Apa jadinya jika calon kakak ipar mu tidak sengaja merengut harta yang paling kamu jaga sebagai seorang wanita? itulah yang dirasakan oleh gadis cantik bernama Agisha.
Akibat kejadian itu membuat sebuah daging yang menjelma menjadi janin tumbuh di dalam rahimnya, awalnya Agisha mencoba menutupinya karena berpikir jika dirinya adalah sumber masalah untuk kakaknya yang sedari dulu kurang menyukainya maka dengan berpikir matang-matang Agisha memilih kabur dari rumah, tetapi hal itu diketahui oleh ayah dari bayi dirinya kandung.
Agisha yang kekanak-kanakan dan dirinya yang mengandung membuatnya mau tidak mau harus menjadi lebih dewasa lagi. bisakah Agisha menghadapi semuanya di tengah-tengah dirinya yang merasa bersalah, dan juga bagaimana kisah lika-liku kehidupan Agisha, ikuti terus yaaa novelnya.
riri-can
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri-can, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabur Yang Gagal Total
Matanya menatap nanar hasil testpack ditangannya, hasilnya garis dua. Apa yang harus dia lakukan. Dirinya hamil dan ayah dari bayinya adalah calon suami dari kakaknya sendiri.
Jika kedua orangtuanya mengetahui hal ini pasti mereka akan sangat kecewa padanya, atau mereka akan mengusirnya seperti orang-orang yang saat mengetahui anak mereka hamil, sungguh Agisha tidak sanggup jika hal itu terjadi. Dan juga pasti kakaknya akan semakin membencinya karena pelakunya adalah calon suaminya jika terus begini kapan dia dan kakaknya berbaikan.
'Aku harus bagaimana?" tanyanya pada dirinya sendiri
'Aku kabur saja" ucapnya
Agisha mulai membereskan baju-bajunya ke dalam tas sekolah miliknya, dia hanya perlu membawa beberapa baju saja. Dia juga akan menarik semua uang yang ada di atm miliknya dengan begitu dirinya tidak kan ketahuan.
'Tapi kalau aku keluar dari rumah otomatis pak Gunawan juga ikut keluar, gimana caranya aku bisa kabur?" keluhnya
'Nanti malam? iya... Nanti malam saat semuanya sudah tidur, aku akan kabur saat itu" kekeh nya seperti orang tidak waras
Tidak lama kemudian Agisha menangis, dia tidak mengharapkan ini. Apa yang harus dia lakukan? Jika jujur apa kedua orangtuanya akan mempercayainya? Agisha tidak sanggup jika di usir lebih baik kabur saja.
Akhirnya setelah menimbang-nimbang Agisha memilih kabur, dan sekarang Agisha mempersiapkan barang-barang apa saja yang akan di bawanya.
Tepat jam 2 malam Agisha memeriksa dari atas balkon, terlihat sepi bahkan tidak ada tanda-tanda orang yang berjaga membuatnya mengerutkan keningnya, biasanya di beberapa sudut ada 2-5 orang yang berjaga seolah-olah Tuhan berkehendak jika dirinya bisa kabur malam ini.
'Hehe bisa kabur" kekeh nya
Agisha pun mengambil tas yang sudah dipersiapkan dan mulai berjalan mengendap-endap hingga sampai di lantai satu menggunakan lift.
'Syukurlah tidak ada orang" ucapnya pelan
Agisha berhasil keluar tanpa hambatan dari orang-orang rumah, tetapi ada perasaan was-was dalam dirinya melihat rumah yang cukup sepi. Apa mereka berencana tidur berjamaah sehingga tidak ada yang berjaga? Agisha tidak mau ambil pusing.
'EHEEMMM!"
Agisha menatap sekeliling karena mendengar suara deheman seseorang, perasaan Agisha mulai tidak tenang. Dia takut ketahuan, bagaimana sekarang?.
'Mau kemana malam-malam begini?" tanya seseorang yang keluar dari kegelapan
Agisha melotot melihat sosok pria yang tidak lain adalah Zeus, pelaku pemerkosa yang menyebabkan dirinya mengandung. Tubuhnya tiba-tiba menggigil hebat, nafasnya terasa berat saat Zeus berjalan mendekat padanya.
'J..jangan mendekat!" panik Agisha
'KUBILANG JANGAN MENDEKATTT!" teriaknya terserang panik
'PAPA!" Agisha menatap sekeliling berharap menemukan sosok papanya
Seharusnya dia tidak kabur, jika sudah begini apa yang harus dilakukannya? Badannya seolah kaku padahal saat sarapan pagi sebelumnya dia biasa saja, apa karena disana ada kedua orangtuanya?.
'Jangan mendekat, ku mohon hiks..." mohon Agisha membuat langkah Zeus terhenti
'Jawab pertanyaan ku, kamu mau kemana malam-malam begini?" tanya Zeus setelah merasa Agisha mendingan meskipun Agisha masih menutup matanya
'Apa peduli mu!" kesal Agisha
Agisha membuka matanya kemudian menatap tajam Zeus yang menatapnya dengan tatapan yang cukup aneh Dimata Agisha.
'Aku tau kamu hamil kan?" tanya Zeus to the point
Sontak Agisha kaget, bagaimana bisa Zeus mengetahui jika dirinya hamil? Padahal kedua orangtuanya saja yang tinggal seatap tidak tau.
'Jangan mengada-ada, aku tidak hamil!" Agisha mengelak
'Jangan berbohong, aku tau semua kegiatan mu. Bahkan aku tau kamu berencana menggugurkan kandungan mu kan?" tuduh Zeus tepat sasaran
'Jangan sok tau, dasar bule gesrek!" Agisha pergi berlari meninggalkan Zeus yang menggelengkan kepalanya
'Ternyata seperti ini mengejar bocah" ucapnya menatap Agisha yang berlari di depan sana
'Bocah menghasilkan bocah" ucapnya kembali dan langsung menghubungi suruhannya untuk menangkap Agisha
Zeus kembali ke dalam mobilnya menunggu kedatangan Agisha, Zeus sudah memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya. Akan sulit bagi Agisha menerima semuanya, biarlah hanya dirinya yang tau yang penting Agisha tinggal menerima beres saja.
Tok... Tok... Tok...
Zeus membuka pintu mobil melihat Carsen yang menggendong tubuh Agisha, ada perasaan kesal di dalam hatinya melihat Carsen yang mendekap tubuh itu.
'Saya tidak menyuruhmu untuk membuatnya pingsan!" ucap Zeus kesal dan langsung mengambil Agisha dari dekapan Carsen yang merasa serba salah
Jelas-jelas sebelumnya Zeus menyuruhnya membuat Agisha pingsan supaya tidak susah-susah membujuknya, lihatlah sekarang. Zeus malah menyalahkan dirinya, memang bawahan selalu salah dan atasan yang selalu benar.
'Langsung ke villa" perintah Zeus
Mobil yang di kendarai Zeus melaju membelah jalanan yang sangat sepi, bahkan hampir tidak ada kendaraan yang lewat membuat mobilnya melaju dengan kencang menuju sebuah perbukitan yang sengaja dia beli sejak dirinya berinvestasi di Indonesia.
Tidak lama kemudian mobil itu berhenti di depan rumah ber cat putih, Zeus pun keluar dengan menggendong Agisha yang masih pingsan.
'Sehat terus di perut ibumu" ucapnya dengan wajah datar
Zeus terlalu sulit mengekspresikan rasa senangnya, dirinya sudah terbiasa sejak kecil untuk tidak senang. Hidupnya di tekan oleh mendiang kedua orangtuanya sehingga terbentuk pribadi yang tertutup.
'Jika kamu bangun mungkin kamu akan terkejut melihat ku tidur disamping mu, ijinkan aku tidur sejenak saja" ucapnya membaringkan tubuhnya disamping Agisha
Zeus menatap langit-langit kamar dan mulai menutup matanya dengan menggenggam tangan Agisha, nafasnya mulai teratur yang menandakan jika dirinya sudah tidur.
***
Agisha membuka matanya dan merasakan sakit pada leher belakangnya, tadi saat dirinya berencana kabur tiba-tiba ada yang menotok lehernya membuatnya hilang kesadaran.
'Aku dimana?" tanyanya melihat sekeliling
Tiba-tiba perasaan takut menyelimutinya, apa dirinya di culik? Bagaimana caranya supaya dia bisa kabur.
CEKLEK
'Sudah bangun? Makanlah dulu" ucap Zeus yang baru masuk
Agisha kaget melihat sosok Zeus yang hanya mengenakan kaos dan celana saja, Agisha tidak biasa melihat penampilan Zeus yang seperti ini. Dan apa itu yang ada di kakinya? Bekas luka? Tadinya Agisha mau berteriak tetapi entah kenapa perasaan takutnya hilang.
'Jangan mendekat!" teriak Agisha menatap Zeus kesal
'Kamu lucu, bagaimana caranya memberikan makanan ini jika tidak mendekat" kekeh Zeus sambil menatap tajam Agisha
'Letakkan saja di situ" tunjuk Agisha pada meja
'Jangan membuat saya mengeluarkan kata-kata banyak di pagi hari Agisha, sebaiknya kamu makan saja" ucap Zeus tegas dan memberikan makanan itu pada Agisha
'Aku tidak mau makan" tolak Agisha
'Aku mau pulang" ucapnya kembali
'Dan berencana untuk kabur lagi?" tanya Zeus membuat Agisha terdiam
'Sebaiknya makan, jangan membuang-buang waktu. Anak saya kelaparan di perutmu itu" Zeus menatap tajam Agisha yang kini marah
'Dia bukan anakmu!" tolak Agisha marah
'Lantas anak siapa kalau bukan anak saya?" tanya Zeus balik membuat Agisha terdiam
'Aku akan menggugurkannya!" ucapnya lancang membuat Zeus yang mendengarnya marah
Zeus merasa sakit di uluh hatinya, bahkan Agisha saja tidak menerima benih darinya. Mengapa dunia ini jijik padanya? Zeus menghela nafas panjang, dia tidak mau menyakiti Agisha karena itu bukanlah dirinya yang suka menyakiti seorang perempuan.
🌾🌾🌾
riri-can