Di dunia yang kejam, hanya yang kuat yang bertahan. Yun Feng, seorang bocah yatim piatu berusia 15 tahun, menolak takdir sebagai semut di bawah kaki para penguasa. Ia tidak memiliki sekte untuk melindunginya, tidak memiliki garis keturunan bangsawan, hanya tekad yang membara, tekad untuk mencapai keabadian.
Dikhianati, dikejar, dan dipaksa berada di ujung tanduk, Yun Feng tidak ragu menggunakan segala cara. Ia melahap jiwa, merenggut kekuatan dari musuhnya, dan menguasai seni kegelapan yang ditakuti dunia. Jika dunia menolaknya, maka ia akan menaklukkan dunia. Jika surga menghalanginya, maka ia akan merobek surga itu sendiri!
Di jalannya menuju keabadian, Yun Feng akan melawan sekte-sekte besar, mengguncang para dewa, dan meninggalkan jejak darah di seluruh alam semesta!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niko R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ujian Tertulis Di Sekte Langit Hijau
“Sekte Langit hijau…walaupun tidak sebesar sekte lain, untuk permulaan juga sudah cukup. Terlebih…tapak pembuka langit yang diwariskan di sekte itu juga menarik!” Pikir Yun Feng dengan ekspresi liciknya.
Sekte Langit hijau berbeda dengan beberapa sekte lainnya. Tempatnya hanya berada di pinggir kota dan seperti bangunan pada umumnya. Sekte itu bisa dibilang tertinggal daripada yang lain. Tidak ada master kuat yang bisa membangun sekte itu di puncak gunung. Yun Feng sampai di sebuah pintu gerbang yang dijaga dua orang berpakaian hijau cerah. Masing-masing membawa tombak dengan gagah memancarkan aura tersendiri. Tidak ada kekaguman dan rasa segan sedikitpun dari Yun Feng, hanya karena mereka mereka bintang 2 Qi Gathering.
Salah satu orang menghadang Yun Feng saat dia mendekati gerbang. Dengan tatapan tajam penjaga itu berkata, “Nama?”
Yun Feng memandang datar penjaga itu. Dengan suara serak dan dingin berbisik, “Yun Feng…”
Penjaga itu memberikan token kayu bertulis namanya. Sekarang dia sudah kembali ke tempatnya seharusnya membiarkan Yun Feng masuk. Pemuda itu dengan gagah membuka gerbang merah yang cukup berbobot. Memerlukan sedikit tenaga bagi Yun Feng mendorongnya dengan satu tangan tetapi masih berhasil. Lapangan luas memungkinkan para murid berlatih disana. Aula utama sekte berdiri megah dengan bahan kayu yang memiliki desain elegan.
Segelintir orang berkumpul di lapangan yang sepertinya tujuannya sama seperti Yun Feng. Mereka dari latar yang berbeda-beda berbaur dengan lainnya untuk mempererat perdamaian disana. Candaan untuk mencairkan suasana sering dilontarkan di sela bincangan mereka.
“Perhatian semuanya!” Suara bergema terdengar dari atas langit.
Seluruh percakapan dan apapun yang mereka lakukan terjeda saat mendengar suara itu. Mereka mencari sumber suara yang mereka dengar dari langit. Seluruh kepala mendongak ke atas. Hanya awan putih seperti hari umumnya sebelum awan itu terbelah cahaya matahari menyelinap. Seorang pria tua jatuh dengan kecepatan seperti bulu sangat pelan. Jubah panjang berwarna hijau tua dengan jenggot agak panjang, rambutnya didominasi warna putih meskipun ada yang hitam tetapi hanya beberapa.
Orang tua itu jatuh secara perlahan sebelum pedang terbang keluar dari sebuah tempat di pinggangnya dan menopang kakinya. Para murid sedikit mengangkat kepalanya untuk melihat orang tua itu. Walaupun sudah berumur lebih dia masih berdiri dengan gagah dan melipat tangannya ke belakang.
“Aku penatua Qing Shan akan memimpin ujian kalian. Walaupun ujian ini tidak terlalu sulit jangan harap jika kalian bisa melewati ujian dengan mudah. Untuk ujian pertama kali ini adalah ujian tertulis. Jadi…bukan hanya kekuatan tetapi kepintaran juga berperan penting dalam proses kultivasi!” Kata tetua Qing Shan.
Semua orang saling berpandangan suasana sedikit riuh. Orang-orang sedikit gugup karena mereka belum mempersiapkan apa yang mereka butuhkan dalam ujian kali ini. Qing Shan menjentikkan jarinya dan beberapa buku muncul di hadapannya. Dengan lambaian tangannya buku itu terbang ke arah mereka semua. Semua berfokus pada buku itu sekarang, mereka mengambil buku itu dengan reaksi yang berbeda-beda.
“Kalian pahami yang ada di buku itu untuk membantu menyelesaikan ujian nanti! Waktu kalian hanya satu batang dupa!” Suara Qing Shan bergema.
Qing Shan menepuk tas yang ada di pinggangnya dan sebuah meja kayu kecil berjejer di lapangan. Jumlahnya ada sekitar 30 peserta yang berpartisipasi. Kebanyakan menatap meja dengan grogi mengingat buku yang diberikan ini sedikit sulit untuk dipelajari. Mereka mengambil tempat masing-masing di meja yang disediakan. Selama kurun waktu satu dupa mereka fokus membaca buku yang diberikan tak terkecuali Yun Feng.
Nyala dupa sudah hampir habis, kira-kira hanya tinggal seperempat waktu tersisa. Asap tipis melayang ke udara sesaat sebelum menghilang terbawa angin. Para peserta semakin tegang, keringat muncul di pelipis. Salah satu peserta membuka halaman dengan tangan yang bergetar sesekali menggaruk kepalanya. Yun Feng hanya menunjukan senyuman yang santai sambil sesekali membaca buku itu.
“Kalau tidak salah ingat…aku pernah membaca buku ini sebelumnya. Tapi…saat kapan ya?” Tanya Yun Feng di pikirannya matanya juga menyipit. Matanya terbuka sebelum dia melanjutkan di pikirannya, “Oh iya. Aku pernah merebut buku ini dari seseorang junior yang berasal dari sekte apa ya? Entahlah, aku lupa namanya. Tetapi buku ini hampir setiap hari kubaca dulu ketika aku mendapatkannya. Sepertinya ujian ini hanyalah pemanasan bagiku.” Ekspresi Yun Feng menunjukan senyuman aneh.
Nyala dupa sudah padam bukan karena angin tetapi waktunya sudah tiba. Kebanyakan dari peserta belum sempat membaca hingga akhir. Saat dupa itu padam buku yang dibaca para peserta ditarik kembali oleh Qing Shan. Hanya secarik kertas, pena dan tinta yang ada di meja mereka. Qing Shan mengeluarkan gulungan dari lengan bajunya. Dia melemparkan dengan ringan ke arah samping sebelum gulungan itu berubah menjadi besar saat terbuka. Panjang sekitar tiga meter dan lebar satu meter cukup bisa dilihat oleh peserta paling belakang, itu adalah soal dari ujian.
“Waktu kalian satu jam, peserta yang berhasil menjawab benar 8 dari 10 soal akan dinyatakan lulus dan bisa mengikuti ujian selanjutnya. Tidak boleh ada kecurangan saat ujian. Dimulai!” Ucap Qing Shan.
Peserta lain dengan cekatan mengambil pena dan menjawab soal-soal. Yun Feng menjawab lebih santai, tulisannya sangat halus dan tidak ada kepanikan di setiap goresan di kertas. Tangan para peserta semakin bergetar dan keringat dari pelipis mereka menetes pada kertas. Yun Feng menghela nafas dalam matanya melihat soal pada gulungan di samping Qing Shan.
“Bahan dalam pembuatan pil kebugaran roh? Apa ini soal untuk anak kecil? Tidak sedikit kan orang yang bisa menjawab pertanyaan ini?” Yun Feng meremehkan soal yang sudah dia hafal jawabannya.
Beberapa menit telah berlalu dan Yun Feng sudah meletakkan penanya. Qing Shan menatap hambar ke arah pemuda itu. Membandingkan dengan yang lain Yun Feng jauh lebih cepat, berkali-kali lebih cepat. Satu jam telah berlalu sangat cepat bagi peserta yang gugup beberapa dari mereka bahkan belum sempat menjawab beberapa soal.
“Waktu kalian habis!” Ucap Qing Shan.
Dia menarik kertas jawaban dari para peserta dengan mudah menyisakan pena yang masih di tangan yang gemetar. Yun Feng menatap hambar kertasnya yang ditarik. Dia sangat yakin dengan hasil yang akan didapatkan. Ekspresi peserta berbeda-beda dan tidak ada yang setenang Yun Feng, kebanyakan dari mereka menggigit jari mereka untuk mengurangi rasa gugup mereka.
“Untuk peserta yang kertasnya di kembalikan silahkan keluar dari sekte ini!” Ucapan Qing Shan membuat peserta menelan ludah.
“Tujuh benar…gagal!” Kertas ujian melayang ke pria tinggi besar yang membuat raut wajahnya suram meninggalkan sekte.
“Gagal…”
“Gagal…”
“Gagal…”
Empat orang sudah pergi meninggalkan sekte dengan wajah sedih. Membuat detak jantung peserta lainnya berdetak kencang. Qing Shan terkadang melihat kertas jawaban dan meletakkannya di meja tanpa berbicara apapun. Beberapa kertas di letakkan di meja sebelum Qing Shan melihat lembar jawaban dan menggelengkan kepalanya.
“Ini juga gagal…”
Sudah tidak ada lagi kertas yang diperiksa Qing Shan. Mata semua peserta penuh dengan harapan ketika mereka menunggu yang akan disampaikan tetua Qing Shan.
“Untuk yang masih berdiri di sini…selamat, kalian lulus untuk ujian kali ini. Tetapi jangan terlalu senang karena akan ada ujian yang menanti kalian kedepannya! Kalian bisa pergi dan datang lah besok untuk ujian selanjutnya.” Ucap Qing Shan sebelum pedang terbang membawanya pergi.
Para peserta bersorak gembira merayakan kelulusan mereka di ujian pertama. Tidak dengan Yun Feng yang melamun sejenak, matanya seakan dipenuhi beban yang berat. Tanpa memandang orang lain, Yun Feng berjalan tenang keluar dari gerbang sekte.
“Tidak bisa berbangga diri saat ini. Tantangan untuk besok masih ada, tidak tahu apakah itu mengandalkan bakat atau tidak. Akan sangat sulit jika bakatku kurang. Sampai sekarang aku juga tidak mengetahui sampai apa bakatku. Tetapi…meskipun aku tidak memiliki bakat yang jenius, aku pasti akan berdiri di puncak dan menjadi abadi.” Tekad Yun Feng di hatinya.