NovelToon NovelToon
Shan Tand Dan Tahu Ajaib

Shan Tand Dan Tahu Ajaib

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Ilmu Kanuragan / Kultivasi Modern
Popularitas:320
Nilai: 5
Nama Author: Fauzy Husain Bsb

Apa yang terjadi jika Seorang Pendekar Nomer satu ber-Reinkarnasi dalam bentuk Tahu Putih?

padahal rekan Pendekar lainnya ber-Reinkarnasi dalam berbagai bentuk hewan yang Sakti.

Apakah posisi sebagai Pendekar Nomer Satu masih bisa dipertahankan dalam bentuk Tahu Putih?

ikuti petualangan serunya dengan berbagai Aksi menarik dan konyol dari Shantand dan Tahu Ajaib nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fauzy Husain Bsb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kutukan Sang Pendekar Nomer 1

Reinkarnasi Absurd

Siapa yang tak kenal Bhaskara Jagat, atau lebih dikenal sebagai Bhaskara Jliteng—pendekar nomor satu yang paling ditakuti di dunia persilatan?

Kesaktiannya berada jauh di atas para legenda Pendekar di Zamannya. Mungkin karena sudah tak menemukan lawan sepadan, ia kerap melakukan hal-hal di luar nalar, bahkan sampai membuat para dewa naik pitam.

Salah satu ulah gilanya, Bhaskara menciptakan aturan baru dalam dunia persilatan. Ia mengganti tingkatan para pendekar dengan istilah tahu. Jika seseorang masih pemula, ia disebut Tahu Satu, dan seterusnya. Sementara itu, Bhaskara sendiri menobatkan dirinya sebagai Dewa Tahu.

Betapa sombongnya!

Namun, bukan itu masalahnya...

Bhaskara bukan hanya kuat, tetapi juga mata keranjang. Ia berani menggoda istri para dewa—sebuah tindakan yang bahkan bagi pendekar sesakti dirinya adalah sebuah kebodohan. Murka, para dewa pun menjatuhkan hukuman berat padanya: reinkarnasi!

Namun, sebelum dikirim ke dunia baru, Bhaskara diberikan kesempatan untuk memilih bentuk kehidupannya yang berikutnya.

> "Apa yang kau inginkan dalam kehidupan selanjutnya?" tanya Dewa Hakim dengan suara menggelegar.

Bhaskara berpikir. Seumur hidupnya, ia sering ditolak wanita karena kulitnya hitam legam meskipun wajahnya menarik.

Ia merasa ini adalah kesempatan emas untuk mengubah nasib. Tanpa ragu, ia menjawab,

> "Aku ingin punya kulit putih, mulus, dan jadi rebutan para wanita!"

Dewa Hakim menyeringai.

> "Baiklah. Permintaanmu terkabul!"

CLING!

Cahaya menyilaukan menyelimuti tubuh Bhaskara.

Lalu...

Ia terbangun di tengah suara riuh.

Tubuhnya diraba-raba oleh banyak wanita!

Dan lebih buruknya lagi... ia tak mengenakan sehelai benang pun!

> "Wah, putih sekali...!"

"Yang ini sangat halus dan lembut..."

Suara perempuan-perempuan itu terdengar penuh kekaguman.

Tangan-tangan mereka terus meraba-raba tubuhnya. Dari nada suara mereka, Bhaskara bisa merasakan sesuatu yang luar biasa: para wanita ini memperebutkannya!

Impian Bhaskara akhirnya terkabul!

Kini, ia benar-benar jadi rebutan para wanita!

Bhaskara nyaris tertawa terbahak-bahak. Ini surga! Tubuhnya yang dulu kasar dan hitam legam kini halus, lembut, dan begitu diidamkan banyak perempuan. Ia bisa merasakan sentuhan-sentuhan penuh kasih sayang itu.

Namun, ada sesuatu yang aneh…

Ketika ia mencoba menggeliat menikmati momen indah ini, tubuhnya tidak bisa bergerak!

Jantungnya berdegup kencang. Dengan perlahan, ia membuka matanya.

Pemandangan pertama yang ia lihat adalah… para wanita bertubuh besar mengelilinginya.

Dan lebih buruknya lagi… ia berada di tengah pasar!

Bhaskara mulai panik.

Apa-apaan ini? Kenapa ia di sini? Kenapa tubuhnya terasa aneh? Kenapa ia tidak bisa bergerak bebas seperti biasa?

Ia mencoba mengangkat tangannya, namun tak bisa?!

Dan saat itulah, ia menyadari kenyataan pahitnya.

> Ia sudah bereinkarnasi... menjadi...

TAHU PUTIH.

Dunia Bhaskara seakan runtuh.

> "T-Tidak mungkin...! Ini... ini tidak masuk akal!"

Ia ingin berteriak. Ia ingin memprotes nasib sial ini.

Namun, mulutnya hanya berupa sobekan tipis.

Tak ada suara yang keluar.

Yang lebih buruk lagi, seorang ibu paruh baya sebut saja namanya Bu Tarsum dengan tatapan penuh nafsu (nafsu belanja, tentu saja) menggenggam tubuhnya erat.

> "Ini dia! Tahu paling putih dan lembut! Pas untuk lauk makan malam!"

Bhaskara merasakan kengerian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

> “T-Tunggu! Jangan bilang aku akan... AKU AKAN BERAKHIR DIMASAK?!”

Bhaskara masih tak percaya.

Ia, pendekar nomor satu dunia persilatan, kini hanya sepotong tahu putih!

Dulu, namanya disegani. Para pendekar berlutut di hadapannya, lawan-lawannya bergetar ketakutan, dan wanita-wanita terpikat—setidaknya itulah yang ia pikirkan. Namun sekarang?

Ia ada di genggaman seorang ibu paruh baya, siap masuk ke kantong belanja!

> "T-Tidak! Ini mimpi, kan?! Aku tidak mungkin berakhir seperti ini!"

Tapi tidak peduli sekeras apa pun ia mencoba bergerak, tubuhnya tetap kaku dan kenyal.

Dari sudut pandangnya, Bhaskara melihat tumpukan tahu putih lain berjejer di atas meja kayu yang mulai lapuk. Beberapa di antaranya masih utuh, beberapa sudah dipotong kecil-kecil.

> "D-Dewa Hakim! Kita bisa bicara baik-baik, kan? Aku pikir aku bakal jadi manusia tampan, bukan jadi bahan lauk!"

Namun, tak ada jawaban.

Yang ada hanya suara si Bu Tarsum yang semakin bersemangat.

> "Bu Tarmi! Tahu ini masih segar, ya? Lihat, putih, kenyal, halus... Pasti enak digoreng!"

Bhaskara merinding. Kenyal? Enak digoreng?!

Sial! Aku harus keluar dari sini!

Tapi bagaimana?

Ia tak punya tangan, tak punya kaki. Bahkan ilmu silat tertingginya pun tak berguna jika tubuhnya hanya seonggok tahu!

Doom!

Sebuah suara berat menggema di dalam kepalanya.

> [Sistem Reinkarnasi Dewa Tahu Aktif]

Selamat datang, Bhaskara Jliteng!

Anda telah bereinkarnasi sebagai "Tahu Putih Ilahi".

Kemampuan khusus: "Absorpsi Nutrisi", "Loncat Kenyal", dan "Komunikasi dengan Makhluk Non-Manusia".

> "Hah?! Apa-apaan ini? Aku punya sistem?!"

Bhaskara hampir tertawa kalau saja ia punya mulut yang bisa terbuka.

Ini adalah keajaiban!

Masih ada harapan!

> "Oke, oke, mari kita lihat kemampuan yang kupunya..."

Tapi sebelum sempat berpikir lebih jauh—

BLUGH!

Tubuhnya dilemparkan ke dalam keranjang belanja bersama tahu-tahu lainnya.

"S-Sial! Aku harus segera keluar dari sini sebelum berakhir di penggorengan!"

---

Bhaskara merasa tubuhnya terguncang hebat saat si ibu paruh baya berjalan menuju rumahnya.

> "Oke, tetap tenang... Aku punya kemampuan! Mari kita coba satu-satu!"

Ia memeriksa daftar kemampuannya:

Absorpsi Nutrisi – Mampu menyerap elemen di sekitar untuk memperkuat diri.

Loncat Kenyal – Kemampuan melompat tinggi dengan elastisitas tahu.

Komunikasi dengan Makhluk Non-Manusia – Bisa berbicara dengan hewan dan benda hidup lainnya.

> "Nomor tiga tidak berguna sekarang. Tapi nomor dua... mungkin bisa kupakai!"

Bhaskara memfokuskan energinya, merasakan seluruh getaran di tubuhnya yang lembut.

> [Aktivasi "Loncat Kenyal"]

BWOING!

Tubuhnya melenting dari keranjang belanja!

Si ibu Tarsum terkejut.

> "Hah?! Tahu ini...bisa melompat?!"

Bhaskara melayang di udara, merasa bebas untuk pertama kalinya sejak bereinkarnasi.

Tapi masalahnya...

Ia tak bisa mengontrol arah loncatannya!

PLUK!

Ia jatuh tepat ke dalam sebuah keranjang sayur.

> "Sial... ini semakin kacau."

Syarat Kembali Menjadi Manusia

> Dunia ini kejam bagi tahu yang ingin hidup lama.

Bhaskara baru menyadari fakta itu setelah hampir dijadikan lauk dalam waktu kurang dari satu jam sejak bereinkarnasi.

Sekarang, ia teronggok di antara tumpukan sayuran busuk, tubuhnya dingin dan lembek. Ia tidak tahu bagaimana caranya bertahan. Tubuh manusianya dulu kebal dari racun, pedang, bahkan serangan tenaga dalam. Tapi kini, sedikit saja tangan manusia menyentuhnya, ia bisa berakhir di penggorengan.

Ia menghela napas—atau setidaknya mencoba, meskipun kini ia tak punya paru-paru.

> "Dewa-dewa ini benar-benar keterlaluan...!"

Tiba-tiba—

DING!

Dunia Seakan membeku.

Sebuah cahaya keemasan menyelimuti tubuhnya, dan suara megah bergema di dalam kepalanya.

> [Pesan dari Para Dewa]

"Bhaskara Jliteng, kau telah menerima hukuman reinkarnasi sebagai tahu putih."

"Namun, para dewa memberimu satu kesempatan untuk kembali menjadi manusia."

"Syaratnya: Kau harus mencari seorang pendamping manusia, membimbingnya dalam kehidupan, serta melakukan kebaikan bersama dengannya."

"Saat kau telah menjadi guru sejati bagi pendampingmu, kau akan mendapatkan kembali wujud manusiamu."

Bhaskara membeku.

> "Pendamping manusia? Guru sejati?"

Apa ini? Kenapa kesannya seperti tugas seorang pertapa suci?

> "Hei, Dewa! Aku ini pendekar, bukan biksu!"

Tapi suara itu tidak menjawab.

Cahaya perlahan memudar, dan dunia kembali bergerak seperti biasa.

Bhaskara menghela napas berat.

> "Baiklah... Jadi aku bisa kembali jadi manusia, tapi harus mencari murid dulu?"

Ia mengalihkan pandangannya ke sekeliling. Pasar masih ramai, orang-orang berlalu-lalang, sibuk dengan urusan masing-masing.

Di antara kerumunan, matanya tertuju pada seorang anak laki-laki kurus yang tengah mengais sisa makanan di dekat tumpukan sampah.

> "Tunggu..."

Sebuah ide gila muncul di kepalanya.

> "Jangan bilang aku harus mulai dari anak itu?"

1
Guchuko
Cerita yang menarik dan bikin geregetan. Semangat terus thor!
Fauzy Husain Bsb: ashiap.. thanks 😊
total 1 replies
L3xi♡
Jatuh cinta sama plot twistnya, bikin penasaran terus 🤯
Fauzy Husain Bsb: trima kasih kk/Grin//Smile/
total 1 replies
Fauzy Husain Bsb
ini adalah kisah konyol ttg reinkarnasi yg absurd, yok di coret 2 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!