sehingga Leo menikah tanpa memberi kabar.
Paras Meri memang jauh di bawah standar,di bandingkan dengan Kenan memang Meri kalah jauh,walaupun kenan jarang sekali perawatan dan memakai scancare wajahnya tetap mulus dan bodinya tetap cantik dan itulah yang membuat Leo jatuh cinta kepada Kenan tapi semaunya berubah biasa saja saat Kenan sudah menjadi miliknya.
Mobil mereka sampai di bagasi rumah,Kenan berlari dari dalam rumah untuk menyambut suaminya,dan saat Meri keluar dari mobil suaminya seketika senyum dari wajah Kenan hilang begitu saja.
"Kenan kamu tidak usah masak malam untuk kami,tadi kami sudah makan diluar." Ucap Leo lalu dia masuk bersama Meri kedalam rumah mengabaikan Kenan yang masih berdiri di dekat pintu.
"Hmm....Kenan kenapa kamu menolak pemberian Meri tadi pagi,kamu ada uang untuk beli baju hingga kamu sudah berani menolak pemberian Meri." Ucap Leo dia menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah Kenan tatapan mata yang sangat tajam.
"Mas..Sekali pun aku tidak punya uang dan tidak bisa menghasilkan uang aku tidak Sudi menerima pemberian wanita itu,untuk apa aku menerimanya dan apa tujuan dia untuk memberikan baju itu untukku?"
Leo membelalakkan matanya saat mendengar kata-kata istrinya yang tidak dia sangka akan berani mengucapkan itu di depannya.
"Kenan apa salah ku,kamu tega mengatakan itu kepadaku,padahal niatku baik untuk memberikan itu,kalau kamu keberatan aku tinggal di rumah ini besok aku akan segera pindah.
Kenan menatap Meri dengan tatapan yang sulit di artikan,dia merasa Meri sedang mencoba bermain-main dengannya.Leo menatap Kenan dengan tatapan sinis lalu menghampirinya.
"Plak...." Meri cukup kaget saat Leo tiba-tiba melayangkan pukulan keras di wajah istrinya dia tidak menyangka Leo akan semudah itu memukul istrinya hannya karena masalah kecil.
"Dasar istri kurang ajar,seharunya kamu sadar diri,kamu tidak bisa melakukan apa pun di rumah ini kecuali menghabiskan uang,terus kenapa kamu harus sombong."
"Pukul...Pukul...Pukul aku mas,pukul mulai hari ini aku tidak sudi untuk melayani mu lagi,kalau kamu keberatan aku makan di rumah ini aku tidak akan makan disini." Ucap Kenan.Saat itu Leo cukup kaget melihat keberanian istrinya untuk melawannya dia tidak menyangka Kenan begitu berani membuka mulutnya dan bahkan membentaknya ulang.
"Maafkan aku mas,kehadiran ku sudah membuat keributan di rumah ini."
"Tidak papa kamu tidak perlu memikirkan itu." Ucapnya.Meri dan Leo masuk ke kamar masing-masing,di dalam kamarnya Kenan mengabaikan Leo.
Kenan sama sekali tidak mau lagi menangis hannya karena masalah seperti ini,cukup terlalu sakit baginya selama ini hingga pukulan dan hinaan suaminya sudah tidak mempan untuknya lagi.
"Sekali lagi kamu berani melawanku di depan orang lain aku akan menghajar mu." Leo sengaja memancing pembicaraan dan ternyata Kenan mengabaikan ucapannya,Kenan malah membentangkan tempat tidur di bawah ranjang lalu menidurkan Naira di atas matras.
Leo menarik napas panjang saat Kenan tidur dibawah rasanya dia cukup kesal tapi dia tidak berani lagi untuk bicara.
💗💗💗bersambung 💗💗💗