Love Me Please, Honey

Malamnya Valerie terbangun dari tidurnya dengan kepala yang terasa begitu pusing karena hampir berjam-jam ia menangis sesenggukan didalam kamarnya. Ia bahkan tidak tahu kapan dirinya ketiduran.

Dirinya kemudian mencari ponsel nya untuk melihat jam berapa sekarang. Perlahan ia mengerjapkan kedua matanya saat melihat layar ponsel nya.

"Udah jam 12 malam saja?" Paraunya sembari menutup kembali layar ponsel nya

Valerie kemudian mencoba bangun dan duduk disisi ranjang sembari memegang perut nya yang terasa sakit. Dirinya baru ingat belum makan apapun setelah pulang dari tempat Kevin sejak sore tadi sampai sekarang. Pantas saja perutnya sudah berdemo minta diisi.

"kalau tidak salah di dapur ada mie instan kan? Lebih baik aku makan itu saja malam ini" ucap nya sembari bangkit dari ranjang nya lalu berjalan kearah pintu kamar nya.

Valerie kemudian membuka pintu kamarnya lalu segera keluar untuk pergi ke dapur. Tanpa ia sadari Edgar pun keluar dari kamar nya dan sempat melihat dirinya turun ke lantai bawah.

"Dia pasti ingin mencari makanan" terka Edgar dengan senyum menyeringai diujung bibirnya

Ternyata pria itu memang sudah mengetahui apa yang akan Valerie lakukan sebelumya. Karena itu sore tadi ia menyuruh pelayan nya untuk membuang semua makanan instan di dapur dan menyisakan bahan masakan mentah karena dirinya tahu Valerie tidak bisa memasak sama sekali, bahkan mengenal bumbu dapur juga sepertinya tidak.

Edgar kemudian berjalan menyusul istri nya itu dari belakang tanpa diketahui wanita itu.

💔💔💔

Sesampainya di dapur Valerie kemudikan menyalakan lampu yang hanya berada di kitchen set nya saja. Dirinya sengaja tidak menyalakan seluruh lampu dapur nya itu karena merasa silau dan tak nyaman jika ada pelayan yang melihat dirinya tengah berada di dapur.

Setelah meletakkan panci berisi air di atas kompor nya Valerie kemudian membuka pintu kulkas dan mulai mencari mie instan di dalam sana

"Loh??? Pada kemana mie nya?? Kok gak ada?!" Herannya sembari terus mengorek-ngorek isi kulkas itu dengan harap dapat menemukan satu mie instan yang dapat ia masak malam ini

"Gak ada!! Kok bisa sih?! Perasaan kemarin masih banyak?!!" Protes nya sembari mengkerut kan dahinya

Dirinya yang tengah frustasi karena tak menemukan mie instan sama sekali, tiba-tiba saja di kagetkan dengan suara seseorang yang begitu familiar di telinga nya

"Apa yang sedang anda lakukan?" Tanya Edgar sembari berjalan mendekat kearah Valerie

Seketika Valerie langsung menengok kebelakang lalu mendongakkan kepalanya menatap kearah pria itu.

"Apa anda sedang mencari mie instan? Kebetulan semua nya sudah saya buang sebelum nya" sambung nya yang langsung membuat kedua bola mata Valerie terbelalak mendengar nya

"A,apa?? Kenapa anda membuang semua nya?!!" Kesal Valerie sembari menatap tajam pada Edgar

"Mie instan tak baik untuk kesehatan, apalagi kalau terlalu sering dikonsumsi" ucap Edgar menasehati. Namun sayang nya Valerie tak terima dengan nasehatnya itu "Anda ingin membuat saya mati kelaparan hah?!" Seru nya dengan nada tinggi

"Anda ingin makan? Akan saya masakan jika anda mau menunggu" balas Edgar

Valerie kemudian mendengus kesal sembari membuang wajah nya kearah lain "saya gak sudi makan masakan anda" ucap nya dengan tatapan nyalang

Namun sayang nya perutnya sudah tak bisa diajak kompromi dan malah membuat suara yang cukup keras

Kruuukk...

Seketika wajah Valerie langsung berubah merah padam setelah mendengar suara perut nya sendiri.

Edgar yang juga mendengar pun mencoba menahan tawanya saat mendengar suara perut wanita itu yang terdengar begitu kencang.

'lambung sialan!' pekik Valerie dalam hati. Dirinya benar-benar ingin menghilangkan saja saat ini karena malu sudah membohongi pria dihadapan nya itu

Edgar kemudian berdehem menetralkan kembali ekspresi "Ehem, tunggulah sebentar akan saya masakan sesuatu untuk anda agar cacing dalam perut anda itu tidak berdemo lagi" ledek nya dengan senyum tipis diwajahnya.

"CK, sudah saya katakan tidak usah!!!"

To be continue~