Niana Lestari,gadis berusia 18 th terpaksa harus menerima perjodohan yang dibuat oleh almarhum sang kakek dengan anak dari anak angkat sang kakek.
Irlan Pratama,laki-laki berumur 26 th adalah laki-laki yang dijodohkan untuk Niana.
Apa yang terjadi setelah pernikahan mereka?
Mengapa mereka harus bercerai di usia pernikahan yang masih 3 bulan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Malam berganti pagi. Niana yang biasanya bangun harus di guncang-guncang,kini telah bangun sendiri. Sibuk di dapur membuat sarapan untuk dirinya dan suaminya. Dia sedang memasak ayam goreng tepung dan sayur capcai..Mau suaminya suka atau tidak itu urusan belakang yang penting dia sudah membuktikan ke suaminya kalau dirinya bisa memasak.
Masakan pun siap dan sudah tertata di meja makan. Peralatan masak yang kotor pun sudah di cuci.
Nia pun berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya sebelum membangunkan suaminya.
Mandi pun selesai,Nia melihat jam di hp nya sudah menunjukkan 6.30. Niana pun keluar kamarnya menuju kamar suaminya. Belum sempat mengetuk pintu,suaminya sudah keluar dari kamar. Sudah mandi,sudah harum dan yang pasti sudah ganteng. Sungguh pemandangan yang indah di pagi hari.
"kenapa?" tanya Irlan melihat Nia sedang terbengong-bengong ke arahnya.
"hah..apa..hehehe.." Nia gelagapan.
"kamu ngapain bengong disitu?"
"gak ada,gak bengong.." Nia berkilah.
"ayo sarapan kak,aku udah masak tuh." ajak Nia
"yakin nih kamu yang masak?" tanya Irlan ketika melihat menu yang Nia masak di meja makan.
"bukan mesan dari aplikasi?" selidik Irlan.
"ikh kakak kok ngomongnya gitu sih,bikin aku drop aja." Nia memanyunkan bibirnya
"becanda..."
Irlan pun duduk di kursi.Nia mengikuti Irlan dan duduk disebelah kursi suaminya.
Nia menyendokkan nasi ke piring Irlan dan mengambilkan lauknya. Dan memberikan kepada suaminya.
Irlan yang melihat Nia sedang melayani dirinya tertegun dengan perhatian Nia.
"anak ini mau juga ngelayanin gue." batin Irlan
"gimana kak enak kan?" tanya Nia ketika melihat Irlan sedang mengunyah makanannya.
Irlan mengangguk.
"dari 1 sampai 10 kakak kasih nilai berapa?" tanya Nia lagi
"sembilan" jawab Irlan singkat.
"kok sembilan gak sepuluh.?"
"karena kesempurnaan itu hanya milik Tuhan" Irlan menjawab sambil tertawa.
"ish....bisa juga ngelawak nih orang" batin Nia ngedumel.
Mereka melanjutkan sarapannya.
Setelah selesai sarapan,Nia membereskan meja makan dan mencuci piring kotornya.
Irlan beranjak dari ruang makan menuju ruang keluarga.
Setelah mencuci piring,Nia menghampiri suaminya sambil membawa kopi hitam pesanan suaminya.
"nih kopinya kak" Nia meletakkan kopi hitam.
"makasih." jawab Irlan tanpa menengok ke arah Nia. Dia sedang fokus dengan hpnya.
"hadeeeh mode dingin on nih.." batin Nia melihat Irlan kembali dingin.
"kakak hari ini ngantor" tanya Nia lagi berusaha mencari perhatian.
"gak,papi masih nyuruh cuti sampe rabu." jawab Irlan yang masih enggan menengok Nia.
"oo" mulut Nia membulat
"asisten yang bantuin kamu baru bisa dateng besok." kata Irlan tetap dengan mata ke hp.
"hemh.." jawab Nia ikut-ikutan singkat.
"kamu gak ada rencana mau keluar? atau ketemu sama temen-temen kamu gitu"
"emang boleh?"
"ya boleh lah,emangnya kamu tahanan"
"yes..."
Irlan mengeluarkan kartu debit dari dompetnya. Kali ini bukan kartu hitam.
"pakek nih." Irlan menyodorkan kartu atm untuk Nia.
"apaan nih.." tanya Nia yang belum mengerti maksud suaminya memberikan kartu itu kepadanya.
"atm lah."
"iya tau tapi buat apa kak?"
"kartu itu udah aku isi uang jajan buat kamu."
"kalau mau kasih uang jajan mah pake uang cash aja kali kak."
"emang mama sama papa kalau ngasih kamu uang jajan pake uang cash? bukan di transfer gitu.." tanya Irlan heran.
Nia pun mengangguk
"harian atau bulanan.?"
"harian lah kak. Jadi tiap mau berangkat sekolah mama ngasih uang jajannya."
" berapa?" tanya Irlan penasaran.
"50 ribu." jawab Nia enteng.
Jawaban Nia berhasil membuat Irlan kaget sekaget-kagetnya. Dipikiran Irlan,Nia mendapat uang jajan lima ratus ribu perhari. Ini hanya lima puluh ribu.
Sungguh di luar ekspektasi seorang Irlan. Padahal Nia adalah putri tunggal dari keluarga konglomerat,tapi uang jajan hanya lima puluh ribu perhari.
Begitulah didikan papa Niko yang selalu mengajarkan kesederhanaan kepada putri semata wayangnya. Agar tidak menjadi sosok yang tinggi hati.
"mulai sekarang uang jajan kamu aku transfer ke sini." tunjuk Irlan ke atmnya.
"ini isinya berapa?"
"kamu liat aja sendiri." jawab Irlan beranjak dari sofa setelah menghabiskan kopinya.
"aku mau ke kafe. Kalau kamu bosen keluar aja sama temen-temen kamu" kata Irlan sambil berlalu.
"kalau aku ajak temen-temen aku kesini boleh juga?" tanya Nia yang mengekori Irlan ke garasi.
"iya boleh.." jawab Irlan sambil masuk kedalam mobil.
"aku pergi yah..." Irlan melambaikan tangan
"kak...tunggu.." teriak Nia ketika mobil Irlan baru keluar pagar.
Irlan memberhentikan mobilnya.
"apalagi?"
"minta no hp kakak dong,masa kita suami istri tapi malah gak punya no hp pasangan. Kan lucu..hehehe" jawab Nia cengengesan.
"berapa no mu,biar aku miskol."
Nia pun memberikan no hp nya. Irlan mem miskol no hp yang Nia berikan.
"udah yah...gak ada lagi kan?"
Nia mengangguk.
"aku pergi."
"hati-hati kak..." sambil melambaikan tangannya.
Nia masuk kembali ke dalam rumahnya. Masuk kedalam kamar mengambil hp dan mengecek panggilan dari Irlan.
Menyimpan no Irlan dengan sebutan "babang husband".
Nia senyum-senyum sendiri melihat sebutan yang ia tulis untuk suaminya. Akh benar-benar mencerminkan anak alay sejati.
Kemudian Nia teringat dengan teman-temannya. Dia pun membuka wa grup dan melakukan chat.
Nia : guys
Ica : dih baru nongol nih bocah
Nia : 😂😂😂
Ica : kirain udah lupa loe sama kita-kita gara-gara di kawinin sama babang ganteng loe itu.
Nia : Dinikahin neng,bukan di kawinin.
Ica : akh sama aja
Nia : beda dodol
Ica : iya deh iya. Mentang-mentang udah jadi bini sekarang,udah pinter loe bedain dinikahin sama dikawinin.
Nia : gak usah jadi bini dulu kali baru ngerti perbedaannya.
Ica : emang apa bedanya coba
Nia : Nikah butuh surat-surat,kalau kawin butuh urat-urat.
Ica : bbbbwaaaaakakkkkkakakkkaak
Nia : dodol. Tia mana sih kok gak nongol-nongol.
Tia : hadir
Nia : baru muncul loe
Tia : baru megang hp gue cumi.
Ica : sibuk belajar dia mau tes kedokteran.
Nia : ooo
Nia : nongki yuk
Tia : emang loe boleh keluyuran sama lakik loe?
Ica : tau loe,nanti baru nongki 10 menit udah di telpon lagi..."yang minta jatah"
Nia : Njiiiiiir loe pada. Gua udah ijin tadi.
Ica : beneran loe yah,awas nanti loe minta buru-buru pulang.
Nia : iya bawel
Tia : ayo deh,gue juga udah mumet nih.
Nia : ketemuan di kafe biasa yah
Tia & Ica : ok
Selesai chat dengan teman-teman somplaknya,Nia pun bersiap-siap. Nia memesan ojek online.
Tak menunggu lama si tukang ojek online pun datang. Mengantar Nia ke kafe tujuan.
btw, kunjungi juga karyaku ya😁🙏🏻