NovelToon NovelToon
Ambil Saja Suamiku Untukmu

Ambil Saja Suamiku Untukmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Pelakor jahat
Popularitas:167.4k
Nilai: 4.5
Nama Author: Eys Resa

Bagaimana jika di hari pernikahan setelah sah menjadi suami istri, kamu ditinggal oleh suamimu ke luar negeri. Dan suamimu berjanji akan kembali hanya untukmu. Tapi ternyata, setelah pulang dari luar negeri, suamimu malah pulang membawa wanita lain.

Hancur sudah pasti, itulah yang dirasakan oleh Luna saat mendapati ternyata suaminya menikah lagi dengan wanita lain di luar negeri.

Apakah Luna akan bertahan dengan pernikahannya? Atau dia akan melepaskan pernikahan yang tidak sehat ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tanpa Luna

Rafi pulang dengan tangan kosong dan itu membuat Bu Endah semakin kecewa. Ia menyambut Rafi dengan tatapan dingin dan penuh tanya.

"Bagaimana? Luna mau pulang, Nak?" tanya Bu Endah, suaranya dipenuhi nada harap yang terselubung.

Rafi menggeleng. "Tidak, Bu. Dia tidak ada di rumah kakeknya. Bahkan kakeknya juga tidak tau kalau dia pergi dari rumah kita. " jawab Rafi.

"Lalu di mana dia?" bentak Bu Endah, nada harapnya berubah menjadi amarah. "Semua jadi berantakan tanpa dia disini. Dia menantu macam apa, pergi seenaknya! Kamu juga, Rafi! Kenapa tidak bisa membujuknya pulang?"

"Entahlah, aku juga tidak tau. Selama ini yang aku tau hanya rumah itu saat aku mengantar dia pulang. Selain itu di cafe tempat biasa kami bertemu. Hanya itu saja," jawab Rafi, merasa frustrasi.

Bu Endah menghela napas panjang, lalu menatap Saras yang sedari tadi hanya diam. Wanita itu sungguh tidak berguna.

"Saras, kamu sekarang menantu di rumah ini. Kamu harus menggantikan Luna. Kamu harus mengurus rumah ini, memasak, membersihkan, layaknya menantu yang baik."

Saras terkejut. Ia menatap Bu Endah dengan tatapan tidak percaya. Bagaimana bisa dia mengurus rumah. Itu buka levelnya.

"Maaf, Bu, tapi aku wanita karir. Aku tidak pantas berada di dapur atau memegang sapu. Pekerjaanku adalah memegang laptop dan mengurus keuangan perusahaan, bukan alat pel seperti yang dilakukan oleh menantu ibu sebelumnya."jawabnya enteng.

"Apa? Kamu berani menolak perintah Ibu?!" Bu Endah berdiri, matanya menyala menatap istri Rafi yang tidak berguna itu.

"Aku bekerja, Bu. Gajiku juga besar. Aku tidak punya waktu untuk mengurus pekerjaan rumah. Lagi pula sebenarnya ibu itu mencari menantu apa pembantu sih. Kalau aku maaf saja, aku tidak suka disuruh-suruh." balas Saras dengan acuh.

Bu Endah menatap Rafi, wajahnya merah padam. "Rafi! Kenapa kamu menikahi wanita seperti ini?Kamu lihat sendiri kan! Aku menyesal! Aku menyesal telah menyia-nyiakan Luna selama ini!"

Bukannya mendukung ibunya, Rafi malah membela Saras istrinya. "Sudahlah, Bu. Kalau tidak ada yang mau mengerjakan, kenapa tidak mengambil pembantu saja, sih? Kita bisa merekrut pembantu baru untuk menyelesaikan semuanya."

"Pembantu ya, tapi sebelum mengambil pembantu, aku tanya padamu, siapa yang akan membayar pembantu itu. Sedangkan kamu membelikan ibu obat saja hanya dua butir. Bagaimana kalau penyakit ibu kambuh di tengah malam. " tanya bu Endah penuh sindiran.

"Itu... itu bisa diatur. Nanti aku dan Saras yang akan patungan membayarnya. Iya, kan sayang. " Rafi meminta persetujuan istrinya.

"Kok pake uang ku sih, " jawab Saras kesal sambil menatap Rafi. Rafi mengangguk agar Saras mengiyakan saja ucapan.

"Terserah." Saras menghentakkan kakinya san masuk ke dalam kamarnya.

Bu Endah terdiam, lalu menatap Pak Doni yang sedari tadi hanya menyimak. "Bagaimana, Pak?"

Pak Doni mengangguk setuju. "Ide Rafi ada benarnya. Lebih baik kita mencari pembantu saja, daripada terus bertengkar hanya untuk urusan rumah."

Mereka akhirnya sepakat untuk mencari pembantu rumah tangga, berharap masalah pekerjaan rumah akan selesai dan dia bisa bersantai seperti sebelumnya. Namun, pikiran Bu Endah masih melayang pada sosok Luna.

"Ngomong-ngomong, Rafi," Bu Endah memulai topik lain, nada bicaranya berubah penasaran.

"Sebenarnya, Luna itu kerja apa, sih? Bagaimana dia bisa membeli obat jantung Ibu yang harganya sampai lima ratus ribu per butir itu setiap bulan? Uang yang kamu berikan kan tidak seberapa."

Rafi mengernyit, memikirkan kembali sosok Luna.

"Aku juga tidak tahu, Bu. Selama ini Luna sangat tertutup tentang pekerjaannya. Aku hanya tahu Luna sering datang ke kafe langganannya dan di sanalah kami bertemu. Rumahnya juga sederhana, jadi aku pikir dia hanya gadis biasa yang suka nongkrong di kafe."

Ia melanjutkan, "Aku juga tidak terlalu penasaran dengan pekerjaannya atau siapa dirinya, Bu. Jadi aku tidak bertanya lebih. Asalkan dia penurut bagiku sudah cukup."

Jawaban Rafi itu membuat Bu Endah terdiam. Mereka ternyata tidak tahu apa-apa tentang Luna, tentang wanita yang selama ini sudah mereka manfaatkan. Dia memiliki uang banyak, bahkan sanggup mengeluarkan uang lima belas juta dalam sebulan hanya untuk biaya operasinya, dan juga biaya operasinya yang berkisar seratus jutaan itu Luna mampu membayarnya dengan mudah, tanpa memikirkan apapun.

Kini mereka mulai penasaran tentang siapa Luna, dan apa pekerjaannya.

Di apartemennya, Luna sedang menikmati kesendiriannya. Ketenangan yang ia rasakan begitu nyata, tanpa harus mendengar omelan Bu Endah, tanpa harus melihat wajah dingin Rafi, dan tanpa harus menahan rasa jijik melihat kemesraan Rafi dan Saras. Ia membiarkan pikirannya berkelana, membayangkan kembali masa-masa ia masih bebas, sebelum terjebak dalam pernikahan yang penuh drama ini. Ternyata cinta dan kesetiaan saja tidak cukup untuk membuktikan apakah seseorang itu layak untuk berada di sisi kita.

Keesokan harinya, dengan semangat baru, Luna mulai bekerja di kantor pengacara. Kehadirannya disambut hangat oleh timnya. Rian, salah satu rekannya, menghampirinya.

"Naura sudah menceritakan semuanya, Lun. Aku turut prihatin," ucap Rian dengan tulus. "Tapi aku salut dengan keberanianmu."

Luna tersenyum. "Terima kasih, Rian. Aku hanya ingin mendapatkan kembali kehidupanku."

"Baiklah. Aku sudah siapkan beberapa berkas klien yang bisa kamu tangani. Ya setidaknya dengan kesibukan kamu bisa sedikit melupakan masalah yang sedang kamu hadapi," kata Rian sambil menyerahkan sebuah map.

"Kamu masih punya banyak klien yang menunggu di luar sana. Mereka hanya mau di tangani olehmu. Sepertinya kamu menajadi penasehat favorit mereka, terutama perusahaan Adiguna. Mereka menunggumu Minggu depan untuk hadir di perayaan ulang tahun perusahaan mereka, sekaligus memperkenalkan CEO baru mereka." jelas Rian panjang lebar.

"Benarkah, "

Luna mengambil map itu, matanya berbinar. Ini adalah dunianya. Dunia di mana ia dihargai, di mana kemampuannya diakui, bukan dunia di mana ia hanya dianggap sebagai pembantu yang bisa diinjak-injak.

"Aku akan kembali ke tim lama kita," kata Luna, suaranya penuh tekad. "Dan aku siap menerima klien lagi."

"Itu bagus, Kami akan dengan senang hati menyambut kedatangan mu. "

"Terima kasih. "

Luna segera menyibukkan diri. Dia mulai membaca berkas-berkas klien, menganalisis masalah hukum yang dihadapi, dan menyusun strategi penyelesaian. Selama ini, Dia memang tetap bekerja, tetapi secara daring dari rumah. Kini, dia kembali merasakan atmosfer kantor yang dinamis, berinteraksi dengan rekan-rekan kerjanya, dan menggunakan kemampuannya untuk membantu orang lain.

Dia merasa sangat bersyukur. Di saat-saat terpuruk, ia masih memiliki pekerjaan yang dia cintai dan sahabat-sahabat yang selalu mendukungnya. Dia tidak sendirian. Luna sudah merasa kuat, merasa bebas. Dia tahu, setelah semua ini berakhir, Dia akan kembali menjadi Luna yang dulu, Luna yang mandiri, sukses, dan penuh kebahagiaan.

1
Rahma Inayah
semoga dgn ketehasan luna .arya bs mengerti krn luna pernh gagal dlm rumh tangga utk tu dia tajut terulng yg ke dua kali nya
Sumar Sutinah
bagus luna harus tegas biar g ada celah pelajor masuk, greget sm arya d peluk diam aja, pengen nakol aku sm c arya 😠😠😠
Ayudya
Arya ga tegasnya sama sekali masa di peluk tiba tiba ga ada respon Mala diam aja.buat Luna kasih pelajaran buat Arya biar tau dia
Ariany Sudjana
kalau Arya ga bisa menjaga perasaan istrinya, sudahlah Luna, tinggalkan saja Arya, masih banyak pria kaya dan mapan yang bisa jadi pasangan hidup Luna.
Rahma Inayah
arya hrs nya menghindr ..pas mau di peluk. bkn mya diam sdh tqu luna lagi hamil pasti.sensitif dan jg inget arya luna pny rasa trauma terhdp pernikahmya jgn sampai rumh tqngga mu yg br se umur jagung kandas di tengah jaln
Helen@Ellen@Len'z: siska mungkin masa lalu arya ya
total 1 replies
Ariany Sudjana
Arya gimana sih? Luna lagi hamil dan ada sana juga, kok Arya mau saja membiarkan dirinya dipeluk Siska? dasar calon pelakor datang, dan Arya juga ga bisa jaga perasaan istrinya
Ayudya
Luna jangan terlihat lemah di depan arya
Lee Mbaa Young
wah calon pelakor lagi🤣🤣🤣
Indriani Kartini
semangat thor, saya masih setia menunggu
Eys Resa: Makasih kk, 🙏🏼🙏🏼🙏🏼🌹🌹🌹🌹
total 1 replies
Rahma Inayah
sptnya dewi mmg bjr gk pny rssa sama rafi murni mwngagap spt kakak.utk tu dr pda nntnya tdk nyaman dewi memilih pergi jauh utk menghindar
Eys Resa: 👍🏼👍🏼🌹🌹👍🏼👍🏼
total 1 replies
Titin Maryati
assalamualaikum thor lanjut aja Thor aku suka jalan ceritanya bagus saya aja selalu menunggu semangat terus Thor 🙏🙏👍💪♥️♥️
Titin Maryati: sama sama
total 2 replies
Arin
Bagus Dewi, mending pulang dan menjauh dari kehidupan Budemu dan Rafi. Demi menjaga hubungan kekeluargaan tanpa ada hati yang nantinya merasa tersakiti. Jika nanti Rafi dan Dewi bersatu, ternyata tidak ada kecocokan berakhir dengan perpisahan
Azahra Rahma: karena kalau sampai menikah tapi akhirnya gagal malah jadi hubungan kekeluargaan mereka jadi renggang,,masalahnya mereka tidak saling mencintai
total 2 replies
sukensri hardiati
heran aja sama bpknya rafi..p.doni itu kepala keluarga kok nggak peduli kedzoliman...
sukensri hardiati
👍💪luna...
sukensri hardiati
mampir...
FiaNasa
asalkan Rafi emang bener² berubah menjadi lebih baik & tidak seperti sebelum²nya kenapa tidak,,Dewi gadis yg baik..aq rasa cocok
FiaNasa: iya thor,,tak mudah ingin menjadi yg lebih baik pasti banyak ujiannya,tergantung kita sanggup apa tidak,klau emang niat pasti bisa
total 2 replies
Rahma Inayah
kang singkuh hebat bs dpt ank perawan.secarq istri pertama perawan tp gk di perawani istti ke dua gk perawan klu jd ke tiga dewi bkn hanya perawan tingting di bilg matang blm tapi mengkel ( setengh matang) msh krenyes..krenyes
Eys Resa: 😂😂Harus di uji dulu. lulus apa enggak
total 1 replies
Lee Mbaa Young
yg bikin mls gini laki tukang selengki mlh dpt prawan ya iya lah siapa. yg gk mau ma prawan ting ting masih umur 20th. rafi dah 2kali duda. Trus dewi nya mau ya mau lah dpt duren walau track record nya red flag.
dah kawin cerai gk dpt karma ttp hidup enak eh mlh mau nikah ma prawan.
Lee Mbaa Young
males bnget laki model rafi tukang.selengki mlh.hidup enak.
Lee Mbaa Young
enak men rafi dpt prawan lagi. kok mujur men laki model bgitu dng modal sedikit insaf dpt prawan lagi.
keenakan gk.dpt hukuman karma mlh dpt prawan lagi. ilfil bnget gk ngerasain mnderita kawin cerai kawin cerai.
Eys Resa: weh belum tau lanjutannya main kasih rating satu aja.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!