SEKUEL DARI : Penyesalan Suami : Dikhianati Karena Tak Kunjung Hamil.
Zahira dan Shaka berteman sejak kecil bahkan orang tua mereka berencana menjodohkan keduanya. Namun, ternyata Shaka telah melabuhkan hatinya kepada wanita lain. Melihat kenyataan itu, hati Zahira hancur berkeping-keping karena tanpa diketahui oleh siapa pun rupanya dia mencintai Shaka sejak masih duduk di bangku SMP.
Lantas, apa yang membuat Zahira bersedia menjadi pengantin pengganti untuk Shaka? Lalu, bagaimana lika liku kehidupan rumah tangga mereka? Akankah berakhir bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja_90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wedding Party
Tepat lima belas menit yang lalu, Shaka baru saja mengikrarkan janji suci pernikahan di hadapan penghulu, saksi serta beberapa tamu undangan yang sengaja datang secara khusus untuk menyaksikan moment sakral penyatuan dua insan manusia. Ziva--sang calon mempelai wanita kabur di menit-menit sebelum ijab qabul dimulai. Tetapi beruntungnya ada Zahira yang bersedia menggantikan Ziva untuk bersanding dengan mempelai pria di pelaminan sehingga pernikahan bisa digelar sesuai rencana sebelumnya.
Seorang pria berambut ikal sebahu menghampiri Zahira dan Shaka yang duduk di pemainan. "Halo, Mas Shaka. Saya Ilham, fotografer yang bertugas memotret Mas dan Mbak Z--" Suara Ilham mengambang di udara kala netranya menangkap sosok gadis asing yang belum pernah dilihatnya sebelumnya. Gadis itu berbeda dari yang pernah dilihatnya beberapa hari lalu kala mereka melakukan foto pre wedding.
"Zahira. Panggil saja, Rara," sergah Zahira cepat.
Ilham tersenyum kaku. Menatap penuh rasa ingin tahu kenapa calon mempelai wanita diganti saat pernikahan digelar. "Halo, Mbak Zahira. Senang berkenalan denganmu. Maaf, jika saya tidak mengenali Mbak sebab ini pertama kalinya kita bertemu. Sebelumnya saya bertemu dengan Mbak Ziva tapi hari ini malah bertemu dengan Mbak Rara." Pria itu buru-buru menghentikan ucapannya ketika melihat Zahira membulatkan bibirnya tanpa suara seraya mengangguk-anggukan kepala.
"Senang berkenalan denganmu, Mas Ilham. Benar sekali, ini pertama kalinya kita bertemu. Semoga kita dapat bekerjasama dengan baik ya, Mas." Zahira menyungingkan senyuman yang manis di hadapan Ilham agar pria itu tidak merasa bersalah. Lagi pula bukan salah Ilham bila pria itu tak sengaja menyebut nama Ziva saat dirinya telah resmi menjadi istri Shaka.
"Oh ya, Mbak dan Mas, mari ambil posisi. Saya akan memotret moment bahagia kalian yang terjadi sekali seumur hidup," imbuh Ilham mencoba merubah topik pembicaraan.
Shaka dan Zahira mengikuti arahan Ilham. Sesekali tangan pria itu terangkat, memberi kode kepada pasangan pengantin baru jika dirasa foto yang dihasilkan kurang memuaskan. Tampak sepasang suami istri itu menuruti semua arahan Ilham tanpa banyak menyela.
Setelah berpose dengan berbagai macam gaya, Ilham meminta Shaka dan Zahira merubah posisi di mana kedua mempelai saling berhadapan, kedua tangan sang wanita menyentuh dada bidang si lelaki sedangkan mempelai pria menyentuh pinggang ramping istrinya. Kedua kening saling menempel satu sama lain.
Shaka cukup terkejut saat permukaan kulit Zahira menyentuh dada bidang yang dibungkus beskap warna putih. Embusan napas gadis itu terasa sangat sejuk dan aroma parfum menerpa indera penciumannya. Entah kenapa dia jadi sediki gugup berhadapan dengan sahabatnya dari jarak yang cukup dekat.
Sementara Zahira tidak tahu harus berbuat apa saat sepasang iris coklat tajam menatap bola matanya yang indah dan jernih. Mata itu begitu tajam hingga membuat tubuh anak ketiga dari pasangan dokter bedah hebat di rumah sakit Persada International Hospital seakan lupa bagaimana caranya dia bernapas.
Akan tetapi, kesadaran Zahira kembali kala mengingat bagaimana wajah sumringah Shaka saat mengutarakan isi hatinya kepada Ziva di hadapan semua orang, enam tahun lalu. Mengingat kejadian itu, hati dokter cantik terasa nyeri bagai disayat sebilah pisau tajam yang terus mengoyak hingga terbelah menjadi beberapa bagian.
Fokus, Ra. Jangan membuat suasana semakin tegang dengan perubahan sikapmu ini! Ingat, tujuan awalmu menikah dengan Shaka demi melindungi dia dan keluarganya dari terpaan begita miring yang kelak menghancurkan nama baik Aunty Rini.
Tidak ingin hanyut dan terbuai oleh pesona Shaka, Zahira memejamkan mata kemudian mencoba tersenyum untuk menutupi kegugupannya. Maklum saja, ini merupakan pengalam pertama si cantik jelita berdekatan dengan lawan jenis dalam jarak yang begitu dekat. Terlebih pria di hadapannya adalah lelaki yang sejak dulu sangat dicintai olehnya.
Dari barisan kursi terdepan, Rayyan melihat dengan jelas gerak gerik serta perubahan air muka Zahira. Wajah merah merona seperti tomat segar serta senyuman manis yang terus tersungging di sudut bibir membuat pria paruh baya itu menghela napas panjang guna menyingkirkan bongkahan batu besar yang menghimpit dada.
"Semoga kamu tidak menyesali keputusanmu itu, Nak. Ayah akan sangat bersalah bila kamu terluka akibat berkorban demi lelaki yang tak pernah mengetahu isi hatimu," ucap Rayyan lirih.
Arumi yang duduk di sebelah Rayyan mengulum senyum getir. Sebagai seorang ibu yang mengandung selama delapan bulan, melahirkan serta membesarkan Triplet, tentu saja dia tidak rela bila anak tercinta harus hidup menderita dalam sebuah penjara yang bernama pernikahan. Dia memang ingin Zahira ataupun anak-anaknya menikah tapi bukan dengan cara seperti ini. Menggantikan wanita lain untuk menjadi pengantin pengganti dari lelaki yang tak lain adalah sahabatnya sendiri. Namun, melihat keteguhan Zahira, dia hanya bisa pasrah dan mendo'akan yang terbaik untuk anak tercinta.
Mengusap lembut pundak Rayyan dengan penuh cinta dan berkata, "Biarkan Zahira menanggung semua konsekuensi atas keputusan yang dia ambil. Kita sebagai orang tua hanya bisa mendo'akan semoga suatu hari nanti Shaka mencintai Zahira dan melupakan Ziva. Hanya Tuhan yang bisa membolak-balikan hati seseorang."
Rayyan melirik, kemudian menatap bola mata indah milik istri tercinta. "Kamu benar, Babe. Semoga mereka bisa saling mencintai sama seperti kita."
"Dasar gadis bodoh! Tidak punya otak! Bagaimana bisa dia kabur di saat prosesi ijab qabul akan segera dimulai. Aku tidak habis pikir kenapa keponakanmu itu bodoh sekali, Mas. Tinggal selangkah lagi menjadi istri orang kaya raya, eh ... dia malah pergi dan lebih memilih menjadi model di luar negeri. Benar-benar tidak tahu untung!" keluh Murni, bibi Ziva. Sedari tadi bibirnya yang dipoles lipstick merah menyala tak hentinya ngedumel hingga membuat pelipis sang suami terasa nyeri akibat terkejut akan kejadian yang tidak terduga.
Tangan Dahlan menyentuh bagian pelipis, kemudian memutarnya secara perlahan seraya memberikan pijatan ringan berharap rasa sakitnya segera menghilang. "Anggap saja mereka memang tidak berjodoh, Ma. Sekeras apa pun kita membujuk, kalau ternyata tidak berjodoh ya susah untuk disatukan. Lagi pula, bukankah memang sejak dulu prioritas utama Ziva saat ini adalah karir? Kamu saja yang terus mendesak keponakanku untuk menerima pinangan Shaka. Jadi, jangan salahkan keponakanku bila akhirnya dia memilih pergi di hari pernikahannya."
Murni mendengkus kesal. "Aku melakukan itu semua demi kebaikan Ziva, Mas. Keluarga Shaka itu kaya raya, harta kekayaannya tidak akan habis tujuh turunan. Apabila Ziva menikah dengan Shaka, dia tidak perlu repot-repot bekerja. Tinggal duduk manis, rebahan, nongkrong dengan teman-teman maka uang akan datang menghampiri."
Dahlan menggelengkan kepala. Tak habis pikir dengan pola pikir sang istri. "Sudahlah, Ma. Jangan memperkeruh suasana! Lebih kamu diam dan nikmati pesta ini dengan tenang. Kepalaku tambah pening mendengar kamu terus mengeluh."
"Om dan keponakan sama-sama menyebalkan!" gumam Murni lirih.
.
.
.
Halo semua, sambil nunggu update-an karya ini yuk kepoin karya puna temen otor. Dijamin nggak kalah keren.
ini Shaka masih labil bikin emosi
laki2 lain "HANYA" menyatakan cinta sama Zahira udah ngamuk.
lah dia sendiri MEMPERBOLEHKAN MANTAN UNTUK MEMELUKNYA
laki2 kyk gini pantas di tinggalin, udah plin plan egois sendiri.
syg nya gak terjadi karena udah baca ini sampai habis dulu JD dah tau.
tapi tetap aja aku pingin mereka cerai dulu.
capek aku lihat Zahira gak tegas, Shaka plin plan.
karena ketahuan selingkuh aja makannya kau mau pertahankan Zahira.
prett
Lagian ziva kok ya makin murahan setelah kena kasus penipuan model internasional
Gimana mau memikat shaka, yg ada makin jijik klo shaka tau 😝