Kejadian yang tidak terduga, seorang agen rahasia yang baru menyelesaikan misi nya.
Namun dia dijebak oleh rekannya sendiri yang memang ingin menyingkirkan dirinya. Sehingga dia harus tidur bersama seorang pria asing.
Olivia namanya, sebagai agen rahasia yang selalu sukses dalam menjalankan misinya. Namun hal itu menimbulkan kecemburuan pada rekannya sendiri.
Sehingga Olivia harus melahirkan tiga anak kembar yang super jenius. Dan mereka pun mengasingkan diri di sebuah desa. Delapan tahun kemudian, mereka kembali ke kota.
Bagaimana kisah selanjutnya? Jika penasaran baca yuk!
Cerita ini hanyalah fiksi semata. Tidak ada hubungannya dengan dunia nyata. Seluruh cerita di dalamnya hanya imajinasi penulisnya semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8
"Bagaimana Bu Olivia? Ini kesempatan bagus untuk masa depan triple A. Mereka anak-anak cerdas Bu, saya sebagai wali kelasnya juga kalah cepat loh sama mereka," kata Bu Ana.
"Baiklah, saya setuju dan mengizinkan mereka untuk mengikuti olimpiade matematika ke kota. Tapi, apakah saya boleh mendampingi mereka?" tanya Olivia.
"Tentu Bu, Ibu sebagai orang tuanya harus mendampingi mereka ke kota," kata bapak kepala sekolah.
Olivia tersenyum lalu mengangguk pertanda setuju. Mungkin anak-anak nya juga akan senang pergi ke kota.
Olivia harus siap memperkenalkan mereka ke dunia luar. Selama ini mereka hanya berada di desa. Jika keluar pun, mereka hanya ke kota kecil di daerah mereka tinggal.
Para guru pun tersenyum senang. Kemudian mereka semua berjabat tangan sebelum akhirnya Olivia pamit. Olivia menemui anak-anaknya sebentar sebelum pulang.
"Kalian belajar yang benar, jangan kecewakan Mama," kata Olivia pada ketiga putranya.
"Iya Ma, kita janji tidak akan kecewakan Mama. Kita akan belajar dengan baik," kata ketiganya secara bersamaan.
Olivia tersenyum lalu memeluk ketiga anaknya. Kemudian Olivia pun pamit pulang. Karena pelajaran akan segera di mulai.
Ada beberapa murid yang iri melihat mereka yang begitu disayangi oleh ibunya. Karena beberapa murid itu tidak merasakan kasih sayang seperti triple A.
"Mama pulang dulu mau bantu nenek di kebun," kata Olivia.
"Iya Ma, dadah Mama." triple A melambaikan tangannya ke Olivia. Bu Ana tersenyum melihat mereka.
Triple A tidak tahu jika nenek mereka bukan nenek kandung. Karena Olivia tidak pernah menceritakan tentang itu.
"Anak-anak, Arden, Archer, dan Arjun terpilih untuk mengikuti olimpiade matematika bulan depan di kota. Jadi, untuk kalian bertiga persiapkan diri agar menang di olimpiade matematika bulan depan," kata Bu Ana.
"Tapi Bu, kita masih kecil. Kenapa tidak dari kelas 5 atau kelas 6 saja?" tanya Arden.
"Lomba olimpiade matematika bukan memilih besar atau kecilnya seseorang. Tapi dinilai dari kepintaran orang itu sendiri. Kami para guru sudah melakukan ujian. Dan yang paling layak adalah kalian bertiga," jawab Bu Ana.
Triple A tidak lagi berkata apa-apa. Mereka memang memiliki otak yang jenius. Bahkan semua guru pun kagum.
Para guru yakin, jika orang tua dari triple A bukan orang sembarangan. Akhirnya Bu Ana pun memulai pelajarannya.
Sementara Olivia sudah tiba di kebun milik mereka. Olivia langsung membantu Mia untuk memanen hasil kebunnya.
"Ada keperluan apa wali kelasnya memanggil mu?" tanya Mia.
"Para guru meminta persetujuan orang tua untuk triple A ikut lomba olimpiade matematika. Bu, Ibu juga harus ikut ke kota bersama kami," kata Olivia.
Mia terdiam. Jika dia ke kota, dia khawatir akan bertemu kembali dengan mantan suaminya. Walaupun sudah lama bercerai, tapi Mia tidak ingin bertemu lagi dengan mantan suaminya.
"Sepertinya Ibu tidak bisa ikut Nak," kata Mia akhirnya.
"Kenapa Bu? Jika Ibu tidak ikut, triple A pasti akan kesepian tanpa neneknya," ujar Olivia.
"Iya Mi, lagipula mantan suamimu tidak perlu diingat-ingat lagi. Pria brengsek seperti itu harus di buang jauh-jauh," kata salah satu warga yang membantu mereka panen.
Mia kembali terdiam. Dia akan memikirkan nya lagi nanti. Sebenarnya dia sudah move on dari mantan suaminya. Tapi dia takut, jika bertemu kembali dengan mantan suaminya akan membuka luka lama.
Akhirnya Mia setuju untuk ikut ke kota. Masalah mantan suaminya, Mia akan buang jauh-jauh perasaan itu.
Yang penting sekarang, triple A akan sangat sedih jika sang nenek tidak ikut. Dari kecil, Mia yang ikut andil dalam merawat mereka.
Di sisi lain ...
Dewa yang sedang bekerja di perusahaan pun memanggil Josua. Tidak berapa lama pintu ruangan nya pun diketuk.
"Masuk!" Perlahan pintu terbuka dan Josua pun masuk.
"Bagaimana dengan orang yang ku suruh mencari wanita malam itu?" tanya Dewa.
"Maaf Tuan, orang yang saya perintahkan tidak menemukan wanita itu. Lagipula, wanita itu tidak dikenal sama sekali," jawab Josua.
"Ya sudah, lanjutkan perjuanganmu."
"Baik Tuan." Josua pun keluar dari ruangan Dewa.
Baru saja Josua keluar, pintu ruangan kembali terbuka. Dewa yang tidak menoleh ke arah pintu langsung mengira jika Josua kembali masuk.
"Ada apa lagi? Lanjutkan pekerjaanmu!"
"Dewa, ini aku," kata Melinda dengan suara lembut.
Dewa yang sedang memeriksa dokumen pun mendongak sedikit. Kemudian Dewa menghela nafas.
"Ngapain kemari?" tanya Dewa dengan suara dingin.
"Aku hanya ingin menemui mu. Sudah lama kita tidak bertemu. Apalagi akhir-akhir ini kamu sibuk bekerja," jawab Melinda. "Aku juga bawakan ini," tambahnya sambil menyerahkan kotak makanan.
"Bawa pulang saja, aku tidak ada waktu untuk menemanimu," kata Dewa masing dengan nada yang sama.
"Kenapa sih? Sejak aku pulang dari luar negeri kamu tidak pernah bersikap baik padaku? Bahkan kamu selalu bersikap dingin," tanya Melinda.
Dewa tidak menjawab. Dia hanya meminta Melinda untuk pergi. Dewa dan Melinda dulunya memang pernah dekat.
Namun, Melinda memutuskan hubungan mereka karena Melinda ingin melanjutkan kuliahnya keluar negeri.
Melinda mengatakan, jika dirinya belum sukses menjadi desainer terkenal, dia tidak akan kembali ke negara ini.
Dewa yang merasa kecewa memberikan dua pilihan. Melinda tetap pergi keluar negeri, tapi mereka harus putus, atau, Melinda menikah dengannya dan melupakan impiannya menjadi seorang desainer ternama.
Melinda memilih untuk mengejar mimpinya menjadi seorang desainer ternama. Dan memilih putus dengan Dewa.
Sejak saat itu Dewa tidak pernah dekat dengan perempuan manapun. Hingga suatu hari Dewa bertemu Olivia dengan keadaan dan waktu yang tidak tepat.
Namun sampai sekarang pun Dewa tidak menemukan wanita malam itu. Sudah bertahun-tahun berlalu, Dewa masing berusaha mencarinya.
"Ingat Meli, kita sudah tidak punya hubungan apa-apa. Tolong jaga jarak dariku," kata Dewa.
"Dewa! Aku pulang hanya untuk kamu. Aku memilih putus juga karena terpaksa. Sekarang aku sudah menjadi desainer ternama. Dan kita bisa memulai dari awal lagi."
Ya, sudah dua tahun sejak kepulangan Melinda. Namun sikap Dewa kepadanya tetap saja dingin.
Tidak seperti sewaktu mereka bersama dahulu. Sikap Dewa yang hangat sudah menghilang sepenuhnya.
Melinda kadang merasa, jika orang yang dihadapannya saat ini bukan Dewa yang sama beberapa tahun lalu.
"Jika tidak ada apa-apa lagi, silakan. Pintu ada disebelah kanan," kata Dewa tanpa menoleh ke Melinda.
Dewa tetap melakukan pekerjaannya tanpa memperdulikan kehadiran Melinda. Melinda pun akhirnya keluar dari ruangan Dewa.
Saat di depan pintu, Melinda berpapasan dengan Jerry. Namun Melinda malah melengos pergi.
Jerry tidak perduli, lagipula dia tidak ingin ikut campur urusan Melinda dan tuan nya. Jerry memilih masuk ke dalam ruangan Dewa.
