NovelToon NovelToon
Sea Lovers

Sea Lovers

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Humairah_bidadarisurga

Sea adalah gadis yang selalu menemukan kedamaian di laut. Ombak yang bergulung, aroma asin yang menyegarkan, dan angin yang berbisik selalu menjadi tempatnya berlabuh saat dunia terasa menyesakkan. Namun, hidupnya berubah drastis ketika orang tuanya bangkrut setelah usaha mereka dirampok. Impiannya untuk melanjutkan kuliah harus ia kubur dalam-dalam.

Di sisi lain, Aldo adalah seorang CEO muda yang hidupnya dikendalikan oleh keluarga besarnya. Dalam tiga hari, ia harus menemukan pasangan sendiri atau menerima perjodohan yang telah diatur orang tuanya. Sebagai pria yang keras kepala dan tak ingin terjebak dalam pernikahan tanpa cinta, ia berusaha mencari jalan keluar.

Takdir mempertemukan Sea dan Aldo dalam satu peristiwa yang tak terduga. Laut yang selama ini menjadi tempat pelarian Sea, kini mempertemukannya dengan pria yang bisa mengubah hidupnya. Aldo melihat sesuatu dalam diri Sea—sebuah ketulusan yang selama ini sulit ia temukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Humairah_bidadarisurga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33

Sea menatap Aldo yang berdiri di ambang pintu kamar mereka malam itu. Matanya teduh, namun dalamnya sorotannya menunjukkan sesuatu yang lebih dari sekadar kasih sayang. Ada rasa syukur, ada rasa lega, dan ada rasa ingin memiliki sepenuhnya.

"Kau lelah?" Aldo bertanya sambil berjalan mendekat.

Sea tersenyum tipis, meletakkan buku yang sedang dibacanya di atas meja kecil di samping ranjang. "Tidak terlalu. Aku justru merasa lebih ringan setelah semuanya selesai."

Aldo duduk di tepi ranjang, jari-jarinya perlahan menyentuh pipi Sea, menelusuri lekuk wajah istrinya dengan penuh kelembutan. "Aku tahu semuanya ini cukup menguras pikiranmu. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku selalu ada untukmu."

Sea menutup matanya sesaat, menikmati kehangatan jemari Aldo yang menyentuhnya. Hatinya terasa penuh dengan cinta dan kepercayaan. "Aku tahu, Aldo. Aku tahu."

Tanpa perlu banyak kata, Aldo menarik Sea ke dalam pelukannya. Ia mengecup keningnya, kemudian turun ke pelipis dan pipinya. Sea membalas dengan melingkarkan tangannya di leher Aldo, membiarkan dirinya tenggelam dalam keintiman yang mulai tumbuh di antara mereka.

Malam itu menjadi saksi bagaimana mereka saling meyakinkan satu sama lain. Aldo mencintai Sea dengan sepenuh hatinya, memastikan bahwa Sea tahu dia adalah satu-satunya yang berharga dalam hidupnya. Sentuhan mereka tidak lagi sekadar fisik, tetapi juga sebuah janji, sebuah penegasan bahwa mereka adalah pasangan yang akan melewati segalanya bersama.

Setelah malam yang penuh gairah, Sea terbangun lebih dahulu. Ia menoleh ke samping, melihat Aldo masih tertidur dengan tangan melingkar di pinggangnya. Ada ketenangan di wajah Aldo yang jarang ia lihat di saat suaminya sibuk bekerja.

Sea tersenyum dan membiarkan dirinya tetap dalam dekapan Aldo untuk beberapa saat sebelum akhirnya bangkit dan pergi ke dapur. Ia ingin menyiapkan sarapan untuk mereka berdua sebagai bentuk kasih sayangnya.

Ketika Aldo bangun dan mencium aroma kopi yang menguar di udara, ia berjalan ke dapur dan menemukan Sea tengah sibuk menyiapkan roti panggang dan telur orak-arik.

"Pagi, sayang," kata Aldo sambil merangkul Sea dari belakang dan mencium lehernya.

Sea terkikik. "Pagi, suamiku yang manis. Tidurmu nyenyak?"

"Sangat. Berkat istriku yang luar biasa."

Mereka menikmati sarapan bersama, bercengkerama tentang rencana mereka ke depan. Sea membicarakan kembali tentang mimpinya membuka usaha kecil. Aldo dengan antusias mendukungnya dan bahkan menawarkan bantuan untuk mencari tempat yang cocok.

Hari-hari mereka pun berlalu dengan kebahagiaan yang semakin tumbuh. Sea semakin mendalami kelas memasaknya, sementara Aldo tetap sibuk dengan pekerjaannya. Meski begitu, mereka selalu menyempatkan waktu untuk bersama, menikmati kebersamaan yang semakin erat.

Cinta mereka semakin dalam, dan mereka tahu, tak ada lagi bayangan masa lalu yang bisa mengganggu kebahagiaan mereka.

Sea dan Aldo menikmati hari-hari mereka dengan semakin mesra. Setelah insiden dengan Karin benar-benar selesai, Sea merasa lebih tenang. Cintanya pada Aldo semakin dalam, dan setiap sentuhan maupun kata-kata dari suaminya selalu berhasil membuatnya merasa aman dan dicintai.

Suatu malam, setelah makan malam romantis yang disiapkan Sea, Aldo menariknya ke dalam pelukan di ruang tamu. Mereka duduk di sofa, hanya diterangi oleh cahaya lilin yang masih menyala di meja makan.

"Aku suka melihatmu seperti ini, Sea," ucap Aldo sambil memainkan jemari Sea di tangannya. "Bahagia, penuh semangat, dan lebih percaya diri."

Sea tersenyum. "Itu semua karena kau selalu ada untukku. Kau selalu mendukungku, Aldo."

Aldo mencium punggung tangannya. "Karena kau adalah duniaku, Sea. Aku ingin melihatmu bahagia setiap hari."

Sea menyandarkan kepalanya di bahu Aldo, menikmati kehangatan tubuhnya. "Aku ingin selalu bersamamu, di setiap saat."

Aldo mengangkat dagunya, menatap matanya dalam sebelum mengecup bibirnya perlahan. Kecupan itu semakin dalam, penuh cinta dan gairah yang tak terbendung. Aldo membimbing Sea ke dalam pelukannya, merasakan setiap detik kebersamaan mereka yang semakin membakar api cinta di antara mereka.

Malam itu, mereka kembali menyerahkan diri dalam dekapan satu sama lain, memastikan bahwa cinta mereka tidak hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam setiap sentuhan dan desahan yang tercipta di antara mereka.

---

Keesokan paginya, Sea terbangun lebih dulu. Ia menatap Aldo yang masih tertidur dengan damai, rambutnya sedikit berantakan, dan wajahnya terlihat begitu tampan. Sea tersenyum dan mengecup keningnya dengan lembut sebelum bangkit dari ranjang.

Saat ia sedang menyiapkan sarapan, Aldo tiba-tiba memeluknya dari belakang, membuatnya terkikik. "Pagi, suamiku yang manja."

Aldo terkekeh dan mencium lehernya. "Aku hanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan istriku yang luar biasa."

Sea menoleh dan mencubit hidungnya. "Kau ini benar-benar bucin, ya?"

Aldo tertawa. "Tentu saja. Aku memang bucin hanya untukmu, istriku tersayang."

Mereka menikmati pagi itu dengan penuh cinta, berbicara tentang rencana masa depan mereka. Sea semakin yakin ingin membuka usaha kecil, dan Aldo berjanji akan membantu mencarikan tempat terbaik untuknya.

Cinta mereka semakin erat, dan hari-hari mereka dipenuhi dengan kebahagiaan yang tak tergantikan. Mereka tahu, selama mereka saling mencintai dan mendukung, tak ada yang bisa menggoyahkan kebahagiaan mereka.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!