Kejadian pada masa lalu diramalkan akan kembali terjadi tidak lama lagi. Tuan kegelapan dari lautan terdalam merencanakan sesuatu. Enam sisi alam dunia mitologi sedang dalam bahaya besar. Dari seratus buku komik yang adalah gerbang penyebrangan antara dunia Mythopia dan dunia manusia tidak lagi banyak yang tersisa. Tapi dari sekian banyak kadidat, hanya satu yang paling berpeluang menyelamatkan Mythtopia dari ramalan akan kehancuran tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fredyanto Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 12: Meet The Teachers!
Bastet tidak bisa menunggu lebih lama untuk menantikan orang dari luar Mythtopia lagi. Sudah tidak ada yang datang selama sebelas bulan terakhir. Karena biasnya ada setidaknya satu pendatang dalam setiap bulan. Dia tidak tahu apa yang terjadi. Tapi Abigail saat itu juga memberitahu kepadanya soal video yang ditemukannya. Sayang dia tidak sedang membawa laptopnya. Tapi Abigail berusaha terus terang dan meyakinkan Bastet.
Buku-buku komik itu dianggap berbahaya. Banyak yang sudah membakarnya sampai musnah. Mendengar itu Bastet menyadari penyebab kenapa dari seratus pintu antar dua dunia kini tinggal empat puluh satu yang masih terbuka. Sisanya sudah terkunci dan tidak pernah terbuka lagi.
Mereka sebenarnya tidak yakin apa buku komik sebagai gerbang portal itu efektif atau tidak. Itu ide yang dibuat oleh kaum leprechaun. Mereka mengatakan kalau orang dari dunia manusia banyak yang menyukai komik. Terutama para remaja. Karena yang mudalah kandidat penting yang mereka cari. Jadi mereka membuat itu. Tapi mereka pernah membuat satu gerbang pertama yang berupa jam saku antik.
Namun tidak semua kandidat dapat diterima. Yang pantas terpilih akan menjadi bagian dari Mythtopia. Dan menyetujui janji kerja sama untuk demi melindungi dia dunia yang bersebrangan.
Sayangnya sekarang Mythtopia sedang kekurangan kekuatan semenjak serangan pertama waktu enam belas tahun yang lalu... yang juga menewaskan Icarus dan banyak pelindung-pelindung lainnya dari enam alam. Masing-masing dari enam alam terdapat banyak korban. Yang paling kacau adalah dari alam mermaid dan merman.
Kerajaan mereka lulu lantak hampir tidak tersisa. Raja dan Ratu tewas dalam pertempuran melawan makhluk kegelapan dari laut terdalam yang bernama Thanatos Snage. Sesorok Kraken besar dengan tiga wajah dan tiga kepribadian.
Dia belum mati. Seperti yang sudah dikatakan tadi, Icarus mengorbankan diri demi melawannya. Tapi dia tergolong makhluk yang sulit mati atau bisa dibilang abadi.
Icarus terpaksa menggunakan enam inti kekuatan dari enam alam.
-Mutiara Neptune dari kerajaan Mermaid dan Merman,
-Bunga Dragonsnap dari alam peri,
-Pedang Arthur dari alam bangsawan,
-Tongkat Merlin dari alam penyihir,
-Daun zamrud dari alam Leprechaun,
-Dan mahkota terkutuk dari alam Underground.
Itu membuat kekuatan Thanatos Snage terkuras. Dia menjadi lemah. Dan Salah satu penyihir menggunakan seluruh kekuatan terakhirnya guna untuk menyegel makhluk jahat itu.
Pada akhirnya Thanatos Snage kembali dan terjebak di kedalaman laut... Di sekitar daerah alam kedelapan. Dark Realm!
Dan mengenai mimpi yang Melody terus alami setiap malam itu bukan kebetulan. Itu adalah ramalan yang akan terjadi di kedepannya nanti. Tidak lama lagi. Tapi tidak ada yang tahu kapan pastinya. Bastet yang menaruh pengelihatan itu kepada Melody, berdasarkan masa depan yang sudah diramalkan oleh salah satu guru di akademi dari alam Mermaid dan Merman.
Entah kejadian mengerikan seperti apa yang akan menimpa Mythtopia kali ini. Tapi Bastet menduga Thanatos akan segera terlepas dari segelnya dan kembali menyerang untuk membalas dendam.
Bastet berharap, walaupun hanya dengan menambah dua anggota baru di Akademi sudah cukup untuk memperkuat pertahanan Mythtopia.
Melody dan Abigail harus menjadi para kesatria pelindung Mythtopia yang ahli terlebih dahulu. Terlatih! Mereka harus diajarkan banyak hal.
Setelah mendengar semua dari Bastet tadi, "Jadi... Kapan kami harus melalui penentuan seperti itu?!" Tanya Melody ragu, sambil sedikit bergerak mengayunkan-ngayunkan gantung kedua tangannya.
"Masih Belum! Untuk sekarang kalian akan kuperkenalkan terlebih dahulu kepada yang lain."
"Dan itu sekarang!" Sambungnya. Suasana ruangan di sana lalu mulai berubah. Seperti berubah atau berhamburan dalam partikel.
Tak lama kemudian... mereka semua sudah berada di tempat berbeda. Terkecuali dua penjaga Anubis itu. Mereka seperti sedang membaca mantra ketika setelah Bastet mengucapkan kata "Dan itu sekarang!"
Tapi Bastet tetap bersama mereka. Menempati kursi singgasana.
Melody, Abigail, Delphine, dan bersama dengan Bastet berpindah ke luas ruangan yang adalah tempat berkumpulnya para murid dari enam alam Mythtopia. Dan sudah banyak dari mereka yang duduk menunggu pada enam deretan bangku memanjang di sepanjang ruangan_ berkumpul di sana. Dan masing-masing pada setiap deretan terdapat satu bendera logo besar_ mewakili dari setiap alam atau kelas.
Mereka semua menunggu kehadiran dari Bastet yang sudah mereka tahu kalau dia akan membawa dua orang lagi dari dunia luar.
Melody dan Abigail.
"Huh! Orang kota manja lainnya lagi?!" Melihat penampilan. Salah satu murid dari alam Mermaid samar mencemooh_ berbicara kepada satu rekan disebelahnya.
"Aku dengar mereka yang terakhir," Sahut pelan si rambut ungu kuncir dua yang diajak bicara.
Setelah tiba di sana, Bastet langsung memperkenalkan Melody dan Abigail kepada murid akademi yang lain. Atau sebaliknya. Tapi belum banyak baris kalimat yang diucapkannya, Bastet dan lainnya di interupsi oleh kedatangan Minotaur yang sedang membawa seseorang.
Itu Theo.
"Ada apa ini?!" Tanya Bastet. Selalu merasa risih jika ada yang menginterupsinya.
"Aku menemukannya di alam bawah," Jawab si minotaur bertubuh besar itu, sambil menahan tubuh Theo yang terus berusaha memberontak. Dia juga terlihat ketakutan.
"Ups! Aku rasa aku meleset... Lagi," Delphine canggung. Harusnya Theo dipindahkan di kurungan mermaid di Kerajaan lautan untuk sementara waktu.
"Apa?! Siapa ini?!" Bastet bingung. Dia lalu menoleh kepada Delphine. "Delphine! Jelaskan ini! Kita seharusnya tidak mengundang orang bermata empat ini!" Pandanganya fokus. Mendengarnya... Melody samar tertawa.
"Um maaf, Pelindung Bastet! Aku tidak tahu kalau dia mengikuti kami," Jelas singkatnya. Delphine tidak sengaja membawa Theo ke dunia Mythtopia. Menduga kalau Theo mengekor.
"Hah! Satu lagi dari mereka! Bagus sekali. Kita tertolong!" Yang tadi sempat menggumam kembali mengeluh. Melepas nafas kesal. Dia adalah Slone, berambut putih lurus panjang. Sedangkan yang diajak bicara berambut ungu dikuncir dua tadi adalah Zoey.
"Mereka tidak terlihat buruk bagiku!" Selip Zoey pendapatnya.
"Kau bercanda?!" Sahut kembali dari Slone. Mereka samar berdebat.
"Baiklah! Siapapun apa ada yang bisa kembalikan dia ke tempat asalnya?!" Bastet memandang satu persatu.
"Apa?! Tidak! Dia sudah terlanjur melihat keberadaan kita semua!! Kita tidak bisa melepaskan dia begitu saja!" Slone mengeraskan suaranya protes.
"Beri saja dia debu pelupa ingatan!" saran salah satu dari kerumunan.
"Kami sudah mengatakannya berkali-kali! Alat pembuat debu pelupa terakhir kami sudah lama rusak. Tidak bisa diperbaiki," sahut satu dari sisi alam peri.
"Kalau begitu Kita kurung saja dia di penjara bawah tanah!" Sahut murid pria yang adalah Pangeran dari alam bangsawan. Saran yang ditawarkannya.
"Atau jadikan dia sebagai pekerja. Tanpa upah!" Dari alam Leprechaun ikut berdebat memberi saran.
"Jika anda mengizinkan, Aku bisa merubahnya menjadi sebongkah batu dan akan aku jadikan dekorasi pajangan tambahan di alam kami," Tambah lagi dari yang lain berbicara kepada Bastet. Seorang murid perempuan dari alam Underground.
Mendengar mereka berdebat soal bagaimana dirinya akan diperlakukan buruk, Theo, hanya bisa menoleh-menoleh kepada mereka dengan ekspresi wajah yang mulai memucat. Minotaur itu masih menahan_ memegang kuat kedua tangannya.
"Hey!! Kami tidak menyurutmu berbicara!" Salah satu dari si kembar berambut blonde lurus panjang dari alam bangsawan menyerang balik kepada yang terakhir kali berbicara tadi.
"Aku juga tidak menyuruhmu bicara! Kau bersyukur aku tidak membuka kerudung seragamku," Balasnya. Duduk tegak dengan pandangan fokus menatap ke arah barisan kursi bangsawan, sambil melipat kedua tangan di depan dadanya. Dia mungkin kesal, tapi ekspresinya tetap santai.
"Cukup!" Bentaknya kepada mereka yang semakin ricuh. Lalu Bastet memutuskan sendiri... terpaksa untuk melibatkan Theo. Itu berarti, Theo juga akan menjadi bagian dari Akademi dan dunia Mythtopia.
"Terserahlah! Tapi aku tidak mau kalau dia sampai ditaruh di alam kami!" Slone menunjuk jijik kepada Theo.
"Kau itu mermaid. Kendalikan cara bicaramu!" Rekannya yang lain menegur. Austin di balik baris kursi yang didudukinya.
"Diamlah!" Balas bentaknya. Menoleh tajam ke belakang.
"Kumohon tenanglah! Akan aku lanjutkan!" Putus Bastet. Kembali menghentikan pertengkaran mereka. Minotaur tadi lalu memaksa Theo untuk berdiri di samping Melody dan Abigail. Tapi dia terlihat seperti menancap kaku di tempat dengan ekspresi semakin memucat.
Melody dan Abigail memandangnya.
Saat suasana sudah kembali tenang, Bastet lalu memperkenalkan guru-guru yang mengajar di Akademi. Pada murid yang sudah lama berada di sana pasti sudah tahu satu-persatu siapa mereka. Tapi tujuan Bastet adalah memperkenalkannya kepada Melody dan juga Abigail.
Memang selalu begitu ketika mereka kedatangan orang baru dari luar.
Sudah terlihat dari tadi berdiri berbaris di kanan dan kiri tempat singgasana Bastet... mereka adalah para guru Akademi! Berdiri di hadapan Melody, Abigail, dan Theo.
Yang pertama adalah Kheiron dari kaum Centaur. Dia Cerdas, beradab, dan baik hati. Tapi dia tergolong petarung yang ganas jika ada yang memancingnya. Dan tidak hanya sekedar bertarung, Tuan Kheiron juga ahli dalam bidang pengobatan atau medis. Kheiron menjadi guru utama yang mengajar di alam Royal.
Yang kedua adalah Jack Frost_ dia adalah peri musim dingin. Dan dia mengajar di kelas khusus untuk kaum Peri dari alam Peri. Mungkin tubuhnya agak ramping, tapi sihirnya dapat membuat seluruh Mythtopia diselimuti dingin abadi.
Lalu yang ketiga ada Nereids_ Dewi atau roh lautan. Dia tidak banyak berbicara. Nereids akan mengatakan sesuatu hanya jika itu penting. Nereids tidak berwujud seperti manusia atau makhluk mitologi lain pada umumnya. Dia bertubuh air yang membentuk sesosok perempuan berambut begitu panjang yang terus bergerak mengombak... Di lautan, maupun di darat. Dia juga dapat merubah bentuk wujudnya menjadi sesosok mermaid_ karena dialah yang mengajar untuk alam Mermaid dan Merman.
Lalu keempat bernama, Baba Yaga. Kebanyakan pasti sudah tahu siap dia. Yap! Dia biasa digambarkan sebagai sesosok penyihir nenek tua bertubuh bungkuk, dengan tempat tinggalnya yang memiliki kaki ceker ayam sehingga dia dapat berpindah sesukanya. Tapi tidak dengan Baba Yaga yang satu ini. Dia tidak terlihat seburuk itu. Tubuhnya lebih tegak dan terlihat lebih muda dari yang dibayangkan. Hanya saja dia agak agresif dan suka membentak jika ada sedikit saja kesalahan dari para muridnya. Dan Baba YaGa jelas mengajar di alam Penyihir.
Lanjut lagi yang kelima, bernama Tuan Duncan dari kaum Leprechaun. Sesuai siapa dia... Tuan Duncan mengajar di kelas Leprechaun dari alam Leprechaun. Tapi para murid di sana tidak diajarkan bertarung atau sebagainya. Mereka semua diajarkan kreatifitas seperti cara mendekor dan sebagai pekerja keras di sebuah pabrik khusus para Leprechaun. Walaupun Tuan Duncan mengajar di kelas Leprechaun, tapi dia lebih sering berada di perpustakaan akademi sebagai Book Keeper.
Dan yang terakhir yaitu keenam... adalah Medusa_ salah satu dari kaum Gorgon. Dia tegas dan tidak suka dengan sikap kekanak-kanakan. Banyak trik-trik berbahaya yang sudah diajarkannya kepada para murid yang ditaruh di kelas Underground. Karena dialah yang mengajar untuk yang dari alam Underground. Tubuhnya mungkin terlihat normal seperti manusa dengan rambutnya yang adalah kumpulan ular. Tapi dia juga bisa merubah bagian bawah tubunya menjadi sosok ular jika dia mau. Dan di akademi sana, Medusa juga berpangkat sebagai asisten dari Bastet.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...