dini Wijaya Kusuma seorang gadis yang di lupakan oleh keluarganya, dini selalu tidak di anggap oleh seluruh keluarganya. namun dini selalu berusaha untuk mendekati keluarganya walaupun itu hanya sia - sia. dia selalu mencari perhatian kepada seluruh keluarganya tapi balasan keluarganya hanya mengacuhkannya atou memarahinya.
namun, dia yang selalu berusaha untuk mendekati keluarganya, tapi hasilnya hanya dia di abaykan oleh keluarga nya. dan akhirnya dini menyerah, dia akan mencari kebahagiaan untuk dirinya sendiri. dan menjauhi orang - orang yang tidak ingin berdekatan dengan nya. saat dini mulai menjauhi mereka, mereka baru tersadar dan menyesalinya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bertemu kak rian
halloooo semuanya.....
Selamat membaca..
maaf bila banyak kesalahan dalam proses penulisan novel ini.....
Pagi hari, di rumah baru dini, dini baru bangun dan dia membereskan tempat tidurnya dan membuka semua jendela di kamarnya, karena kamar dini banyak jendela kaca jadi dia sangat menyukai kamarnya.
Apalagi saat membuka kaca pemandangan nya langsung ke arah pantai.
[ Rumah Bu Nunung memang tergolong rumah mewah karena Bu Nunung mempunyai beberapa toko kue di beberapa kota, di tidak memberi tahu siapapun kalau dirinya sebenarnya pemilik salah satu toko kue yang sangat terkenal ]
Saat dini sedang membereskan tempat tidurnya ada yang mengetuk kamarnya, tok.. Tok.. Tok "nak sudah bangun belum?" ucap seseorang yang mengetuk kamar dini dan ternyata itu Bu Nunung
"udah Bu, masuk aja gak di kunci ko" ucap dini, Bu Nunung pun masuk
"kamu lagi beres - beres nak? rajin banget anak ibu ini" ucap Bu Nunung sambil mencubit pelan pipi dini
"ih ibu sakit tau" ucap dini, Bu Nunung hanya tersenyum
"ayo kita sarapan, kita kan mau pergi belanja baju kamu" ucap Bu Nunung
"eh iya aku lupa, tapi kenapa baju aku sedikit Bu, emang pada kemana bajunya?" ucap dini heran
"baju kamu kemarin banyak yang di makan tikus jadi ibu buang, hampir semuanya dimakan tikus" ucap Bu Nunung berbohong "oh pantesan kalau begitu" ucap dini sambil menganggukkan kepala
"ayo kita sarapan dulu, kamu udah kan beres - beres kamarnya?" ucap Bu Nunung
"udah ko bi ayo" ucap dini, sambil merangkul tangan ibunya dan berjalan menuruni tangga "ibu masak apa aja?" ucap dini " ibu masak ayam suir, semur jengkol, bakwan jagung dan masih banyak, kamu pasti suka liat aja di meja makan" ucap Bu Nunung
"oke, apapun masakan ibu pasti aku suka, masakan ibu enak banget" ucap Dea sambil mencium Bu Nunung dan langsung berlari ke arah meja makan
"iss anak nakal itu" ucap Bu Nunung sambil tersenyum
"wah masakan ibu keliatan enak - enak banget, aku jadi laper" ucap dini
"ayo kita makan, keburu dingin makanannya" ucap Bu Nunung, Bu Nunung dan Dea langsung mulai makan dan benar masakan Bu Nunung luar biasa enak.
"wah Bu aku kenyang banget" ucap dini yang terlihat kekenyangan
"iya pasti kenyang kamu nambah sampe 3 kali" ucap Bu Nunung sambil membawa piring kotor
"Bu aku bantu ya" ucap dini
"jangan kamu bawa aja tas kamu, sam bawain juga tas ibu di kamar, ibu cuci piring dulu, setelah ibu Cici piring kita berangkat beli baju" ucap Bu Nunung sambil membereskan meja makan
"iya Bu" dini pun langsung pergi ke kamarnya membawa tas dan hpnya, dia pun tidak lupa membawa tas ibunya yang ada di kamar ibunya.
"nih Bu, ibu udah beres bersihin meja makanya? Apa mau dini bantu!" ucap dini sambil melihat Bu Nunung
"udah ko, cuma ini doang ko sebentar, kamu duduk dulu aja" ucap Bu Nunung
"iya" ucap dini. Setelah dea menunggu, Bu Nunung pun sudah beres mencuci piringnya dan mereka pun pergi
"ayo nak kita ke mall, keburu sore ini!" ucap Bu Nunung
"iya Bu ayo" ucap Dea, mereka pun ke luar rumah dan menunggu taksi online
"Bu kenapa kita gak pake mobil itu aja, kan itu ada mobil? Mobil kita kan itu?" ucap dini
"ibu gak bisa bawa mobil nak!" ucap Bu Nunung
"terus itu mobil siapa Bu? kalau ibu gak bisa bawa mobil" ucap dini
"itu mobil kita nak, nanti kamu aja yang belajar nyetir mobil ya, ibu takut" ucap Bu Nunung
"iya Bu, kenapa ibu bisa takut?" ucap dini
"ibu dulu pernah bisa nyetir mobil, waktu itu ibu kecelakaan jadi ibu takut sampe sekarang" ucap Bu Nunung
"oh, ya udah nanti aku belajar deh biar kita gak usah pesen taksi online terus" ucap dini "iya nak" tiba - tiba taksi online pun sampai di rumah dini. Mereka pun masuk dan pergi ke mall terdekat.
Sesampainya mereka di mall, mereka pun mencari berbagai di beberapa toko dan membeli baju - baju dan perlengkapan sekolah baru dini. Saat mereka asik berbelanja
"nak ibu ke kamar mandi dulu ya ibu kebelet kencing!" ucap Bu Nunung
"ya Bu, aku tunggu di sini aja ya" ucap dini "iya, tunggu di sini jangan ke mana - mana ya" ucap Bu Nunung
"siap bos" ucap dini.
Dini menunggu Bu Nunung cukup lama, saat dia sedang menunggu Bu Nunung dari kamar mandi tiba - tiba tangannya ada yang memegang
"Lo ngapain di sini?" yang memegang tangan dini adalah rian, dini hanya melihatnya da tak menjawab Rian
"heh lu ngapain di sini gue tanya!" ucap Rian dengan keras
"maaf kamu siapa ya?" ucap dini bingung "lo jangan sok lupa ya, emang anak si*lan udah di usir di tanya malah belagu" ucap Rian kesal "maaf ya, saya tidak dengan anda jadi lepaskan tangan saya, dan apa kata kamu aku anak si*lan! Siapa kamu yang berani bicara seperti itu, ibuku saja tidak pernah berucap kasar padaku" ucap dini dengan lantang, Rian kaget
"kamu..." ucap Rian terpotong
"ada apa nak? kenapa ribut" ucap Bu Nunung datang tiba - tiba
"ini Bu laki - laki ini tiba - tiba memarahi ku dan dia bilang aku anak si*lan" ucap dini sambil merangkul tangan ibunya
"APA!! Siapa kamu? anak saya tidak kenal kamu, kamu langsung mengatakan dia anak si*lan! dasar tak punya adab" ucap Bu Nunung keras, sampai terdengar ke beberapa pengunjung yang lewat dan melihat mereka "ibu yang siapa dia adik saya!" ucap Rian, ibu Nunung kaget namun Bu Nunung menyembunyikan ekspresi kaget nya.
"apa dia adik kamu, dia anak saya, jangan ngaku - ngaku ya kamu" ucap Bu Nunung "memang benar dia adik saya, dini katakan ke ibu - ibu ini aku kakakmu, kalau kamu mau, di maafkan olah papah dan mamah bilang ke ibu ini aku kakak mu cepat!" ucap Rian
"maaf aku tidak kenal kamu, kalau memang aku menganal mu dan kamu adalah kakak ku aku ingin bukti sebuah foto saja cukup apa kamu punya?" ucap dini, Rian hanya diam bingung, dia Tidak punya foto dini dari kecil Sampai besar.
"alah itu tidak perlu kamu kan memang adikku, ayo pulang mama mencari mu" ucap Rian sambil mencoba memegang tangan dini, dini menepisnya
"kenapa kamu pegang - pegang saya, Bu ayo pergi aku takut sama orang ini!" ucap dini sambil berbisik
"dini cepat pulang" ucap Rian dengan keras "saya mau tanya nama adik Kamu siapa?" ucap dini
"pertanyaan konyol apa ini dini, kamu masa tidak tau nama kamu sendiri! Nama kamu dini Wijaya" ucap Rian
"memang nama ku dini tapi bukan dini Wijaya, tapi dini winoto adipatma, berarti kamu salah orang!" ucap dini, Rian hanya diam dan tak percaya
"ayo bu kita pergi, kita juga sudah berbelanja nya kan" ucap dini
"iya ayo kita pulang saja, ibu sudah tidka mood lagi berbelanja" ucap Bu Nunung sambil pergi bersama dini. Rian terdiam
"apa dia benar bukan dini, tapi mukanya sama persis dengan dini adiku" monolog Rian, saat Rian sendang melamun
"Rian Lo kenapa sih?" ucap teman Rian, bima "dia dini adik gue" ucap Rian, bima heran "Bukannya adik Lo itu cuma satu ya caca doang!" ucap bima, Rian lupa kalau dia bilang kepada teman - temanya kalau dia hanya punya adik satu yaitu Caca, dan mereka pun tidak pernah melihat dini saat mereka main ke rumah Rian karena Dini selalu membantu bi Imah di dapur seperti pembantu....