NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Om Duda

Mengejar Cinta Om Duda

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: DeNura

Harap bijak dalam membaca... ada beberapa adegan dewasa (21+)

Meylani Putri (18 th), gadis bar bar yang jatuh cinta pada sosok Om duda tampan bernama David Lander. Yang tak lain adalah Ayah dari sahabatnya sendiri. Mungkinkan gadis yang kerap di sapa Mey itu mendapatkan cinta sang Om duda? Sedangkan David sendiri sangat anti dengan wanita bar bar dan ceplas ceplos seperti May.

Yuk simak kisah selengkapnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeNura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 13

Hari semakin larut, tetapi sejak tadi Mey tak mampu menutup matanya. Pikirannya terus tepatri pada sang suami yang belum juga menampakkan batang hidungnya. Ia terus mondar-mandir di depan dinding kaca yang langsung menampakkan pelataran rumah. Berharap mobil suaminya mucul di sana. Namun sudah berjam-jam ia menunggu, lelaki itu masih juga belum kelihatan.

"Om David ke mana sih? Ini kan udah mau jam dua malam. Kenapa belum pulang ya? Mana gw gak bisa tidur lagi karena kepikiran dia terus. Apa gw hubungin aja ya?"

Mey bergerak untuk mengambil ponsel di atas nakas. Lalu menekan nomor ponsel suaminya. Mey duduk dibibir ranjang, menunggu David menerima panggilan. Dan lagi-lagi Mey harus kecewa. Karena suaminya itu tak mengangkat telepon darinya.

Mey melempar ponselnya asal di atas kasur. Lalu merebahkan diri di sana dengan kasar. "Percuma gw punya suami. Tidur masih sendirian. Nasib gw kok gini amat ya? Apa karena gw terlalu jelek kali ya, sampe Om David gak mau nyentuh gw?" Ocehnya sambil menerawang langit-langit kamar.

Mey menghela napas kasar. Lalu membenarkan posisi tidurnya dan menarik selimut sampai batas dada. "Terserah ah. Gw paksa tidur aja."

Karena tidak bisa tidur, Mey pun terus menghitung domba. Sampai matanya lelah dan mulai terlelap.

Tiga puluh menit berikutnya, pintu kamar terbuka dan menyembulah seorang David Lander dengan penampilan kusut. Lengan kemejanya kini sudah tersingsing hingga siku dengan dua kancing yang terbuka. Menampakkan dada bidangnya yang berotot.

Mata David terus tetuju pada gadis kecil yang tertidur dengan gaya aneh. Ia berdecih saat melihat tidak ada sedikit pun keanggunan dalam diri istrinya. Bagaimana tidak, saat ini Mey tertidur dengan mulut sedikit terbuka. Suara dengkuran halus pun terdengar jelas di telinga David. Bahkan selimut yang tadinya menutupi tubuh Mey, kini sudah tak lagi ditempatnya. David meletakkan tas kantor dan kunci mobil di ujung ranjang. Dengan tatapan yang tak lepas dari sang istri.

"Mimpi apa aku bisa mendapat istri urak-urakan seperti ini?" Gumam David seraya membuka seluruh kancing kemejanya. Dengan perasaan kesal, ia bergegas masuk ke kamar mandi.

Lima belas menit kemudian, David keluar hanya dengan bhatrobe yang membalut tubuh kekarnya. Ia melirik Mey yang masih tertidur dengan posisi yang sama. David menarik selimut dan ikut berbaring di sisi istrinya. Menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong.

"Om duda nyebelin."

David terkejut saat mendengar Mey mengigau. Ia menoleh, dan menatap gadis itu yang ternyata sudah berubah posisi menghadap ke arahnya. Lalu tatapan David berujung pada bibir mungil istrinya. Mengingatkan dirinya pada kejadian beberapa hari lalu. Di mana ia bisa merasakan manis yang luar bisa saat mencecap bongkahan daging kenyal itu. Bibir yang jarang terpoles dan terjamah, sehingga masih terasa alami.

David sedikit bergerak dan mengikis jarak antara dirinya dengan sang istri. Merengkuh pinggang ramping yang begitu pas ditangannya yang kekar. David bukan orang munafik yang tak tertarik dengan suguhan indah didepan matanya. Karena ia juga lelaki normal yang akan bereaksi saat melihat hidangan lezat.

Gadis itu memang tak secantik kebanyakan wanita modern saat ini. Tapi mampu menggoyahkan pertahan David untuk tak menyentuhnya. Tanpa rasa malu, David kembali mencecap rasa manis itu dari bibir istrinya begitu dalam dan menuntut. Hingga gadis itu melenguh dalam tidurnya saat David menggigit pelan ujung bibirnya. Lelaki itu menyudahi aksinya saat Mey terengah karena stok oksigennya menipis.

David tersenyum geli karena raut wajah istrinya begitu lucu. Kemudian ia ikut memejamkan mata karena rasa kantuk mulai menyerang. Merengkuh gadis itu untuk mencari kehangatan. Sampai dirinya tenggelam dalam alam mimpi.

Pagi hari, David terhenyak karena tak mendapatkan istrinya lagi di sana. Ia mengambil jam weker di atas nakas. Dan seketika matanya membulat, ternyata sudah pukul tujuh lewat. David meletakkan jam itu kembali pada tempatnya, lalu beringsut menuju kamar mandi. Untuk pertama kalinya seorang Sir. Lander kesiangan.

Berbeda dengan Mey, setelah salat subuh tadi. Ia beregegas menuju dapur untuk membantu sang Bibik menyiapkan sarapan. Dan saat hidangan untuk sarapan sudah tertata rapi di meja. Tidak terlupa nasi goreng telur mata sapi kesukaan suaminya.

"Saya tidak percaya, ternyata Nyonya muda bisa masak juga? Biasanya anak gadis sekarang itu jarang yang mau main ke dapur." Ujar Bik Nina.

Mey yang mendengar itu tersenyum ramah. "Mey udah terbiasa dari kecil, Bik. Soalnya kalau Mey gak bisa masak, kasian Bapak yang selalu masakin buat Mey. Lagi pula Mey cuma bisa masak makanan simpel. Kalau yang lain belum terlalu bisa." Sahut Mey seraya duduk di kursi. Menunggu semua penghuni rumah berkumpul.

"Kok aneh ya? Biasanya Tuan jam segini udah berangkat ke kantor. Tapi hari ini matahari udah terbit, Tuan masih di kamar." Kata si Bibik merasa heran.

"Mungkin karena tadi malam pulang larut, Bik. Tadi Mey juga gak berani banguninnya, pules banget tidurnya." Jawab Mey.

"Biasanya juga Tuan pulang malem, jam dua atau jam tiga malam gitu."

"Oh ya? Sibuk banget kali ya di kantor?" Pikir Mey mengambil buah apel. Lalu mengigitnya pelan.

"Bisa jadi, Nya."

"Bik, gak usah panggil Nyonya napa? Panggil Mey aja deh, gak enak dengernya kalau manggil Nyonya. Berasa udah tua banget."

"Ih... mana boleh. Situ kan istrinya Tuan, udah seharunya saya panggil Nyonya." Kata si Bibik merasa kaget dengan permintaan Nyonya barunya.

"Panggil Mey aja pokoknya," protes Mey tidak mau tahu. Bik Nina yang mendengar itu cuma bisa menggeleng.

Tidak lama, Tasya ikut bergabung. Gadis itu sedikit berlari menghampiri Mey.

Lalu mendekapnya dari belakang. "Morning, Mamud."

Mey yang terkejut pun tersedak, karena ia masih mengunyah apel. "Sya... mau bunuh gw lo ya?"

Tasya pun tergelak dan menarik diri. Lalu duduk di sebelah Mey yang kini tengah minum. Kemudian pandangannya tertuju pada sepiring nasi goreng dihadapannya. Aroma harum itu menyeruak masuk dalam indera penciumannya. "Em... harum banget, Mey. Udah lama gw gak rasa masakan lo." Puji Tasya yang lansung memegang sendok garpu. Lalu menyantap nasi goreng itu dengan semangat.

"Gak nunggu Bokap lo?" Tanya Mey dengan santai.

Tasya menoleh. "Emang Daddy masih di rumah? Tumben banget?"

Mey cuma mengangguk pelan. Lalu David pun nongol dengan setelan kantor. Tentu saja kehadirannya menarik perhatian Mey dan Tasya. David sama sekali tak menghiraukan tatapan dua gadis itu dan duduk di kursi utama.

"Dad, tumben belum berangkat? Di kasih servis ya malam tadi sama Mamud?" Tanya Tasya sambil memainkan sebelah alisnya.

"Gimana mau gw kasih servis, Sya? Daddy lo pulangnya malam banget. Jadi gw gak sanggup nunggu." Ujar Mey yang berhasil menarik perhatian David.

"Jangan banyak bicara, lanjutkan makan kalian." David pun mulai menyantap sarapan ala sang istri. Dan itu tak lepas dari pengawasan Mey. Gadis itu terus menatap wajah tampan suaminya.

Semalam gw mimpi dicium sama Om David. Tapi rasanya kayak beneran, apa mungkin gw mulai gila kali ya? Sampe mimpi ngeres segala.

"Mamud, Bokap lo gak ikut sarapan?"

Mey tersentak saat Tasya mengajaknya bicara. "Eh, Bokap gw ya? Udah tadi, gw antar makanan ke kamarnya. Soalnya kasian kalau harus banyak gerak." Jawab Mey mengalihkan pandangan pada Tasya.

Tasya pun mengangguk-anggukan kepalanya.

"Tasya, Daddy sudah daftarkan kamu ke Oxford University. Setelah lulus, kamu bisa melanjutkan pendidikan di sana?"

Baik Tasya dan Mey terhenyak mendengar itu. "Oxford? Dad, Sasa kuliah di sini aja. Lagian kalau di sini Sasa bisa terus deketan sama Mey." Protes Tasya tak terima dengan keputusan David.

"Jangan membantah, Sasa. Demi masa depan kamu sebagai ahli waris keluarga."

"Tapi Dad... Sasa gak mau jadi ahli waris. Sekarang Daddy udah punya Mey yang bisa melahirkan ahli waris keluarga kita."

Uhuk! Untuk kedua kalinya Mey tersedak. Perkataan Tasya membuat jantungnya hampir melompat keluar sangking kagetnya.

"Itu masih lama, saat ini hanya kamu yang bisa melanjutkan perusahaan."

"Sasa mau kuliah di sini bareng Mey, Dad." Tasya bangun dari posisinya. Namun dengan gerak cepat Mey menahan lengannya. Lalu meminta Tasya untuk duduk kembali dengan sebuah isyarat. Tasya pun menurut dan duduk kembali.

"Sya, udah gw bilang kan. Gw gak akan lanjut kuliah. Gw mau lanjut kerja."

"Mey, buat apa lagi lo kerja? Sekarang lo udah jadi tanggung jawab Daddy gw." Kesal Tasya.

"Dad?" Tasya menatap David untuk meminta jawaban.

"Biarkan Mey melakukan hal sesuai keinginannya. Daddy tidak akan lepas tanggung jawab untuk menafkahinya. Tapi Daddy juga tidak akan melarangnya melakukan apa yang dia inginkan." Jelas David dengan nada tegas.

Tasya yang mendengar itu mendengus kesal. Sedangkan Mey merasa bahagia karena masih bisa melanjutkan kerjanya. Mey pikir setelah ia menikah, David akan melarangnya bekerja seperti kebanyak suami di luar sana. Mey cukup sadar diri dan tak mungkin terus menerus mengharapkan suaminya.

"Terserah." Tasya bangun dari posisinya dan berlari menuju kamar. Mey cukup kaget melihatnya. Kemudian ia pun melirik suaminya.

"Om, apa keputusan Om tidak bisa dipertimbangkan lagi? Sejak dulu Tasya bilang mau kuliah di...."

"Dia akan menerima keputusan ini." Potong David.

"Tapi Om...."

"Mey, jangan ikut campur urusan saya dengan Tasya. Kamu...."

"Om mau bilang kalau Mey bukan siapa-siapa gitu? Om lupa sekarang Mey itu istri, Om? Itu artinya Tasya juga anak Mey, Om. Wajar kalau Mey peduli. Sebelum Mey jadi istri Om pun, Mey akan tetap peduli sama Tasya. Mey tahu Om sama sekali gak anggap Mey ini istri, Om. Mana ada suami yang ninggalin istrinya sampe larut malam. Tapi tolong, tolong hargai Mey sebagai sahabat dekat Tasya. Mey tahu apa yang dia rasakan." Potong Mey mulai kesal. Ia bangun dari posisinya, meninggalkan David yang masih terdiam membisu.

Mey melangkah cepat menuju kamar Tasya. Mengetuk pintu itu perlahan. "Sya, boleh gw masuk? Gw mau ngomong sesutu sama lo."

Mey menunggu jawaban dengan sabar. Sampai pintu kamar itu terbuka. "Masuk." Sahut Tasya yang masih memasang wajah kusut.

Mey meneliti seluruh isi kamar Tasya. Benar-benar kamar seorang gadis. Hampir seluruh seisi kamar didominasi warna pink, bahkan hampir semua perabot di sana berwarna pink. Hingga pandangan Mey pun tertuju pada sebuah potret seorang wanita cantik tersenyum begitu menawan.

"Itu mendiang Nyokap gw." Kata Tasya saat melihat Mey memperhatikan foto itu. Gadis itu duduk di tepi ranjang.

"Cantik banget, pantes lo kayak bidadari." Mey berkata jujur.

"Ada apa? Apa lo berantem sama Daddy?"

Mey menoleh, kemudian ikut duduk di samping Tasya. "Gw gak berantem, cuma kesel aja sama keputusan yang Daddy lo buat. Gak mikirin perasaan lo."

"Itu sifat Daddy yang paling gw gak suka, Mey. Kadang sesuka hati, meski gw tahu Daddy melakukan itu untuk kebaikan gw. Tapi gw gak mau ke luar negeri." Lirih Tasya.

"Gw tahu, terus apa yang akan lo lakuin sekarang? Mau marah terus sama Bokap lo, meski lo udah tahu keputusannya gak akan berubah? Gimana kalau lo ngomong baik-baik? Mana tahu Bokap lo luluh."

"Percuma, Mey. Bokap gw gak akan dengerin keinginan gw. Kecuali...." Tasya sengaja menggantung ucapannya.

"Kecuali apa?" Tanya Mey penasaran.

"Kecuali lo melahirkan pewaris buat keluarga kita, Mey. Mungkin gw bisa terbebas dari semua ini. Gw tahu gw egois, tapi apa salahnya dicoba. Gw juga pengen benget punya sosok adek, Mey. Dari dulu gw pengen banget." Ujar Tasya menggenggam tangan Mey dengan erat.

"Itu gak mungkin, Sya. Bokap lo belum nerima gw sepenuhnya. Gw tahu, dia nikahin gw karena kasihan sama nasib jelek yang gw alamin."

"Tapi sekarang lo istrinya, Mey. Lo berhak atas Bokap gw, lo bisa meminta hak itu."

"Sya, gw akan terus berusaha buat dapetin hati bokap lo. Dan lo tahu itu gak mudah. Sekarang belum saatnya buat bahas masalah anak. Gw juga masih sekolah."

Tasya terdiam cukup lama. "Ok, gw akan tunggu kesiapan lo. Jangan lama-lama, gw pengen cepet-cepet punya adek comel."

Mey yeng mendengar itu hanya tertawa renyah. Lalu memeluk sahabatnya begitu mesra.

Gw harap Bokap lo bisa nerima gw sepenuhnya, Sya. Nerima semua kekurangan gw. Masalah anak, biar Allah yang ngatur semuanya. Gw cuma bisa usaha buat dapetin hati Bokap lo dulu.

Maaf kalau gw terkesan egois, Mey. Tapi gw bakal satuin kalian berdua apa pun caranya. Cuma kehamilan yang bisa mengikat kalian satu sama lain. Gw tahu sikap Bokap gw, dia gak akan lepasin lo saat lo mengandung anaknya. Gw minta maaf, mungkin apa yang gw lakukan bakal merugikan lo, Mey.

1
Tyaz Wahyu
perfect thor ☕
Rika Fitria
bagus banget ceritanya
Kak Eja🌜
menarik...

mampir juga ya ke novel aku
MENIKAHI WANITA MALAMKU
Deni Supriadi
Luar biasa
Tyaz Wahyu
aduh kena ajian jalang goyang nih smpai david tdk bs berpaling dari si nindiH eh sll mksdq nindy..seneng skl mmprtahankn teTEH celup sana sini (nindy)
Ita Listiana
smpek sini aq suka sama ceritanya, tata bahasa juga enak dibacanya. semoga cerita selanjutnya makin menarik.. thank thor😊
Emi Hartati
sangat bagus
Yulia
cerita nya keren menguras emosi,sampe tidur malam karena ngejar biar cepat selesai bacanya👍👍👍
Yulia
Mksh othor ceritanya bagus,,bikin aku senyum dan nangis,,the best pokonya,,,novelnya d promosiin Thor biar tambah banyak yg baca ,,,sayang novelmu bagus tapi yg baca blm banyak,,sekali lagi makasih dan semangat berkarya 👍👍😘🔥💪💪
Julia Juliawati
bagus ceritanya Thor. jgn kecil hati Thor klo ada yg blg mirip krn semua novel yg aq bc hmpr mirip semua tp kami bc krn km suka ceritanya
Julia Juliawati
kasihan sm alex
Julia Juliawati
suka cerita yg peran wanitanya bar bar kuat g bisa di tindas
Chris Antono
Luar biasa
panty sari
sebel sama si David mening mey ama Alex dan tasya ama gibran dan David ama inggrid aja, binih ditanam sembarangan
panty sari
Davit cari maslah aja
panty sari
wah cinta sedarah Nindy dan hendra, tapi selama 5 th David menjadi orang bodoh diporotin emang ga brasa apa yah itu Nindy udah ga perawan lagi main embat aja itu jamur David
xuly_
the real anak tanggung karma bapa
panty sari
parah David sudah sering melakukan dg kekasih gelapnya sungguh menyakitkan hati mey melihat itu semua
xuly_
Luar biasa
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
maaf aku baru komen saking asyiknya baca lupa komen,abisnya karyamu bagus kk pengen baca terus👍🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!