Mendadak Dinikahi Brondong

Mendadak Dinikahi Brondong

Mendadak Nikah

Hujan yang sedari tadi deras dan mampu mencurahkan air dengan gelombang yang lumayan besar, kini beralih menjadi lebih ringan , suara gemuruh dan petir yang mengamuk pun, kini telah kembali tenang, namun gelap karna malam menjelang, tak lagi bisa menipu alam, suara Adzan Isyak terdengar sayup-sayup karna ritme nya terhalang gemerincik suara hujan.

Adalah Nur Hayati, seorang gadis Desa yang sudah memasuki usia 36 tahun namun masih melajang. Ia tinggal berdua dengan Ayahnya yang sudah bertahun-tahun terbaring lemah karna sakit Stroke ,Nur dengan ikhlas merawat dan menjaga Ayah nya yang sakit itu, sehingga Dia enggan untuk menikah.

Se usai melaksanakan sholat Fardhu Isyak, tatkala Ia sedang bermanja-manja dengan Rab-nya dalam alunan Doa yang Ia panjatkan.

Brug.

Tiba-tiba Ia di kejutkan dengan suara yang cukup keras.

Dengan masih mengenakan mukena, Nur pun segera Bangkit dan keluar, setelah melepas mukenanya untuk memastikan apa yang terjadi di Luar, Dia mengedarkan pandangannya mencari sumber suara, hingga Ia menemukan sebuah sepeda motor sport rubuh, di bawah pohon mangga miliknya, tampak pemiliknya berada di bawahnya ketindihan sepeda itu.

Kondisi yang masih hujan dengan intensitas sedang itu membuat Nur basah kuyup, rumahnya yang jauh dari tetangga membuat Dia tidak bisa meminta bantuan untuk membantu orang tersebut.

Dengan hati-hati, Ia mendekati seseorang yang tergeletak tersebut. Karna tidak menemukan bantuan, Ia pun segera berusaha mengangkat nya sendirian, sebab hujan cukup deras, dengan susah payah dan basah kuyup, akhirnya Ia pun bisa membawa korban masuk ke Rumahnya.

Ternyata yang Ia tolong adalah seorang laki-laki muda, usia sekitar 20 tahun, kepalanya sedikit berdarah, tangan dan kakinya pun terluka, dan mulutnya bau minuman beralkohol.

Nur bingung , di rumahnya tidak ada laki-laki yang bisa menolongnya untuk membukakan baju pemuda itu yang basah, kalau tidak di lepas Ia akan kedinginan, dan bisa demam, pikir Nur. Kalau di lepas, Ia hanya seorang wanita sendirian di Rumah nya itu.

Dengan pertimbangan yang matang, Akhirnya Nur menutup tubuh pemuda itu dengan selimut kemudian melepas baju serta celana jeans nya yang basah, kemudian menggantinya dengan yang kering, baju serta celana milik Bapak nya. Kemudian mengobati luka nya dengan obat luka seadanya yang ada di rumahnya.

Keesokan harinya,

Pemuda yang di tolong Nur belum sadarkan diri, Nur merasa kawatir karna memasukkan seorang laki-laki tak dikenal ke dalam Rumahnya.

Jam setengah tujuh pagi, pintu rumahnya di gedor-gedor seseorang, yang berhasil membuat pemuda yang di tolong Nur itu terbangun.

Dengan prasaan was-was, Nur pun membuka pintu nya.

"Nur ! Aku mau Ambil bajuku, sudah selesai kan jahitnya, pagi ini mau Aku pake ke Rumah mertuaku !" Ucap tetangga Nur itu tanpa permisi, yang ternyata mau mengambil baju yang dijahitkan ke Nur tersebut.

"Sudah Bu Lastri "jawab Nur pada Bu Lastri dengan wajah sedikit gusar.

"Kamu kenapa Nur, kayak orang kawatir gitu, bajuku belum selesai ?" Wanita paruh baya yang sedikit banyak omong nya itu menyipitkan mata, seolah mengawasi gerak gerik Nur yang memang sedang gusar.

"Sudah kok Bu " Nur semakin was-was.

"Uhuk uhuk ..." tib-tiba pemuda batuk dan terbangun, seketika Bu Lastri langsung menoleh pada sumber suara, dimana Nur memang membaringkan pemuda itu di ruang tamu yang memang terdapat dipan kecil yang menghadap pada meja dan juga terdapat kursi yang terbuat dari rotan.

"Siapa Dia Nur ?"Bu Lastri melempar pandangan curiga.

"Sa-saya tidak tahu Bu , tadi malam Dia kecelakaan di depan rumah Saya "

"Jadi Dia menginap disini semaleman?" Tanya Bu Lastri dengan nada terkejut, padahal dalam hatinya Ia merasa senang karna punya peluang untuk menjadikannya bahan gosip

"Iya, Di-dia tidur disitu " Nur semakin panik.

"Kamu jangan cari alasan ya Nur, kamu memasukkan laki-laki di rumahmu, kamu tahu kan itu artinya apa?" Sergah Bu Lastri.

"Bu, ini tidak seperti yang Bu Lastri fikirkan , Aku tidak ngapa-ngapain bu, Aku benar-benar tidak mengenalnya Bu, Aku hanya menolongnya saja Bu" Nur berusaha menjelaskan .

"Hey...siapa kamu , ngapain kamu di Rumah Nur?" Sekarang Bu Lastri menanyai pemuda yang baru sadar itu, sementara pandangan pemuda itu langsung tertuju pada Nur yang sedang ketakutan, Bukannya menjawab, pandangannya malah terfokus pada sosok yang sedari tadi dipanghil dengan nama Nur, Dia bahkan terpesona dengan kecantikan Nur.

"Namaku Baim, Aku pacarnya Nur, semalam Aku kemalaman, jadi Aku nginap disini !" Pemuda itu malah mengambil kesempatan dalam kesempitan. Mendengar penuturan Baim, Bu Lastri dan Nur sama-sama terperangah.

"Tidak, Dia Bohong Bu, Dia bohong, Aku mohon Bu Lastri harus percaya padaku !" Nur memohon. Tapi Bu Lastri tidak peduli, Dia langsung keluar, sudah dipastikan, Bu Lastri sedang memanggil warga.

"Sebenarmya siapa kamu , kenapa kamu bilang kamu pacarku, Bu Lastri jadi salah faham kan, Dia jadi menuduhku yang bukan-bukan tau !!" Nur memarahinya

Tak lama kemudian Bu Lastri pun datang dengan membawa beberapa warga.

"Ini Dia pasangan mesumnya Pak ! "

"Dasar perawan tua, tampang alim, tapi diam-diam memasukkan laki-laki "

"Udah usir aja tuh Nur mencemari nama baik desa saja !"

"Nikahin aja mereka, Pak RT,"

"Pake jilbab, tapi kelakuan nya gitu, mending lepas aja tuh jilbab"

Warga terus menghakimi tanpa mau mendengar penjelasan Nur, di Rumah itu Dia hanya bersama sang Bapak yang setroke dan tidak mengerti apa-apa, jadi Tidak ada yang bisa bersaksi.

Mrndengar banyaknya cacian yang dilontarkan warga, membuat Baim angkat bicara.

"Aku akan menikahinya, "

"Iya , kita nikahkan mereka saja sekarang Pak!"

Nur menangis, hanya bisa pasrah karna warga terus memojokkannya . Bapaknya yang terbaring lemah di ranjang, segera Di keluarkan dari kamarnya oleh warga dengan kursi Roda, menuju ruang tamu sebagai wali, dengan disaksikan para warga dan Pak RT sebagai penghulunya.

"Saya terima nikah dan kawinnya Nur Hayati Binti Bapak Abdul Munif dengan mas kawin uang 100 ribu di bayar tunai " ucap Baim dengan lancar.

"Sah...Sah...!" Teriak warga. Kemudian Pak Rt pun membacakan doa untuk kedua mempelai, sementara Bapak Munif, Terlihat tersenyum bahagia meski bibirnya sudah tidak tegak sempurna karna Stroke yang di deritanya.

Warga pun membubarkan diri. Tinggalah Baim dan Nur berdua, serta Bapak Munif.

"Maafkan Nur pak, Nur tidak melakukan seperti yang di tuduhkan warga Pak " Nur meringkuk di kaki Pak Munif yang sedang terduduk di kursi roda itu.

"Saya percaya kamu nak, mungkin ini jalan jodohmu, bagaimanapun juga sekarang Dis adalah suamimu, karna pernikahan itu bukan permainan." Ucap Pak Munif terbata-bata.

"meskipun mungkin pernikahan ini tidak kalian harapkan , tapi jangan pernah mempermainkan pernikahan, karna pernikahan adalan hubungan suci yang diikat dengan ucapan janji dihadapan Allah dan di lafadzkan dengan nama Allah, maka usahakanlah jaga sepenuh hati pernikahan ini" Tambah Pak Munif. Nur masih menangis, yang menganggap bahwa itu adalah musibah baginya.

"Wahai kau anak muda, Aku titipkan anakku ini padamu ?" Ucap Pak Munif lagi.

"Kenapa Bapak berbicara seperti itu , Dia masih terlalu muda untuk bisa mengerti pernikahan, apalagi kami tidak saling mengenal, bagaimana mungkin kami bisa menjani pernikahan seperti ini" protes Nur

"Meski Saya masih berusia 20 tahun, tapi insyaallah Saya akan menjaga istriku dengan baik Pak , karna umur itu hanya Angka, Saya akan berusaha sepenuh hati untuk menjaga putri Bapak" Baim pun mencium tangan Pak Munif.

Terpopuler

Comments

bhunshin

bhunshin

wiiiiihhhhhh brondong super ini mah beda 16thn manap kau Nur🤣🤣🤣

2024-06-29

0

Saena r

Saena r

mantau dulu wkwk

2022-10-26

1

♡ ECHI ♡

♡ ECHI ♡

aku mampir thor tidak lupa dengan like nya 😊 mampir juga ya di karya Emak naufal 😄

2022-09-10

1

lihat semua
Episodes
1 Mendadak Nikah
2 Nikah dulu, kenalan kemudian
3 Tidur beralaskan tikar
4 Pesan Bapak
5 Anak Singkong
6 Pedas level 20
7 Ambisi Nadia
8 Mbah dukun
9 Anak yang dibanggakan
10 Anak Durhaka
11 Memulai dari nol
12 Restu Ibu
13 Saat Nur cemburu
14 Ujian dan godaan
15 Janda yang meresahkan
16 Cinta tanpa restu
17 Ibu tetap memaafkan
18 Rizki tak terduga
19 Ada apa denganmu?
20 Sensitifnya Nur
21 Dua menantu
22 Zahira
23 Uang tak Berkah
24 Akhirnya pulang
25 Nadia berulah
26 Bertemu Mantan
27 kelurga Harmonis
28 Syarat dari Nadia
29 Dinner
30 Kegelisahan Nur
31 Anugrah ditengah Musibah
32 Hati yang tersakiti
33 Cakaran Alexa
34 Terimakasih Aisyah
35 Viral
36 Serasa Asing
37 Duka keluarga Hanum
38 Rindu Ayah
39 Musafir cinta
40 perenungan diri
41 Asal usul yang di pertanyakan
42 Tukang sayur
43 Terungkapnya kebenaran
44 Dikejar dosa
45 Sebuah pengakuan
46 Demam
47 obrolan pagi
48 Katahuan
49 Sigap bertindak
50 Nadia diserang
51 Maafkan Aku !
52 Kejutan untuk Baim
53 cinta untuk Nadia
54 Resepsi Anggun dan Dava.
55 Kehilangan
56 Nadia di culik
57 Kenangan mantan
58 kehilangan
59 kekuatan baru untuk Nur
60 Dinner
61 Dinner 2
62 kepercayaan yang terkikis
63 bukan anak kandung
64 penyesalan Burhan
65 cerai
66 cerai
67 kedatangan Ranti
68 saling menyalahkan
69 karyawati Baru
70 sesal
71 terjebak
72 bukti
73 Dilema Aisyah
74 Terjebak dalam badai
75 Takkan mendua
76 Makan malam dirumah mertua
77 Sakit Bu Hanum
78 Teror
79 Sang Arjuna
80 Di Talak
81 penyelamatan Baim.
82 Dendam dan amarah
83 permintaan terakhir Cintya
84 Lelah bertahan
85 kehadiran Ibu kandung
86 Aku Lelah bertahan ,Mas !
87 Gaun untuk Ranti
88 pacar bayaran
89 kegagalan Gladis
90 Gladis tertangkap.
91 Maukah menikah denganku ?
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Mendadak Nikah
2
Nikah dulu, kenalan kemudian
3
Tidur beralaskan tikar
4
Pesan Bapak
5
Anak Singkong
6
Pedas level 20
7
Ambisi Nadia
8
Mbah dukun
9
Anak yang dibanggakan
10
Anak Durhaka
11
Memulai dari nol
12
Restu Ibu
13
Saat Nur cemburu
14
Ujian dan godaan
15
Janda yang meresahkan
16
Cinta tanpa restu
17
Ibu tetap memaafkan
18
Rizki tak terduga
19
Ada apa denganmu?
20
Sensitifnya Nur
21
Dua menantu
22
Zahira
23
Uang tak Berkah
24
Akhirnya pulang
25
Nadia berulah
26
Bertemu Mantan
27
kelurga Harmonis
28
Syarat dari Nadia
29
Dinner
30
Kegelisahan Nur
31
Anugrah ditengah Musibah
32
Hati yang tersakiti
33
Cakaran Alexa
34
Terimakasih Aisyah
35
Viral
36
Serasa Asing
37
Duka keluarga Hanum
38
Rindu Ayah
39
Musafir cinta
40
perenungan diri
41
Asal usul yang di pertanyakan
42
Tukang sayur
43
Terungkapnya kebenaran
44
Dikejar dosa
45
Sebuah pengakuan
46
Demam
47
obrolan pagi
48
Katahuan
49
Sigap bertindak
50
Nadia diserang
51
Maafkan Aku !
52
Kejutan untuk Baim
53
cinta untuk Nadia
54
Resepsi Anggun dan Dava.
55
Kehilangan
56
Nadia di culik
57
Kenangan mantan
58
kehilangan
59
kekuatan baru untuk Nur
60
Dinner
61
Dinner 2
62
kepercayaan yang terkikis
63
bukan anak kandung
64
penyesalan Burhan
65
cerai
66
cerai
67
kedatangan Ranti
68
saling menyalahkan
69
karyawati Baru
70
sesal
71
terjebak
72
bukti
73
Dilema Aisyah
74
Terjebak dalam badai
75
Takkan mendua
76
Makan malam dirumah mertua
77
Sakit Bu Hanum
78
Teror
79
Sang Arjuna
80
Di Talak
81
penyelamatan Baim.
82
Dendam dan amarah
83
permintaan terakhir Cintya
84
Lelah bertahan
85
kehadiran Ibu kandung
86
Aku Lelah bertahan ,Mas !
87
Gaun untuk Ranti
88
pacar bayaran
89
kegagalan Gladis
90
Gladis tertangkap.
91
Maukah menikah denganku ?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!