Indah, seorang gadis dari kampung yang merantau ke kota demi bisa merubah perekonomian keluarganya.
Dikota, Indah bertemu dengan seorang pemuda tampan. Keduanya saling jatuh cinta, dan mereka pun berpacaran.
Hubungan yang semula sehat, berubah petaka, saat bisikan setan datang menggoda. Keduanya melakukan sesuatu yang seharusnya hanya boleh di lakukan oleh pasangan halal.
Naasnya, ketika apa yang mereka lakukan membuahkan benih yang tumbuh subur, sang kekasih hati justru ingkar dari tanggung-jawab.
Apa alasan pemuda tersebut?
Lalu bagaimana kehidupan Indah selanjutnya?
Akankah pelangi datang memberi warna dalam kehidupan indah yang kini gelap?
Ikuti kisahnya dalam
Ditolak Camer, Dinikahi MAJIKAN
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Jerry Handoko
Sementara itu, di rumahnya, kediaman Tuan Handoko...
"Mau ke mana lagi kamu?!" hardik Tuan Handoko pada putranya, Jerry. Jerry bahkan baru pulang beberapa menit yang lalu, makan, ganti baju. Sungguh, rumah megah bak istana itu sudah tak ubahnya hanya tempat untuk mampir mandi saja. Dan sekarang sudah mau pergi lagi. Hati orang tua mana yang tak bertanya-tanya?
"Aku mau nyoba nyari Indah lagi, Pa!" jawab Jerry datar. Sehari setelah Indah diusir oleh papanya, mendadak pikiran Jerry terbuka. Entah pikiran dari mana, tetiba ia ingin tahu keberadaan Indah. Walau mungkin hanya bisa mengawasi dari jauh. Tetapi sayang, Jerry tak melihat keberadaan Indah dalam seminggu ini.
Jerry sudah memantau rumah tempat kost Indah. Tapi tak pernah terlihat... Begitu pun dengan di toko tempatnya bekerja. Apakah benar Indah sudah diusir dari tempat kost dan juga dari tempatnya bekerja seperti yang ia dengar dari seorang wanita, yang merupakan salah satu penghuni rumah kos? Lalu di mana Indah sekarang?
Jerry sedang merasa cemas, apalagi Indah sedang dalam keadaan mengandung. Dan ia tahu persis janin itu adalah miliknya. Jerry sangat sadar dia lah yang telah merenggut kesucian Indah, walau itu memang didasari rasa suka sama suka.
"Dasar anak kurang ajar, sudah mulai berani melawan perintah Papa, kamu ya!!" Tuan Handoko berkacak pinggang dengan geram.
"Maaf, Pa. Itu karena aku tahu benar, bahwa memang janin yang ada dalam kandungan Indah adalah anakku. Aku yang pertama kali mengambil kesuciannya, Pa!" Jerry menjeda ucapannya untuk mengambil napas.
"Jadi sangat mungkin anak dalam kandungan Indah adalah anakku, dan sudah seharusnya lah aku yang bertanggung jawab. Bukan menjadi seorang pengecut seperti apa yang Papa perintahkan sekarang ini!" jawab Jerry tanpa berani melihat ke arah papanya.
Dua sisi hatinya sedang berlawanan. Di satu sisi ia ingin bertanggung jawab terhadap Indah, akan tetapi satu sisi lainnya, ia takut menjadi seorang anak durhaka karena melawan papanya. Orang tua satu-satunya yang ia miliki sekarang ini.
Mamanya telah pergi meninggalkannya. Papanya bilang mamanya lebih mementingkan pria lain daripada keluarganya. Bahkan pergi tanpa perduli ketika Jerry pada saat itu masih kecil dan masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu.
"Papa tidak perduli, bahkan walaupun jika benar itu adalah benih darimu. Yang jelas Papa tidak akan pernah merestui hubunganmu dengan gadis miskin itu. Papah benar-benar tidak mau memiliki menantu dari kalangan rakyat jelata.!" sahut Tuan Handoko dengan kemarahan yang semakin memuncak.
"Dan bahkan Papa sudah memiliki rencana perjodohan untuk kamu dengan anak dari salah satu relasi Papa.!" Tuan Handoko tetap pada pendiriannya, sekaligus mengungkapkan apa yang telah menjadi rencananya.
"Kenapa Papa lakukan ini pada Jerry? Kenapa Papa egois? Jerry sudah bilang kalau Jerry sudah punya kekasih, Jerry sudah bilang kalau Jerry tidak suka dijodohkan. Kenapa tetap Papa lakukan?! Apa Papa tidak memikirkan perasaan Jerry??!!" bantah Jerry. Nadanya sudah naik beberapa oktaf. Keputusan papanya benar-benar membuatnya kecewa. Ia merasa tidak punya hak untuk bicara dan mengambil keputusan sendiri untuk hidupnya sendiri.
"Itu karena Papa memikirkan masa depanmu. Dan juga masa depan keluarga kita. Jika kamu menikah dengan anak dari relasi Papa itu, kamu akan hidup makmur selamanya, karena keluarga kita akan bertambah semakin kaya. Kau tidak akan pernah kekurangan apapun dalam hidupmu!" jawab Tuan Handoko. Tetap teguh pada pendiriannya.
"Papa egois! Itu bukan Jerry yang Papa pikirkan. Bukan demi kebahagiaan Jerry, tetapi untuk kebahagiaan Papa sendiri. Papa hanya memikirkan kesenangan Papa, Papa hanya memikirkan harta dan kehormatan saja, Papa tidak pernah memikirkan apa yang Jerry inginkan!" Jerry tidak mau mengalah.
"Kenapa Papa begitu tega? Apa Papa tidak kasihan dengan cucu Papa yang ada dalam kandungan Indah? Lalu bagaimana jika apa yang diucapkan oleh Indah kemarin menjadi kenyataan? Bagaimana jika benar setelah ini Papa tidak bisa memiliki cucu? Bagaimana jika keturunan Papa terputus hanya sampai di aku saja? Lalu apa gunanya semua kekayaan yang Papah kumpulkan?!"
Nada suara Jerry perlahan melemah. Tidak dipungkiri, bahwa dalam hatinya Jerry benar-benar ketakutan. Bagaimana jika apa yang diucapkan oleh Indah, tentang kutukan itu benar-benar menjadi kenyataan? Bahkan ia pernah mendengar bahwa doa dari orang yang terzalimi akan dikabulkan oleh Tuhan. Jerry benar-benar tidak mau hal itu terjadi dalam hidupnya.
"Halah... kau terlalu terbawa perasaan. Indah itu hanya manusia biasa. Tidak mungkin apa yang dia ucapkan akan menjadi kenyataan.!" Tuan Handoko masih tetap menyangkal. Sama sekali tak mau mendengarkan apapun yang diucapkan oleh Jerry.
"Apa kau pikir bahwa dia itu seorang keturunan WALI? Yang ucapannya dikabulkan langit? Sudahlah, lupakan semua ucapan gadis miskin itu. Papa tidak percaya bahwa itu akan terjadi. Gadis itu hanya asal ucap saja.!" lanjutnya.
"Dan Papa sama sekali tidak yakin bahwa janin yang ada dalam kandungannya adalah anakmu. Bisa saja dia juga bermain dengan laki-laki lain. Gadis miskin sepertinya akan selalu bisa mencari kesempatan. Gadis miskin sepertinya selalu mencari mangsa orang kaya. Agar bisa menaikkan derajatnya!" bantah Tuan Handoko.
Jerry benar-benar merasa geram mendengar ucapan papanya. Jelas-jelas ia tahu bahwa Indah hanya bermain dengannya. Dia lah yang telah merenggut kesucian Indah. Dan setelah itu, ia juga tidak pernah melihat Indah bersama dengan laki-laki lain. Jerry tahu bahwa Indah hanya bermain dengannya.
Dua tangan Jerry terkepal di sisi badan. Andai, yang berbicara seperti itu tadi bukan papanya, mungkin Jerry sudah menghajarnya hingga babak belur.
"Papa benar-benar tidak punya hati!!" ucap Jerry kemudian pergi meninggalkan tempat itu. Tidak memperdulikan teriakan papanya yang memanggilnya untuk kembali.
Kali ini, ia akan teguh pada pendiriannya sendiri. Tak akan lagi ia biarkan ucapan papanya meracuni otaknya.
Tuan Handoko merasa cemas karena putranya tak lagi bisa dikendalikan.
"Aku tidak boleh tinggal diam. Perjodohan antara Jerry dan Mia harus tetap terjadi. Kalau tidak, Tuan Hartawan pasti akan mengakuisisi perusahaan ku!" gumam Tuan Handoko dengan geram. Berulang kali ia meninju telapak tangannya sendiri. Ia terus saja mondar-mandir di lantai ruangannya semenjak kepergian Jerry.
Hatinya benar-benar kalut. Sudah lama ia merencanakan perjodohan yang diusulkan Tuan Hartawan, ayah dari Mia.
Mia sendiri adalah adik kelas Jerry sewaktu masih sekolah. Mia bahkan terus ikut ke mana pun Jerry melanjutkan pendidikan. Tuan Handoko tahu bahwa sejak lama Mia memang jatuh hati pada putranya.
Dan sekarang Tuan Handoko ingin mengambil keuntungan dari perasaan Mia. Perusahaannya saat ini sedang dalam masa krisis. Dan hanya Tuan Hartawan yang mampu menolongnya. Tetapi itupun hanya akan terlaksana jika Tuan Handoko bersedia menjodohkan Mia dengan Jerry.
Masalahnya sekarang adalah, Tuan Handoko merasa bahwa akhir-akhir ini Jerry sangat sulit untuk diatur. Tidak seperti sebelumnya yang hanya menurut.
keselek biji kedondong gak tuh/Smug//Smug/
In Syaa Allaah segala urusannya di lancarkan Moms.. sehat wal'afiat terus ttp semangat.. Love you bbyk² buat Momsay sekeluarga.. 😘😘😘💪🏻💪🏻💪🏻🥰🥰🥰