NovelToon NovelToon
Gadis Somplak Milik Cassanova

Gadis Somplak Milik Cassanova

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Nikahkontrak / Tamat
Popularitas:18M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rita Tatha

Memergoki sepasang manusia yang sedang bercinta, membuat Kumala Rasya Putri—Kurap—harus terjerat sebuah perjanjian konyol dengan lelaki itu. Pandu Nugraha Andaksa—Panu—harus menahan emosi setiap kali berhadapan dengan Rasya yang begitu menguji kesabarannya.

Lantas, akankah mereka terjebak dengan sebuah pernikahan seperti kisah novel pada umumnya? Atau akan ada kejutan luar biasa yang mampu membuat kedua orang itu saling jatuh cinta?

Mau tahu jawabannya? Baca kisah ini dan jangan lupa beri dukungan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

Suasana di ruang makan tampak begitu hening. Hanya suara dentingan sendok yang terdengar, memecah keheningan di antara mereka. Jika Pandu terlihat menikmati makanannya, berbeda dengan Rasya yang justru sibuk memandang wajah tampan Pandu yang begitu memesona.

Walaupun terlihat fokus pada suapannya, tetapi ekor mata Pandu melirik gadis yang sedari tadi memangku tangan, dan mengamati dirinya.

"Ehem!"

Rasya terjengkit saat dehaman Pandu menyentuh gendang telinganya. Manik mata Rasya menatap piring lelaki itu yang telah kosong, hanya sendok dan garpu yang sudah tertelungkup di atas sana.

"Enak, Om?" tanya Rasya puas.

"Tidak!" sahut Pandu singkat. Lelaki itu mengusap bibir dengan tisu, lalu membuang secara sembarang di piring.

"Yaelah, Om! Enggak usah sok jaim gitu. Bilangnya enggak enak, tapi habis. Dusta sekali," cebik Rasya. Bibir gadis itu mengerucut, tetapi tangannya menumpuk piring kotor bekas Pandu dan Arga yang juga baru saja selesai.

"Tunggu dulu." Pandu menahan Rasya yang hendak pergi dengan dua piring kotor di tangannya.

"Apalagi, Om? Mau nambah?" tanya Rasya malas.

"Kamu kenapa tidak makan?" Pandu balik bertanya setelah menyadari kalau sedari tadi, gadis itu tidak mengambil nasi sedikit pun.

"Astaga, Om. Aku kira mau nambah. Ini aku mau makan di belakang. Sana Om kalau mau istirahat," kata Rasya dengan santai.

"Di belakang? Kenapa tidak di sini?" Kening Pandu terlihat mengerut, membuat kedua alisnya saling bertautan.

Rasya tergelak saat mendengar pertanyaan Pandu yang menurutnya 'bodoh'. Gadis itu menghela napas panjang, lalu mengembuskan dengan kasar.

"Om ini gimana, sih? Mana ada majikan sama pembantu makan dalam satu meja, emang Om enggak risih?" sarkas Rasya yang membuat bibir Pandu bungkam seketika. Bibir gadis itu tersenyum lebar, Pandu yang melihatnya justru merasa tidak enak hati.

"Lain kali makanlah bersama. Jangan makan sendirian," kata Pandu tanpa mengalihkan pandangannya.

"Aku enggak makan sendirian, kok, Om. Aku makan sama Jackie," sahut Rasya. Kening Pandu kembali mengerut. Seingat dirinya, hanya mereka bertiga yang berada di Villa itu.

"Jackie siapa?" tanya Pandu penasaran.

"Sudahlah, Om. Mending jangan banyak tanya kaya wartawan. Aku udah laper, sana Om istirahat aja." Rasya berjalan kembali ke dapur.

Pandu menatap tubuh mungil Rasya yang perlahan menjauh dari pandangan matanya. Setelah gadis itu benar-benar tidak terlihat, tatapan mata Pandu beralih menatap Arga penuh selidik.

Arga menelan ludahnya kasar saat melihat sorot mata Pandu yang seakan melahap habis dirinya. Arga hendak beranjak bangkit, tetapi Pandu langsung menahan tangan asisten pribadinya.

"Katakan padaku, siapa Jackie?" tanya Pandu dengan sorot mata yang menajam.

"Saya tidak tahu, Tuan." Arga membungkuk hormat.

"Jangan berbohong, Ga! Bukankah kamu tahu kalau aku tidak suka ada orang lain masuk villa ini!" seru Pandu. Kali ini, cekalan tangannya berubah menjadi sebuah remasan yang kuat.

Melihat emosi atasannya yang hendak naik ke ubun-ubun, Arga hanya menghela napas panjang karena dirinya memang tidak tahu, siapa yang namanya disebutkan tadi.

"Tuan, lebih baik Anda lihat sendiri, lelaki mana yang dibawa Nona Rasya ke sini." Arga berbicara lembut untuk meredam emosi lelaki itu.

Cekalan tangan Pandu terlepas begitu saja. Lelaki itu beranjak bangkit, dan melangkah lebar menuju ke dapur untuk memeriksa. Namun, baru saja sampai di pintu dapur, langkah lelaki itu terhenti dengan tatapan terpaku pada sosok gadis yang saat ini sedang makan dengan seekor kucing di sampingnya.

Arga yang mengekor di belakang pun terkejut melihat pemandangan itu. Tatapan Pandu kepada Rasya terasa semakin dalam. Entah mengapa, lelaki itu merasakan ada perasaan aneh menyusup masuk ke hatinya.

Meooww Meooww

Kucing dengan bulu warna putih berpadu coklat tersebut turun dari meja dan mengendus kaki Rasya saat melihat keberadaan Pandu. Namun, gadis itu belum menyadari sama sekali. Rasya mengambil tulang ayam yang masih menyisakan sedikit daging, lalu menaruh di piring plastik yang terletak di samping piring miliknya.

"Jackie, ayo makan. Biar tubuhmu lebih berisi, tidak kurus seperti aku." Rasya berseloroh, gadis itu mencoba menyuruh kucing tersebut kembali naik, tetapi Jackie hanya mengeong di bawah sana.

Rasya yang melihat pun menjadi begitu heran. Dia segera bangkit, tetapi baru saja duduk tegap, Rasya terkejut saat melihat dua lelaki tampan sedang berdiri dan menatap penuh ke arahnya.

"Mati kita, Jack. Ketahuan Om Panu." Rasya bangkit berdiri dan membawa kucing itu dalam gendongannya.

"Maaf ya, Om!" Setelah mengucapkan itu, Rasya berlari menuju ke taman belakang dengan membawa piring plastik tempat makanan Jackie, sedangkan piring yang berisi makanan miliknya justru tergeletak begitu saja di meja. Pandu yang melihat itu makin terheran-heran.

"Kejar dia, dan suruh dia kembali ke sini, Ga!" perintah Pandu. Suara lelaki itu terdengar begitu tegas.

"Tapi, Tuan—"

"Kejar dia! Bawa dia ke sini, kalau tidak mau, seret saja!" Suara Pandu terdengar meninggi. Mau tidak mau, Arga pun melangkah ke taman belakang untuk mencari gadis itu. Sementara Pandu sekarang beralih duduk di meja dapur dengan tangan yang terkepal erat menepuk meja itu dengan perlahan.

1
Elang Samudra
🤣🤣🤣 si kurap bener" ambyar deh
Elang Samudra
Masya Allah ka bener" deh bikin q senam muka banget
Elang Samudra
ka perut q smpe kram rasanya ini KY baca dagelan alur ceritanya seru ka semangat ka
AnaZa O
mau bagaimanapun tetap aja salah alasna gea menjaga si panu karena amanat kakaknya
emangnya dia siapa?
pake acara ngerendahin si arga lagi
jujur gak suka banget sama sikapnya gea
Khazma Chuek
guaaanteeeng bingitsss oiii/Kiss//Kiss//Kiss/
Sunarmi Narmi
/Facepalm//Slight//Slight//Slight//Slight//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Hammer//Hammer/
Sunarmi Narmi
Gatra jgan sedih msih ada 3 yg kaya Ryasa...Sukety,Markonah,Zahra...mungkin Zahra dgn Asisten Bos...kan ada Markonah sama Suketi...buruan Sikattt ntar hilang kmu patah hati lgi
Sunarmi Narmi
Jodoh Arga mungkin Markonah, atau sahabat yg lain yg sama koplaknya
Sunarmi Narmi
Lama" Bercandanya Raysa jg terlalu...sama yg lbih tua terlalu ...padahal awal" asyik suka sedikit bar bar..tpi mkin kesini bercandanya ngak bermutu lu...hrsnya asyik tnpa nyakitin ...Direvisi thor..terlalu bercandanya itu..klo di kisah nyata ngak pake pakem bisa di tempeleng orang
Marwiyah Marwiyah123
😅😅😅😅
Marwiyah Marwiyah123
lari Rasya 😅
Lis Mika
😂😂😂😂
Betri Betmawati
kasian si Arga, bakal patah hati lg kayak nya, author JHT bgt sm Arga, bikin Arga bahagia thor
Betri Betmawati
hadeh malah pingsan pulang si kurap🤭🤭
Nana Colen
ya iyalah othor yang berkuasa 🤣🤣🤣
Betri Betmawati
belum jg kelar ngomong udh dibekap aja si kurap
Ra~~~~~
gila ini maharnya bagus sekali huhu
ilmi ilmiyyach
Kayakx seru nihh
Mamake Nayla
Luar biasa
ayu hendrayani
marjan ya kaleee😀😀😀😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!