Aditya Wijaya prakasa(35 tahun), atau biasa dipanggil Aditya..adalah seorang CEO tampan dan juga duda kaya raya,memiliki kecerdasan diatas rata2, Aditya adalah seorang laki - laki yg baik dan penyayang, karena masa lalu nya bersama mantan istrinya yang dulu pernah selingkuh darinya.. kini Aditya menjadi seorang yang dingin, cuek, arogan, dan tidak percaya lagi akan cinta..
Nabila sanjaya(25 tahun) adalah seorang Janda muda yang memiliki 2 orang anak,memiliki paras cantik,sangat penyayang, humoris,tegas, pekerja keras, dan baik hati..
bagaimana jadinya ya kalau si duda tampan dan cuek itu bertemu dengan Nabila si janda muda yang sangat baik hati dan penyayang itu.. akankah Aditya berubah dan percaya akan cinta sejati..
stay tune ya teman..☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virsya eldina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Toko kue yang ingin dikunjungi Aditya sudah tampak dari kejauhan, hanya saja langkah mobil Aditya terhenti karena lampu jalan menunjukkan warna merah yang menandakan kendaraan harus berhenti.
" Astaga.. lampu merah lagi " ucap Aditya sambil merebahkan kepala nya kebelakang kursi mobil dengan kedua tangan berada di belakang kepala dengan mata terpejam.
Tiba - tiba saja Aditya merasa terusik mendengar suara kedua wanita yang asyik mengobrol dan tertawa tepat di samping mobil Aditya.
" berisik sekali " batin Aditya kemudian menoleh kesamping kiri ingin melihat arah suara tadi.
Aditya begitu tercengang melihat pemandangan di depannya, yang dilihatnya adalah dua orang wanita yang sedang asyik ngobrol bahkan sesekali tertawa di atas sepeda motor.
Satu orang wanita yang membuat mata Aditya tidak berpaling dari tadi adalah seorang wanita cantik berhijab sedang mengendarai motor tersebut, ya orang itu adalah Nabila.
" Kenapa aku bisa bertemu lagi dengannya disini "
" Ternyata dia cantik juga " ucap Aditya yang sedari tadi memperhatikan Nabila dan juga risa dari dalam mobil.
Nabila dan Risa memang tidak mengetahui jika mobil itu mobil Aditya, dan tidak bisa melihat dari luar kalau di dalam mobil itu adalah Aditya, hanya Aditya yang bisa melihat dari dalam mobil.
Tak lama Nabila dan Risa sudah berlalu melajukan motornya, karena terlalu asyik melihat Nabila , Aditya tidak sadar kalau lampu jalan sudah berubah warna hijau.
Tit.. Tit.. Tit.. suara klakson mobil yang berada di belakang Aditya sejak tadi berbunyi.
" Heii Pak.. cepat jalan ini sudah lampu hijau " teriak pengendara mobil di belakang mobil Aditya.
Aditya tersadar dan langsung melajukan mobilnya.
Sekitar 10 menit saja, Aditya sudah sampai di toko kue dan memarkirkan mobilnya.
Aditya tidak menyadari kalau di parkiran tersebut juga sudah terparkir scooter matic berwarna merah milik Nabila.
Aditya memasuki toko kue itu, melihat - lihat kue cake yang berjejer rapi dengan berbagai bentuk dan hiasan yang menarik.
Sedangkan disisi lain, di sebelah kanan belakang toko, Nabila dan Risa juga sedang asyik memilih dan melihat - lihat aneka roti dan juga cookies.
"Bila.. bila.. liat deh ini kayaknya enak banget ya "
" Ini juga enak kayaknya Bila" ucap Risa sambil menaruh roti itu di atas nampan yang di pegang Nabila.
"Sudah yok Risa,ini sudah terlalu banyak, hampir semua macam roti kamu beli " ucap Nabila.
Nabila sudah memilih 4 macam roti yang ingin dia beli, yaitu roti tawar gandum, roti isi coklat keju, roti abon, dan roti sosis.
Sebenarnya Nabila ingin sekali membeli lagi bermacam - macam varian rasa roti di toko itu, cuma karena lagi - lagi Nabila harus berhemat, jadi dia membeli untuk seperlunya saja, yang penting anak - anak nya bisa makan roti kesukaan mereka.
" Sudah cukup Bila, sekarang kita ke depan yuk, kayaknya cake nya enak - enak juga tu Bila " ucap Risa.
Nabila mengikuti saja kemauan sahabatnya itu, kemudian berjalan kedepan bersamaan dengan Risa.
" Stop.. stop Bila.. sini cepat " ucap Risa berhenti melihat cake mini berbentuk love berwarna pink dengan hiasan coklat parut si atasnya.
Nabila kemudian berbalik badan melihat Risa, namun kemudian ingin berbalik arah lagi menuju kasir karena sudah tidak kuat membawa nampan yang berisi banyak roti.
" Aku ke kasir aja dulu mau taruh ini ya Sa, nanti aku kesitu " ucap Nabila.
Nabila tidak tahu kalau dibelakangnya sudah berdiri seorang laki - laki yang sedang asyik menelpon seseorang.
Dan...
BRUKK..
Tabrakan keduanya pun tak terhindari, Nabila yang baru saja berbalik badan terhadang dan menabrak seseorang di depannya.
Nabila hampir terjatuh, namun untung saja Aditya dengan sigap menopang tubuh Nabila dan Nabila pun jatuh ke pelukan Aditya, kedua mata mereka pun saling bertemu.
Risa yang tadi sebenarnya sudah ingin memperingati Nabila bahwa ada laki - laki dibelakangnya tidak bisa berkata lagi karena sudah terlambat.
Bahkan Risa terkejut karena yang di tabrak oleh Nabila adalah Aditya, CEO dari perusahaan tempat mereka magang.
Deg.. Deg.. Deg.. jantung Aditya berdebar, begitupun dengan Nabila.
" Dia lagi.. kenapa aku harus bertemu dia lagi " batin Aditya.
" Pak Aditya, benar kan ini Pak Aditya " batin Nabila.
Cukup lama mereka saling bertatapan dengan posisi tadi, tatapan mereka terhenti karena mendengar suara Risa.
Nabila sadar dan segera bangkit dari pelukan Aditya.
"Nabila.. kamu gak papa kan Bila " ucap Risa khawatir.
" Aaa.. kuu gak papa Risa " ucap Nabila.
Melihat roti yang berserakan di lantai, Nabila dan Risa segera memungut Roti itu.
Betapa terkejutnya Nabila ketika melihat ada sebuah HP yang juga tergeletak di lantai.
Nabila mengambil HP itu dan langsung memberikannya kepada Aditya, dia tahu bahwa itu adalah HP Aditya karena Aditya tadi sedang menelpon seseorang sebelum bertabrakan dengannya.
HP Aditya tampak terlihat retak di layar depan dan ada sedikit yang hancur ini bagian bawah.
Nabila sangat takut, ia takut karena HP Aditya sepertinya HP mahal, ia takut tidak bisa menggantikan HP Aditya itu.
" Maaf Pak, ini HP bapak, maaf saya tidak sengaja menabrak Bapak, saya akan bertanggung jawab Pak" ucap Nabila sembari memberikan HP itu kepada Aditya.
Aditya mengambil HP nya, kemudian berjalan menuju tempat sampah yang berada di samping pintu toko.
Aditya kemudian membuang HP nya itu ke tempat sampah.
Nabila dan Risa melongok melihat Aditya dengan mudahnya membuang HP nya itu, padahal dengan jelas HP nya tadi masih bisa menyala dan sepertinya masih bisa dipakai dan masih bisa diperbaiki.
" HP nya sudah rusak, tidak bisa lagi aku pakai " ucap Aditya kepada Nabila dan Risa.
" Tapi Pak, sepertinya HP bapak tadi masih menyala, di perbaiki saja Pak, pasti masih bisa di pakai " ucap Nabila.
" Walaupun di perbaiki, itu menunggu waktu lama "
" Kan kamu bilang ingin bertanggung jawab " ucap Aditya dengan senyuman sinis nya.
" Ini cowok mau nya apa sih, kan HP nya masih bisa di perbaiki, kalau di perbaiki kan biaya nya mungkin gak terlalu mahal, dari pada di buang gini kan aku harus menggantinya dengan yang baru dong, pasti Pak Aditya minta di ganti dengan HP yang mahal " batin Nabila.
" Iya Pak saya akan bertanggung jawab, tapi jujur saja kalau bertanggung jawab dengan membelikan HP baru untuk bapak saya tidak sanggup Pak, apalagi mengganti HP bapak persis seperti yang rusak tadi, itu HP keluaran terbaru yang harganya pasti mahal Pak " ucap Aditya.
" Hmm.. tidak perlu, aku tau kalau harus membelikan ku HP baru, kau pasti tidak sanggup " ucap Aditya.
" Sombong sekali Pak Aditya ini, kalau bukan aku yang salah, sudah ku maki - maki ni orang dari tadi, ya Allah aku harus gimana " batin Nabila.
" Hei.. kenapa malah melamun " ucap Aditya membangunkan Nabila dari lamunan nya karena memikirkan nasib nya nanti.
" Ia Pak, saya tidak melamun kok " jawab Nabila.
" Jadi bagaimana caranya saya bisa menggantikan HP bapak " tanya Nabila.
" Nanti aku pikirkan " ucap Aditya kemudian pergi meninggalkan Nabila dan Risa keluar toko dengan membawa sebuah paper bag berisi cake yang sudah di belinya tadi.
" Risa, aku harus bagaimana " tanya Nabila.
" Nanti kita bicarain ya Bila, kita bayar dulu rotinya sekarang " ajak Risa.
Bersambung...
Tetap stay tune ya readers..
jangan lupa like, comment, dan vote 😍😍
Semngat baru komen di bab ini soalny keasikan baca😅
Smga saja semakin kebelakang semakin bagus dlm penulisannya🙏