Perselingkuhan Di Balas Dengan Setimpal

Apalagi Kelly tidak memiliki pengalaman apa-apa. Kelly tidak punya pengalaman kerja yang memang selama ini hanya di kamar saja. Jadi sangat wajar saja ada keraguan di wajah Danu.

Flashback

Kelly yang menuruni anak tangga dengan buru-buru yang membawa map coklat yang menghampiri Monica yang duduk di sofa ruang tamu sembari melihat ponselnya.

"Mah!" Kelly yang duduk di samping Monica yang terlihat excited.

"Hmmmm," hanya deheman yang diberikan sebagai jawaban. Wajah Monica memang selalu ketus jika berhubungan dengan Kelly.

"Mama coba lihat ini!" ucap Kelly.

"Apa itu?" tanya Monica yang sama sekali tidak ingin melihatnya.

"Ini surat lamaran kerja. Kelly berniat ingin melamar pekerjaan di tempat Papa. Kelly memang belum lulus kuliah, tetapi Kelly ingin mencari pengalaman untuk menambah pengetahuan agar bisa berbisnis seperti Papa, jadi saling meminta saran Mama apakah ini cocok untuk memasukkan lamaran ke tempat papa," ucap Kelly dengan penjelasan yang panjang.

Monica membuang nafas perlahan ke depan dan melihat ke arah Kelly "kamu fokus kuliah dulu, jangan memikirkan untuk bekerja," ucap Monica yang secara tidak langsung tidak menyetujui keinginan Kelly.

"Kelly pasti tetap menomorsatukan kuliah, tetapi bukankah Kelly juga membutuhkan pengalaman pekerjaan dan nanti itu juga akan membantu dalam kelulusan Kelly," ucap Kelly yang berusaha untuk meyakinkan Monica.

"Kelly kamu jangan serakah, kamu kalau kuliah maka kuliah dulu dan diselesaikan dulu dulu dengan benar. kalau kerja maka kerja. Jangan keduanya dibarengin. Jadi selesaikan dulu apa yang menjadi kewajiban kamu, baru kamu berpikir untuk masuk ke Perusahaan," ucap Monica.

"Tapi Kak, Tasya sebelum lulus kuliah, dia juga sudah mulai bekerja di Perusahaan Papa," ucap Kelly.

"Itu tuntutan dari kampus Tasya dan Papa kamu juga meminta dia. Tasya juga terbebani dengan menggabungkan kuliah dan pekerjaan. Jadi Mama berbicara seperti ini kepada kamu, karena kepala Mama sakit mendengar keluhan Tasya dengan pekerjaan dan juga dengan tugas kuliah. Dia tertekan dan Mama tidak ingin kamu juga merasakan hal itu yang akhirnya membuat kepala Mama sakit dengan semua keluhan yang kamu rasakan. Jadi kamu selesaikan dulu kuliah kamu baru bekerja," tegas Monica yang memberikan penjelasan kepada putrinya itu.

"Kamu mengerti?" tanya Monica yang membuat Kelly menganggukkan kepalanya.

"Kamu tidak perlu menunjukkan surat lamaran itu kepada Papa kamu. Papa kamu juga akan menjawab seperti apa yang Mama katakan. Jadi lupakan pekerjaan dan fokuslah pada pendidikan dan jangan coba-coba untuk melamar pekerjaan lagi di manapun itu!" tegas Monica. Kelly menganggukkan kepalanya yang menurut atas apa yang dikatakan Monica.

Flashback of

Semua itu terlintas dalam ingatan Kelly. Dia sebelumnya juga pernah berusaha ingin memasuki perusahaan dan bahkan membuat lamaran pekerjaan walau Perusahaan itu milik keluarganya. Tetapi sekarang dia baru menyadari bahwa Monica sengaja menghalanginya. Saat lulus kuliah Monica juga memberikan alasan yang membuat Kelly tidak perlu untuk bekerja.

Kelly memang sangat patuh dan terlebih lagi semua alasan yang diberikan Monica masuk akal dan dia merasa bahwa dirinya sangat diperhatikan. Ternyata sekarang semua sudah terjawab, bahwa Monica memang tidak menginginkan Kelly terlibat dalam bisnis keluarga mereka. Jadi dirinya tidak memiliki pengalaman apapun atau sama saja tidak tahu apapun tentang bisnis.

Hal ini akan mempersulit dirinya untuk mendapatkan pekerjaan dan termasuk untuk masuk ke dalam Perusahaan keluarganya yang seharusnya dirinya juga berpartisipasi di sana dan bukan hanya Tasya saja.

"Jadi Papa berharap kamu mengerti. Bukan Papa tidak ingin kamu berada di Perusahaan. Tetapi semua punya peraturan, jangan mentang-mentang Perusahaan itu adalah milik keluarga kita dan kamu bisa masuk begitu saja tanpa pengalaman. Kelly seharusnya hal seperti ini kamu pikirkan sejak dulu dan bukan baru sekarang!" tegas Danu.

"Aku sudah memikirkan semua ini sejak dulu, tetapi Mama menghalangiku dan bahkan aku tidak diizinkan untuk meminta kepada Papa. Hidupku selama ini benar-benar dijadikan boneka yang hanya berdiam diri dan tidak punya pengalaman apa-apa, seperti seseorang yang terkurung di dalam botol," batin Kelly yang menyadari semua itu dengan raut wajahnya yang sendu.

"Kelly! kamu marah dengan keputusan Papa?" tanya Danu yang melihat ekspresi putrinya itu diam saja dan terlihat jelas ada kesedihan di wajahnya.

"Tidak, Pah!" jawab Kelly dengan tersenyum getir yang menutupi rasa kekecewaannya.

"Papa benar-benar pimpinan yang sangat bijaksana. Papa tidak melihat bahwa itu anak atau kerabat, tetapi papa lebih memperdulikan bagaimana sistem yang sudah ditentukan. Kelly tidak marah sama sekali, justru sangat bangga dengan pimpinan Papa yang sangat bijaksana," ucap Kelly.

"Syukurlah jika kamu mengerti!" sahut Danu.

"Jika di Perusahaan Papa membutuhkan karyawan yang sudah memiliki pengalaman bekerja yang baik. Maka bukankah Kelly harus mencari pengalaman dulu baru bisa masuk Perusahaan Papa?" tanya Kelly yang membuat Danu menganggukkan kepala.

"Kalau begitu Kelly akan mencoba, untuk mencari Perusahaan yang menerima karyawan tanpa pengalaman dan ingin belajar. Setelah Kelly mendapatkan pengalaman yang baik, Kelly akan masuk ke dalam Perusahaan Papa dan akan membuktikan bahwa Kelly memang sungguh-sungguh," ucap yang memiliki ide.

"Ya. Kalau kamu memang punya pikiran ingin melakukan semua itu, Papa tidak masalah sama sekali. Kamu bisa menunjukkan usaha kamu terlebih dahulu," sahut Danu yang memberikan dukungan besar kepada putrinya.

**

Keluarga Kelly yang berada di meja makan yang sekarang sedang menikmati makan malam.

"Untuk apa kamu repot-repot harus melamar pekerjaan di Perusahaan orang lain. Kamu harus tahu dalam dunia bisnis dan apalagi dalam Perusahaan di zaman sekarang tidak sesehat dulu. Kamu pikir mencari pekerjaan gampang, baiklah kamu diterima di salah satu Perusahaan. Tetapi bisa saja kamu hanya bekerja sebagai OB yang disuruh-suruh sana-sini," ucap Monica yang lagi-lagi kurang setuju dengan keinginan Kelly saat Danu menyampaikan permintaan dari Kelly.

Apa yang disampaikan Monica bukanlah karena khawatir pada Kelly tetapi justru dia tetap tidak ingin Kelly bisa berbaur.

"Monica! biarlah Kelly melamar pekerjaan di Perusahaan lain. Dia memang harus mendapatkan pengalaman yang banyak dan setelah itu bisa bergabung di Perusahaan," sahut Danu.

"Bergabung di Perusahaan!" sahut Tasya yang sampai berhenti saat memotong daging.

"Benar kak Tasya. Kelly baru saja ingin melamar pekerjaan di Perusahaan Papa. Tetapi ternyata membutuhkan pengalaman pekerjaan yang baik. Jadi Kelly harus melamar pekerjaan di tempat orang lain dulu dan setelah memiliki pengalaman yang baik kita akan sama-sama berada di Perusahaan untuk mengembangkan Perusahaan," sahut Kelly dengan santai.

Tasya seketika panik mendengar hal itu dan padahal adiknya belum saja memasuki perusahaan dan dia sudah takut jika akan ada saingan.

"Kamu hanya akan membuang-buang waktu melamar pekerjaan di tempat orang lain. Seperti apa yang mama katakan barusan. Hal itu sama sekali tidak ada gunanya. Kamu bisa-bisa mendapatkan perlakuan tidak baik dan hal-hal lain, tidak gampang bekerja di tempat orang lain dan apalagi masih menjadi bawahan!" tegas Monica yang sepertinya berusaha untuk mencuci pola pikir Kelly agar takut dengan semua perkataannya.

"Bukankah jika memang ingin memulai sesuatu, harus menerima resikonya terlebih dahulu. Jadi tidak masalah mau seperti apapun itu," ucap Kelly dengan santai yang membuat Monica mendelik yang tidak percaya jawaban Kelly bisa seperti itu yang biasanya pasti akan patuh.

Bersambung.