NovelToon NovelToon
Balas Dendam Sang Immortal

Balas Dendam Sang Immortal

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Balas Dendam
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: XERA

Setelah ratusan tahun mendedikasikan hidup hanya untuk berkultivasi, Li Xuan akhirnya berhasil mencapai ranah Immortal meskipun bakat kultivasinya sangatlah buruk. Masa itu adalah masa paling membahagiakan dalam hidupnya, namun kebahagiaan tersebut tidak berlangsung lama.

Li Xuan terpaksa terlibat dengan sekte Raja Naga, salah satu sekte besar dari aliran Putih, demi bisa menyelamatkan anak yatim piatu. Dia mengira masalah tidak akan menjadi besar, tetapi ternyata pemikiran naif itu salah besar. Tiga Immortal dari sekte Raja Naga datang dan membuatnya sekarat, pencapaiannya menjadi Immortal tidak dapat dibanggakan di hadapan lawan yang lebih kuat.

Li Xuan yang nyaris terbunuh memecahkan kristal teleportasi pemberian Gurunya, dan berakhir di sebuah tempat yang asing. Seorang gadis cantik yang mengaku sebagai Rubah Ekor Sembilan, menawarkan kekuatan untuk balas dendam.

Li Xuan tentu menerimanya. Ini adalah kisah tentang seorang Immortal yang ingin balas dendam, akankah dia berhasil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XERA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meridian Luar Biasa

Tidak lama setelah Chen Ye pergi, datang seorang pria tua yang memiliki beberapa bekas luka di wajahnya. Dia tampak garang, tetapi kini tersenyum ramah saat Li Xuan menatap dirinya.

"Siapa?" Li Xuan bertanya, tidak merasa kesal diganggu karena memang tujuannya kemari bukan hanya untuk makan saja, "Apa kita saling mengenal?"

"Kenal? Kurasa tidak. Ini pertama kalinya kita bertemu..." Pria berwajah garah itu menyahut, "Namaku adalah Xi Zhuen, seorang pria tua yang tinggal di sekte aliran Hitam."

"Heh..." Li Xuan menyeringai tipis, yakin kalau pria tua itu punya maksud tertentu, "Melihat dari auramu, rasanya cukup familiar. Aku sepertinya bisa menebak darimana dirimu berasal."

Xi Zhuen tertawa pelan, lalu mengakhirinya dengan senyum penuh arti. Tanpa sungkan, dia duduk di kursi dan dalam sekejap array formasi tercipta. Hal itu tidak disadari oleh mereka yang di bawah ranah Immortal, dan beberapa mata mulai tertuju pada mereka.

"Mari kita langsung ke intinya, di mana kalian berdua menyembunyikan Jing Pei?" Xi Zhuen bertanya, senyumnya perlahan memudar dan Niat Membunuh keluar dari tubuhnya.

"Jing Pei..?" Li Xuan mengangkat alisnya, lalu memperlihatkan mimik wajah seolah sadar akan sesuatu, "Ah, keparat yang kupenggal kepalanya? Dia mati."

"Mati? Keparat sepertinya mati di tanganmu? Berhentilah melucu..." tatapan Xi Zhuen datar, jelas tidak mempercayai ucapan pemuda itu, "Cukup berikan lokasi terakhirnya di mana, dan aku akan pergi dengan tenang."

"Kalau tidak mau? Apa kau mau mengamuk di sini, di depan kelompok kultivator lainnya?" tanya Li Xuan sambil menyeringai, "Mereka sedang memperhatikan kita, apa jadinya jika orang lain tau kalau pria tua bernama Jing Pei itu terbunuh oleh seorang Immortal bintang Satu?"

"Memangnya kenapa?" Niat Membunuh yang keluar dari tubuh Xi Zhuen semakin besar, dan membuat suasana di dalam array formasi itu menjadi sesak, "Kenapa kau pikir kami peduli dengan pendapat orang lain?"

"Rupanya aku salah, ya? Kalian tidak seperti sekte Raja Naga..." Li Xuan terkekeh pelan, tidak terintimidasi oleh Niat Membunuh itu. Dia mengeluarkan bola api seukuran telapak tangan, "Setelah kupenggal kepalanya, aku membakar habis tubuhnya sampai menjadi abu. Sayangnya, aku tidak mengumpulkan abu keparat itu jadi terserah padamu mau percaya atau tidak."

Xi Zhuen diam untuk sesaat, raut wajahnya terlihat serius dan mencoba membaca mimik wajah Li Xuan. Perhatiannya kemudian teralih pada perempuan cantik yang masih asik makan sate tanpa mempedulikan mereka.

"Hei, perempuan. Kau yang membunuh dia, bukan?" Xi Zhuen bertanya, memberikan tatapan selidik.

"Dasar bajingan ini..." Li Xuan menghela nafas panjang melalui mulutnya, ekspresinya jadi tidak senang dan membuat pria itu kembali memperhatikannya, "Hanya karena diriku seorang Immortal bintang Satu, kau berani meremehkanku? Mau kita buktikan sekarang juga?"

"Kau menjadi emosional, apa ucapanku tepat sasaran?" Xi Zhuen menyeringai, lalu bangkit dari kursi, "Jika dia memang sudah mati, maka informasi ini sudah lebih dari cukup."

Dalam sekejap array formasi yang menutupi mereka berdua menghilang. Xi Zhuen berbalik untuk kembali ke tempat duduknya, dia sesaat berhenti lalu menoleh ke belakang, "Tapi, ada yang harus kau ingat. Sekte Serigala Darah tak pernah melupakan musuhnya."

Setelah berkata demikian, Xi Zhuen kembali duduk di kursinya. Di sana, ada tiga Jenius muda yang sempat bertemu dengan Li Xuan di kota Xuzi. Ekspresi ketiganya terlihat serius dan sedikit buruk, mereka bertiga sepertinya tidak menyangka kalau masalah itu akan jadi serius seperti ini.

Sementara itu, Li Xuan memakan makanan di meja dalam diam. Ia kecewa karena Xi Zhuen menolak ajakannya untuk bertarung, padahal dirinya berekspektasi cukup tinggi mengingat tindakan permusuhan yang dilalukan pria tua itu.

"Mulai sekarang kamu harus waspada, banyak orang yang memperhatikanmu karena mereka telah mengetahui bahwa kamu bermusuhan dengan sekte Serigala Darah." ujar Rong Baihu tenang melalui telepati, "Setelah ini, segera manfaatkan waktu luangmu untuk melatih teknik Jalan Sunyi Tanpa Batas."

"Aku mengerti, nona Bai." Li Xuan mengangguk pelan, dia menjawab dengan suara pelan, "Aku berhenti sampai di sini, membiarkan sekte Serigala Darah tau lokasiku sekarang sudah lebih dari cukup."

"Pilihan yang tepat." balas Rong Baihu tenang.

...****************...

Setelah meninggalkan ruang makan, Li Xuan dan Rong Baihu menuju kamar yang mereka sewa. Begitu pintu kamar terbuka, mereka disambut oleh ruangan luas dengan interior yang mewah. Di tengahnya, hanya ada satu kasur berukuran besar tetapi cukup untuk menampung tiga orang dewasa sekaligus.

"Aku akan memulainya sekarang, nona Bai." ujar Li Xuan, dan diangguki pelan oleh gadis cantik itu, "Teknik Jalan Sunyi Tanpa Batas..."

Li Xuan langsung duduk bersila tidak jauh dari kasur, matanya terpejam dan perlahan aura menyelimuti tubuhnya. Pada saat yang sama, Rong Baihu segera menciptakan penghalang sehingga tidak akan ada siapapun yang bisa mengintip ataupun menerobos masuk.

Rong Baihu membiarkan Li Xuan berlatih sendiri sementara dirinya pergi ke kamar mandi, membersihkan dirinya yang cukup berdebu akibat perjalanan menuju kota ini.

"Fyuh..."

Li Xuan perlahan menghela nafas panjang melalui mulut, membiarkan energi mengalir ke setiap meridian kecilnya. Dia mulai membuat tubuhnya rileks, mengatur nafasnya sampai di tahap suara dari luar menjadi samar hingga tidak terdengar lagi.

Menguasai teknik Jalan Sunyi Tanpa Batas adalah hal yang mudah mengingat Li Xuan telah mengetahui caranya. Ada tiga proses untuk menguasainya, dan pertama adalah membuat tubuh rileks sehingga semua indra dalam tubuh tidak berfungsi lagi.

Saat ini, Li Xuan telah memenuhi proses yang pertama. Dia sekarang menuju proses kedua, yang di mana setiap jalur meridian kecilnya harus ada Qi yang tipis sementara sisanya berpusat pada dantian.

Li Xuan yang memiliki pengalaman kultivasi selama ratusan tahun dapat dengan mudah melalui proses yang kedua. Kini, seluruh jalur meridian kecilnya telah dipenuhi dengan Qi yang tipis sementara sisanya berpusat pada dantian.

Saat berada di proses kedua, Li Xuan sama sekali tidak bisa merasakan hal yang sedang terjadi di luar sana. Dia yang sekarang bahkan dapat dibunuh dengan pisau dapur asal bisa menembus kulitnya yang keras.

Li Xuan berdiam diri selama beberapa menit untuk membiasakan tubuhnya dalam kondisi tersebut. Setelah dirasa cukup, ia perlahan menyebarkan Qi yang berpusat dalam dantian ke 12 meridian utama.

Meridian Utama berfungsi sebagai cabang dari pusat energi (Dantian), yang berguna untuk menyimpan sejumlah energi selama beberapa waktu dan memperkuatnya untuk mengeksekusi sebuah teknik.

Pada saat 12 meridian utama dialiri Qi dalam jumlah tertentu, mereka akan beresonansi satu sama lain dan secara otomatis mulai memperkuat tubuh serta jiwa.

Setelah 12 meridian Li Xuan telah diisi oleh Qi dalam jumlah tertentu, mereka mulai saling beresonansi. Menggunakan kesempatan itu, dirinya langsung menciptakan meridian baru yang disebut sebagai 'Meridian Luar Biasa'.

Meridian tersebut terbentuk di salah satu dari dua belas meridian utama. Dalam proses itu, Li Xuan harus fokus sampai meridian tersebut berhasil tercipta.

...****************...

Selama lebih dari dua hari, Rong Baihu hanya diam sembari memperhatikan Li Xuan yang sedang bermeditasi tanpa bergerak sedikitpun dari tempatnya.

"Malam ini penginapan menyiapkan apa, ya?" Rong Baihu bertanya-tanya dalam hati, meski mengawasi Li Xuan tanpa henti tetapi dirinya tidak pernah sekalipun melewatkan makan pagi dan malam dari penginapan, "Kurasa makan malam ini akan bersamanya."

Rong Baihu melirik ke arah Li Xuan, aura yang menyelimuti tubuh pemuda itu mulai meredup secara perlahan. Tidak lama kemudian, mata Li Xuan terbuka dengan tubuh yang dipenuhi keringat.

1
jhoni
aliran putih tapi kelakuan ky iblis melebihi aliran hitam.. hancurin aja sekte nya
Daryus Effendi
aku palin bosan cerita timur,di campur bahasa inggris
kuda_liar
Gaskeun
kuda_liar
Mantap
kuda_liar
Semen Padang
kuda_liar
titip rindu
kuda_liar
Naif
kuda_liar
Oops
kuda_liar
jual Saham
kuda_liar
nitip lapak
kuda_liar
kebangkitan
kuda_liar
titik awal
kuda_liar
lanjutkan
kuda_liar
hhhmmmmm
kuda_liar
tertinggal
kuda_liar
jejak
Fadli R
up
pangesticass
yeayy karya bagus lagii...aku sukaa /Smile//Smile//Smile//Watermalon//Watermalon//Watermalon/ bahan sarapan aku inj
IDE Pasir mayang
Slmat slamat selamat berkarya
lanjut trus Thor update yg banyak
🙏🙏🙏
Suanggi™
semangat✊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!