Menikah adalah cita-cita setiap wanita. Apalagi, ketika menikah dengan laki-laki yang begitu didamba dan dicintai.
Namun apa jadinya, ketika dihari pernikahan itu di gelar, justru mendapat kabar dari pihak mempelai laki-laki. Tentang pembatalan pernikahan?
Hal itulah yang tengah dialami oleh Tsamara Asyifa. Gadis yang berusia 25 tahun, dan sudah ingin sekali menikah.
Apakah alasan yang membuat pihak laki-laki memutuskan pernikahan tersebut?
Lalu, apakah yang Syifa lakukan ketika mendengar kabar buruk itu?
Akankah ia mengemis cinta pada laki-laki yang sangat ia cintai itu? Atau justru menerima takdirnya dengan lapang dada.
Hari pernikahan adalah hari yang begitu istimewa.
Tapi apa jadinya, jika di hari itu justru pihak laki-laki membatalkan pernikahan? Tanpa diketahui apa sebabnya.
Hal itulah yang di alami oleh Tsamara Asyifa.
Akankah ia akan mengemis cinta pada laki-laki yang sangat ia cintai itu, untuk tidak membatalkan pernikahannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ipah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Diet alami
"Kamu tahu ngga, diet alami yang sangat murah tapi memiliki khasiat yang bagus?"
"Apa?" Tsamara mendekatkan wajahnya menatap Thoriq, karena rasa keingintahuannya yang begitu besar.
"Senantiasa mengingat kematian, adalah cara menurunkan berat badan secara alami." Tsamara langsung tergelak mendengar penuturan Thoriq.
"Ah, itu pasti hanya bualan mu saja." Tsamara menjauhkan wajahnya dari Thoriq sambil membuang nafas kasar, lalu menaikkan sebelah sudut bibirnya.
"Hem, ya sudah. Aku tidak akan melanjutkan perkataan ku lagi kalau begitu." Thoriq melahap telur puyuh sekali hap. Hal itu membuat Tsamara kembali menelan saliva.
"Ini untukmu, tidak usah melihat ku seperti itu. Aku jadi malu." Thoriq mengulurkan satu tusuk telur puyuh dihadapan Tsamara. Pendirian gadis itu goyah, ia menerima uluran itu dan melahapnya dengan cepat.
"Nah, seperti ini nih. Pendiriannya mudah goyah. Belum bisa konsisten. Dan juga belum mau mengingat kematian." Thoriq terkekeh kecil.
"Memangnya cuma aku saja. Banyak kok orang lain yang labil dalam berdiet." sahut Tsamara tak terima.
"Memangnya kenapa orang mengingat mati tapi bisa menurunkan berat badan. Aku sedikit penasaran." aku Tsamara kemudian.
"Rasulullah pernah bersabda; Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian.
Dalam batas-batas tertentu, takut mati adalah wajar. Bahkan baik, apabila takut mati mampu menjadi pendorong atau motivator untuk berbuat berbagai kebajikan dan menjadi energi untuk menjauhkan diri dari kemaksiatan.
Dengan mengingat kematian, maka akan membuat hati kita semakin selektif dalam memilih dan memutuskan suatu perkara.
Misalnya mengingat tujuan kita itu makan. Makan tujuannya untuk menyokong tubuh kita agar bisa berdiri, dan melakukan aktifitas. Jadi, makanlah secukupnya.
Dan jangan menjadikan makan sebagai tujuan hidup kita. Misalnya ada makanan yang lagi viral, langsung ingin membeli dan mencobanya. Lagi marah, larinya langsung ke makanan. Ketika punya harta, membeli banyak makanan dan menimbunnya. Ketika perut sudah kenyang, tapi ada makanan yang menggiurkan, langsung trabas saja. Itulah yang tidak boleh kita lakukan.
Namun kamu juga perlu mengingat, takut mati menjadi sangat buruk apabila membawa kamu pada sikap apatis, tidak ada semangat hidup, bahkan putus asa.
Takut mati semacam ini harus disembuhkan dengan cara memupuk kesadaran bahwa setiap orang akan mati, baik cepat ataupun lambat. Kita tidak perlu takut mati, sebab mati pasti akan kita alami.
Yang harus kamu takuti, apa yang akan kamu bawa setelah mati. Jadikanlah takut mati sebagai motivator atau pendorong untuk berlomba dalam kebaikan.
Dan ketika aku membawa sepiring penuh makanan ini dihadapan mu, sesungguhnya aku ingin melihat seberapa besar konsisten yang kamu tunjukkan dalam program diet." Thoriq tersenyum simpul diakhir ucapannya.
Jantung Tsamara berdegup kencang, selama mendengar penjelasan dari laki-laki dihadapannya.
Meskipun baru mengenal, tapi pemuda itu tidak ragu untuk menularkan ilmunya. Tapi ketika diakhir kalimatnya, benar-benar membuat Tsamara malu.
"Terima kasih ya kak, atas ilmunya. Aku sangat senang mendapatkan tambahan ilmu. Karena memang aku sudah lama berhenti mengenyam pendidikan sejak mama ku meninggal." ucap gadis itu akhirnya.
"Sama-sama. Maaf, aku tidak bermaksud menyinggung soal mamamu. Semoga beliau diampuni dosanya dan diberikan tempat terbaik."
Pembicaraan mereka terus berlanjut. Setelah Tsamara memperbaiki niatnya, Thoriq mendukungnya untuk melakukan diet sehat. Laki-laki itu juga memberi tips-tips dalam berdiet.
Tidak hanya itu saja, ia bahkan juga menawarkan sebuah produk multigrain untuk melancarkan aksi dietnya.
Produk itu memang baru ia ciptakan. Dan ia ingin Tsamara mencobanya. Karena mengandung bahan herbal alami.
Laki-laki itu tidak berniat menjadikan Tsamara menjadi kelinci percobaan. Karena sebelum menawarkan ke gadis itu, ia sudah menawarkan kepada ibunya. Dan memang terbukti, berat badan ibunya bisa turun 10kg dalam sebulan.
Tsamara begitu bahagia, ternyata di dunia ini masih ada orang-orang yang baik selain keluarga intinya.
Ia tak kan melupakan kebaikan laki-laki yang ada dihadapannya. Suatu saat, jika ia membutuhkan pertolongannya, Tsamara akan dengan sukarela membantu.
Setelah menyelesaikan sarapan pagi, Thoriq mengantarkan Tsamara pulang. Sebelumnya ia mengobati luka dibeberapa bagian tubuh gadis itu. Padahal sejak tadi ia berniat ingin mengobati lukanya, tapi malah lupa.
Awalnya Tsamara merasa tidak enak jika lukanya diobati oleh pemuda itu. Tapi karena terus memaksa, akhirnya mau tak mau ia pun pasrah ketika di obati.
Sepanjang perjalanan, keduanya terus terlibat dalam percakapan. Sehingga akhirnya tiba di kediaman Tsamara yang begitu megah.
"Terima kasih sudah mengantarkan ku pulang, dan mengantarkan adikku ke sekolah." ucap Tsamara sebelum turun.
"Tidak apa-apa. Semangat untuk dietnya. Semoga berhasil." balas Thoriq dengan senyumannya yang khas, karena memiliki lesung pipi.
yg jelas dong halunya jgn malu maluin gini
dasar Anwar tdk beretika
tapi bebanmu masih ada Thor eh Thoriq maksutku
yaitu mengajari Tsa ilmu agama
coba bayangin kalo seprenya berubah jadi angsa... telanjang dong kasurnya😀😀