NovelToon NovelToon
BERPINDAH TUBUH KE PUTRI SAMPAH

BERPINDAH TUBUH KE PUTRI SAMPAH

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Time Travel / Sistem / Murid Genius
Popularitas:3.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Nurul Senggrong

Alisha seorang desainer muda yang mengalami perpindahan tubuh , akibat pembunuhan yang dilakukan oleh salah satu musuhnya .

Apa yang sebenarnya terjadi dengan alisha ?

Tubuh siapa yang saat ini ia tempati ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembagian kerja

Renovasi rumah sebentar lagi selesai. Ketiga pengawal yang sudah berkeluarga itu juga sudah membawa keluarganya ke rumah . Mereka membawa istri dan juga anaknya.

Feng yin menempatkan mereka di ruang yang masih kosong. Mereka akan tinggal disana sambil menunggu rumah yang akan mereka tinggali siap.

Feng yin menyuruh beberapa pekerja untuk membangun rumah yang baru . Setiap rumah berisi dua kamar , ruang tamu , dapur , dan kamar mandi . Hal itu membuat para pengawal sangat senang .

tok tok tok

" Masuk ..." ucap Feng Yin dengan malas .

Saat ini Feng yin masih bergulung dalam selimut. Shui yang melihat tingkah majikannya hanya bisa geleng-geleng kepala .

" Nona ... ada yang ingin bertemu dengan anda."

" Siapa ?" tanyanya dengan malas .

" Istri dari pengawal ," jawab Shui dengan sopan .

" Oh... suruh mereka untuk menunggu. Aku akan bersiap dulu ," jawab Feng Yin dengan malas.

" Apa nona perlu bantuan saya ?" tanya shui yang melihat nona nya masih malas .

" Tidak perlu ... kamu boleh keluar dulu . Siapkan sesuatu untuk mereka ."

" Baik nona ."

Shui keluar dari kamar itu . Feng Yin melepaskan selimut yang membungkus tubuhnya. Dia turun dari ranjang dan berjalan ke kamar mandi dengan lambat .

Feng Yin melepaskan seluruh bajunya dan meletakkan di keranjang yang ada di pojok kamar mandi . Dengan malas dia membasuh muka dan mengalirkan air ke seluruh tubuhnya.

Setelah selesai mandi Feng Yin memakai baju sederhana. Memoles wajahnya dengan sedikit makeup. Kemudian keluar dari kamarnya.

" Selamat pagi semuanya ," sapa Feng Ying pada tiga orang yang duduk di ruang tengah .

" Selamat pagi nona , " jawab mereka kompak.

" Maaf membuat kalian lama menunggu," ucap Feng Yin .

Feng yin duduk di kursi kosong yang ada di depan mereka. Dia melihat ketiganya yang menatap dirinya dengan gugup .

" Tidak masalah nona , kami yang seharusnya minta maaf karena mengganggu."

" Baiklah ... Apa yang membuat kalian mencari ku sepagi ini ?"

" Kami ingin meminta pekerjaan kepada anda nona . Kata suami kami anda berkenan menjadikan kami pelayan ," jawab salah satu wanita yang duduk di kursi depannya.

" Sebelum aku menjawabnya... aku ingin bertanya dulu apa keahlian kalian ?"

" Saya dulunya bekerja di tukang jahit. Tetapi saya juga pandai bersih-bersih."

" Kalau disuruh memilih antara menjahit dan bersih-bersih, kamu memilih yang mana ?"

" Sebenarnya saya_ saya _ "

" Katakan sesuai dengan kata hatimu , jujur saja ," jawab Feng Yin sambil tersenyum lembut.

Hal itu membuat wanita itu yang tadinya takut dan ragu langsung menjawab dengan tegas.

" Saya ingin menjahit ."

" Kalau kamu ?" tanya Feng yin pada wanita yang ditengah .

" Bersih-bersih."

" Kamu !"

" Bersih-bersih."

" Baiklah... sesuai dengan keinginan kalian . Kamu akan menjahit dan kalian berdua yang bertugas untuk bersih-bersih. Apakah masih ada yang perlu ditanyakan lagi ?"

" Saya menjahit di mana nona ?"

" Tentu saja disini , kebetulan saya memang membutuhkan orang untuk menjahit ."

" Terimakasih putri ."

" Tidak perlu berterima kasih. Kita sama-sama butuh . Silahkan minum dulu tehnya ."

Mereka nampak sungkan dengan Feng Yin . Padahal mereka sudah tergiur dengan cemilan yang sudah dibuat oleh Shui . Begitupun dengan tehnya .

" Tidak perlu sungkan ... makan dan minumlah. Baru kalian boleh kembali ke tempat kalian ."

Tanpa sungkan lagi mereka bertiga menyantap hidangan yang tersaji diatas meja . Kemudian menghabiskan minumannya .

Setelah itu mereka undur diri . Kini hanya tinggal Feng Yin dan juga Shui di ruangan itu.

" Apakah kamu sudah masak?" tanya Feng Yin.

" Sudah nona ," jawab Shui dengan sopan .

" Tolong kamu siapkan makanannya di ruang makan ."

" Baik ."

Shui keluar dari ruangan itu untuk menyiapkan sarapan yang dipinta oleh Feng Yin . Tak lama kemudian Feng yin menyusulnya ke ruang makan .

Ternyata Shui memasak nasi goreng dan telur ceplok . Selain itu ada juga acar mentimun yang diletakkan di piring yang lain .

" Ini pedas kan Shui ?"

" Pedas nona . Sesuai dengan selera anda ."

" Terimakasih... ayo kita makan !"

Feng Yin menyantap makanannya dengan lahap . Ternyata masakan Shui sudah mengalami kemajuan . Dengan begini, dia tidak perlu lagi memasak. Kecuali dia ingin mencoba resep baru .

Setelah menghabiskan sarapannya, Feng Yin jalan-jalan di sekitar rumah . Dia ingin memantau secara langsung pekerjaan para pekerja.

Nampaknya pekerja yang ia suruh bertugas dengan sangat baik . Mereka memilih bahan berkualitas untuk pengerjaan. Sesuai dengan yang telah diinstruksikan oleh Feng Yin .

" Selama pagi nona ," sapa salah satu pekerja yang melihat kedatangannya.

" Selamat pagi ."

" Bagaimana hasil pekerjaan kami nona ?"

" Bagus ."

" Jika ada yang kurang nona bisa memberi tahukan kepada kami ."

" Tentu ... Apakah kalian sudah sarapan?"

" Sudah nona ."

" Oh ... baiklah kalau begitu . Silahkan lanjutkan pekerjaan anda . Saya hanya ingin memantau sebentar."

" Baik nona ."

Orang itu pun kembali melakukan pekerjaannya. Feng yin akui hasil kerja mereka sangat memuaskan.

Setelah puas memantau , Feng Yin pergi ke ruang jahit . Dia ingin mendesign baju untuk di jual . Dia harus mulai untuk mencari uang . Sebab tidak ingin terlalu tergantung dengan orangtuanya.

Feng Yin duduk di kursi miliknya. Kemudian dia mengambil kertas yang masih kosong . Dengan lihai dia menggambar desain baju .

Shui pergi ke pasar untuk membeli keperluan sehari-hari. Di tengah perjalanan dia ada yang menghadang .

" Wah ... ada gadis cantik nih ."

" Siapa kalian ?" tanya shui dengan takut .

" Tidak perlu tahu siapa kami . Kalau masih ingin selamat berikan semua Koin yang kamu punya."

" Tidak mau ... biarkan saya lewat ."

" Tidak bisa . Siapapun yang lewat sini harus memberikan koinnya pada kami . Atau kalau tidak ... "

" Kalau tidak apa ?"

" Kamu bisa menggantinya dengan tubuhmu ."

" Bangsat ... betapa menjijikan nya kalian . Bukankah ibu kalian juga seorang wanita ?"

" Tidak usah membawa nama ibu kami . Lebih baik kamu serahkan koin yang kamu minta atau tubuhmu pada kami ."

Tiga orang mendekat kearah shui . Shui mundur . Tubuhnya gemetar .

" Ambillah... tetapi biarkan saya pergi ," ucap shui sambil menyodorkan sekantong koin yang ia punya .

Dengan cepat salah satu dari penjahat itu mengambil kantong itu dengan tertawa .

" Ha ...ha ... ha. sekarang giliran tubuhmu yang kami nikmati."

" Bukankah kalian bilang akan melepaskan ku asal memberikan semua koin yang kumiliki."

" Memangnya kami bicara seperti itu ... seperti tidak deh ha ha ha."

Tubuh shui makin gemetar. Apalagi saat salah satu dari mereka merengkuhnya.

" Lepaskan!"

" Diam lah cantik ... kamu pasti akan senang merasakan surga dunia ."

" Lepaskan ... cuih !"

" Brengsek ... berani sekali kamu meludahi ku . rasakan ini !"

Plak

" Lepaskan aku ..."

" Tenang saja ... kami akan melepaskan mu saat kami sudah puas ."

bruk !

Satu tendangan membuat orang yang merengkuh shui terlempar . Hal itu shui gunakan untuk menjauh dari orang itu .

" Sialan ... siapa yang berani main-main denganku!"

" Lepaskan gadis itu !"

" Tidak usah mencampuri urusanku. Lebih baik kamu pergi dari sini . Kenapa kalian diam .... bereskan orang tua itu !"

" Baik ketua ."

Ternyata yang menolong shui itu sepasang paruh baya . Mereka mempunyai ilmu yang tinggi . Hanya dalam sekejap orang-orang itu terkapar dan melarikan diri .

" Sudah nak ... jangan menangis lagi . Sekarang katakan kepada kami dimana rumahmu, agar kami bisa mengantar mu ."

" Hiks ... terimakasih atas bantuan paman dan bibi . Seandainya paman dan bibi tidak menolong shui , entah apa yang akan terjadi ," ucap shui dengan tulus .

" Syukurlah kamu selamat nak . Lain kali jangan lewat di jalan sepi seperti ini sendiri . Kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Tetapi jika kita bisa menghindarinya kenapa tidak ."

" Sekali lagi terimakasih."

" Sama-sama... ayo kami antar!"

Sepasang suami istri itu mengantar Shui dengan kereta sederhana milik mereka.

1
Ayu handayani
Luar biasa
Suharnani
Kalau di jaman kuno, Bram itu klan iblis
Anggun Sektiaty
lanjut
Sity Herfa
cerita nya diluar nurul sich v ya ttp suka sama penasaran nanti ending nya gimana ya../Grin/
Sity Herfa
Mampir thor
Awal yg bagus /Smile//Smile/
Suharnani
Hahh😳
yaya
Luar biasa
Suharnani
Wahhh halunya luar biasa Thor. tapi suka bacanya, dari pada jenuh gak ada kerjaan. kerjaan rumah sudah beres
Suharnani
Pencuri lebih ok Thor untuk bahasa jaman kuno
Suharnani
Awas luh sampai menjilat ludah sendiri. gua tampol
Gak rela sih balik sama mahkota
Suharnani
serok ikan 😂
Suharnani
Sutil🤣🤣🤣
Suharnani
Dihh kepedan
Suharnani
Periuk bahasa mana Thor?
Phoobe Pudji
Luar biasa
Phoobe Pudji
nyesel ga tuh🤣🤣🤣
sarah arami
bagus ceritanya
loebaysriitem
Luar biasa
loebaysriitem
sadar akan perbuatan sendiri 🤣🤣🤣🤣🤣
A&R
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!