Pernikahan Penuh Dusta Dan Siksa Batin
Keenan baru saja kembali dari pasar,dia sudah melihat wajah bengis mertuanya menunggu di depan pintu rumahnya.Rumahnya dan mertua memang hannya beda pintu,ibu mertuanya tidak mengijinkan mereka untuk pindah rumah jauh apalagi suaminya Leo sudah memiliki rumah sejak dia masih lajang.
"Keenan mana sisa uang belanja pemberian Leo,kata Leo minta sama kamu sebelum dia berangkat kerja." Ucap Maya mertuanya sambil berkacak pinggang.Dia bagaikan juragan penagih hutang yang datang pagi-pagi.
"Bu memang masih ada uang sisa belanja ,tapi ini untuk beli susu Naira Bu,kebetulan punya dia udah habis." Jawab kenan.
"Memangnya aku peduli,mau habis atau mau apa aku tidak peduli intinya berikan uangnya padaku,karena aku mau undangan ke kampung sebelah."Ucap sinis lalu merampas uang dari tangan Kenan dengan paksa.
"Enak saja pakai uang Leo sembarangan,makanya kamu kerja cari uang,kalau aku tidak berjuang mati-matian menguliahkan Leo bahkan menjual banyak tanah untuk menyekolahkan dia mungkin hari ini dia cuma kuli bangunan,sudah wajar dong aku yang menikmati gajinya bukan kamu...Ngerti!!" Ucap mertuanya lalu pergi begitu saja meninggalkan Kenan yang masih berdiri di tempatnya.
Kenan menghela napas panjang,mungkin dia sudah mendengar kata-kata mertuanya itu lebih dari seribu kali semenjak dia menikah dengan suaminya tiga tahun yang lalu.
Kenan seorang wanita umur dua puluh tujuh tahun,dia dinikahi suaminya Leonardo tiga tahun yang lalu seperti kata orang dia adalah wanita yang paling beruntung karena dinikahi pria sukses seperti Leonardo yang bekerja di ASN di kantor Dinas kesehatan.
Kenan mengabaiakan larangan orang tuanya demi menikah dengan Leo,karena mereka menikah beda agama dan dengan terpaksa dia harus mengikuti agama suaminya.
Kenan masuk ke dalam rumah,lalu dia berdiri di dekan pintu kamar menatap putri kecilnya yang masih tidur di atas ranjang.Kenan menghela napas panjang dia tidak tau berapa lama lagi bertahan tinggal dengan mertua yang begitu kejam di tambah suami yang sangat kasar dan tidak berperikemanusiaan.
Kalau tidak karena memikirkan putri kecilnya mungkin sudah lama dia meninggalkan suaminya yang begitu kejam.
"Kenan....Kamu ngapain berdiri saja disini ibu mau pergi undangan bereskan rumah ibu sekarang." Perintah ibunya.
"Tapi Bu...Aku juga sibuk Naira panas Bu aku tidak mungkin meninggalkan dia disini."
"Banyak sekali alasan kamu ya,memangnya kamu tidak bisa menggendongnya sambil bekerja,kamu jangan terlalu manja.Mentang-mentang suami mu pegawai kamu tidak bisa membereskan rumah sekaligus mengurus anakmu,ibu saja dulu kerja ke sawah sambil membawa Leo bisa...Kok tidak kayak kamu banyak tingkah." Maki mertuanya,Kenan menelan saliva nya ucapan mertuanya adalah sebuah perintah yang tidak bisa di bantah sama sekali.
Setelah puas memakinya,mertuanya akhirnya pergi Naira yang mendengar suara keributan mertuanya lansung bangun dan menangis.
Kenan mengabaikan semua pekerjaan di rumahnya,dia terlebih dahulu mengerjakan semua pekerjaan di rumah mertuanya sekaligus memasak dan mencuci semua pakaian mereka yang berjumlah empat orang.
Setelah selesai membereskan pekerjaan dirumah mertuanya,Kenan kembali ke rumah mereka disana semua pekerjaan sudah menunggunya padahal hari sudah mulai sore.
Tidak ada waktu bagi Kenan untuk makan karena takut suaminya pulang kerja dan rumah masih berantakan dan makanan belum ada dia tidak mau menerima makian dari mulut suaminya yang sangat berbisa.
Bekerja sambil menggendong anak cukup melelahkan bagi Kenan dia menurunkan bayinya lalu duduk di dan menghela napas panjang.
"Naira kamu lapar sayang? sebentar ya ibu akan memasak untukmu kamu jangan bandel ya."Ucap Kenan lalu dia berdiri dan mulai memasak makanan untuk mereka sore harinya.
Belum selesai memasak mobil suaminya Leo sudah tiba di rumah,terdengar suara ribut-ribut,dia sudah mengenali suara itu mertuanya yang banyak ngomong dan tinggi hati,mungkin dia pulang dengan suaminya hingga mereka terlihat satu mobil.
"Kenan.....Kenan,kamu dimana lama sekali apa yang kamu lakukan di dapur sana!!"
"Maaf mas aku sedang memasak,sebentar ya mas aku akan buatkan kamu kopi." Ucap Kenan dia ingin membalikkan tubuhnya tiba-tiba Suaminya memekik.
"Kenan....Kamu bodoh ya..Kamu tidak tau apa tugas kamu sebagai istri...Harus berapa kali aku mengajari mu,lama-lama aku muak lihat orang bodoh seperti mu?"
"Salah aku apa lagi mas?"
Leo tiba-tiba beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan ke arah Kenan dia hampir menampar wajah kenan tapi dia menahan tangannya di atas karena ada suara takut memanggil mertuanya.
"Dasar istri tidak berguna sama sekali,aku sudah beberapa kali bilang kalau aku pulang kerja dan sudah duduk di sopa kamu harus membuka sepatuku sebelum kamu menyiapkan kopi untukku kamu mengerti istri bodoh...Sampai berapa kali aku mengajari ku hah!!?"
"Maafkan aku mas,aku lupa dengan aturan itu." Ucap Kenan,lalu dia jongkok di depan Leo dan membuka kedua sepatu suaminya.
Tidak sadar mata yang sudah menahan air mata harus jatuh saat itu juga,dia berusaha menyembunyikan air mata itu sebelum suaminya benar-benar marah dan akan memukulinya seperti hari-hari yang berlalu.
Kenan pamit dari hadapan suaminya lalu menyiapkan kopi untuk suaminya,Kenan Merasa beruntung karena anaknya tidak terlalu nakal bahkan dia seakan tau apa yang di rasakan oleh ibunya.
Setelah memberikan kopi untuk suaminya Kenan melanjutkan pekerjannya memasak untuk makanan mereka malam harinya.
Pada saat dia sedang sibuk melakukan pekerjanya tiba-tiba dia mendengar suara mertuanya yang ribut di ruang tamu.
"Leo mana istri mu? dia memang tidak bisa di harapkan untuk apa pun ya...Kalau tidak membuat ibu marah sekali saja dalam sehari aku rasa dia tidak bisa hidup ya....
"Kenan....." Kenan mematikan kompornya lalu dia berlari menemui suami dan mertuanya yang sudah ada di ruang tamu.
"Ada apa mas?"
"Kenan aku bilang tadi kamu kerja di rumah...Terus kenapa kamu belum tidak menyetrika semua pakaian di dalam kamar?
"Tapi Bu...Aku juga bekerja di rumah,"
"Setrika sekarang..."
"Aku be_
"Brang.....Kamu tidak mendengar apa yang aku katakan..Lakukan sekarang juga. Kenapa kamu terlalu lamban jadi wanita apa kamu mau aku ceraikan harusnya kamu beruntung memiliki suami seperti ku ya...Memangnya kamu menikah denganku apa yang kamu bawa,kecuali diri mu dan juga beberapa baju sampah mu itu,kamu ada tidak uang, kamu ada bawa emas, jadi kamu pantas jadi pekerja di rumah ini." Leon membanting gelas kopi yang ada di meja lalu memakinya tanpa perasaan sedikit pun dan Kenan sama sekali tidak diberi kesempatan untuk membela diri.
💗💗💗bersambung 💗💗💗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
mama Al
aku mampir kak
2023-04-17
1
Daun tua
Cerita yang cukup menguras air mata
2023-04-03
0