NovelToon NovelToon
Menggapai Langit Tertinggi

Menggapai Langit Tertinggi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang
Popularitas:22.6k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Jiang Shen, seorang remaja berusia tujuh belas tahun, hidup di tengah kemiskinan bersama keluarganya yang kecil. Meski berbakat dalam jalan kultivasi, ia tidak pernah memiliki sumber daya ataupun dukungan untuk berkembang. Kehidupannya penuh tekanan, dihina karena status rendah, dan selalu dipandang remeh oleh para bangsawan muda.

Namun takdir mulai berubah ketika ia secara tak sengaja menemukan sebuah permata hijau misterius di kedalaman hutan. Benda itu ternyata menyimpan rahasia besar, membuka pintu menuju kekuatan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Sejak saat itu, langkah Jiang Shen di jalan kultivasi dimulai—sebuah jalan yang terjal, berdarah, dan dipenuhi bahaya.

Di antara dendam, pertempuran, dan persaingan dengan para genius dari keluarga besar, Jiang Shen bertekad menapaki puncak kekuatan. Dari remaja miskin yang diremehkan, ia akan membuktikan bahwa dirinya mampu mengguncang dunia kultivasi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 : Janji Yang Terucap

Malam mulai turun, langit di atas desa kecil itu berwarna ungu gelap dengan bintang-bintang yang mulai berkelip. Di pinggir sungai yang sunyi, Jiang Shen duduk bersila dengan tiga butir pil hijau gelap di telapak tangannya. Cahaya redup dari pil itu terasa hangat, seakan ada aliran energi yang berdenyut dari dalamnya.

Jantungnya berdetak lebih cepat. “Kalau Sesepuh Hun Zhen tidak salah … pil ini seharusnya bisa memperkuat tubuhku dan membuka meridian baru,” gumamnya pelan. Ia menatap pil itu dengan penuh keraguan sejenak, tapi kemudian menutup mata, menarik napas dalam, dan tanpa pikir panjang langsung menelan satu butir.

Begitu pil itu masuk ke kerongkongan, cairan hangat menyebar ke seluruh tubuhnya. Rasa panas seperti bara api merambat ke setiap otot dan tulangnya, membuat keringat dingin langsung bermunculan di dahinya. Urat-urat biru di lengannya menonjol, dan tubuhnya sedikit bergetar menahan aliran energi murni yang tiba-tiba menyerbu dari dalam.

“Arghhh…!” Jiang Shen menggertakkan gigi, tubuhnya seolah ditempa dari dalam. Rasa sakitnya begitu tajam, seakan urat-uratnya disobek lalu dijahit kembali dengan benang api. Tapi justru di tengah rasa sakit itu, ia bisa merasakan dinding penghalang tipis di dalam tubuhnya mulai retak.

Retakan itu semakin melebar, lalu—

CRACK!

Suara dari dalam tubuhnya bergema lirih, seperti rantai yang terputus. Aliran energi spiritual tiba-tiba melonjak deras, menembus jalur baru.

Satu meridian baru terbuka!

Cahaya samar melintas di tubuh Jiang Shen, dan aura yang terpancar darinya melonjak dengan kecepatan mengejutkan. Dari semula berada di Pembangunan Fondasi level 1, kini kekuatannya menembus ke level 3 dalam sekejap!

Ia membuka matanya, tatapannya bersinar terang. Energi spiritual berputar deras di dalam tubuhnya, terasa jauh lebih stabil dibanding sebelumnya. Tubuhnya juga lebih ringan, seakan beban yang dulu mengikatnya kini terlepas.

“Tidak kusangka … hanya satu butir pil saja mampu membawaku naik dua level penuh,” ucapnya sambil menatap telapak tangannya, masih tergetar oleh kekuatan baru itu. Senyum samar muncul di wajahnya, sebuah senyum puas bercampur rasa tak percaya.

Namun, di balik kegembiraan itu, Jiang Shen juga sadar akan satu hal penting. Ia menutup mata lagi, merasakan pusat tubuhnya—tempat di mana kelak dantian akan terbentuk. Saat ini, meskipun meridiannya sudah sembilan, ruang inti itu masih kosong.

“Benar … meski sudah masuk ranah Pembangunan Fondasi, aku belum membentuk dantian. Hanya setelah membuka dua belas meridian penuh dan menembus ke ranah Inti Emas, barulah aku bisa membentuk dantian yang sesungguhnya …” gumamnya, nada suaranya penuh keseriusan.

Ia menggenggam erat dua butir pil yang tersisa. Aura energi dari pil itu terasa menenangkan, tapi ia tidak berencana menelannya semua sekaligus, karena khawatir tubuhnya tidak akan bisa menahan semua rasa sakit itu sekaligus.

Di bawah cahaya bulan yang temaram, Jiang Shen menatap ke arah rumah kecilnya di kejauhan. Tatapannya penuh dengan tekad yang membara.

“Ibu … mulai hari ini, aku akan benar-benar mengubah hidup kita. Aku tidak akan biarkan kau hidup menderita lagi.”

Dengan langkah mantap, ia bangkit dari tepi sungai dan bergegas pulang.

...

Malam itu, setelah menyelesaikan latihannya di pinggir sungai, Jiang Shen berjalan pulang dengan langkah ringan namun pikirannya masih bergemuruh. Dua butir pil penempa tubuh tersisa di kantong kain kecil di pinggangnya, terasa hangat seakan menyimpan harapan besar. Saat sampai di depan rumah, cahaya lampu minyak redup menerangi ruangan sederhana tempat ibunya, Jiang Yun, duduk menunggu dengan wajah cemas.

Begitu melihat putranya masuk, Jiang Yun menatapnya lekat-lekat. Ada campuran rasa lega dan bingung dalam matanya. Ia sudah terbiasa melihat Jiang Shen sebagai remaja kurus, lemah, dan sering sakit-sakitan. Tapi sekarang, hanya dalam hitungan hari sejak pulang dari hutan Yulong, tubuh anak itu terlihat jauh lebih kuat, matanya menyala penuh semangat, dan auranya … entah bagaimana, berbeda.

“Shen’er …” panggil Jiang Yun pelan, suaranya bergetar. “Apa yang sebenarnya terjadi di hutan Yulong? Ibu … ibu merasa kamu bukan lagi anak yang dulu. Kamu kembali dengan uang, dengan keberanian, dan … ada sesuatu dalam dirimu yang ibu tidak mengerti. Katakanlah yang sebenarnya pada ibu, jangan sembunyikan lagi.”

Jiang Shen terdiam sejenak. Ia tahu cepat atau lambat pertanyaan ini akan muncul. Menghela napas panjang, ia duduk di hadapan ibunya, lalu menatap wajah renta itu dengan penuh ketulusan.

“Ibu,” ucapnya serius, “aku tidak ingin berbohong padamu. Di hutan Yulong … aku mendapat sebuah keberuntungan besar. Aku menemukan warisan dari seorang Sesepuh kultivator bernama Hun Zhen. Dari sanalah aku mulai belajar jalan kultivasi.”

Jiang Yun tertegun. Tangannya yang keriput bergetar, menutupi mulutnya. Ia tahu apa arti kata kultivator—di dunia ini, mereka adalah sosok yang hampir seperti dewa, mampu merobek gunung atau menumbuhkan kehidupan hanya dengan jentikan jari. Dan kini, anaknya sendiri mengaku telah menapaki jalan itu.

“Shen’er … kau …” Suaranya tercekat. “Kau benar-benar … seorang kultivator sekarang?”

Jiang Shen mengangguk pelan. “Masih sangat lemah, ibu. Jalanku masih panjang. Tapi aku bersumpah, aku akan menjadi kultivator hebat. Aku ingin mengubah nasib kita. Aku ingin ibu berhenti bekerja keras sebagai buruh tani, aku ingin ibu hidup bahagia, sehat, dan tidak kekurangan apa pun lagi.”

Mata Jiang Yun mulai basah. Ia menggenggam tangan putranya erat-erat, seakan takut jika semua ini hanya mimpi. “Anakku … ibu tidak butuh harta. Ibu hanya butuh kau hidup. Selama kau kembali dengan selamat, itu sudah cukup …”

Jiang Shen tersenyum tipis, lalu meraih tangan ibunya dengan lebih erat. “Tapi aku tidak mau hanya cukup, ibu. Aku ingin memberi ibu yang terbaik.”

Ia kemudian mengeluarkan dua butir pil penempa tubuh dari kantong kecilnya dan meletakkannya di meja. “Ini adalah pil yang berhasil aku buat hari ini. Namanya Pil Penempa Tubuh. Dengan pil ini, aku bisa memperkuat tubuhku, membuka meridian, dan naik tingkat dalam kultivasi. Tapi …” Jiang Shen menatap ibunya penuh kesungguhan, “…pil ini tidak bisa ibu konsumsi. Tubuh manusia biasa tidak akan mampu menahan energi liar di dalamnya, itu bisa melukai ibu.”

Wajah Jiang Yun sedikit kecewa, tapi ia mencoba tersenyum. “Shen’er … ibu tak pernah berharap mendapat apa pun darimu. Jangan khawatir soal ibu. Simpanlah pil itu untuk memperkuat dirimu.”

Namun Jiang Shen justru menggeleng. “Tidak, ibu. Aku akan membuat sesuatu yang khusus untukmu. Sesuatu yang bisa membuat ibu sehat, kuat, dan bahkan awet muda. Aku ingat dalam ingatan Sesepuh Hun Zhen ada resep pil kelas tiga bernama Pil Awet Muda. Pil itu bukan untuk para kultivator, tapi untuk orang biasa, untuk menjaga kesehatan, memperpanjang umur, dan membuat tubuh kembali segar seperti masa muda. Aku berjanji … suatu hari aku akan membuat pil itu untukmu.”

Jiang Yun terdiam lama. Air matanya mengalir tanpa bisa dibendung. Ia menatap anaknya yang dulu hanya remaja rapuh, kini berbicara dengan keyakinan seorang pria yang membawa beban besar di pundaknya.

“Shen’er … ibu percaya padamu.” Suaranya bergetar namun penuh keyakinan. “Lakukanlah apa yang harus kau lakukan. Ibu hanya akan mendukungmu.”

Malam itu, di rumah kecil yang sederhana, janji seorang anak kepada ibunya tercetak dalam hati. Jiang Shen menatap ibunya dengan tekad yang semakin kuat. Demi ibunya, demi kehidupan yang layak, ia akan menapaki jalan kultivasi yang penuh darah dan bahaya, tanpa pernah menoleh ke belakang.

1
Abi
mantap
Agus Rose
Alur cerita nya cukup bagus,gaya bahasa penyampaian juga ok.

MC nya belom mengenal luas nya dunia karena belom berpetualang keluar tempat asal nya,hanya tinggal dikota itu saja

Jangan buat cerita MC nya mudah tergoda pada setiap wanita yg di temui seperti kebanyakan novel2 pada umum nya,cukup 1 wanita.
Agus Rose: Ok ok thoorrrt
total 1 replies
Ismaeni
tak banyak kata yg ku ucapkan ,ceritanya sangat bagus thor, gaya bahasanya enak tidak berat juga alurnya bagus...semangat update-nya thor
dawin sapunsya
mantap thor tetap pertahankan detail nya yahh agar semakin menarik dan juga jangan dulu mulai muncul masalah percintaan 👍👍
Ismaeni
coba masuk sekte pas ditawarin sang tetua pasti hidupnya lebih aman dan sumber daya terjamin...
AK47 uzi
mulai membaca sambil komen...yg jd pertanyaan besar.....apakah novel ini akan jd hiatus atw sampai selesai??? entahlah hanya author yg tau...sehat selalu buat author nya
dawin sapunsya: semoga saja sampai tamat bro kalau novel yg ga melanjutkan lagi itu biasanya novel terjemahan
total 1 replies
إندر فرتما
tingkat ranah amburadul gak bakalan seru ini alur cerita
إندر فرتما: ngasih masukan
total 3 replies
y@y@
👍🏻🌟👍🏼🌟👍🏻
y@y@
🌟👍🏼👍🏿👍🏼🌟
Wulan Sari
cip critanya 👍 trimakasih salam sehat selalu ya Thor semangat 💪❤️🙂🙏
Dante-Kun: Siap. Makasih supportnya kak 🙏
total 1 replies
Ismaeni
bagus sekali ceritanya
Ismaeni
ceritanya sangat menarik thor, inget yaa jangan hiatus thor....semangat yaa
Dante-Kun: 🤭🤭 Justru hal paling sulit author noveltoon adalah menamatkan novel nya sendiri, hehe
total 1 replies
mbono keling
hai ya thor...76 bab sekali up....👍👍👍...yg penting lancar....
sibaweh abduh
sangat baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!