apa jadinya jika pewaris tunggal keluarga konglomerat terobsesi kepada anak dari pembantu dirumahnya sendiri?
terbiasa bermain bersama dari kecil membuat Alvarez Abigail William mencintai diam diam anak seorang pembantu dirumahnya sendiri.
Viola Calista gadis cantik pemilik kornea mata berwarna biru itu sebenarnya selalu menolak saat berdekatan dengan sang tuan muda, karena sikap Alva sang tuan muda yang tak segan segan memaksanya untuk melakukan apapun yang Alva mau, tapi viola tidak bisa melakukan apapun karena statusnya hanya seorang pembantu.
akankah cinta Alva terbalaskan, ataukan viola akan pergi menjauh darinya karena perbedaan status sosial yang begitu tinggi diantara mereka?
yuk ikutin cinta penuh lika liku Alva dan viola
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Hari hari berlalu, viola dan Alvarez sudah kembali ke rutinitas semula, viola berangkat sekolah dan Alvarez dengan setia mengikuti dari belakang seperti biasa.
sejak kejadian di tempat camping beberapa hari lalu, semua menjadi tahu kalau viola ada hubungan special dengan tuan muda keluarga William yaitu Alvarez Abigail William yang sekaligus ketua club' motor sport tersohor di seluruh penjuru kota.
bahkan meskipun Alvarez bukan siswa SMA garuda tapi papanya adalah donatur terbesar disekolah itu.
mengenai kejadian yang menimpa viola saat camping, Alvarez sebenarnya sudah ingin mengusut nya dan akan menyelidiki yang selanjutnya akan di proses hukum saja, karena kejadian itu sudah termasuk kejahatan perencanaan pembunuhan, bayangkan saja kalau sampai viola jatuh lebih dalam ke jurang entah apa yang akan terjadi pada viola.
viola tahu siapa pelakunya, tapi dia meyakinkan Alvarez kalau dia sendiri yang akan menyelesaikan sendiri permasalahannya.
Tidak ada jalan selain selain mengiyakan apa yang diinginkan viola karena kalaupun tidak diperbolehkan yang ada viola akan marah, Alvarez hanya meminta kalau viola tidak akan terluka dan akan baik baik saja.
"gimana vi tentang kejadian kemarin, loe bakal nuntut pelaku atau gimana?", tanya Lula,
"Alvarez sih maunya dia kan selidiki dan nuntut pelaku, tapi gue larang, biar gue aja yang urus semuanya", jawab viola,
"terus apa rencana loe?", tanya Kiara,
"nanti juga kalian bakal tahu sendiri", jawab viola,
"oh iya, base sekolah heboh gara gara kejadian loe disamperin anak anak Aderfia dan bahkan digendong sama Alvarez lho", ucap Lula,
"huft, padahal dari dulu itu yang paling gue hindarin agar tidak ada yang tahu", kata viola,
"ya udahlah biarin aja, itu si ulet bulu pasti makin ketar ketir setelah tahu kalau loe punya hubungan istimewa sama Alvarez dan Aderfia", kata Kiara sambil menaik turunkan alisnya,
"gue bingung harus bersikap seperti apa guys", kata viola,
"ada apa vi?", tanya Lula,
"Alvarez bilang dia menginginkan gue di hidupnya, tak peduli tentang apapun, yang terpenting baginya adalah gue bisa ada disampingnya, tapi kalian tahu sendiri kan apa alasan gue selama ini", kata viola,
"kita paham vi, tapi kan yang akan menjalani semuanya adalah Alvarez dan Alvarez sudah memutuskan itu, jadi ya sudah kalau dia Memang maunya sama Loe siapa yang bisa mencegahnya", kata Lula,
"tau ah bingung gue, Andai aja gue bisa pergi dari dia, pasti udah gue lakuin daripada berada dalam posisi sulit seperti ini", kata viola lesu.
"gak usah aneh aneh dih Loe vi, gak usah pake pergi pergi segala, emang loe mau kemana?", tanya Lula,
"ya kemana aja lah, yang penting bisa jauh dari Alva, kalian gak tahu aja bagaimana watak kerasnya kakeknya Alva dari pihak mamanya guys, beliau itu masih sangat memegang teguh yang namanya perjodohan, Alva aja gak pernah mau kalau ada pertemuan keluarga, Alva gak mau ikut, pasti ujung ujungnya ya bahas perjodohan", ucap viola,
"serius vi, jaman udah kayak gini masih aja ada yang namanya perjodohan?", tanya Kiara heboh,
"hemmm, bahkan dulu pas kecil gue waktu itu lagi main sama Alva, terus kakeknya itu datang kerumah, dan kalian tahu apa yang dia omongin ke papa dan mamanya Alva?", tanya viola yang dijawab gelengan kepala kedua sahabatnya,
"dia bilang Alva harus dijauhkan dari gue, karena gue cuma anak pembantu, kalau Alva sama gue gak akan masa depannya", ucap viola lagi yang membuat kedua sahabatnya mendelik.
"serius di ngomong kayak gitu vi?", tanya Lula memastikan pendengarannya.
"hemmmm, maka dari itu guys, meskipun toh gue memiliki rasa yang sama terhadap Alva, kalau gue ingat kata kata itu, hati gue sakit banget, tapi ya gue juga cukup tahu diri lah siapa gue", kata viola,
Kini kedua sahabatnya itu mengerti kenapa viola selalu ingin menjauhi Alvarez, dan Memang bukan salah viola juga karena dia hanya berusaha menjaga hatinya sendiri agar perasaannya tidak terlalu dalam dan nantinya malah akan semakin membuatnya terluka.
sedang di WILLIAM HIGH SCHOOL, Alvarez kini sudah di ruangan khusus untuknya disekolah itu bersama ke 4 teman temannya.
Guru guru sedang rapat jadi mereka menghabiskan waktu disana untuk membahas beberapa hal penting mengenai pekerjaan yang mereka handle masing masing.
"rez ada banyak surat lamaran masuk di kafe, menurut loe kita mulai seleksi aja atau gimana?", tanya Cello,
"untuk sekarang karyawan yang ada masih mampu buat ngehandle semua atau enggak", tanya Alvarez,
"untuk sementara sih masih bisa diatasi semuanya, tapi ada beberapa bagian yang emang kayaknya agak keteteran", kata cello,
"ya sudah panggil aja beberapa pelamar untuk diseleksi", kata Alvarez,
"oke", jawab Cello,
"Ken, kalau loe, aman?", tanya Alvarez,
"aman, semua stok aman, para karyawan juga aman", jawab Kenzie,
"bagus kalau gitu, berarti gak ada masalah yang serius untuk masing masing pekerjaan", kata Alvarez yang diangguki yang lain.
mereka kembali fokus dengan laptop dihadapan masing masing.
Alvarez diam diam terus mengamati wajah Kenzie yang sangat mirip dengan viola itu, entah apa yang dipikirkan Alvarez tapi bayangan itu selalu saja muncul dalam benaknya.
selama ini baik Kenzie maupun viola pasti tidak pernah menyadari akan hal itu, tapi bagi orang lain yang melihatnya, mereka memang terlihat sangat mirip.
Apa mungkin viola adalah saudaranya Kenzie?
pikiran itu terus berputar dalam benak Alvarez, kalau memang dugaan itu benar, apa viola bisa menerimanya, sedangkan selama ini dia selalu menutup rapat pikiran dan hatinya kalau kalau dia bukan anak kandung kedua orang tuanya, baginya memilki mereka saja sudah cukup tak perlu ada yang lain.
Alvarez berjanji akan mencari tahu semuanya, dia akan melalukan apapun yang berhubungan dengan viola gadis kesayangannya.
Dering ponsel Alvarez berbunyi, tertera nama viola disana, Alvarez pun segera mengangkatnya.
"viii", panggil Alvarez,
"va, gue nanti mau ngumpul bentar sama temen teman gue, jadi loe duluan aja gak usah nyamperin gue kesekolah", kata viola diseberang,
"kemana?", tanya Alvarez,
"cuma mau kerumahnya Lula aja kok", jawab viola lagi,
"gak usah lama lama", ucap Alvarez,
"oke", kata viola.
panggilan terputus, Alvarez menghembuskan nafas kasar,
"kenapa?", tanya Alden,
"gak pa pa, mau kumpul sama teman temannya", jawab Alvarez,
"gue denger loe mau dijodohin sama Monica?", tanya Ezra,
"dengar dari siapa?",tanya Alvarez penuh selidik,
"anak anak kelasnya", jawab Ezra,
"mulai ikut gosip loe?",cibir Kenzie,
"gak sengaja denger pas gue lewat", jawab Ezra sewot yang membuat Kenzie terkekeh,
"kemauan si tua Bangka", kata Alvarez,
"ya pasti ada campur tangan tu cewek lah rez", kata Alden yang Memang sudah paham sekali dengan tabiat Monica sejak dulu yang selalu mengejar ngejar Alvarez.
"terus loe?", tanya Kenzie,
"loe pasti Udah tahu, jawaban gue tetap viola", jawab Alvarez yang membuat ke 4 temannya terkekeh.
emang si tuan muda ini benar benar udah cinta mati sama viola.
NB :maaf ya readers ku tersayang, kemarin gak bisa up keran author lagi gak enak badan🙏🙏
