NovelToon NovelToon
Suamiku, Kekasihmu

Suamiku, Kekasihmu

Status: tamat
Genre:Romantis / Badboy / Tamat
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: shanayra

Kisah yang menceritakan tentang keteguhan hati seorang gadis sederhana, yang bernama Hanindya ningrum (24 tahun) dalam menghadapi kemelut rumah tangga, yang dibinanya bersama sang suami Albert kenan Alfarizi (31 tahun)
Mereka pasangan. Akan tetapi, selalu bersikap seperti orang asing.
Bahkan, pria itu tak segan bermesraan dengan kekasihnya di hadapan sang istri.

Karena, bagi Albert Kenan Alfarizi, pernikahan mereka hanyalah sebuah skenario yang ditulisnya. Namun, tidak bagi Hanin.

Gadis manis itu, selalu ikhlas menjalani perannya sebagai istri. Dan selalu ridho dengan nasib yang dituliskan tuhan untuknya.

Apa yang terjadi dengan rumah tangga mereka?
Dan bagaimana caranya Hanin bisa bertahan dengan sikap dingin dan tak berperasaan suaminya?

***
Di sini juga ada Season lanjutan ya say. Lebih tepatnya ada 3 kisah rumah tangga yang akan aku ceritakan. Dan, cerita ini saling berkaitan.

Selamat menikmati!

Mohon vote, like, dan komennya ya. Makasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shanayra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

Hanin berdiri di depan pintu kamar Kenan. Menarik nafas panjang, menenangkan kerisauan hatinya yang kian terasa.

"Nona, tolong jaga tuan. Maaf saya harus pergi dulu. Saya mau mengusut penyebab kecelakaan tuan." Berryl menunduk hormat, tanpa menunggu jawaban dari Hanin, pria itu sudah melangkahkan kakinya menuju lantai bawah.

Setelah kepergian Berryl, Hanin membuka pintu kamar itu, pelan. Terlihat cahaya remang disana. Gadis itu melangkah masuk. Matanya nyalang mengarah pada pria yang terbaring di atas ranjang.

"Astagfilullahhal adzim. Ya Allah, apa yang terjadi dengan suami hamba?" Hanin beristiqfar saat melihat kening dan leher suaminya terbalut. Meski remang, Hanin masih dapat melihat beberapa luka dan memar di area wajah sang suami.

Hanin, bersimpuh di lantai. Memperhatikan dengan seksama tubuh sang suami. Memastikan kalau tidak ada sesuatu yang fatal. Terlihat air mata gadis itu mulai meleleh. Dia berusaha menahan isak tangisnya. Hanin begitu tak tega melihat luka yang ada diwajah leher dan lengan sang suami.

"Kenapa kau menangis, aku belum mati." Suara bariton pria yang sedang sakit, mengejutkan Hanin. Gadis itu spontan berdiri.

"Maaf mas." Hanin segera mengahapus jejak air matanya.

"Apa mas butuh sesuatu?" Hanin menunduk sedikit.

"Duduklah!" Kenan menarik tangan Hanin, membuat gadis itu terduduk di tepi ranjang.

"Apa mas kesakitan?" Hanin masih diliputi kerisauan. Tangannya membelai lengan pria itu.

"Aku tidak apa-apa. Hanya tergores sedikit." Kenan mencoba untuk duduk.

"Ah,," erang pria itu, tangannya memegang balutan lehernya.

"Mas, jangan banyak gerak. Mas baring aja ya!" Hanin ingin membantu suaminya berbaring kembali.

"Aku mau kekamar mandi." Kenan menahan tangan Hanin.

Gadis itu terpana sebentar, "Oh. Kalau gitu aku bantu ya mas." Tangan Hanin sekarang beralih kepunggung Kenan, membantu pria itu untuk duduk. Kemudian memapahnya menuju kamar mandi.

"Apa mas, bisa sendiri disini?" Hanin mendudukkan suaminya di atas kloset.

"Apa kau mau menungguku pipis?" Kenan kembali bertanya.

Muka Hanin memerah malu. Gadis itu menggeleng pelan, kemudian berjalan menuju pintu keluar. "Kalau mas sudah selesai, panggil saja. Aku berdiri dibalik pintu mas." Hanin berucap di sela langkahnya.

Kanan terlihat menyunggingkan bibirnya, "Sejak kapan gadis itu mulai terlihat lucu?" Dia bergumam.

Hanin bersandar di dinding samping pintu kamar mandi. Dia sengaja tak mengunci pintunya. Agar dia bisa memantau Kenan dari arah luar.

"Apa yang kau pikirkan?" Kenan sudah berdiri di depan pintu.

"Eh mas, sudah selesai. Biar ku bantu mas." Hanin menaruh satu tangan pria itu dipundaknya. Dan sepertinya Kenan hanya menurut saja.

"Apa mas mau minum, atau makan sesuatu?" Hanin berucap di saat membantu Kenan berbaring. Dan menyelimuti kembali tubuh suaminya.

"Tidak, ini masih malam. Pergilah istirahat. Aku tidak apa-apa." Ucap Kenan.

"Aku mau shalat malam dulu mas, Tidurlah." Hanin ingin mengusap rambut Kenan. Namun tangannya terhenti di udara. "Dia kekasih sahabatmu Nin." Terngiang suara di telinganya. Dan langsung menghentikan gerakan tangan wanita itu.

"Malam ini, aku tidur di sini mas. Kalau aku tidur dibawah, aku tidak akan tenang, aku akan terus merisaukanmu. Setelah selesai shalat nanti, aku akan kembali ke kamar ini" Hanin tersenyum, kemudian berjalan keluar kamar.

Kenan terus memandang kearah punggung gadis yang telah menghilang dibalik pintu. Ada kehangatan yang dirasakan hatinya. Sudah lama, sejak ayah dan ibunya meninggal. Ada orang lain merisaukannya, selain dari sang Oma.

Suara kicauan burung, dan silaunya cahaya mentari pagi yang cerah, membuat Kenan terbangun dari tidurnya. Pria itu mengerjabkan matanya beberapa kali. Dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya, terlebih area leher keatas.

Matanya mengerah sekeliling, dan terhenti tepat disampingnya.

Terlihat Hanin, istri yang sudah dinikahinya lebih dari 2 tahun lalu itu, masih terlelap disamping tempat tidurnya.

Hanin tertidur dengan posisi duduk di atas kursi kecil, dengan dada dan kepalanya bersandar diranjang tepat disebelah kiri Kenan.

Tangan kanan pria itu terangkat, dia menyingkirkan rambut halus yang menempel pada pipi Hanin. Gadis itu tidur tanpa mengenakan jilbabnya, hingga Kenan bisa dengan leluasa memandang wajah mungil gadis itu.

Kenan mulai membelai rambut panjang Hanin beberapa kali, kemudian tangannya beralih kekening, turun ke pipi, dan berhenti di bibir. Bayangan ciuman yang pernah terjadi beberapa waktu lalu, kembali terlintas di ingatan Kenan. Ada sesuatu yang terasa langsung bangkit dibawah sana.

"Ih, apaan sih tong, masa cuma megang wajah gadis ini sedikit, kamu langsung bangun." Kenan memaki si othong didalam hati.

Pria itu menarik nafas dalam beberapa kali. Memejamkan mata, mencoba menekan sahwatnya.

"Lo, mas udah bangun? Maaf mas, aku ketiduran disini." Hanin terlihat sudah menegakkan posisi duduknya.

Kenan sedikit kaget karena Hanin tiba-tiba sudah bangun. Pria itu gelagapan, dia gengsi kalau aksinya tadi diketahui oleh Hanin. Namun, dia sangat terpesona melihat wajah cantik Hanin ketika bangun tidur. Ditambah dengan rambut hitam lurusnya. Sungguh menambah keayuan wajah wanita itu.

"Ehm. Iya, aku baru aja bangun. Kenapa kau sudah terbangun. Apa ada sesuatu yang terjadi?" Kenan memastikan. Disela kegugupannya.

"Terjadi apa? Aku terbaangun karena merasa cahaya terlalu silau." Hanin menaruh tangan di depan matanya, dia melihat kearah jendela yang sengaja dibukanya tadi malam.

"Oh, bukan apa-apa. Maksudku juga itu. Aku tadi terbangun juga karena cahaya itu." Kenan merasa kembali lega. "Huh, syukurlah." Gumamnya dalam hati.

"Apa mas mau kekamar mandi? Mari aku bantu mas!" Hanin berdiri, tangannya meraih selimut Kenan, berniat ingin membukanya. Namun Kenan dengan sigap menahan tangannya.

"Tidak usah, tolong bikin kan saja aku sandwich dan Jus. Aku lapar." Perintah pria itu.

Hanin melepaskan tangannya dari selimut, gadis itu meraih jilbabnya yang terletak di atas meja kecil, yang ada disebelah ranjang.

"Baiklah, tunggu sebentar ya mas." Hanin tersenyum, kemudian melangkah keluar kamar.

"Uh... syukurlah, kalau sempat gadis itu tadi membuka selimutku. Bakal ketahuan kalau aku sedang *****." Kenan mengusap wajahnya beberapa kali.

Pria itu bangun, memaksakan melangkah kekamar mandi, berniat membersihkan dirinya. Berharap si othong cepat tidur kembali.

Tak lama Hanin terdengar mengetuk pintu. Gadis itu masuk dengan membawa nampan.

"Sarapannya mas, habis itu minum obatnya." Ucap Hanin sambil menaruh nampan di atas meja. Dianmemotong-motong sandwich menjadi lebih kecil. Agar sang suami lebih gampang memakannya.

Tanpa bersuara pria itu terlihat sudah menikmati roti lapis yang dibawa sang istri. Meminum jus dan memakan obat yang diberikan oleh dokter tadi malam.

"Makasih." Ucap Kenan, Membuat langkah Hanin terhenti. Gadis itu baru melangkah sambil membawa nampan tadi, berniat ingin kembali ke dapur.

"Tidak usah terlalu sungkan mas, aku ini istrimu." Hanin tersenyum, kemudian kembali melanjutkan langkahnya.

Kenan hanya terpaku diranjangnya. Merasakan Kalimat ISTRI yang diucapkan Hanin. Namun entah kenapa kali ini, Kalimat gadis itu terasa singgah dihatinya.

TBC

Mohon dukung karyaku ya readers, Bantu vote, like dan jadikan favorite.

Aku tunggu komennya.

MAKASIH

1
Lita Pujiastuti
ceritanya bagus, lanjut
Lita Pujiastuti
Semoga Kenan segera tahu kelakuan Nesya...dan putus
Lita Pujiastuti
sepertinya Nesya akan memperalat Afril utk mencari tahu ttg Hanin
Lita Pujiastuti
padahal gampang sj menundukkan harti Hanjn. putusin Nesya...pasti Hanin mau mendamongimu selamanya, Kenan. Toh Nesya bukan perempuan yg baik, dan sepertinya jg tdk bnr² cinta sama kamu. Hanya ingin mengalahkan Hanin sj...
Lita Pujiastuti
Kenan harusnya cari tahu jg ttg Nesya...biar tahu aslinya Nesya. jd putusin Nesya, lanjutkan hidup dg Hanin itu yg dimaksud kepastian oleh Hanin. Bukan mau 22 nya....dasar gk peka.
Lita Pujiastuti
Nesya tryt bukan sahabat yg baik. Hatinya bagai api dlm sekam...
Lita Pujiastuti
Keael banget sama Kenan ..harus tegas. Pilih Nesya atau Hanin ....jgn bersikap manis pd Nesya pdhl hati sdh goyah. Kasiham Nesya jg yg sdh nunggu selama 2 th. jg. kaaih harapan kalau gk ingin lanjut....
Lita Pujiastuti
Tolong Rryl...getok kepala bosmu itu ...biar sadar dan bs ambil keputusan dg tepat...
Lita Pujiastuti
Rumit amat kau ini Kenan...
Lita Pujiastuti
2 manusia ini....hiihh.... menyebalkan..m
Lita Pujiastuti
Sepertinya Berryl sdh curiga kalau tuannya mulai jatuh cinta pada istrinya...😁
Lita Pujiastuti
Hanin, jgn maafkan Kenan jika dia minta maaf dan blg cinta ya .,ogah ..
Lita Pujiastuti
Sadar dong Ken, kamu sendiri yg selalu berucap pedas. Baru lihat foto aja udh marah. Lah Hanin ...sering lihat kamu bernesraan dg Nesya, Siapa yg lebih sakit ...dasar tak tahu diri, menangnya sendiri😠
Lita Pujiastuti
Kenapa aq jd sebel sm Hanin .knp gk dibales cuek jg. ..biar Kenan tahu rasanya dicuekin tuh gmn ..
Lita Pujiastuti
Duuuuhh ...Hanin, kamu udh dicuekin...masih jg khawatir keadaannya..
Lita Pujiastuti
tinggalkan Kenan, tp jgn balik lg sm Sakala jg. Cari laki² lain ..lupakan semua pria di masa lalu
Lita Pujiastuti
Haniiinn...sudah dibilang jgn ngarep sm Kenan....sakit hati sendiri kannn...? bandel banget siihh ..
Lita Pujiastuti
Hanin...abaikan rasamu utk Kenan, lupakan dan anggap dia bukan siapa²mu. Berusahalah menepis semua rasamu itu. Agar hatimu tak terlalu sakit
Lita Pujiastuti
Hanin, lebih baik kamu yg bicara dg oma baik². Setelah itu kamu tinggalkan Kenan dan gugat cerai
Lita Pujiastuti
Balikan sama Sakala atau pilih pria lain, Nin.....pny mantan ninggalin dl nya. eehb...punya suami nikah terpaksa. Apes men to, Nin....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!