NovelToon NovelToon
2 Suami

2 Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cerai / Beda Usia / Angst
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

Inaya tidak pernah menyangka pernikahan yang ia paksakan dengan melanggar pantangan para tetua, berakhir dengan kabar kematian suaminya yang tidak ditemukan jasadnya. Selama dua tahun ia menunggu, berharap suaminya masih hidup di suatu tempat dan akan kembali mencarinya.
Akan tetapi, ia harus kecewa dan harus mengajukan gugatan suami ghaib untuk mengakhiri status pernikahannya.
Fatah yang sudah lama menyukai Inaya akhirnya mengungkapkan perasaannya dan mengatakan akan menunggu sampai masa iddahnya selesai.
Mereka akhirnya menikah atas restu dari Ibu Inaya dan mantan mertuanya.
Akan tetapi, saat mereka sedang berbahagia dengan kabar kehamilan Inaya, kabar kepulangan Weko terdengar. Akankah Inaya kembali kepada Weko dan bercerai dengan Fatah atau menjalani pernikahan dengan bayang-bayang suami pertamanya?
.
.
.
Haloo semuanya, jumpa lagi dengan author. Semoga semua pembaca suka..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membuat Candu

Weko yang baru saja selesai sholat isya’, terkejut kala melihat istrinya keluar hanya dengan daster tanpa lengan selutut. Ini adalah pemandangan pertama kali baginya karena beberapa hari ini, Inaya selalu mengenakan setelan piyama atau daster Panjang saat malam hari.

“MasyaAllah..” Inaya mendahului Weko yang hampir memujinya.

“MasyaAllah..” ucap Weko yang langsung memeluk tubuh Inaya.

“Kenapa tidak dari kemarin pakai seperti ini?”

“Ini karena kita hanya berdua, Mas. Kalau ada orang lain, aku tetap akan memakai yang tertutup.”

“Berarti, pas saja pintu sebelah dikunci. Dengan begitu kamu bisa bebas menggunakan pakaian pendek saat di dalam rumah.” Inaya mengangguk setuju.

“Ayo tidur! Besok bangun pagi untuk lihat sunset.” Weko menggandeng Inaya dan mengajaknya naik tempat tidur.

“Mas..”

“Kenapa, Dek?”

“Aku sudah bersuci.” Cicit Inaya malu.

“Bukankah kamu bilang besok?”

“Seharian ini aku sudah tidak ada keluar, Mas.”

“Kau yakin?” Inaya mengangguk.

Ia tahu, sebagai istri sudah kewajibannya melayani suaminya. Jadi, ia memantapkan hatinya saat ini karena suaminya sudah menahan keinginannya sejak mereka resmi menikah.

Tetapi saat Weko yang bersemangat mengangkat tubuhnya, Inaya menghentikan suaminya dengan mengatakan sebaiknya mereka melaksanakan sholat sunah sebelum melakukannya.

Weko menurut dan segera mengambil wudhu. Keduanya melaksanakan sholat sunah berjamaah dan Inaya mengajarkan doa kepada suaminya sebelum mereka memulainya. Dengan sangat antusias Weko mengikuti bacaan istrinya dan segera mengangkat tubuh Inaya ke tempat tidur.

“Boleh aku mulai, Dek?” Inaya menganggukkan kepalanya dengan malu.

Weko yang ada di atas tubuh Inaya mulai dengan mencium kening istrinya, lalu turun ke hidung dan mulai memperdalam di bibir. Tangan yang awalnya menopang tubuh, salah satunya ia gunakan untuk menyingkap pakaian Inaya.

Perlahan tapi pasti, Weko melakukannya dan Inaya pun sebisa mungkin mengeratkan bibirnya untuk menahan suara yang akan keluar saat tubuhnya merasa aneh dengan perlakuan suaminya.

“Dek, aku masuk.” Weko mulai mencoba menerobos pertahanan Inaya dengan perlahan.

Satu kali percobaan, Weko masih belum bisa. Di percobaan ketiga, barulah Weko berhasil masuk setengah. Tetapi Inaya sudah menggigit bahunya karena merasakan sakit. Tidak tega, Weko menarik diri dan mengecup kening sang istri yang sudah berkeringat deras.

“Maaf, Dek.” Inaya menggeleng.

“Aku yang minta maaf, Mas.”

“Tidak apa, Dek. Kita bisa mencobanya lagi nanti.” Weko merapikan selimut mereka dan memeluk tubuh Inaya.

Keduanya saling memeluk dan akhirnya terlelap bersama.

Keesokan harinya, Inaya bangun saat sayup-sayup mendengar suara adzan. Ia membangunkan suaminya dan mengajaknya untuk mandi, kemudian melaksanakan sholat subuh.

“Apa mau mencobanya lagi?” bisik Weko setelah mereka selesai melaksanakan sholat.

Inaya mengangguk pelan. Weko tersenyum dan segera memulai aksinya. Kali ini ia memastikan istrinya benar-benar siap sebelum melakukannya. Ketika dirinya sudah berhasil masuk, ia tidak terburu-buru menggerakkan tubuhnya. Ia menunggu sampai Inaya yang berkeringat bisa beradaptasi dengan dirinya.

Setelah Inaya sudah mengatur nafasnya, barulah Weko memulai pendakian mereka hingga mereka sampai di puncak.

“Terima kasih, Dek.” Kata Weko yang mengecup kening Inaya.

Weko memeluk erat tubuh Inaya yang kini menjadi candunya. Sungguh nikmat pendakian dengan orang yang sudah dihalalkan. Bahkan tanpa aba-aba, dirinya sudah menginginkannya lagi. Tetapi ia menahannya karena takut menyakiti Inaya.

Sejam kemudian, keduanya membersihkan tubuh bersama dan menikmati sarapan yang sudah diletakkan di depan vila.

Weko yang sudah selesai duluan, merapikan selimut yang masih berantakan. Tetapi ia berhenti saat mengingat kata-kata temannya yang mengatakan jika di malam pertama akan ada darah tanda keperawanan seseorang berhasil di tembus.

Ia membolak-balik selimut, tetapi tidak menemukan noda darah di sana. Ia hanya menemukan beberapa bekas pendakian saja. “Apa Inaya tidak perawan?” batinnya.

“Mas cari apa?” tanya Inaya.

“Oh! Cari noda darah.”

“Darah?” Inaya berpikir sejenak dan ia tahu apa yang dicari suaminya.

“Maaf, Mas.”

“Kenapa kamu meminta maaf?”

“Aku lupa mengatakan kalau aku tidak lagi memiliki selaput dara.”

“Maksudnya?” Weko tidak mengerti perkataan Inaya.

“Aku pernah cedera saat berolahraga. Saat lompat jauh, aku terpleset dan terbentur sampai mengalami pendarahan. Dokter mengatakan jika selaput darahku robek saat itu. Itulah yang membuatku tidak berdarah, Mas.” Weko mencerna penjelasan Inaya.

“Jadi, bukan karena kamu tidak perawan?” tanya Weko blak-blakan.

“Kamu adalah laki-laki pertama, Mas. Kalau aku sudah pernah, kamu sudah pasti masuk di percobaan pertama.”

“Maafkan aku!” Weko segera memeluk Inaya.

Ia sadar telah meragukan istrinya. Ia tidak seharusnya percaya begitu saja dengan perkataan teman-temannya Sampai mengeceknya. Kini ia merutuki kebodohannya.

Inaya tidak marah. Di desanya, penanda perawan adalah darah saat melakukan hubungan. Jika seorang Perempuan tidak berdarah di malam pertamanya, mereka yang tahu akan mengatakan jika Perempuan itu sudah tidak perawan lagi.

Inaya bukan menyembunyikannya. Ia hanya lupa mengatakannya lebih awal kepada suaminya, sehingga membuat Weko salah paham kepadanya.

Setelah menyelesaikan salah paham, Weko mengajak Inaya jalan-jalan di pinggir Pantai. Mereka masih ada waktu sampai jam 1 siang sampai batas waktu sewa, sehingga memanfaatkan waktu mereka untuk menikmati waktu berdua.

Setelah jalan-jalan, keduanya kembali melakukan pendakian karena Weko tidak tahan melihat senyuman Inaya kepadanya. Ia berasalan jika senyum Inaya membuatnya ingin merasakan candunya. Inaya yang sebenarnya masih merasa tidak nyaman, tidak bisa menolak keinginan suaminya.

“Yakin tidak ada yang tertinggal?” Inaya menggeleng.

Weko mengambil alih tas ransel dan menggendongnya. Ia menggandeng Inaya keluar vila dan menuju loket untuk menyerahkan kunci. Saat pegawai loket akan mengembalikan uang deposit, Weko menolaknya dan mengatakan itu uang tip untuk mereka.

Suasana hatinya benar-benar sedang bagus saat ini. Ia sudah merasakan nikmat menikah sepenuhnya. Ia yang selama ini tidak pernah berpikir untuk melakukan pendakian, melakukannya dengan istri yang ia cintai.

Inaya sampai menatapnya aneh karena selalu menebarkan senyum. Weko tidak peduli. Ia bahkan mengeratkan pegangan tangan Inaya di perutnya saat perjalanan kembali ke rumah.

1
kalea rizuky
lanjutnya man
Meymei: Siap kakak 😁
total 1 replies
indy
jadi ikutan pengin lobster
indy
semangat kakak
Meymei: Semangat 🙏🏻
total 1 replies
indy
masih yang manis manis
indy
serasa di jawa
indy
adat Jawanya gak terlalu beda kok, terutama untuk rakyat biasa. ada piring terbang juga
Meymei: Beda dikit ya kak 😁
total 1 replies
Susanti
bagus lanjut
indy
semangat kaka
Meymei: Terima kasih, kakak 🥰
total 1 replies
indy
keren, sekarang edisi budaya jawa ya
Meymei: Cmiiw ya kak 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!