Dini Wijaya Kusuma seorang gadis yang tidak pernah di anggap oleh keluarganya sendiri.
Dini selalu di abaykan oleh seluruh keluarganya.
Namun Dini selalu berusaha untuk mendekati keluarganya walaupun itu hanya sia - sia.
Dini selalu mencari perhatian kepada seluruh keluarganya namun balasan dari keluarganya hanya mengacuhkannya dan memarahinya, dini selalu di anggap gadis yang nakal, karena mereka merasa terganggu dengan dini.
Namun, Dini yang selalu berusaha untuk mendekati mereka namun hasilnya hanya di abaykan dan di acuhkan, dia tidak pernah di anggap oleh mereka.
Dan akhirnya dini memilih menyerah.
Dini bertekad akan mencari kebahagiaan untuk dirinya sendiri.
Dan dia akan menjauhi orang - orang yang selalu mengacuhkannya, termasuk keluarga kandungnya.
saat Dini mulai menjauhi, mereka baru menyadari kesalahan mereka dan menyesalinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Rian
halloooo semuanya.....
Selamat membaca..
maaf bila banyak kesalahan dalam proses penulisan novel ini.....
...****************...
Pagi hari di dalam rumah baru bu Nunung, Dini baru bangun tidur, Dini langsung membereskan tempat tidurnya dan membuka semua jendela di kamarnya.
karena di kamar Dini banyak jendela jadi Dini sangat menyukai nya, Apalagi saat membuka kaca pemandangan langsung ke arah pantai.
... Rumah Bu Nunung memang tergolong rumah mewah karena Bu Nunung mempunyai beberapa toko kue di beberapa kota, Bu Nunung tidak memberi tahu siapapun kalau dirinya sebenarnya pemilik salah satu toko kue yang sangat terkenal. ...
...Tok.. Tok.. Tok.....
Bu Nunung langsung masuk ke kamar Dini karena pintu kamar Dini Tidak terkunci.
"eh nak, kamu sudah bangun ternyata" seseorang yang mengetuk kamar Dini dan ternyata itu bu Nunung
"udah Bu" jawab Dini.
"kamu lagi beres - beres ya nak? rajin banget anak ibu ini" ucap Bu Nunung sambil mencubit pelan pipi Dini
"ih ibu sakit tau" ucap Dini, bu Nunung hanya tersenyum
"maaf. ayo kita sarapan, kita kan mau pergi belanja keperluan kamu" ucap bu Nunung
"eh iya aku lupa. Tapi aku mandi dulu Bu, nanti aku nyusul ke bawah. Eh tapi kenapa baju aku sedikit Bu, emang pada kemana bajunya?" tanya Dini heran
"oke. baju kamu kemarin banyak yang di makan tikus jadi mamah buang, hampir semuanya dimakan tikus" jawab bu Nunung berbohong
"oh pantesan kalau begitu" balas Dini sambil menganggukkan kepala
"yaudah kalo gitu kamu mandi dulu. ibu mau masak dulu" ucap bu Nunung
"iya Bu" ucap Dini.
Dini pun langsung masuk ke dalam kamar mandi, dua puluh menit kemudian Dini selesai mandi.
Dini langsung keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju walk-in closet nya untuk memakai baju.
Selesai dini berganti baju, dia langsung keluar dari kamar dan menyusul Bu Nunung.
"eh ibu masak apa aja?" tanya Dini tiba - tiba
"mamah masak ayam suir, semur jengkol, bakwan jagung dan masih banyak, kamu pasti suka liat aja di meja makan" ucap bu Nunung
"oke, apapun masakan ibu pasti aku suka, masakan ibu enak banget" ucap Dini sambil mencium mamah Nunung dan langsung berlari ke arah meja makan
"iss anak nakal itu" ucap Bu Nunung sambil tersenyum
"wah masakan ibu keliatan enak - enak banget, aku jadi laper" ucap Dini
"ayo kita makan, keburu dingin makanannya" ucap bu Nunung.
bu Nunung dan Dini langsung makan dan benar masakan Bu Nunung luar biasa enak.
"enak banget makanannya Bu, ibu sih best!" ucap Dini sambil makan.
"makasih udah muji masakan ibu!" balas Bu Nunung.
Dua puluh menit kemudian mereka selesai makan.
"wah Bu aku kenyang banget" ucap Dini yang terlihat kekenyangan
"iya pasti kenyang kamu nambah sampe 3 kali" ucap bu Nunung sambil membawa piring kotor
"Bu aku bantu ya" ucap Dini
"jangan. kamu tolong bawa tas ibu aja di kamar. ibu cuci piring dulu, nanti setelah ibu Cuci piring kita berangkat ke mall buat beli baju kamu" ucap Bu Nunung sambil membereskan meja makan
"iya bu" Dini pun langsung pergi.
Dini membawa tas nya dulu di dalam kamarnya. Dan dini pun tidak lupa membawa tas bu Nunung yang ada di kamar bu nunung.
"ini bu, ibu udah beres bersihin meja makanya? Apa mau Dini bantu!" tanya Dini sambil melihat Bu Nunung
"belum ini sedikit lagi, kamu duduk aja dulu aja" jawab bu Nunung
"iya bu" balas Dini.
Setelah Dini menunggu sebentar, Bu Nunung sudah beres mencuci piringnya, dan Bu Nunung langsung berjalan mendekati ka arah Dini yang sedang duduk di ruang tamu.
"ayo nak kita ke mall, keburu sore ini!" ucap bu Nunung
"iya Bu ayo" ucap Dini.
mereka pun bejalan ke luar rumah dari rumah dan menunggu taksi online yang mereka pesan.
"mah kenapa kita gak pake mobil itu aja, kan itu ada mobil? Mobil kita kan itu?" tanya Dini
"ibu gak bisa bawa mobil nak!" ucap bu Nunung
"terus itu mobil siapa bu? kalau ibu gak bisa bawa mobil" ucap Dini
"itu mobil kita nak, nanti kamu aja yang belajar nyetir mobil ya, ibu takut" ucap bu Nunung
"iya bu, kenapa ibu bisa takut nyetir mobil?" ucap Dini
"ibu dulu pernah bisa nyetir mobil, tapi waktu itu ibu kecelakaan jadi ibu takut buat nyetir mobil lagi sampe sekarang" jawab ibu Nunung
"oh, ya udah nanti aku belajar deh biar kita gak usah pesen taksi online terus" balas Dini
"iya nak" ucap Bu Nunung.
tiba - tiba taksi online pun sampai di rumah Dini.
Mereka langsung berjalan menuju taksi online dan masuk ke dalam taksi dan langsung pergi.
dua puluh menit kemudian, mereka sudah ada di depan mall, mereka masuk dan langsung mencari baju di beberapa store baju dan dini juga membalikan beberapa barang yang dia butuhkan.
"nak ibu ke kamar mandi dulu ya, ibu udah kebelet kencing!" ucap bu Nunung
"ya bu, aku tunggu di sini aja ya" ucap Dini
"iya, tunggu di sini, jangan ke mana - mana ya" ucap Bu Nunung
"siap bos" ucap Dini.
Dini menunggu Bu Nunung cukup lama, saat dia sedang menunggu Bu Nunung dari kamar mandi tiba - tiba tangannya ada yang memegang.
"Lo ngapain di sini?" teriak orang yang memegang tangan Dini, ternyata dia adalah Rian, Dini hanya melihatnya dan tak menjawab Rian
"heh lu ngapain di sini gue tanya!" ucap Rian dengan keras
"maaf kamu siapa ya?" tanya Dini bingung
"lo jangan gak kenal ya, emang anak si*lan udah di usir di tanya malah belagu" teriak Rian kesal
"maaf ya, saya tidak kenal dengan anda, jadi lepaskan tangan saya, dan apa kata kamu aku anak si*lan! Siapa kamu yang berani bicara seperti itu, ibuku saja tidak pernah berucap kasar padaku" ucap Dini dengan lantang, Rian kaget
"kam~" ucap Rian terpotong
"ada apa nak? kenapa ribut" ucap bu Nunung yang datang tiba - tiba
"ini Bu laki - laki ini tiba - tiba marah sama aku dan dia bilang aku anak si*lan!" ucap Dini sambil merangkul tangan ibunya
"APA!! Siapa kamu? anak saya tidak kenal kamu, kamu malah langsung menyebut anak saya anak si*lan! dasar tak punya adab" teriak Bu Nunung emosi.
beberapa orang melihat ke arah mereka karena teriakan Bu Nunung sampai terdengar ke beberapa pengunjung yang lewat dan melihat mereka
"ibu yang siapa? dia adik saya!" tanya Rian.
ibu Nunung kaget namun Bu Nunung menyembunyikan ekspresi kaget nya.
"apa dia adik kamu? dia anak saya, jangan ngaku - ngaku ya kamu" ucap Bu Nunung
"memang benar dia adik saya, Dini katakan ke ibu - ibu ini aku kakak mu, kalau kamu mau di maafkan olah papah dan mamah bilang ke ibu ini aku kakak mu cepat!" ucap Rian
"maaf aku tidak kenal kamu, kalau memang aku mengenal kamu, dan kamu adalah kakak ku aku ingin melihat foto kita kalo benar kamu adalah kakakku buktinya hanya sebuah foto saja cukup, apa kamu punya?" ucap Dini, Rian hanya diam bingung.
...Karena Dini tidak pernah di foto dari bayi sampai dewasa, dan Dini pun tidak pernah ikut dalam foto keluarga....
"alah itu gak penting, yang penting Lo kan memang adik gue, jadi ayo pulang mama cari Lo " ucap Rian sambil mencoba memegang tangan Dini kembali namun di tepi oleh dini.
"kenapa kamu pegang - pegang saya, bu ayo kita pergi aku takut sama orang ini!" ucap Dini sambil berbisik.
Bu Nunung pun menganggukan kepala, saat mereka ingin pergi Rian berbicara lagi.
"Dini cepat pulang" ucap Rian dengan keras
"oke satu kali lagi saya tanya nama panjang adik Kamu siapa?" ucap Dini
"pertanyaan konyol apa ini Dini, kamu masa tidak tau nama kamu sendiri! Nama kamu Dini Wijaya" ucap Rian
"memang nama ku Dini tapi bukan Dini Wijaya, tapi Dini Winoto Adipatma, berarti kamu salah orang!" ucap Dini, Rian hanya diam dan tak percaya
"ayo bu kita pergi, kita juga sudah berbelanja nya kan" ucap Dini
"iya ayo kita pulang saja, ibu sudah tidak mood lagi berbelanja" ucap Bu Nunung sambil pergi bersama Dini.
Rian yang melihat Dini mulai berjalan menjauh hanya terdiam.
"apa dia benar bukan Dini, tapi mukanya sama persis dengan Dini adikku" monolog Rian, saat Rian sendang melamun
"Rian Lo kenapa sih?" tanya teman Rian, Zeri
"dia Dini adik gue" Jawa Rian, Zeri heran
"Bukannya adik Lo itu cuma satu ya caca doang!" balas Zeri
Rian lupa kalau dia bilang kepada teman - temanya kalau dia hanya punya adik satu yaitu Caca.
dan mereka pun tidak pernah melihat Dini saat mereka main ke rumah Rian karena Dini selalu membantu bi Imah di dapur seperti pembantu....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
tenang Din habis badai pasti ada PELANGI ...Aamiin ...lanjut Thor