NovelToon NovelToon
Love For My Three Twins

Love For My Three Twins

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:10M
Nilai: 5
Nama Author: Sun_flower95

Safira di jebak oleh teman-teman yang merasa iri padanya, hingga ia hamil dan memiliki tiga anak sekaligus dari pria yang pernah menodainya.

Perjalanan sulit untuk membesarkan ke tiga anaknya seorang diri, membuatnya melupakan tentang rasa cinta. Sulit baginya untuk bisa mempercayai kaum lelaki, dan ia hanya menganggap laki-laki itu teman.

Sampai saat ayah dari ke tiga anaknya datang memohon ampun atas apa yang ia lakukan dulu, barulah Safira bisa menerima seseorang yang selalu mengatakan cinta untuknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sun_flower95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 28

Arselo mendatangi kediaman Vivi setelah mendapat kabar dari suster yang ia percayakan untuk menjaga dan menemani istrinya itu.

"Suster, apa yang terjadi? Kenapa Vivi sampai pingsan?" tanya Arselo pada suster Mia.

"Maaf tuan, setelah pulang memeriksakan kandungan tdi sore, nyonya masuk ke kamar dan mengurung diri di sana. Karena khawatir dengan keadaan nyonya selama di kamar, saya meminta kunci cadangan pada simbok sebelum beliau pulang ke rumahnya tadi sore. Saat saya buka kamarnya, saya menemukan nyonya tidak sadarkan diri dan berada di pojokan kamar dengan ruangan yang sangat berantakan, maka dari itu saya meminta satpam di bawah untuk membantu memindahkan nyonya di ruangan ini" terang suster Mia.

"Maksud suster, Vivi pulang periksa kandungan langsung mengamuk? Seperti itu?" tanya Arselo.

"Iya tuan" jawab suster Mia.

"Apa terjadi sesuatu dengan kandungannya?" tanya Arselo lagi.

"Tidak ada masalah apa-apa dengan kandungan nyonya Vivi tuan, semuanya dalam ke adaan normal" jawab suster Mia seraya memberikan buku kontrol ibu hamil pada Arselo.

Arselo yang tak mengerti tentang buku itu pun hanya membacanya sekilas.

"Lalu kenapa Vivi sampai mengamuk seperti itu?" gumam Arselo yang merasa heran.

"Maaf tuan, saya tidak mengetahui alasan untuk itu" ucap suster Mia sambil menundukkan kepala.

"Ya sudah, terimakasih atas bantuan suster. Silahkan ke kamar suster, biar saya yang menjaga Vivi" ucap Arselo.

"Baik tuan, saya permisi dulu" ucap suster Mia sebelum berlalu menuju kamarnya.

Di apartemen ini memang ada tiga kamar, Arselo sengaja menyiapkannya untuk berjaga-jaga.

Hingga tengah malam Vivi terbangun, ia melihat seseorang tengah duduk di sofa tunggal yang berada di kamar itu.

"El, apa itu kau?" tanya Vivi sembari berusaha bangkit untuk duduk di kasurnya.

"Ya, ini aku" jawab Arselo dingin seraya menghampiri Vivi.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Vivi sedikit gelisah.

"Tentu saja untuk menunggui ibu dari calon anak ku" jawab Arselo dengan tatapan menindas.

"Oh baik lah" ucap Vivi sedikit gugup.

"Apa dia sudah menemukan kertas surat hasil tes DNA yang asli?" batin Vivi gelisah. "Aduh, b*** banget sich kenapa waktu itu gak aku buang aja semuanya, kenapa malah di simpan di kamar?" masih bergumam di hatinya, ia sudah ceroboh dengan mengacak-acak kamar itu bahkan surat rahasia yang di sembunyikannya pun kemungkinan besar ikut berserakan di sana.

Tiga jam sebelum Vivi bangun.

Arselo yang penasaran dengan apa yang sudah di lakukan Vivi pun masuk ke kamar itu, dia melihat kamar yang biasanya rapih bersih dan sangat tertata itu kini seakan mirip dengan ruangan yang habis di pakai perang, meja rias sudah berantakan bahkan cermin nya sudah pecah dan berserakan menyatu dengan pecahan botol skincare mahal, vas bunga yang ada di sana pun sudah tak berbentuk, begitu pula dengan lampu tidur yang berada di nakas sudah hancur, laci-lacinya pun berantakan dan baju-baju yang ada di lemari besar itu sudah keluar semuanya dengan kondisi yang sama mengenaskan.

"Apa wanita hamil bisa mengamuk sampai seperti ini? Bahkan banyak barang yang harus di ganti" gumam Arselo seraya berjalan menuju lemari pakaian yang sudah terbuka lebar dengan laci yang sedikit terbuka.

Ia pun penasaran dan membawa laci itu, ada beberapa kotak perhiasan dan amplop-amplop rumah sakit dengan logo yang berbeda-beda. Ada sekitar dua belas amplop yang Arselo ketahui itu adalah logo rumah sakit yang berada di berbagai kota.

"Kenapa banyak amplop rumah sakit disini? Apa Vivi menderita penyakit parah?" gumam Arselo.

Rasa penasarannya pun muncul, ia membuka salah satu amplop dengan logo rumah sakit yang sangat ia kenali.

Matanya melotot sempurna kala mengetahui itu adalah hasil tes DNA janinnya dengan pria lain, dengan rasa marah ia pun membuka satu persatu amplop-amplop itu dan saat ia menemukan amplop dengan logo rumah sakit yang sama saat ia datang ke rumahnya dan menemukan hasil yang berbeda. Di sana ia melihat hasilnya negatif.

"S***, dasar j*****, berani kau menjebak ku. Kau tidak akan pernah mendapatkan maaf ku, akan ku buat kau menyesali perbuatan mu itu" ucap Arselo dengan senyum iblisnya.

Arselo tak menemukan hasil tes DNA yang cocok di sana, dari dua belas amplop itu semuanya di nyatakan negatif.

"Huh, ternyata aku memelihara ular berbisa disini. Baiklah aku akan berbaik hati sampai dia melahirkan nanti. Aku akan mengikuti alur yang di rencanakan" ucap Arselo dengan marah.

Setelah menemukan kenyataan itu, Arselo membereskan kembali amplop-amplop setelah sebelumnya ia memotret semua surat itu untuk berjaga-jaga bila Vivi melenyapkan bukti-bukti itu suatu saat nanti.

Arselo pun berlalu menuju kamar tempat Vivi beristirahat dengan hati yang panas.

***

Abizar mengantarkan anak-anak Safira saat malam hari, mereka menghabiskan waktu bersama tanpa Safira, Abizar mengajak anak-anak itu untuk bersenang-senang seraya mengalihkan perasaan mereka karena kejadian tadi siang dan usahanya pun berhasil, ia melihat kembali senyum cerah anak-anak itu.

"Fir, tadi siang ada masalah apa?" tanya Abizar setelah mereka duduk di sofa tamu, sedangkan anak-anak sudah tidur di kamar masing-masing.

"Hmmm, tadi aku gak sengaja ketemu teman-teman yang dulu menjebak ku, Sarah dan Devi" jawab Safira lesu, kepalanya menunduk dalam sedangkan tangannya sibuk saling bertautan.

"Oh, kamu yang sabar ya Fir, mudah-mudahan mereka cepat sadar atas kesalahan yang sudah mereka perbuat sama kamu. Kalau kamu butuh teman untuk berbagi, kamu bisa ngomong sama aku. Kapan pun waktunya, aku akan siap buat jadi pendengar yang baik" ucap Abizar tulus.

Safira merasa senang dan sangat terharu dengan ucapan Abizar, Safira tahu jika dia gak akan selalu sanggup untuk menanggung semua beban itu sendiri.

"Terimakasih Abang, aku sangat senang mendengarnya, maka dari itu mulai sekarang aku gak akan sungkan lagi" ucap Safira tersenyum senang.

"Ngomong-ngomong tadi siang Abang datang ke resto gak kasih kabar dulu, ada apa? Apa ada hal penting?" tanya Safira.

"Akh iya, aku lupa kasih tau. Besok nini akan ke sini sama ibu dan bapak, mereka kangen sama kamu dan anak-anak" jawab Arselo yang baru ingat tentang maksud kedatangannya tadi siang.

"Benarkah? Apa mereka akan lama di sini?" tanya Safira bahagia atas kabar itu.

"Nini ingin tinggal bersama mu di sini Fira, dia sangat mengkhawatirkan mu juga anak-anak. Apa kamu gak keberatan?" tanya Abizar hati- hati, karena takut Safira akan menolaknya.

"Akh, benarkah? Aku senang mendengarnya Abang, Aku harap nini betah tinggal bersama ku disini" ucap Safira girang, bahkan dengan tidak sadar ia bangun dan memeluk Abizar.

1
Sri Wahyu
harusnya happy ending, Abi jangan dimatikan, kasian kan nunggunya bertahun tahun, Arselo aja ditemukan jodohnya dan bersama sama bisa ngasuh si kembar, jadi ikutan sedih
jami istijabah
Luar biasa
Heryta Herman
haaaaah..so sweet...baguslah El..
pengalaman bnyk mengajarkan kita untuk menjadi manusia yg lbh baik lagi ke dpnnya..
Heryta Herman
hahaha...si fira benci sama Arselo tapi butuh...banget malah.../Chuckle/
mood ibu hamil memang sprti roller coaster yaaa..naik turun nikung tajam...pokonya bikin sport jantung lah...hahaha ..
Sella Darwin
Luar biasa
Heryta Herman
kenapa hatus abi yg pergi meninggalkan fira dan anak",thor...kenap abi yg harus di korbankan??kenapa tdk biarkan mereka bahagia...jngn biarkan fira kembali pada Arselo...ga rela rasanya...
Heryta Herman
jangan di permudah urusan triplet dan safira dgn Arselo thor...beripelajaran dulu pada Arselo...
klo perlu,biar safira nikah sama abizar saja...biar lah Arselo mendapatkan karma nya..
Sapna Anah
laki" berengsek kaya ga punya dosa aja semoga ga ketemu sama anak"nya
Nur Aini
Luar biasa
Amalia Siswati
ceritanya bagus cuma kok monoton yach,gak dapat chemistrynya
fitria romadhoningsih
Luar biasa
fitria romadhoningsih
Lumayan
NANI KUSNIAWATI
Luar biasa
Nenk Manieez
siapa lagi klo bukan ulah si vivi mak lampir...!
Jumiah
erika ? arselo sdh kapok
mudah terpesona sma perempuan ...
cari mangsa lain aj erika ...
Jumiah
semoga kembar lg ,cewe cowo..
biar gk rebutan..
Jumiah
semoga bahagia ,fira bersama abi..
saling mencintai saling mengasihi...
saling menutupi kekurangan pasangan x...
Jumiah
kenapa jua harus memendam rasa
gk di ungkapkan ,padahal safira jua ad rasa ,tp kan gk mungkin klo safira duluan ,
Jumiah
gk rela klo safira msh mau nerima ,arselo..
mendinga safira bahagia bersama orang lain yg lebih sukses dan berkuasa...
Jumiah
klo arselo pernah menggali lobang x vivi
walau pun gk tumbuh ...
biar tau rasa arselo...harus bertanggung jawab...semoga menyesal gk berujung..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!