Aku hadir kembali....masih dengan genre yang sama ya,hanya saja cerita ku kali ini mengenai percinyaan bersaudara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Bab 13
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Camila bangun lebih dulu,dia melihat jam yang menempel di dinding ruangan nya. Waktu masih menunjukan pukul tiga dini hari,dia mengerjabkan kedua matanya saat melihat Charlie sudah tertidur di sofa ruangan itu.
Camila merasa bodoh karena ketiduran ,sehingga dia tidak tau kapan Charlie datang ke ruangan itu. Terlihat sekali wajah Charlie yang kelelahan dari jauh,Camila berjalan ke arah sofa. Dia mengambil selimut yang ada di lemari yang ada di ruangan itu,dia kasihan melihat Charlie tidur meringkuk di sana.
Camila menyelimuti tubuh Charlie dengan perlahan agar Charlie tidak terbangun,dia benar-benar merasa kasihan pada Charlie. Saat sudah menutupi tubuh Charlie, Camila mendekatkan wajah nya pada wajah Charlie, menatap wajah didepan nya yang terlihat terlelap.
"Hhmmm.....Sayang,kau ingin tidur dengan papa? Sini..." ucap Charlie sambil menarik tangan Camila dengan lembut dan membawa nya ke atas tubuh nya,dia berpikir jika Yuna yang berada didekatnya karena biasanya Yuna seperti itu.
Camila terkejut,dia berusaha mendorong dada Charlie agar dia bisa berdiri. Karena saat ini tubuh nya jelas menempel diatas tubuh Charlie,Camila tidak ingin ada yang melihat mereka berdekatan seperti itu hingga akhirnya Camila mengeluarkan suara nya.
"Charlie,hentikan. Sadar lah,aku Camila bukan Yuna " bisik Camila,dia tau kalau Charlie menganggapnya Yuna.
Mendengar suara merdu seseorang,Charlie membuka matanya dan menatap wajah Camila. Tangannya yang tadi berada dipanggil Camila, kini menangkup wajah Camila dan mencium nya.
Cup
Camila membulatkan mata nya dengan sempurna,dia tidak menyangka mendapatkan ciuman mendadak dari Charlie. Karena dia yakin jika Charlie tidak akan mungkin mencium dirinya yang merupaakn istri dari sahabat nya.
Seolah tersadar dari mimpi nya,kemudian Charlie mendorong pelan tubuh Camila yang masih berada diatas nya. Camila langsung berdiri dan hendak berjalan menuju tempat tidur tapi ditahan oleh Charlie.
"Maaf,aku pikir kamu Yuna " ucap Charlie dengan rasa bersalah .
"Ngak apa-apa,aku yang salah. Harus nya aku ngak mendekati pria yang sedang tidur,tidur lah kembali" jawab Camila yang sudah berjalan menuju tempat tidur,jantung nya berdebar tak menentu.
Camila membaringkan tubuh nya kembali,dia memeluk Yuna dengan tangan yang masih menekan dada nya karena jantung nya semakin berdebar tak menentu.
Pagi nya,Anggara berhenti di depan rumah sakit. Dia melirik ke arah Shakila yang masih duduk di samping nya,dari tadi Shakila diam saja setelah semalaman tidur dan bercinta dengan kakak ipar nya. Apalagi saat didalam. kamar mandi,tangan Anggara tidak bisa diam dan bermain didaerah sensitif nya membuat dirinya merasa terkejut saat itu.
"Aku akan bertanggung jawab" ucap Anggara lagi,dalam hati nya dia merasa sangat senang karena bisa bercinta dengan Shakila tapi apa mungkin dia bisa menikahi wanita yang sudah mengisi hati nya beberapa bulan yang lalu ini.
"Bagaimana cara anda bertanggung jawab tuan Anggara yang terhormat ?" Tanya Shakila dengan nada penekanan pada panggilan Anggara.
Anggara menatap wajah Shakila yang terlihat marah,dia merasa gemas melihat wajah dan bibir Shakila yang menggoda saat marah. Ingin sekali dia menerkam nya lagi saat ini,tapi dia kembali menahan hasrat bercinta nya .
"Aku akan menikahi mu,aku takut kau hamil anak ku dan ngak mungkin ada pria lain yang bersedia menikahi mu atau lebih tepat nya aku ngak mau ada pria lain yang mengakui anak ku sebagai anak nya" jawab Anggara dengan tegas.
"Dengar ya,ngak mungkin kita menikah. Kamu kakak ipar ku,bagaimana bisa kita menikah? Apalagi saat ini kakakku sedang mengalami keguguran dan butuh suami yang pengertian dan menjaga nya " bentak Shakila dengan kesal.
Cup
Anggara sudah tak dapat menahannya lagi,dia menarik wajah Shakila dan mengecup bibir Shakila membuat Shakila terkejut dan mendorong dada bidang milik Anggara.
"Aku serius,anda pikir aku bercanda hah?" Bentak Shakila dengan keras.
"Maaf,aku akan memikirkan semua nya. Yang penting semua nya demi kebaikan kita" ucap Anggara dengan tenang dan lembut karena melihat Shakila yang marah pada nya.
"Aku ngak mau menikah dengan mu,meskipun nantinya kau bukan lagi kakak ipar ku " ucap Shakila dengan tegas, kemudian dia keluar dari mobil itu dan menutup pintu nya dnegan kencang .
Shakila berjalan masuk kedalam rumah sakit,dia belum sarapan apa pun karena saat sampai didepan cafe dirinya tidak mau turun dan meminta membeli bubur ayam saja di pinggir jalan . Tapi bubur itu dibungkus nya ,dia ingin segera menemui kakak nya karena saat keluar dari rumah Anggara dia mendengar sendiri mama Anggara yang menelpon Anggara mengatakan kalau Anggara harus menceraikan Camila karena Camila tidak bisa mempunyai keturunan lagi.
Shakila awal nya terkejut,tapi dia ingat betul saat pernikahan Camila yang dimana mama nya Anggara tidak hadir dengan alasan ada keperluan. Begitu juga dengan acara syukuran yang di buat dirumah mereka,mama Anggara juga tidak datang sama sekali membuat Shakila yakin jika pernikahan Anggara dan Camila tidak direstui oleh mama nya Anggara.
Hal itu membuat Shakila kesal,dia ingin sekali memberikan pelajaran pada wanita paruh baya itu. Karena pasti nya kehidupan kakak nya pasti sangat menderita,walaupun papa nya Anggara merestui mereka. Tapi mendengar pengakuan Anggara membuat Shakila merasa kasihan dan bersalah karena kejadian tadi malam yang menimpanya,apalagi Anggara yang mengatakan mencintainya dan tidak mencintai kakak nya.
Shakila berjalan dengan cepat ke dalam rumah sakit,dia sudah mengetahui dimana ruangan Camila berada. Dia menenteng bungkusan bubur yang dibawa nya dan akan segera masuk ke dalam ruangan milik kakak nya itu ,tapi saat akan masuk kedalam. Shakila mendengar sesuatu ,saat itu dia membuka pintu kamar masih sedikit.
Anggara masih memarkirkan mobil nya dnegan benar,kemudian saat hendak keluar dari dalam mobil. Mama nya menelpon kembali, mengingatkan Anggara untuk segera menceraikan Camila setelah Camila keluar dari rumah sakit karena mama nya sudah menyiapkan calon istri untuk Anggara.
Shakila masih mendengarkan pembicaraan kedua manusia yang berbeda jenis didalam ,dia mendengarkan dengan seksama. Ada rasa terkejut tapi dia berusaha menetralkan nya,dia ingin masuk dan menanyakan semua yang didengar nya tapi dia melihat Anggara berjalan ke arah nya dari jauh.
Shakila berjalan ke arah Anggara,dia menarik tangan Anggara agar pergi dari sana dan tidak masuk kedalam ruangan Camila karena dia yakin pembicaraan kedua nya didalam sana belum selesai.
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘