Kembalilah, Sayang.

Jerry sudah selesai membersihkan dirinya.

Ketika mereka hendak tidur, "Mas, apakah aku boleh tidur di ranjang? Disini tidak ada sofa, hanya ada kursi rotan" tanya Yura kepada Jerry.

"Tidurlah disini. Tapi jangan coba-coba mengambil kesempatan untuk memelukku ketika kamu tidur" jawab Jerry lalu dia membelakangi Yura dan menutup matanya.

"Terimakasih, Mas" kata Yura dan diapun tidur memunggungi punggung Jerry. Ahh ribet ya. Hehehehe.

Emang dasar si Ryan. Dia sengaja meminta pihak hotel untuk mengeluarkan sofa dari dalam kamar tersebut dan menggantinya dengan kursi rotan. Hahaha. Idenya cemerlang ya.

Ternyata Jerry belum tidur, entah mengapa dia merasa sangat nyaman ketika Yura tidur disampingnya. Yaa rasa nyaman ini tidak pernah dia dapatkan ketika bersama Fely.

Bahkan malam ini pun Jerry sama sekali tidak mengingat Fely.

Akhirnya Jerry tertidur.

Pagi pun tiba...

Entah siapa yang memulai lebih dulu, tapi ketika bangun tidur, posisi mereka sudah berubah. Mereka tidur dengan posisi saling memeluk. Aduuuhhh manisnyaaa.

"Mas, maaf. Kenapa bisa seperti ini?" Yura terbangun dan terkejut melihat posisi mereka. Dan itupun membuat Jerry terbangun.

"Hah, kamu mencuri kesempatan dengan memelukku ketika aku sudah tidur nyenyak pasti kan?" selidik Jerry.

"Astaga, tidak, Mas. Tidak sama sekali" jawab Yura.

"Ahsudahlah. Lupakan. Anggap tidak ada apa-apa" kata Jerry dengan ketus sambil berlalu menuju kamar mandi.

Ternyata di dalam kamar mandi Jerry tersenyum sendiri. Hemmmp. Kenapa ya??

Dua jam kemudian setelah mereka selesai mempersiapkan semua keperluan meeting hari ini dan setelah mereka selesai sarapan, Jerry dan Yura bertemu dengan investor besar dan memulai meeting mereka.

Yaa Tiga jam sudah pertemuan mereka dan pembahasan selesai. Bagaimana hasilnya?

Jangan khawatir, karena Yura adalah wanita yang sangat cerdas. Jadi dia dengan lugas mempresentasikan semuanya, membuat semua yang hadir kagum, tidak terkecuali Jerry. Dan mereka berhasil.

Setelah meeting selesai dan mereka sudah berpisah dengan para investor, Jerry dan Yura kembali ke kamar mereka.

"Kamu mandilah terlebih dahulu. Jangan lupa bawa pakaianmu. Nanti sore aku akan mengajakmu jalan-jalan. Jangan merasa bangga dan berpikir aku mulai menyukaimu, ini semua sebagai ucapan terimakasihku padamu karena sudah membuat meeting hari ini berhasil." Kata Jerry yang membuat Yura tersenyum manis. Sangat manis.

"Baik, Mas" jawab Yura dengan lembut sambil berlalu menuju kamar mandi. Kali ini dia membawa pakaiannya lengkap. Hehehehe.

Jerry dan Yura sudah selesai membersihkan diri. Setelah itu mereka sibuk dengan handphone mereka masing-masing.

Satu jam kemudian.

"Bersiaplah. Aku akan mengajakmu jalan-jalan" kata Jerry.

"Oke, Mas" jawab Yura.

Jerry pun menepati janjinya mengajak Yura jalan-jalan. Dia tidak bisa memungkiri perasaanya bahwa hari ini dia sangat bahagia. Dan semua tidak terlepas dari peran seorang Yura, istri sekaligus sekretarisnya yang cantik dan cerdas.

Malam pun tiba.

Setelah merasa puas jalan-jalan dan mereka sudah makan malam, mereka kembali ke kamar mereka.

Membersihkan diri mereka lalu beristirihat.

Aroma tubuh Yura kembali membuat Jerry merasa sangat nyaman. Dia sangat menyukai aroma ini. Yaa aroma bunga Lili.

"Aku sangat menyukai aroma ini. Apakah aku juga mulai menyukai Yura?" batin Jerry.

Sementara Yura sudah tertidur, kali ini dia menghadap punggung Jerry.

Ketika Jerry membalikkan badannya, alangkah terkejutnya dia melihat wajah damai Yura yang sedang tidur. Tanpa Jerry sadari, dia terus menatap wajah cantik istrinya. Ingin rasanya dia mengelus rambut sang istri, tapi dia teringat kata-kata mereka di awal pernikahan bahwa tidak akan pernah ada sentuhan fisik.

Jerry terus saja memandangi Yura, "kamu cantik, istriku" bisik Jerry tanpa didengar Yura.