NovelToon NovelToon
Mama Untuk Alleta

Mama Untuk Alleta

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Cinta setelah menikah / Anak Genius / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Keluarga / Menikah Karena Anak
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: ALphino

Apa kamu pernah mendengar, bahwa Tuhan memberi rasa sedih kepada manusia dalam takaran yang sama jadi jika hari ini kamu menghabiskan rasa sedihmu, maka esok hari yang tersisa hanya bahagia.

Ehmm, mungkin itu yang di alami Raina, hidup melarat selama puluhan tahun, berbagai cobaan telah mendera keluarganya, namun dia tetap percaya, bahwa Tuhan bekerja dengan caranya sendiri.

Pertemuan Raina dengan keluarga Sebastian mengubah hidupnya, juga mengubah hidup orang-orang di sekitarnya, hingga dia harus menjadi ibu dari seorang gadis kecil yang bernama Aleta.

Lalu bagaimana rasanya menjadi ibu tanpa mengandung, tapa melahirkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ALphino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 : Om Jojo.

Bunyi bel rumah membuat jantung Raina berdebar, lima menit yang lalu Johan mengirimi dia pesan bahwa Johan telah sampai pada persimpangan jalan yang mendekati rumahnya.

Sekali lagi Raina mematut diri, melihat tubuhnya yang terbalut dress abu-abu gaya vintage selutut dengan kerah dan kancing sampai bawah.

"apakah aku tidak terlihat tua?" kata Raina pada dirinya sendiri, baju itu adalah pilihan Bu Lidya tadi.

"rain, sayang, itu Johan sudah datang nak". Panggil Bu Lidya dari luar pintu, Raina segera keluar setelah memakai lip balm yang membuat bibirnya berwarna pink alami.

"iya ma".

"nah kan, mama bilang apa, kamu cantik pakai baju model begini, yuk turun Johan udah nunggu".

Raina dan Bu Lidya menuruni tangga berdua, ternyata pak William telah terlebih dahulu menyapa Johan sebelum pergi.

"rain, bapak sama mama pergi ya, kamu baik-baik dirumah, abangmu masih di atas itu". kata pak William.

"iya pak". Raina mengangguk sambil mengulas senyum semanis mungkin.

"nak Johan temani Raina ya, Tante sama om pergi dulu".

"iya om, Tante, hati-hati di jalan".

Kini, hanya tinggal Raina dan Johan yang ada di ruang tamu, Rasa canggung menyelimuti keduanya.

"katanya mau pergi sama pacarnya". jawab Raina.

"masih sama Monica?" tanya Johan pada Raina.

"kakak kenal?"

"dulu kita temen satu SMA". kata Johan dengan senyum ceria.

"Tante rain..". Aleta yang datang ke ruang tamu dari arah dapur langsung memeluk Raina.

"siapa rain?"

"ini keponakanku kak, namanya Aleta".

"Aleta, beri salam sama om". Lalu Aleta menyalami Johan dengan malu-malu.

Beberapa saat kemudian Aleta mulai akrab dengan Johan, bahkan tidak segan-segan duduk di pangkuannya untuk menonton film cartoon yang di putar Johan di hpnya. Raina yang melihat itu tersenyum tulus, Aleta yang tidak pernah mendapat perhatian dari papanya terlihat nyaman di pangkuan Johan.

Derap langkah Monica terdengar mendekat, ujung Hellsnya beradu dengan ubin, menimbulkan suara yang menggangu. Raina, Johan dan Aleta menoleh bersamaan. Monica membawa sebuah totebag berlogo coklat merk luar negeri yang mewah.

"Jo, kenapa di sini?" tanya Monica dengan tatapa. mata heran, lalu duduk di sofa yang bersebrangan dengan mereka bertiga.

"ketemu Raina". jawab Johan dengan ketus.

"oh.. rain, Allan masih di atas?"

"iya mbak".

"haii princes Aleta sayang, ini Tante bawakan coklat, makannya satu-satu ya sayang, nanti gigi kamu keropos". kata Monica mendekatkan wajahnya pada Aleta, sedangkan Aleta malah mundur merapat ke dada Johan. "rain, pastikan Aleta sehari jangan makan lebih dari dua, kadar gulanya terlalu banyak".

"iya mbak, Aleta juga nggak terlalu suka coklat kok".

"ya sudah, aku naik dulu ya, mau ketemu pacarku dulu". Monica beranjak pergi setelah menyadari kehadirannya tidak hi harapkan oleh ketiga orang tadi.

Aleta masih sibuk tertawa dan menanyai Johan tentang satu persatu adegan dalam kartun, tentang belalang makannya apa, tentang semut tidurnya dimana dan lain sebagainya, hingga Allan turun, Raut wajah Aleta yang tadinya ceria berubah murung, menatap Monica yang mengait lengan Allan.

Allan sama sekali tidak menyapa mereka, berlalu begitu saja.

"kenapa Allan gitu sama kamu rain?" tanya Johan.

"iya kak, biarin aja, mas Allan memang sedikit aneh". jawab Raina dengan tawa kecil, untuk mencairkan suasana.

"dari dulu ngga berubah dia".

"emang kak Jo udah kenal lama sama mas Allan?" tanya Raina penasaran.

"sejak dia masih jadi tentara, dulu sering di ajak ke rumah sama pak William".

"ohh gitu". Raina mengangguk paham.

"rain, kita jalan-jalan yuk".

"jangan kak, Aleta ngga ada yang jagain". jawab Raina.

"siapa bilang kita mau ninggalin Aleta?"

"hah? Aleta mau di bawa?" Raina tidak paham dengan maksud Johan.

"iya, yuk kita jalan". Johan mengangkat tubuh kecil Aleta untuk menggendongnya. "Aleta mau jalan-jalan sama om Jojo?"

Aleta mengangguk, Raina geli mendengar Johan menyebut dirinya sendiri dengan sebutan om Jojo.

Raina dan Johan membawa Aleta ke timezone, dengan sabar Johan membantu Aleta yang belum bisa main sendiri, sedangkan Raina hanya mengikuti dari belakang sambil membawa susu kotak dan jaket Aleta.

"Jo, whatsap men.. wah ini anak Lo?" tanya seorang pria berkulit hitam dengan rambut di kepang kecil-kecil ala rapper. "istri Lo cantik benget". lanjut pria tadi dengan sedikit berbisik.

Raina segera menggendong Aleta, memberinya susu kotak yang dari tadi dia bawa agar Johan bisa mengobrol dengan temannya.

"ya udah bro, gue lanjut ya, kapan-kapan main ke tempat gue dong Lo". kata pria tadi lalu pergi dengan senyum yang lebar.

"Ayo Aleta kita main lagi". kata Johan, namun niatnya dia urungkan setelah melihat Aleta mengucek matanya tanda bahwa dia sudah mengantuk.

"Aleta ngantuk kak, kita pulang saja ya?" kata Raina.

"iya ayo pulang". Johan membelai rambut Aleta dengan gemas, Aleta hanya menguap, tanpa kantuknya sudah tidak bisa di tahan. Semenjak tidak ada Marni, dan Aleta sudah di rawat di Rumah sakit untuk detoksifikasi kini pola tidurnya sudah kembali normal.

"kak, Raina anter Aleta ke kamar dulu ya". kata Raina saat hampir menaiki tangga.

"aku pulang dulu ya rain, sudah malam".

"ah, iya kak, maaf ngga bisa nganter ke depan pintu".

"nope, see you". kata Johan sembari melambaikan tangan yang di balas senyuman oleh Raina.

Raina membaringkan Aleta yang sudah terlelap ke atas tempat tidurnya, sebelum pergi ke kamarnya sendiri Raina terlebih dahulu mendaratkan kecupan pada dahi Aleta.

"rain !!". Raina yang terkejut namanya di panggil hampir saja berteriak, untuk saja dia bisa mengendalikan dirinya

"iya mas".

"ayo ke luar, saya mau bicara". Tanpa banyak bicara Raina keluar mengikuti langkah kaki panjang Allan.

"jangan sekali-kali bawa Aleta kalau mau pergi sama dia, terserah kamu mau kemana tapi jangan bawa Aleta".

"Raina ngga bilang kalo Aleta itu anak mas Allan kok, Raina cuma ..".

"nggak usah bantah, sejak kapan kamu berani bantah saya?" Raina tertunduk lesu, ingin rasanya menangis, tapi dia tahan.

"kenapa? kamu mau nangis?" Tanya Allan , Raina menggeleng pelan.

"kenapa Al?" tanya Bu Lidya yang ternyata sudah pulang.

"Raina bawa Aleta pergi main sama Johan". Raut wajah penuh emosi membuat Allan menakutkan.

"terus kenapa?" tanya Bu Lidya heran.

"Allan nggak suka". jawab Allan lalu pergi begitu saja meninggalkan Raina dan Bu Lidya.

"hei, jangan terlalu posesif pada adikmu, Raina juga butuh masa depan seperti kamu". kata Bu Lidya setengah berteriak karena Allan telah menjauh.

"sepertinya Allan cemburu karena kamu pergi dengan Johan rain". perkataan Bu Lidya membuat Raina seperti tercekat pil pahit di tenggorokannya, Raina terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa.

1
Happy Family
tak guna air mata C Allan tu ... sakit hati aku....hahahahaha
Happy Family
aku tak berasa sedih baca kisah Allan yg sedih menitiskan air matanya... aku nyampah dgn perwatakan c Allan... hahahahaha ... mcm dia pulak yg tersakiti,konon sedih sudah buat hidup anak org kucar kacir .. entah kenapa,aku Tk dpt selami watak c Allan ni .. maaf sudah terlanjur tk suka Dr awal sih... watak Rain, Aletta, bapak Rain aku sedih....
Happy Family
air mata buaya tu C Allan.... sikit² nangis ... konon sedih.... tp tak insaf²... pooodhaaaa
Ruzita Ismail
Luar biasa
Wiwik Andayani
Alan orang Situbondo ko spt opa korea
Happy Family: penduduk Situbondo orgnya seperti apa Dek?
total 1 replies
23. Satrio Gumelar
wih,kampung rawa jakarta,itu mah rumah masa kecil ane,sebelah mana nya mba rain
Mamma Miauw
Luar biasa
Lendra Wati
bagus dan menarik
Lilis Chandra
bagus
Nia Yusniah
awal yg sedih
Mia Sukatmiati
aneh kok mamanya Allan kayak gak ada sayang sayangnya sama Aleta,,pdhl begitu sayang dan welcome sama Raina yg bukan siapa siapanya,,ada apa dengan Aleta
Happy Family: adu domba si Marni kali....
total 1 replies
sherly
pelakor ngelunjak perlu diceburin ke laut
sherly
Allan ini bego apa pura2 bego..
sherly
jijiklah rain tidur dikasur bekas kamu dan selingkuhanmu.. ngk punya hati kamu allan
sherly
ya ampun hidup apa yg kamu jalanin Raina, tega banget Allan...
sherly
papamu gatel
sherly
ngk modal kamu Allan kalo mau gituan Ama Monic di hotel donk, ngk punya hati kamu emang sialan
sherly
geli aku Ama karakter Allan, katanya mantan aparat tp kok kyk gt, blm lg BPKnya jenderal hadew
sherly
Monica dokter gadungan
sherly
Allan sialan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!