NovelToon NovelToon
Cinta Terlarang Dengan Kakak Ipar

Cinta Terlarang Dengan Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Terlarang / Pihak Ketiga / Saling selingkuh / Obsesi / Selingkuh
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Red_Purple

Liora tak pernah menyangka jika pertemuannya dengan Marvin akan membawanya pada sesuatu yang menggila. Marvin, pria itu begitu menginginkannya meskipun tahu jika Liora adalah adik iparnya.

‎Tidak adanya cinta dari suaminya membuat Liora dengan mudah menerima perlakuan hangat dari kakak iparnya. Bukan hanya cinta yang Marvin berikan, tapi juga kepuasan diatas ranjang.

"Adikku tidak mencintaimu, jadi biar aku saja yang mencintaimu, Liora." ~ Marvin Leonardo.


📍Membaca novel ini mampu meningkatkan imun dan menggoyahkan iman 😁 bukan area bocil, bijak-bijaklah dalam membaca 🫣


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red_Purple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 ~ CTDKI

Selesai dengan urusannya di cafe, Liora kembali masuk ke dalam mobilnya dan meminta supir untuk mengantarkannya pulang sebelum sore tiba. Liora sengaja datang ke cafe itu untuk meminta bantuan salah seorang temannya yang bekerja disana. Dia ingin menyiapkan acara makan malam romantis untuk dirinya dan suaminya besok malam.

"Tolong berhenti dulu sebentar, Pak."

Supir itu langsung menghentikan laju mobilnya saat Liora meminta. Liora menatap gedung megah yang menjulang tinggi. LN Corp, perusahaan konglomerat milik keluarga Leonardo, memiliki reputasi internasional dengan cabang-cabang di berbagai negara, termasuk Australia.

"Nona mau masuk? Biar saya antar sampai ke depan," tanya supir itu saat melihat majikannya hanya menatap gedung didepannya itu dari dalam mobil.

Liora menggeleng pelan, "Tidak, Pak. Saya tidak berani."

Selama menikah dengan Haikal, suaminya itu memang belum pernah sekalipun mengajaknya datang ke sana untuk sekedar melihat-lihat. Haikal selalu sibuk dengan pekerjaannya dan tidak pernah meluangkan waktu untuknya.

"Kita langsung pulang saja, Pak." imbuhnya kemudian.

Supir itu mengangguk dan melajukan mobilnya kembali, sekali lagi Liora menatap gedung didepannya, ingin tahu apa yang sedang dilakukan oleh suaminya sekarang didalam sana.

🪷

🪷

🪷

Malam ini perasaan gelisah kembali menghantui Liora saat kakak iparnya tidak kunjung pulang. Padahal suaminya sudah pulang sejak tadi dan sekarang sudah tertidur pulas di atas ranjang. Tapi Marvin, pria itu belum juga menampakkan diri di rumah.

Untuk kesekian kalinya Liora melihat ke arah jam didinding dan melihat waktu yang sudah menunjukkan pukul empat pagi. Namun sampai sepagi ini belum juga ada tanda-tanda Marvin akan pulang. Apakah kakak iparnya itu marah padanya atas perdebatan mereka kemarin pagi?

Akhirnya Liora memutuskan untuk mandi karena hari juga sudah pagi. Setelah menyiapkan pakaian kerja untuk suaminya, Liora bergegas turun ke lantai bawah untuk membantu menyiapkan sarapan sekaligus memastikan jika Marvin memang benar tidak pulang.

"Apa kak Marvin tidak pulang, Bi? Soalnya saya kayak nggak lihat ada mobilnya didepan," tanya Liora pada Bi Sari yang sedang mengiris bahan makanan.

"Nggak, Non." jawab Bi Sari. "Dulu biasanya kalau udah berantem sama Nyonya Maria dan berakhir kena marah sama Tuan, Den Marvin juga pasti tidak pulang kerumah. Kadang bisa sampai berhari-hari nggak pulangnya."

"Berhari-hari?" ulang Liora. "Biasanya dia nginep dimana kalau nggak pulang?" tanyanya, rasa penasarannya mulai datang.

"Paling juga nginep di rumah temannya, Non. Kalau sekarang ya mungkin nginep di hotel," jawab Bi Sari asal tebak.

"Hotel?" ulangnya pelan.

Sebelum menikah dengan Haikal, Liora berkerja di hotel sebagai resepsionis selama dua tahun terakhir. Dan dia cukup paham, tamu yang datang untuk bermalam biasanya tidak akan datang sendiri untuk menginap. Kebanyakan membawa teman untuk menemani bermalam.

Ada rasa tidak rela saat memikirkan semua itu, bagaimana jika Marvin tidak berbohong tentang malam sebelumnya bahwa kakak iparnya itu sudah menghabiskan malam bersama dengan seorang wanita hingga pulang sampai pagi.

"Jadi semalam Marvin tidak pulang?" tanya Tuan Arthur saat mereka sudah berkumpul di meja makan.

"Apa kamu membuat masalah lagi dengan Marvin?" tanyanya pada istrinya, lebih ke sebuah tuduhan.

"Anak itu yang memulai duluan dan membuat gara-gara. Bocah itu memang suka sekali menyudutkanku!" kesal Nyonya Maria saat mengingat kejadian tempo hari.

Tuan Arthur menghela napas panjang, "Bukankah sudah sering aku bilang, kamu harus lebih banyak mengalah pada Marvin. Kalau kamu tidak melawan terus, Marvin pasti juga lama-lama akan luluh dan mau menerima kehadiran kamu dirumah ini."

"Tolong ya, Mas. Ini itu sudah lebih dari dua puluh lima tahun semenjak aku tinggal dirumah ini, tapi Marvin selalu saja memperlakukan aku seperti orang asing dan selalu menyalahkan kehadiranku dirumah ini." Nyonya Maria bersungut-sungut, pada kenyataannya kehadirannya di rumah itu memang tidak pernah dianggap oleh Marvin dan keluarga dari suaminya.

Suasana meja makan berubah menjadi tegang, membuat mereka yang ada disana jadi tidak lagi berselera untuk makan. Haikal meletakkan kembali sendoknya di atas piring sebelum dia sempat memakan apapun.

"Aku sarapan di kantor saja," Haikal bergegas bangun.

"Aku juga, aku sarapan di kantin sekolah saja," Audrey ikut bangun dan memakai tas gendongnya. "Kak, aku berangkat bareng sama kakak ya?" pintanya pada Haikal yang dijawab anggukan oleh kakaknya itu.

"Aku antar kalian kedepan," ucap Liora pelan.

Sekarang hanya ada Tuan Arthur dan Nyonya Maria dimeja makan. Wanita itu buru-buru bangun dan pergi ke kamarnya setelah anak-anaknya pergi keluar, dia juga akan bersiap-siap untuk pergi. Berada di rumah seharian bersama suaminya yang ada kepalanya bisa tambah pusing.

Sementara itu didepan rumah, sebuah mobil datang setelah mobil yang dinaiki Haikal dan Audrey keluar melewati pintu gerbang. Seorang bodyguard turun dan menghampiri Liora yang masih berdiri di depan rumah.

"Permisi Non Liora, saya kesini ditugaskan oleh tuan muda Marvin untuk mengambil pakaian kerja untuk tuan muda." ucap bodyguard itu dengan sopan.

"Memangnya... Kak Marvin ada dimana?" tanya Liora, penasaran.

"Tuan muda ada di hotel. Semalam tuan muda menginap disana." jawab bodyguard.

Liora mengangguk mengerti, "Baiklah. Tunggu di sini, biar aku siapkan dulu pakaiannya."

Liora bergegas masuk, membuka pintu kamar kakak iparnya dan menyiapkan satu set pakaian kerja yang dia ambil dari dalam lemari. Liora memasukkan pakaian tersebut ke dalam paperbag berukuran sedang dan membawanya keluar untuk menemui bodyguard yang sedang menunggu di depan.

✳️

✳️

✳️

Buru-buru Marvin menyelesaikan mandinya saat mendengar seseorang mengetuk pintu kamar hotel dari luar. Liora langsung menurunkan pandangannya saat melihat Marvin membuka pintu hanya dengan memakai handuk yang melilit di pinggangnya.

"Aku datang untuk mengantarkan pakaianmu," Liora mengulurkan paperbag ditangannya.

Marvin hanya menatap paperbag itu sekilas, kemudian membuka pintunya lebih lebar dan menyuruh Liora untuk masuk dengan gerakan kepala. Liora menghela napas berat, mencoba menetralisir debaran jantungnya yang berdetak sangat cepat. Dengan ragu-ragu Liora melangkahkan kakinya masuk secara perlahan dan meletakkan paperbag itu diatas meja. Pandangannya menyapu sekitar, ingin memastikan jika Marvin hanya sendirian disana.

"Matamu terlihat lelah dan kurang tidur, apa semalaman kamu tidak tidur karena menungguku pulang?" Marvin menutup pintunya dan berjalan mendekat ke arah Liora yang masih berdiri memunggunginya.

"Aku kesini bukan untuk membicarakan tentang itu. Ayah memintaku untuk mengantarkan pakaian ini sekaligus untuk membujukmu pulang," jawab Liora jujur, karena mamang tuan Arthur yang memintanya untuk datang.

Marvin tak menjawab, dia berjalan kearah nakas, membuka lacinya dan mengeluarkan sesuatu dari dalam sana. Langkahnya membawanya mendekat ke arah Liora, berdiri di belakang wanita itu dan membisikkan sesuatu ditelinga adik iparnya

"Selamat ulang tahun, Liora."

Liora terkesiap kaget, dia memutar badannya dan merasakan tangan Marvin langsung merengkuh pinggangnya dengan gerakan cepat. Reflek tangan Liora menyentuh dada Marvin yang polos untuk menahan tubuh pria itu supaya tidak terlalu menempel dengan tubuhnya.

"Aku punya sesuatu untukmu." Marvin menunjukkan sebuah kalung berliontin angsa putih ditangannya. "Angsa putih melambangkan cinta dan kesetiaan. Ini untuk kamu."

Liora menatap kalung itu dengan perasaan campur aduk, suaminya sendiri bahkan belum mengucapkan selamat ulang tahun padanya apalagi sampai memberikan hadiah. Tapi Marvin... bagaimana bisa Marvin tahu jika hari ini adalah hari ulang tahunnya?

🪷

🪷

🪷

Bersambung....

1
Zuri
ganti judul juga
Zuri
wadidau... copernyaaaa/Drool//Drool/
Siti Zaid
Kalau ikut kata hati..kakak lebih suka Liora bersama marvin daripada Haikal..rasanya dalam soal ini Haikal uang salah sudah cuekin Liora dan lebih dulu berselingkuh..walau pun hakikat nya Marvin dan Liora juga bersalah...🥺
Violetta: Intinya mereka sama - sama salah dan tidak ada yang bisa dibenarkan ya kak 😁😁 Devinisi ipar adalah maut 🤭
total 1 replies
Siti Zaid
Apakah pernikahan mereka masih bisa dipertahankan...memandang kedua nya sudah selingkuh...
Violetta: Bertahan sakit berpisah dipersulit sepertinya kak 😁
total 1 replies
Siti Zaid
Author lanjut..tak sabar nak tahu bagaimana dengan pernikahan Liora dan Haikal..🥺
Violetta: Asiap kakak 😁 Terimakasih masih setia menanti /Pray/
total 1 replies
Zuri
jedarrr....
kaget gak.. tegang gak anuu muu
Violetta: Kaget sampai anunya tegang 😁
total 1 replies
Zuri
ya emang sih.. sampe berbagi peluh bersama juga🤣
Zuri
yakk. bongkar aja semuanya... bongkarrr
Zuri
boongnya lancar jaya.. nanti kasih hadiah yak
Violetta: Jatahnya nonstop 😄
total 1 replies
Zuri
baru aja menghabiskan waktu untuk main ber ronde ronde.. ehhh/Silent//Silent/
Violetta: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
Zuri
ngadon terus, bakal jadi jga ini adonan🤣
Violetta: Kan biar enak 🤭
total 1 replies
Zuri
tapi kan dirimu suka kann😏
Zuri
kata Andai yg menjadi momok paling anuuu🤧🤧
Zuri
kyknya bakal berat sih
Zuri
bingung gak tu.🤣
Zuri
tapi sekali dia keluar rumah mlah main kuda, gimana dong
Zuri
rasainnn🤣🤣
Nani Rodiah
Bagus liora...tegas lah dan jgn terbawa arus perasaan tdk enak sm papa mertua, kejar bahagiamu dg marvin😍
Violetta: Yee Marvin dapat dukungan 👏👏😍😍
total 1 replies
Zuri
kamu inuk inuk ma si uler, istrimu juga bisa😏
Zuri
bahaya emang ya ipar itu🤧
Violetta: Ipar yang meresahkan ya begini nih 🤧
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!