NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Doa

Cinta Dalam Doa

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Misteri / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 5
Nama Author: cietyameyzha

Bismillah.

Cinta datang menyapa tanpa memandang siapapun. Ia hadir pada hati manusia, lalu mulai menebarkan harum.

Syifa hanya gadis biasa, ia hadir di antara keluarga yang telah menyayanginya sejak kecil.

Bima anak pertama dari keluarga baru Syifa. Mereka tumbuh bersama. Meski, terpaut usia lima tahun. Bima menganggap Syifa sama seperti Zaki, adik kandungnya.

Zaki dan Syifa tidak jauh berbeda. Zaki satu tahun lebih tua dari Syifa. Kasih sayangnya tidak kalah kuat seperti Bima.

Masalah mulai terjadi saat Syifa menyadari ada rasa tidak biasa di hatinya untuk Bima. Lelaki dewasa dan mapan yang mulai sibuk mengurusi bisnisnya sendiri.

Sebagai pemilik beberapa cafe dan bengkel. Bima harus selalu stay untuk memantau. Ia bahkan tidak memiliki waktu, untuk sekadar menjalin asmara. Hingga Umi dan Abahnya memutuskan menjodohkan Bima dengan Nadia, anak almarhum teman ibunya. Namun, Bima menolak. Waktu kembali mempertemukan Bima dengan sosok Laila, teman satu kampus dulu.

Di satu sisi ada dua orang lelaki yang menyukai Syifa. Gabriel dan Fahri saling bersaing memalingkan hati Syifa dari Bima.

Bagaimana kisahnya?

Apakah Syifa tetap akan selamanya memendam perasaan?

Siapakah yang akan menjadi jodoh Syifa?

Mari simak bersama🤗


NOTE PENULIS.


JUDUL: CINTA DALAM DOA.
ALUR : MAJU PANTANG MENYERAH.
POV: Memakai pov 3 yang sok tahu.
Genre : Romantis, komedi.


Cover by FiFI.
Cerita by CIETYAMEYZHA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cietyameyzha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Api unggun

Lewat sebuah nyanyian sederhana. Aku menyampaikan perasaanku.

🌼🌼🌼GABRIEL🌼🌼🌼

Langit mulai terlihat orange, menandakan senja akan segera berubah malam. Anak-anak lelaki baru selesai mengumpulkan ranting pohon kering, untuk persiapan api unggun. Sedangkan, anak-anak perempuan tengah sibuk mempersiapkan makan malam di dapur umum.

Waktu menunjukkan pukul enam sore tepat. Saatnya bagi yang muslim melaksanakan salat. Sementara, non muslim beristirahat sejenak.

Syifa dan Arumi baru selesai berwudhu. Tempat camping ini tidak terlalu masuk hutan. Jadi, tempatnya memang di alam, tetapi ada fasilitas mushola, kamar mandi umum, juga tempat berwudhu.

"Syifa, aku dari tadi ngendus harum masakan yang kita buat, jadi laper banget," ujar Arumi sambil berjalan menuju mushola.

"Sabar, Mi. Sebentar lagi juga jam makan malam." Syifa tersenyum kecil.

Sesampainya di mushola, keduanya bergegas memakai mukena yang sebelumnya sudah di simpan. Salat di mulai, semua orang larut dalam lantunan ayat suci Al-quran.

Suara dosen yang menjadi imam kali ini terdengar merdu. Gerakan demi gerakan salat di lakukan. Semua khusyu menghadap Sang Ilahi Rabbi.

Salat selesai. Perlahan orang berhambur keluar. Sedangkan, Syifa masih tak ingin beranjak, untuk mengakhiri kenikmatan berkomunikasi pada Sang Pencipta.

Arumi baru selesai merapikan mukena. Sesekali matanya memperhatikan bibir Syifa yang basah, karena melantunkan dzikir.

Setelah lima menit, Syifa segera mengakhiri kegiatannya. Ia tak ingin Arumi menunggunya terlalu lama. Syifa membuka mukena, melipatnya seperti sedia kala.

"Maaf," cicit Syifa sembari tersenyum, lalu berdiri.

"Engga apa-apa. Aku salut sama kamu, engga pernah ketinggalan dzikir setiap habis sholat." Berdiri mengikuti Syifa.

Mereka keluar mushola, diluar orang-orang sudah mulai melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda. Syifa dan Arumi kembali ke dapur umum.

Sementara itu Gabriel, Zaki, juga teman lelaki lainnya mulai menyiapkan api unggun. Mereka bahu membahu menyiapkan acara nanti malam.

Waktu terus berjalan. Tepat pukul tujuh malam, tepatnya sehabis salat Isya. Semua orang berkumpul menikmati santap malam.

Menu yang tersedia malam ini sangat menggiurkan. Camping ini sudah tersusun rapi. Jadi, hampir kebutuhan mereka selama dua hari dua malam siap terpenuhi.

Semua orang mengantri, untuk mendapatkan jatah makan malam. Tak terkecuali Zaki dan Gabriel yang juga berada di antrian.

"Adikmu pandai masak?" tanya Gabriel yang berada tepat di belakang Zaki.

"Iya, masakannya semua enak. Ummi sudah mengajarkannya sejak kecil." Berjalan sesuai antrian.

"Oh." Gabriel menatap lurus ke depan ke arah Syifa yang tengah tersenyum melayani makanan para mahasiswi dan mahasiswa.

Tibalah giliran Gabriel, matanya tetap pokus pada wajah ayu nan manis milik Syifa.

"Ini." Syifa memberikan satu piring makanan.

Gabriel masih asyik menikmati pemandangan menyegarkan mata ini. Ia tak sadar, bahwa saat ini ia tengah mengantri.

"Gabriel," panggil Syifa lembut.

Gabriel menajamkan pendengarannya. Untuk pertama kalinya, gadis manis ini memanggil namanya.

"Woy, cepetan! Gue laper nih!" hardik seorang mahasiswa di belakangnya.

Gabriel tersentak, ia baru menyadari siatuasinya. Dengan pelan, ia menerima piring makan dari Syifa.

"Maaf, aku terlalu pokus memandangimu. Terima kasih makanannya." Gabriel tersenyum manis, berjalan membawa jatah makan miliknya dengan senang.

Rasa lelah seharian beraktivitas seketika sirna. Senyuman yang mengembang dari bibir Syifa adalah obat termanjur sedunia.

"Aku semakin menyukainya. Tuhan, bantu aku," gumam Gabriel pelan sambil mencari tempat untuk duduk.

Semua orang makan dengan tenang. Suasana hening, tak terdengar percakapan dari mereka. Selesai makan, kaum hawa bertugas membereskan dapur umum dan mencuci peralatan. Tak lupa dibantu beberapa kaum adam. Sementara yang lain bersiap menyalakan api unggun malam ini.

Suasana malam yang damai ditemani sinar rembulan. Para bintang hadir menghiasi langit malam yang indah.

Api unggun mulai menyala, membakar malam yang hening. Semua orang berkumpul saling bercengkrama satu sama lain.

Salah seorang dosen tengah berdiri di antara mereka. Membuka acara malam ini dengan kegembiraan. Sorak ramai dari para mahasiswa dan mahasiswi tatkala sang dosen bercerita tentang kisah cintanya.

"Lanjut, Pak!" ucap semua serentak.

Dosen yang bernama Doni itu tersenyum simpul, selanjutnya kembali bercerita. Semua orang menyimak, terkadang sesekali gelak tawa terdengar.

"Jadi, siapa di sini yang mau bernyanyi atau membacakan sebuah puisi?" tanya Pak Doni pada semua.

Suasana semakin ricuh. Ada di antara mereka yang menyuruh temannya maju, ada juga yang diam dan menyimak.

Tak berapa lama seorang lelaki maju. Ia terlihat percaya diri. Pak Doni dengan ramah mempersilakan mahasiswanya untuk menunjukkan bakat.

"Perkenalkan nama gue Elang, cowok paling ganteng seantero kampus! Ngomong-ngomong, gue mau ngapain, ya?" tanya Elang yang diikuti sorakan dari semuanya.

"Lah, Lo maju mau ngapain?" celetuk seorang lelaki berbaju merah.

"Gue juga kagak tau nih." Elang tertawa.

"Lo nanyi ajalah," usul temannya di pojokan sana.

"Suara gue terlalu merdu, bisa-bisa tempat ini bergoyang!" kilah Elang.

"Huhhhhhh!" sorak semuanya meledek Elang.

"Et, santai dong, Bro! Gue mau baca puisi ajalah. Gue persembahin puisi cinta ini buat Yayang gue yang sampai sekarang kagak tau wujudnya 'kek apa!" ujar Elang bercerita.

"Gaib dong, Bro!" cakap seorang mahasiswi yang bergaya seperti laki-laki.

Semua orang tertawa kembali. Elang memulai puisinya dengan sangat mengkhayati.

*Oh, Kasihku.

Di manakah dirimu berada?

Aku menantimu setiap waktu.

Berharap kita segera merajut asa.

Oh, pujaanku.

Aku tak peduli bisikan tetangga.

Mereka mengatakan kau hanyalah khayalanku semata.

Aku tetap setia menanti di ujung senja.

Kasihku, datanglah!

Kakandamu menunggu di lorong waktu.

Tepuk tangan meriah dipersembahkan untuk Elang. Lelaki itu tersenyum senang.

"Makasih, penggemarku. Aku juga mencintai kalian! Teriak Elang sambil memberi ciuman tangan untuk semuanya.

Elang selesai, Pak Doni kembali mempersilakan bagi yang ingin maju. Dari sudut kiri, Gabriel berjalan pelan menuju tengah-tengah lingkaran.

Ia berbisik pelan pada Pak Doni, lalu seorang temannya datang sambil membawa gitar.

"Ok, teman kita ini mau bernyanyi. Mari, kita dengarkan bersama," ujar Pak Doni sambil bertepuk tangan, lalu duduk di tempat semula.

Mata Gabriel menatap lurus ke depan. Terlihat Syifa juga tengah melihat ke arahnya. Gabriel menghela napas, lalu menghembuskan perlahan.

"Perkenalkan nama saya Gabriel. Kali ini saya mau mempersembahkan satu nyanyian buat seorang bidadari yang saat ini ada di tengah-tengah kalian.

Sontak semua orang menerka-nerka. Siapakah bidadari yang di maksud Gabriel. Sedangkan, Zaki diam. Ia tahu betul orang yang dituju Gabriel. Suara petikan gitar mulai terdengar, diikuti suara Gabriel bernyanyi.

Tolong tanyakan pada Tuhanmu.

Bolehkah aku yang bukan umat-NYA, mencintai hambanya.

Bila memang cinta ini salah.

Mengapa kita yang harus terjatuh.

Terlalu dalam.

Salah satu lyrik lagu dari penyanyi Elmatu, yang berjudul Aku yang salah. Menggema, menyentuh hati yang merasa.

Ada beberapa dari mereka meneteskan air mata, karena lagu tersebut mewakili kisah cintanya. Ada juga yang terdiam, menikmati alunan lagu.

"Teruntuk bidadariku, aku mencintaimu. Meski, keyakinan menjadi penghalang di antara kita. Aku memohon pada Tuhan, agar suatu saat akan ada hari indah bersamamu." Mata Gabriel tak lepas dari sosok Syifa.

Malam itu suasana berubah sendu. Mereka ikut hanyut dalam lagu yang Gabriel persembahkan untuk kedua kalinya.

1
Irma Saodah
Luar biasa
Jamilah Ghafar
Alhamdulillah. tahniah. ceritanya bagus sekali. byk pengajaran dn ilmu. agar sentiasa sabar dgn ujian Allah.
Jusmiati
siapa ???
Jusmiati
pertanyaannya, Arumi sakit apa ???
Jusmiati
hahaha
Jusmiati
jangan2 dijodohin sama Arumi
Jusmiati
apa sih masalah nya Arumi Thor ????
penasaran deh....
Jusmiati
seperti nya kedua orang tua Syifa sengaja dicelakai deh...
Jusmiati
siapa yg mau jahatin Syifa sih ???
Jusmiati
kok sy jadi baper sendiri ya, dgn kisah Syifa dan Bima....
Jusmiati
waduhhh Author, kenapa sy yg deg...deg..deg an...😊😊😊😊😊
Jusmiati
😀😀😀😀😀 senjata makan tuan...😂😂😂
Jusmiati
waduhhh.... gercep nih babang Fahri...🤭🤭🤭😀😂
Jusmiati
bukannya Sifa jurusan Akuntansi, kok jadi arsitek sih...🤔🤔🤔🤔🤔
Jusmiati
enggak rela deh, kalu Bima sama Laila...
Jusmiati
oh oooo, no no no....
Jusmiati
😭😭😭😭😭
Jusmiati
waduhhh Abang Zaki nguping....🤔🤔🤔🤔🤔
Jusmiati
enggak bisa Gabriel, kalian berdua berbeda keyakinan
Siti Khadijah
kapan sesion ke 2 nya kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!