queeny Nadine prasepto seorang gadis cantik berwajah belasteran,bertubuh tinggi semampai dengan body bak gitar spanyol dan berkulit putih itu di kenal dgn sifat antagonisnya dalam membully org yang mendekati kakak nuelnya, seorang cowok pupuler dan sangat tampan di sekolahnya
Nadine menggalami kejadian yang sangat menyakitkan yang akan menghadirkan trauma dalam dirinya kepada pria yg di cintainya dan temannya.
gadis yang di benci keluarganya itu hidup dalam ke sepian yg mendalam, menjadikan dia anak yg bar-bar dan penuh pemberontakan untuk menarik perhatian org tuanya.
tapi setelah mengalami kejadian dan di beri kehidupan lagi iya bertekad akan hidup lebih baik tanpa mengemis kasih sayang orang tua dan org dia cintai.
yok cek kelanjutan dari cerita Nadine
___Langsung baca aja....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon simnuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
live music
Ethan yang juga sedari tadi terdiam.. merasakan panas pada hatinya saat Nadine tersenyum pada pengunjung cafe.
Dia tidak suka itu.
Tapi kenapa dia baru tau kalau suara Nadine sebagus ini..dia juga diam-diam mengambil potret gadis itu.
_____________________
.
.
Tepat pukul 22.30 Nadine mengakhiri live music nya..yang mendapat banyak tatapan kekecewaan dari pengunjung cafe yang ingin Nadine bernyanyi lebih lama lagi.
Nadine bergabung bersama ketiga temanya yang sadari tadi terus melambaikan tangan padanya.
"anjirrr Lo kece banget queen.." ucap raya disaat Nadine sudah menduduki kursi di sampingnya.
"iya dong..gue gitu loh.." ucap Nadine sombong.
"iya deh iyaa.."ucap Rina memutar matanya malas..narsis sekali temannya ini..tapi emang keren sih.
"suara kamu merdu banget queen..aku sampai terpana.." ucap Rina memeluk Nadine dan di balas pelukan oleh Nadine.
"Lo yang terbaik deh pokoknya.." ucap Fero menimpali..sambil mengacungkan kedua jempolnya.
Nadine hanya tersenyum sombong.
Tiba-tiba datang dua orang cowok yang sedari tadi terus menatap Nadine..dari gadis itu bernyanyi sampai gadis itu bergabung dengan temanya.
"Hay.." sapa cowok A dan B.
"ah iya.."jawab Nadine melihat ke asal suara.
"perkenalkan nama gue rio.." ucap cowok A.
"dan gue Deni.." ucap cowok B.
"oh..gue Nadine..ini teman-teman gue.."ucap Nadine menunjuk ketiga temannya.
"Nadine gue boleh minta WA Lo gak.."ucap Rio pelan.
"gue jugak.."saut Deni.
"hmmm..gimana ya.." ucap Nadine bingung
"kita udah lama merhatiin Lo..kita tu ngefans sama Lo..suara Lo bagus banget.." ucap Rio lagi.
"iyaa dan kita ingin berteman sama Lo.." tambah Deni.
"hmm... oke deh.." putus Nadine..tidak salah kan kalau menambah teman.. pikirnya
Disaat dia ingin memberikan WA nya pada kedua cowok itu..mereka malah di usir oleh seorang cowok yang baru saja datang menghampiri meja mereka dan di susul oleh temannya.
"cabut Lo.." ucap cowok itu pada Rio dan Deni.
"emang lo siap nyuruh-nyuruh kita" ucap Deni kesal..enak saja cowok ini ingin menyuruhnya pergi..orang bentar lagi mereka akan mendapatkan WA cewek yang mereka suka.
"cabut gue bilang" ucap cowok itu lagi.
"kalo gue gamau gimana" tantang Deni.
Ethan menatap Deni tajam.. seperti ingin melahap cowok itu hidup-hidup
Yang lain hanya diam menyaksikan pertikaian itu.
Rio menarik temannya itu paksa..dia terlalu malas untuk berurusan dengan orang lain..lebih baik mengalah saja..toh Minggu depan juga mereka masih bisa memintanya lagi.
"kita pergi dulu Nadine..Minggu depan kita ketemu lagi..bye.." ucap Rio berlalu dari sana sambil terus menarik Deni.
"oke..bye.." ucap Nadine melambaikan tangannya dan di balas oleh Rio..walau cowok itu agak kesusahan menarik Deni.
"apa-apaan sih Lo..jadi pergikan mereka.." ucap Nadine ketus pada cowok yang tadi mengusir Rio dan Deni.
Cowok yang di ketusin malah diam seperti orang tidak bersalah saja.
"dek Lo nyanyi di sini?.." tanya Dion.
Ya yang tadi menghampiri meja mereka adalah Ethan dkk..tanpa adanya Rere..entah kemana cewek itu pergi..tumben sekali tidak ngintili para kurcacinya.
"bukan urusan Lo..dan gue bukan adek Lo.." ucap Nadine sinis.
"Dion udah mau ya ngakuin Lo adiknya..tapi Lo malah bilang gitu ke dia..gatau di untung banget Lo jadi manusia.." ucap Willy geram.
"bukan urusan Lo.."ucap Nadine malas dan kembali melanjutkan minumnya tanpa menghiraukan mereka.
Dion hanya terdiam dengan wajah sedih..sebegitu buruk kah dia di mata adiknya itu.
tiba-tiba Ethan menarik tangan Nadine menjauh dari sana menuju belakang cafe.
"yaa..anjing Lo..mau Lo bawa kemana teman gue.." teriak raya.
Fero yang hendak mengejar mereka di tahan oleh Willy.
Dan terjadilah baku hantam di antara mereka.
Fero tidak terima Nadine di bawa pergi oleh Ethan..
.
.
Di belakang cafe Ethan membawa Nadine di tempat sepi yang jarang di lalui orang..biasanya hanya pekerja cafe yang ke sana..itupun tidak sering.
"lepasin gue.." ucap Nadine menghentakkan tangannya kuat..tapi apa daya tenaganya tidak sebanding dengan Ethan.
Ethan menghempasnya ke dinding dan mengunci pergerakan Nadine dengan kedua tangannya.
"gue bilang lepasin brengsek...."maki Nadine geram.
"ga semudah itu..Lo udah ngabain gue dan ngusik pikiran gue..enak aja sekarang Lo mau lepas dari gue.." ucap Ethan mendekatkan wajahnya.
"apa lagi salah gue..gue udah nga ngusik hidup Lo lagi kak..kenapa sekarang Lo juga belum senang akan hal itu..apa gue harus mati dulu kayak yang Lo lakuin dulu ke gue.. baru Lo seneng.." teriak Nadine geram.
Ethan yang mendengar itu bingung..kapan dia pernah ingin membunuh gadis ini.
"kapan gue pernah mau bunuh Lo.."tanya Ethan heran.
Nadine yang mendengar itu terdiam..dia salah bicara..dia malah menyebutkan tragedi yang akan terjadi padanya di masa depan itu.
"lepasin gue kak.." ucap Nadine lagi yang tidak mau Ethan terus bertanya akan perkataannya tadi.
"apa kak Ethan belum puas selama ini nyakitin nadine?..nadine tau Nadine dulu salah karna terlalu mencintai kakak..tapi apa itu salah kak?..Nadine hanya ingin di cintai oleh kakak disaat keluarga dan semua orang membenci nadine..Nadine hanya ingin hidup bahagia..maaf karna dulu nadine terus ngusik hidup kakak..nadine udah bikin Kakak ga tenang..tapi mulai sekarang Nadine janji Nadine ga akan ngusik hidup kakak lagi..jadi tolong lepasin Nadine..Nadine ingin bahagia dengan hanya ada diri Nadine seorang.." ucap Nadine panjang lebar dengan berderai air mata yang membuat Ethan terdiam mendengar perkataan nya.
"sekali lagi Nadine minta maaf dan sampai jumpa..anggap aja kita tidak saling kenal.." ucap Nadine lagi dan berlalu dari sana di saat Ethan berdiri terdiam tidak lagi mengunci pergerakannya.
.
.
"ayo guys balik.." ucap Nadine yang baru saja kembali ke meja tempat tiga temanya dengan wajah sembab..tapi dia malah melihat pemandangan dimana Fero dan Willy sama-sama babak belur.
"Lo kenapa fer?.."tanya nya heran.
"gue ga kenapa-napa kok..yok balik.." balas fero yang hendak menarik tangan Nadine untuk pergi dari sana.
"Nadine balik bareng gue.." ucap Dion yang menarik tangan Nadine dari Fero dan membawanya dari sana.
"anjing banget mereka.."ucap Fero geram yang sedari tadi selalu di halangi untuk memegang tangan Nadine.
.
.
Di perjalanan Nadine hanya terdiam membisu sambil melihat pada jendela mobil yang memperlihatkan jalanan yang masih ramai di lalui oleh sepeda motor.
"Lo kenapa.."tanya Dion memecahkan keheningan Di antar mereka.
Nadine hanya diam mengalihkan pandangan nya..entah kenapa akhir-akhir ini tubuhnya seperti terasa lemah..dan terkadang kepalanya juga sesekali sakit.
Disaat sedang merenungkan nasibnya..dia merasa seperti ada yang meleleh di hidungnya.
Dia memegang hidungnya dan mendapati darah di tangannya.
dia kaget dan langsung mengambil tisu yang ada di dalam mobil untuk menahan darah pada hidungnya.
"Lo kenapa.." ucap Dion yang juga terkejut melihat hidung Nadine yang di penuhi darah.
Seketika dia menepikan mobilnya dan membantu Nadine membersihkan darah yang ada di hidung gadis itu.
"kepalanya di dongakin..biar darahnya ga turun lagi.." ucap Dion mendongakkan kepala Nadine ke atas.
"kanapa bisa gini sih?.." tanya Dion menatap Nadine.
"gue juga ga tau?.."ucap Nadine lemah.
"kita kerumah sakit.." ucap Dion lagi.
"gausah..gue mungkin cuma kecapean.." balas Nadine. Iya merasa hanya kecapean karna hari ini dia menghabiskan waktunya bersama kedua temanya sampai mereka lupa waktu.
"tapi itu hidung Lo.." ucap Dion terpotong.
"gausah peduliin gue" ucap Nadine datar.
"yaudah deh.." ucap Dion melanjutkan perjalanannya.
.
.
.
TO BE CONTINUE......