NovelToon NovelToon
My Beloved Ex-wife

My Beloved Ex-wife

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Patahhati
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Tiwie Sizo

MISI KEPENULISAN NOVELTOON

Enam tahun hidup sebagai istri yang disia-siakan, cukup sudah. Saatnya bercerai!

Zetta menghabiskan waktu yang tak sebentar untuk mengabdikan dirinya pada Keenan Pieters, lelaki yang menikahinya, tapi tak sekalipun menganggapnya sebagai seorang istri.

Tak peduli Zetta sampai menjadi seperti seorang pelayan di keluarga Keenan, semua itu tak juga membuat hati Keenan luluh terhadap Zetta. Sampai pada akhirnya, Zetta pun memutuskan untuk menyudahi perjuangan cinta sepihaknya tersebut.

Namun, saat keduanya resmi bercerai, Keenan malah merasakan jika ada sesuatu yang hilang dari dalam hidupnya. Lelaki itu tanpa sadar tak bisa lepas dari setiap kenangan yang Zetta tinggalkan, di saat sang mantan istri justru bertekad membuang semua rasa yang tersisa untuknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiwie Sizo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Zetta benar-benar merasa heran dan tak tahu apa yang sebenarnya ada dalam pikiran Nyonya Brenda hingga menuduhnya hendak bersenang-senang dengan menggunakan uang Keenan. Bahkan saat dulu masih menjadi istri Keenan saja, tak sekali pun Zetta menggunakan uang lelaki itu untuk dirinya, apalagi sekarang status mereka sudah bercerai.

"Saya sungguh tidak mengerti dengan apa yang Nyonya bicarakan. Saya tidak pernah berselingkuh seperti yang Anda tuduhkan, dan selama ini saya juga tidak pernah menggunakan uang anak Anda itu. Jadi, tolong jangan membicarakan sesuatu yang tidak masuk akal, terutama di depan umum seperti ini," sahut Zetta kemudian menanggapi ejekan mantan ibu mertuanya itu.

Nyonya Brenda terlihat tak terima mendengar Zetta menyangkal kata-kata yang dia tuduhkan, tapi Zetta tak peduli. Dia melanjutkan langkahnya melewati perempuan itu, diikuti oleh Theo dan Alex.

Namun, bukan Nyonya Brenda namanya jika dia melepaskan Zetta begitu saja. Marah karena merasa ejekannya tadi tak begitu berpengaruh pada Zetta, Nyonya Brenda pun dengan geram menyusul Zetta, kemudian menjambak rambut mantan menantunya itu tanpa ampun.

"Auwh!!" Zetta memekik tanpa sadar. Antara kesakitan dan terkejut mendapatkan serangan tiba-tiba dari sang mantan mertua.

"Dasar perempuan sialan. Sok sekali kamu sekarang, ya! Rasakan ini!" maki Nyonya Brenda dengan tangan yang masih mencengkram kuat rambut Zetta.

Semua orang yang menyaksikan hal itu tentu saja ikut terkejut dibuatnya, tak terkecuali Theo dan Alex. Theo yang berada lebih dekat dengan Zetta langsung mencengkram kuat kedua tangan Nyonya Brenda, hingga mau tak mau cengkraman Nyonya Brenda pada rambut Zetta menjadi terlepas. Segera Theo mendorong tubuh perempuan culas itu menjauh dari Zetta agar tak mencoba menyakiti Zetta lagi.

Namun, karena dorongan Theo yang terlampau menggunakan tenaga, Nyonya Brenda pun terjerembab ke lantai dengan sangat menyedihkan. Dia meringis kesakitan karena kedua lututnya membentur lantai dengan cukup keras.

"Kau ...." Nyonya Brenda menatap ke arah Theo dengan wajah syok. Mungkin dia tak menyangka Theo akan berani mendorongnya di depan banyak orang seperti ini.

"Zetta bukan lagi menantu Anda yang bisa Anda perlakukan seenaknya, Nyonya," sergah Theo dengan geram.

Sejak dulu Theo memang bukan hanya tak suka pada Keenan saja, tapi juga pada seluruh keluarga lelaki itu. Sudah pasti itu karena cara mereka mempemperlakukan Zetta yang sangat tidak manusiawi. Namun, tentu saja selama ini Theo tak bisa terlalu mencampuri urusan Zetta karena saat itu Zetta masih berstatus sebagai istri Keenan.

"Anak muda kurang ajar, tidak tahu sopan santun. Bisa-bisanya kamu mendorong orang tua sampai jatuh ke lantai," ujar Nyonya Brenda dengan mata memerah. Tiba-tiba dia terisak dan menangis masih sambil terduduk di lantai, seperti orang yang baru saja mendapatkan tindak penganiayaan.

Apa yang dilakukan oleh Nyonya Brenda pun semakin menarik perhatian orang-orang. Banyak yang mendekat karena penasaran dengan apa yang terjadi. Mereka semua tampak saling berbisik satu sama lain, entah apa yang dikatakan. Yang jelas, itu sudah pasti bukan omongan yang bagus.

Melihat ada keributan, manager toko tersebut akhirnya datang untuk memeriksa.

"Maaf, ada apa ini?" tanya manager toko sambil melihat ke arah Theo dan Nyonya Brenda yang masih terduduk di lantai secara bergantian. Perempuan paruh baya itu terlihat semakin memasang wajah menyedihkan di hadapan sang manager toko.

"Lelaki muda ini, dia benar-benar kurang ajar. Bagaimana bisa dia mendorong perempuan yang lebih tua darinya sampai terjatuh ke lantai," ujar Nyonya Brenda sambil menunjuk ke arah Theo. Tak lupa dia menunjukkan wajah sok teraniaya agar aksi playing victimnya terlihat meyakinkan.

Zetta hanya bisa tersenyum asimetris melihat akting payah mantan ibu mertuanya itu.

"Biar saya jelaskan kejadiannya." Alex yang sejak tadi diam saja akhirnya mengeluarkan suara.

Manager toko langsung mengalihkan pandangannya ke arah Alex. Seketika wajahnya tampak terkejut dan buru-buru membungkukkan badannya dengan hormat pada Alex, seolah Alex adalah orang penting.

Melihat hal itu, Zetta tampak mengerutkan keningnya. Meskipun saat ini Alex sedang naik daun dan dikenal banyak orang, tapi tetap saja respon manager toko padanya terlihat tak sewajarnya. Dia jadi bertanya-tanya dalam hati, benarkah jika Alex dulunya benar-benar seorang anak miskin yang berasal dari kampung?

Belum sempat Zetta berpikir lebih jauh, Alex kembali berbicara pada manager toko tadi. Dia mengajak lelaki tersebut sedikit menyingkir dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Dia juga mengatakan jika semuanya bisa dicek secara detail melalui rekaman CCTV.

Setelah cukup mendapatkan penjelasan, manager toko pun menghampiri Nyonya Brenda. Dia membantu perempuan paruh baya itu berdiri dan meminta maaf dengan sopan.

"Maaf karena Nyonya mesti mengalami hal yang tidak menyenangkan di toko kami. Tapi semua itu tidak akan terjadi jika Nyonya tidak menyerang Nona ini lebih dulu," ujar manager toko pada Nyonya Brenda.

Nyonya Brenda tak terima disalahkan. Dia tampak mendengkus kesal dan menatap nyalang ke arah Zetta dan Theo.

"Kenapa menyalahkanku? Mereka yang kurang ajar dan tak tahu malu," sangkal Nyonya Brenda.

"Memangnya apa yang sudah kami lakukan? Bukahkah yang bertindak kurang ajar dan tak tahu malu itu justru Anda sendiri? Anda langsung menghina teman saya begitu kami masuk ke dalam toko ini. Tidak sampai di situ, Anda juga menganiaya teman saya karena dia tak menghiraukan ejekan Anda." Theo berujar sarkas.

"Omong kosong! Bisa-bisanya kamu memutar-balikkan kejadian yang sebenarnya," sangkal Nyonya Brenda lagi.

"Saya memutar-balikkan kejadiannya yang sebenarnya? Benarkah? Semua orang yang berada di toko ini juga melihat apa yang telah Anda lakukan tadi. Jika Anda sudah lupa dengan tindakan yang Anda lakukan barusan, CCTV di toko ini sepertinya bisa membuat Anda mengingatkan dengan jelas setiap detail tindakan yang telah Anda lakukan pada teman saya. Kita juga bisa langsung membawanya ke kantor polisi sebagai bukti kasus perbuatan tidak menyenangkan serta pencemaran nama baik," sahut Theo tajam. Nada bicaranya terdengar sangat serius.

Nyonya Brenda terlihat membeku sambil menelan ludahnya dengan agak kepayahan. Tentu saja dia ingat dengan semua kata-katanya pada Zetta tadi, juga pada tindakannya yang menyerang Zetta tanpa sebab. Hanya saja, dia tak tahu jika hal itu akan menyebabkan masalah, karena selama ini dia terbiasa menghina dan menganiaya Zetta lebih parah dari ini, tapi ada masalah apapun setelahnya.

Nyonya Brenda kembali mendengkus dan membuang wajahnya tak suka, sebelum akhirnya meninggalkan toko tersebut dengan muka masam. Dengan begitu, orang-orang yang berkerumun pun membubarkan diri dengan sendirinya. Manager toko juga ikut meninggalkan tempat itu setelah sebelumnya sempat meminta maaf pada Zetta juga atas ketidaknyamanan saat berada di toko tersebut.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Theo pada Zetta.

Zetta hanya menjawab dengan anggukan. Mereka pun kembali melanjutkan rencana awal untuk berbelanja di toko tersebut.

Tak lama kemudian, Theo tampak mendapat panggilan telepon dari seseorang. Lelaki itu memilih menyingkir sejenak ke salah satu sudut toko untuk menjawab panggilan telepon tersebut dan terlihat berbicara dengan ekspresi yang serius.

"Temanku baru saja memberitahu jika saat ini asisten Keenan sedang memeriksa area di sekitar terjadinya kecelakaan yang menimpa Helia," ujar Theo kemudian pada Zetta.

Zetta terdiam sejenak. Dia teringat jika sebelumnya Helia mengaku pada Keenan jika dirinyalah yang telah menabrak perempuan itu. Mungkinkah sekarang asisten Keenan berada di tempat itu untuk mencari bukti atas pengakuan Helia itu?

"Aku masih memantau apa yang dilakukan oleh Helia setelah dia menuduhku sebagai penyebabkan kecelakaan yang menimpanya enam tahun lalu. Jika dia tidak melakukan apapun lagi, maka aku akan saja. Tapi jika setelah ini dia melakukan hal yang aneh-aneh untuk menjebakku, aku pasti akan memberikan balasan yang jauh lebih besar padanya. Lihat saja." Zetta bergumam dengan raut wajah serius dan bersungguh-sungguh.

1
Melani Sunardi
Luar biasa
YuWie
padajal zet2 sendiri pernah bodoh mencintai membabi buta krn makan kotoran babi ya zet
YuWie
greget ya thor
YuWie
banyaknyg janggal settingan kejadian2 di kisah ini
YuWie
dikit2 perayaan. habis itu mabuk ya zet
YuWie
mau mandeg baca tapi kok ya nanggung. masalahnya protagonis dibikin bodoh dan jatuh ke lubang ya sama sih ya. Hawanya jadi emosi, kak othor berhasil membawa pembaca ke alur yg mau kemana mana
YuWie
semakin gak jelas si protagonisnya
YuWie
semakin melebar2 alurnya ya
YuWie
katane mau berkelas zet2..mainnkartu aja di lawan kalah lagi. kelebihanmu apa sih zet. mbok gak usah banyak Bct..action gitu
YuWie
kenapa darah zet cocok dg darah hel.. apakah ortunya gak ada yg cocok darahnya. selama 6th zet donor lho.. apakah zet adl alena
YuWie
yg didatangi zet tadi itu perusahaan besar atau kecil sih kok sampe2 tamu perusahaan tidak dipinjami payung gitu. wkwkwkk..malezz aja klo adan interaksi ken dan zet
YuWie
zet2..begitu tifak waspadakah dirimu ini. kupikir garangmu beneran. tapi yo aneh siap yg minta dikaji ulang perjanjian kerjasama..kok ya mau2 nya kamu dtg di sarang penyamun gak.jelas. Seperti nya zet ini mau perang tapi buta blas dg medannya.
YuWie
alex ini jgn2 keturunan kaya raya kali ya
YuWie
iya kah zet, ntar ketemu ken kau diam aja dituduh2..masih lemah pembalasanmu
YuWie
Luar biasa
YuWie
disini benang merahnya..sesuai namanya go to hel ternyata yg menyabotase kecelakaannya sendiri u menjebak zet2 yg tergila2 dg ken
YuWie
belum tau si ken2 siapa zet2 kali ya... gak rela klo akhirnya zet balik sama ken.. hadirkan laki2 sempurna lainnya lah
YuWie
benarkah hel dr keluarga berada..jgn2 kebalik lagi si zet2 yg kaya raya
YuWie
lha lha..zetta termyata anak org kaya ya...dan ber power. kok dianghap benalu di keluarga kenan. tak taukah mereka ttg zet2 dan kemana ayahnya zet2
YuWie
rasanya membaca awal2 bab ponginnya memberi tanda seru aja ya sama setiap comment..😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!