NovelToon NovelToon
Mendadak Dinikahi Brondong

Mendadak Dinikahi Brondong

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Berondong
Popularitas:587.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hafidza Asyifa

Nur Hayati, seorang gadis Desa yang sudah memasuki usia 36 tahun, namun belum mau menikah, karna Ia harus merawat Ayahnya yang sedang sakit .

Namun, kehadiran Baim, pemuda berusia 20 tahun, yang tiba-tiba menikahinya membuat perubahan dalam hidup Nur.

"Mbak Nur, jangan kawatir, Aku tidak akan meminta hak ku sebagai suami sebelum Mbak mengijinkannya" Ujar Baim.

"Ya iya lah, Aku kan tidak tahu siapa kamu, mendadak datang dan mendadak juga menikahiku, pokoknya , malam ini kamu tidur di ruang tamu, di Dipan itu, sama seperti malam tadi kamu tidur disana " Nur menunjukkan tempat tidur Baim yang baru saja menjadi suaminya itu, sementara Baim hanya bisa menelan Salivanya, sebab Dipan kecil di ruang tamu itu hanya beralaskan tikar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafidza Asyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saat Nur cemburu

Tak terasa, sudah satu bulan lebih Baim menjalani profesinya menjadi tukang sayur keliling, meski penghasilannya tidak seberapa, tapi Nur selalu menyemangati suaminya itu untuk tidak mudah menyerah.

"Mas, tunggu !! ini ada sedikit rendang buat Mas, tadi Aku masak kebanyakan, mohon diterima ya Mas" Dewi, janda muda yang suka berpenampilan seksi, salah satu tetangga Baim menawarkan Rendang saat Baim baru pulang dari keliling jualan sayur dan hendak masuk ke Rumah nya.

Nur yang mendengar suara Dewi dari dalam rumah, langsung mengintip dari balik kelambu tipis di jendela rumah kontrakan nya.

"Terimakasih mbak" ucap Baim berusaha ramah.

"Jangan panggil mbak dong, panggil saja Dewi, kan kemarin kita sudah kenalan, umur kita kan tidak beda jauh," suara Dewi sedikit mendayu.

"Terimakasih, Dewi " Baim pun terpaksa menarik sudut bibirnya agar terlihat tersenyum untuk menghormati tetangga baru nya itu, Baim segera masuk karna merasa lelah setelah seharian ngider, melihat Baim langsung masuk, Dewi terlihat kecewa, merasa diacuhkan. Sementara Nur, segera beralih ke mesin jahit, pura-pura sibuk.

"Assalamualaikum" ucap Baim yang terlihat lelah.

"Waalaikumsalam" Nur awalnya tampak cuek, tapi melihat wajah suaminya terlukis kelelahan, Ia berinisiatif menawarkan air hangat untuk mandi.

"Mau mandi ? Aku sudah siapin air hangat ya ?"Nur menawarkan.

"Sepertinya Aku tidak berani mandi, Badanku rasanya menggigil, tolong selimuti Aku !" Baim yang baru datang, hendak tidur di ruang tamu yang beralaskan karpet itu, dengan wajah pucat. Melihat itu Nur tidak tega.

"Tidur di kamar saja, sepertinya kamu demam" Nur mengukur suhu panas suaminya dengan telapak tangannya.

Dan melihat Baim lemas, Ia segera membopong Baim ke dalam kamar.

Nur menyelimuti Tubuh suaminya yang tampak gemeteran karna menggigil, Ia pun segera membuatkan jahe hangat lalu membantu meminumkan ke Baim, juga mengompres dahi Baim hingga Baim pun tertidur, dalam tidurnya, Nur tidak berhenti mengkawatirkan suaminya,Ia menemani di sisi ranjang mereka, Baim masih menggigil meski sudah di selimuti dua lapis, Nur pun kebingungan.

"Dingin...dingin, dingin, " keluh Baim, dari bingung nya, Nur tidak tahu harus bagaimana, hingga akhirnya Ia berinisiatif memeluk suaminya seperti seorang Ibu memeluk anaknya yang sedang sakit, Baim pun menyambutnya, karna kondisi tubuhnya yang sedang menggigil meski hari masih siang.

Baim tertidur dalam pelukan istrinya, Nur pun tak terasa ikut tertidur setelah sebelumnya gemeteran karna ritme irama jantung nya yang terpompa sangat cepat, akibat tubuhnya menyatu dengan tubuh suaminya.

Baim terbangun saat jam menunjukkan pukul setengah dua, Dia yang sudah merasa lebih baik membangunkan istrinya.

"Bunda...shalat duhur dulu yuk" Baim membangunkannya perlahan.

"Hhmmm, memang nya sudah jam berapa ?"jawabnya dengan mata terpejam.

"Setengah dua"

"Astaghfirullahal adzim" Nur pun segera mengerjapkan kelopak matanya, dan akhirnya Ia terkejut karna sedang berada dalam dekapan Baim.

Namun Nur segera beranjak bangun dan bersiap-siap untuk shalat duhur, begitupun Baim yang akan bersiap-siap ke kamar mandi, meski kondisinya masih lemas.

Meski masih belum pulih sepenuhnya, Baim shalat berjamaah dengan istrinya, setelah selesai shalat,Ia ingin makan.

"Tadi ada rendang di kasih mbak Dewi, makan yuk !"

"Aku sudah masak telor balado, mau telor apa rendang?" suara Nur penuh penekanan, melihat mimik wajah Nur beda dari biasanya, Ia pun faham maksudnya.

"Sama telor balado buatan bunda saja."ucap Baim.

Mereka pun makan bersama dengan lahapnya.

"Bagaimana keadaanmu?"

"Masih belum sepenuhnya pulih sih, tapi terimakasih atas jahe dan perhatian Bunda, dan...."Baim menghentikan kalimatnya karna sedang berusaha menatap mata istrinya dengan tatapan memangsa.

"Dan...?" Nur meminta lanjutan kalimatnya

"Dan terimakasih atas dekapan kasih sayang nya, kau menyelimutiku dengan kasih sayangmu dan menghangatkanku dengan cintamu istriku"Ucap Baim

"Coba Aku cek " Nur meraba kening Baim yang ternyata masih panas.

"Kamu istirahat saja dulu, besok libur dulu tidak usah ngider" ucap Nur.

"Iya Bunda sayang..., katanya Bunda mau panggil Ayah Bunda, kok masih panggil kamu, ?" Sahut Baim.

"Kalau di depan orang saja, karna panggilan Ayah bunda itu lebih pantas kalau sudah punya anak"

"Makanya, Ayo kita buat anak !" Pinta Baim,

Mendengar itu, Nur terdiam dan segera beranjak ke kamar, Di kamar Ia sedang mengatur alur nafas yang sedari tadi tidak berarturan.

Ya Allah, ampuni Aku yang selama ini belum bisa memberikan hak untuk suamiku, ajari Aku untuk bisa menerimanya Ya Allah.

Sudah dua hari Baim tidak jualan, Ia masih demam, meski tidak separah sebelumnya, , tapi masih terlihat lemah jika di bawa untuk jualan, sehingga Dia

Disuruh istirahat oleh Nur.

Saat Nur sedang menjahit dan Baim sedang istirahat di kamar, tiba-tiba ada tamu yang datang, membawa parcel buah, rupanya untuk menjenguk Baim.

"Assalamualaikum mbak, Mas Baim nya ada ?"

"Waalaikumsalam, Iya ada sedang istirahat di dalam, adek ini siapa ya"Nur menatap gadis yang sedang bertamu itu, wajahnya cantik, dengan dres mini selutut, terlihat pas di badannya yang memang masih remaja.

"Perkenalkan nama saya Donita, Saya pelanggan setia nya Mas Baim, mendengar Mas Baim gak jualan, Aku langsung cari informasi , ternyata Mas Baim sakit ya ?" Ucapnya dengan nada kawatir.

"Iya, Dia sedang sakit " jawab Nur dengan prasaan panas yang menjalar di hatinya.

"Mbak pasti kakaknya ya, Saya masuk ke kamar untuk menjenguknya ya mbak !" Tanpa menunggu jawaban, Donita langsung menuju kamar mereka, melihat sikap remaja itu Nur semakin tidak tahan.

"Mas Baim, Mas sakit apa, sudah priksa ke dokter belum?" Donita langsung meraba kening Baim yang sedang tidur. Sontak Ia pun terkejut.

"Kamu, ngapain kamu kesini?" Baim merasa risih dengan kehadiran Donita yang tiba-tiba itu.

"Aku mau jenguk Mas, sudah dua hari Mas tidak jualan kan Donita kangen" ucap Donita tanpa merasa malu.

"Siapa yang ngijinin kamu ke kamar, Kalau mau jenguk biar Aku yang keluar, " guman Baim dengan nada kesal.

"Mbak nya Mas Baim tadi ngijinin kok, iya kan mbak?"

"Dia istriku, bukan mbak ku, tolong jangan main nylonong saja!"sergah Baim.

"Beneran itu istri mas, Mas gak bohong kan, tapi kok wajahnya seperti kakaknya " ucap Donita .

"Ngapain Aku bohong sama kamu, tidak ada untung nya"Baim semakin kesal dan merasa takut istrinya tersinggung.

Namun akhirnya Donita langsung keluar tanpa permisi, remaja yang masih berusia 17 tahun itu memang sedang kasmaran dengan Baim, Ia anak dari salah satu pelanggan Baim, Donita jatuh hati pada Baim saat Ibunya menyuruhnya membeli sayuran pada Baim.

"Siapa Dia ?" Tanya Nur penuh selidik.

"Hanya anak pelanggan," jawab Baim hati hati

"Kamu jangan memberi harapan ya pada Wanita manapun, kasian kalau responnya akan seperti gadis tadi setelah tahu kalau Kamu ternyata sudah punya istri"

"Dewi tahu kalau Aku sudah punya istri, tp mengapa Dia masih saja caper ke Aku, ya ? tapi ya lumayan asyik juga sih, jika jadi rebutan para wanita cantik" Baim sengaja memancing.

"Kamu jangan merasa seperti masih single lagi ya, kamu itu sudah punya istri"Nur mulai marah

"Tapi Saya merasa seakan belum punya istri, karna istriku belum percaya dan yakin padaku, hingga Aku belum mendapatkan hakku sampai sekarang, Aku itu laki-laki normal dan....."belum selesai Baim bicara, Nur langsung mencium suaminya itu.

"Maafkan Saya, yang selama ini belum memberikan hakmu sebagai suamiku, sekarang saya siap menunaikan kewajibanku sebagai seorang istri"ucap Nur, yang dari tadi terbakar api cemburu.

Mereka pun akhirnya melakukan ibadah sebagai suami istri untuk pertamakalinya setelah sebulan lebih, sah menjadi suami istri.

Sebenarnya Nur sudah yakin dan percaya pada Baim, tapi selama ini Ia merasa malu dan gensi untuk mengungkapkan prasaannya, perbedaan usia lah yang membuat Nur tidak percaya diri memberikan hak suaminya, hingga rasa cemburu itu datang, Ia merasa takut kehilangan.

1
bhunshin
cih suami pecundang braninya maen tangan Ame bini .....😡😡😡
bhunshin
cih najong si Dewi persis bgt sama mantan selingkuhan tetangga cih
bhunshin
cie yg dah belah duren gimn rasanya legit gak gurih gurih nyoooooyyyyy🤣🤣🤣
bhunshin
njiiiiiirrrrr sumpeh deh ini Thor bikin ngakak si Baim kuliah jurusan kedokteran disuruh jualan sayuran keliling keren kamu Baim sukses terus 🥰🥰🥰🥰
bhunshin
wiiiiihhhhhh maen kode kodean
bhunshin
buseng deh aku lagi minum es teh didepan misua nyampe nyebur baca Mbah Rono dah meninggal berarti jin koriny kasihan sama jiwanya si roso biar kg nambah siksaannya 🤣🤣🤣🤣
bhunshin
makan yg banyak Baim kan kau dalam masa pertumbuhan biar cepat gede atas bawah
bhunshin
wiiiiihhhhhh brondong super ini mah beda 16thn manap kau Nur🤣🤣🤣
Samsudin
Luar biasa
Samsudin
Lumayan
Siti Nina
oke
Anjelie Sharma
ceritanya lucu😀
suci saipul
anjiiirrr ngakak bengeek aku 🤣🤣🤣
𝑯𝒂𝒓𝒓𝒖ᵉᶜ
kerennya
Mmh Ibam Nda
sangat bagus
N Wage
ooooo...gitu toh ceritanya...
ternyata pak bambang ...ah mau ngomong jelek orangnya sdh modar.
N Wage
ternyata bu suci bukan ibu kandung aisyah😢
N Wage
lah othornya plin plan...dulu yg menolak menikah pak burhan krn dia minder krn miskin.pak burhan t8dak mau memperjuangkan cintanya kpd sandra,itu membuat sandra kecewan
lah,sekarang kok dibilang sandra yg gak mau hidup susah dg burhan dan memilih laki2 kaya si suryo.
kemudian ada jg pengakuan alexa bahwa yg kaya adalah mamanya bukan si suryo.
gimana nih,thor?
N Wage
di novel ini banyak banget konfliknya,tp yg bikin aku gak bosan konfliknya gak berlarut2,cepat selesai baru nongol konflik yg baru.goodjob othor👍👍👍👍👍❤❤❤❤❤💪💪💪💪💪
N Wage
aduh maknya si aisyah ternyata keong beracun,pantas jd gelandang begitu,pasti emang diusir anak tirinya krn julid dan gak tau diri itu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!