Fricilla Andini Windari
Gadis cantik dan pintar biasa dipanggil Cila.
Dia diusir dari rumah akibat difitnah adik tirinya.
Tidak hanya itu, calon tunangan Cila juga ikut membatalkan pertunangan mereka. Betapa kecewa dan terluka hati Cila mengalami itu semua.
Akibat hal itu dendam melekat dihatinya. Saat sedang terpuruk, Tuhan mempertemukan Cila dengan sosok laki-laki tampan dan ternyata awal pertemuan mereka membuat laki-laki itu jatuh cinta kepada Cila.
Alfian Anggara
Laki-laki yang memiliki sifat humoris dan penyayang. Namun jika orang terdekat nya di sakiti dia akan langsung bertindak.
Pertemuan antara Cila dan Alfi berawal dari kecelakaan yang dialami Alfi.
Disitu awal kisah mereka dimulai.
"Dimana rumahmu gadis cantik?"
"Aku tidak memiliki rumah karena diusir oleh keluarga ku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9 - Mami Ara
Setelah mengantarkan Cila ke kamar Alfi langsung turun kebawah dan duduk disamping Zay. Pasti mereka akan di interogasi. Semoga tidak mengamuk. Itu yang selalu ada dipikiran Alfi dan Zay
"Hai apa kabar anak-anak mami Ara yang ganteng ngak ketulungan. " sapa wanita itu.
"Hai juga mami. Kabar nya baik." jawab Alfi
"Hai juga mami Ara. Kabar Zay baik." jawab Zay
"Syukur lah kalo gitu jadi mami langsung saja bertanya. Alfi apakah perempuan itu istri kamu ?" tanya mami Ara.
"Iya mam. Cantik kan mam ngak kalah dari mami.. hehe" jawab Alfi cengar-cengir.
"Ya ternyata mata kamu normal ngak katarak. Bisa tau mana perempuan cantik." saut mami Ara judes.
Zay menahan tawa saat mami Ara berbicara seperti itu kepada Alfi. Sedangkan Alfi hanya diam saja.
"Zay kapan kamu menikah ?" tnya mami Ara ke Zay.
Alfi langsung tertawa saat mami Ara bertanya seperti itu ke Zay. Sedangkan Zay terlihat kesal ditertawakan Alfi.
"Ada yang lucu Alfi ? Kenapa kamu tertawa ?" tanya mami Ara.
"Tidak ada mam." jawab Alfi lirih.
"Zay jawab mami !" kata Mami Ara.
"Emm mm.. Anu mam.. "
"Anu apa anu. ? Mau anu kamu mami sunat lagi ?" ucap mami kesal.
"Ngak mam. Do'ain secepatnya." kata Zay takut.
"Mami selalu do'ain tapi kok sampe sekarang kamu belum nikah-nikah. Jangan sampe Alfi udah punya anak kamu belum nikah. Kalo sampe itu terjadi mami bakal jodohin kamu sama anak temen mami." kata mami Ara mengancam.
"Iya mam iyaa. Masa dijodohin sih mam. Kan ini bukan jamannya Siti Nurbaya. Zay bakal nikah kok tenang aja" jawab Zay
"Okeee. Pertanyaan selanjutnya Alfi apa kamu ngehamilin Cila sampe nikah aja dadakan? " tanya mami Ara memicing.
"Astaghfirullah mam. Jangan su'udzon sama anak sendiri. Ya ngak lah. Alfi nikah dadakan karena ada sesuatu alasan tapi bukan karena hamidun kok mam." jawab Alfi meyakinkan.
"Syukur lah kalo gitu. Sangkain kebobolan. Awas aja kamu ngerusak anak orang mami masukin kamu ke kandang macan" kata mami/
Inilah yang Alfi takut kan dari maminya. Suka sekali mengancam dan ancamannya mengerikan.
"Selanjutnya Zay. Kenapa kamu tinggal di apartemen bukan tinggal dirumah sama Alfi? Diusir sama Alfi kamu? Atau jangan-jangan kamu main perempuan ya diluar sana ?" selidik mama Ara.
"Ehhh ngak mam. Alfi ngak ngusir Zay ini kemauan aku sendiri. Zay penting mandiri ngak mau bergantung sama Alfi. Zay juga anak baik-baik mam ngak ada main perempuan diluar sana." jawab Zay.
"Emang kamu pikir Alfi gantungan sampe bergantung sama Alfi. Kamu nganggep mami tuh apa? Kamu ngak sayang sama mami? Diminta tinggal bareng Alfi aja kyak diminta gantung diri." kata mami melotot.
"Mami Ara maminya Zay lah. Zay sayang sama mami. Oke mulai sekarang Zay bakal tinggal bareng Alfi dan Zay minta maaf jika mengecewakan." jawab Zay mengalah.
Zay tidak ingin terkena siraman rohani dari mami Ara. Bisa-bisa dia tidak bisa tidur cepat karena mendengar omelan dari mami tersayang. Sekarang meminta maaf dan menuruti mami Ara itu jalan terbaik. Pikir Zay seperti itu.
"Pertanyaan selanjutnya, Alfi apa kamu menyiksa istri kamu ?" tanya Mami Ara.
Jderr...
Pertanyaan mami Ara mengagetkan Alfi. Bagaimana bisa maminya berpikir seperti itu kepadanya.
"Hah menyiksa? Ngak mam. Alfi ngak pernah nyiksa istri sendiri ya. Alfi sayang kok sama Cila. " jawab Alfi.
"Lah terus kalo ngak nyiksa kenapa istri kamu jidatnya benjol gitu? Disengat lebah? "tanya mami Ara.
"Abis ketemu wanita ular mam." celetuk Zay dan langsung mendapat tatapan tajam dari mami Ara.
"Alfi kamu biarin menantu mami temenan sama siluman? " tanya mami Ara melotot.
Yak kenapa bisa maminya berkata tentang siluman. Apa gara-gara dulu maminya sering menonton film Genta Buana di chanel ikan terbang pikir Alfi.
"Ya ampun ngak gitu mam. Dengerin nih Alfi jelasin." ucap Alfi kesal.
Alfi pun menceritakan kisah Cila ke mami nya. Karena dia tidak mau mami nya berpikiran macam-macam. Apalagi sampe berpikir jika Cila berteman dengan siluman.
Setelah mendengar kisah Cila mami Ara terlihat emosi dan mengebrak meja. Dia tidak menyangka menantu diperlakukan seperti itu oleh keluarga nya sendiri.
Brak..
"Wah rupanya ada yang ngajak duel. Seenaknya aja nyakitin menantu mami kyak gitu. Terus kamu diem aja tau istri kamu digituin ?" kata mami Ara sambil berkacak pinggang.
"Ya ngak lah mam. Kita udah nyusun rencana kok buat balas dendam. Mending mami jadi penonton aja." jawab Alfi.
"Baguslah. Jadi suami harus mampu melindungi istri." kata Mami.
"Iya mam siap" jawab Alfi
"Jangan iya iya aja kamu Fi. Awas aja kalo mantu mami lecet lagi. Mami kasih makan kamu ke gorila baru tau rasa" ucap mami sinis.
Ya ini lah Mami Ara. Mungkin dulu punya pengalaman kerja di kebun binatang. Jadi jika mengancam anak-anak seperti itu. Ditambah lagi mami Ara pintar karate jadi jangan macam-macam dengan mami Ara.
Mami Ara masih terlihat sangat muda dan cantik walupun sudah berkepala 4. Ditambah lagi cara berpakaiannya mengikuti tren anak muda sekarang.
Kadang jika sedang berjalan dengan mami Ara, Alfi dan Zay seperti sedang berjalan dengan kakaknya bukan dengan Ibunya.
Pawang mami Ara adalah mamanya Anjar, tante Hesti adiknya mami. Maka nya setiap mami Ara mengamuk butuh tante Hesti untuk menjinakkannya.
Walupun seperti itu bagi Alfi dan Zay mami Ara adalah mami terbaik. Karena tidak pernah memaksakan kehendak nya. Selagi apa yang diinginkan Alfi dan Zay hal positif, Mami Ara selalu mendukung mereka.
"Ngomong-ngomong mami datang kapan? Kok ngak ngasih kabar dulu ke kita ?" tanya Alfi.
"Jam 7 tadi. 1 jam sebelum kalian sampai rumah. Emang kalo mami kasih tau kalian, kalian ngak sibuk? " tanya mami dengan sinis.
"Ngak dong mi. Kan kalo Alfi sibuk ada Zay yang bisa jemput mami. " jawab Zay.
"Kalo kalian mami kasih tau pasti kalian bakal minta tante kalian nginep disini. Iya kan ?" kata mami.
"Ngak. Mami curigaan terus sama kita." jawa Alfi membela diri.
"Mami udah hapal sama kalian. Pasti kalian bakal minta tante kalian kesini biar mami ngak marah dan ngehukum kalian." jawab mami.
Alfi dan Zay tidak menjawab ucapan mami Ara. Mereka berdua hanya diam saja. Percuma menjawab nyatanya apa yang dikatakan mami Ara itu benar.
"Kalian dilarang tidur sampai jam 1 malam. Temani mami nonton drakor dikamar mami. " kata mami Ara.
"Lah kok gitu sih mi ?" ucap Alfi tidak terima.
"Itu hukuman buat kalian yang lalai jagain menantu mami sampe lecet begitu." jawab mami Ara melangkah ke kamarnya.
Ini yang membuat Alfy dan Zay malas. Karena hukuman mami Ara yang aneh menurut mereka.
Jika sudah menonton drakor mami Ara tiba-tiba menangis, tertawa, menangis lagi, bahagia dan jika ada drakor yang cerita nya tentang laki-laki selingkuh, tidak benar, main tangan pasti Alfi dan Zay yang terkena omelan.
Dinda pasti pacaran sm Jeremy, astoge 🤦♀️🤦♀️🤦♀️
Tuhan aja bisa memaafkan & mengampuni..