Lisa terpaksa ikut kekampung suami nya setelah usaha mereka bangkrut total, namun setelah sampai kampung ia malah di buat tercengang melihat keadaan rumah yang di pandangan dia amat mengerikan sekali.
Di tambah setiap malam ia selalu bermimpi seram, kuburan yang ada di tengah rumah terasa sangat menyeramkan. kata Harun itu adalah kuburan Nenek moyang nya, jadi tidak bisa mau di pindah.
Mampu kah Lisa bertahan dari gangguan?
Atau Lisa akan menyerah akibat takut dan juga ngeri melihat penampakan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. Ritual sesat
Lisa membuka mata nya di pagi hari dan langsung tersentak duduk karena ingat bagai mana tadi malam ada penampakan yang sangat seram, maka nya dia menatap kesana kemari untuk melihat keadaan sekitar. tapi tidak ada Harun atau pun Elia yang masih tidur satu kamar, cuma Elia beda ranjang saja karena ranjang ini sempit.
"Sudah pagi, apa aku cuma mimpi saja?" heran Lisa menyingkap selimut.
Bila dia pagi pagi dan sudah di atas kasur maka pasti nya tadi malam hanya mimpi buruk nya saja, tapi Lisa merasa itu bukan cuma mimpi saja karena semua terasa sangat lah nyata dan jantung pun sangat kencang. berbagai macam pikiran berkecamuk dalam pikiran nya Lisa, karena dia belum paham apa yang sudah terjadi.
"Masa iya cuma mimpi, atau tadi malam Mas Harun yang membawa aku masuk kedalam kamar?" Lisa masih sibuk bertanya tanya.
Namun tak lama Harun muncul dari luar dan membelakangi Lisa karena baru mau membuka lemari untuk ganti baju, pikir Lisa mungkin mau bekerja membersihkan rumput yang ada di luar halaman sehingga biar bersih dan tidak takut ada ular lagi.
"Mas, tadi malam kamu yang gendong aku ya?" tanya Lisa duduk di pinggir ranjang.
Harun cuma diam saja tidak ada menoleh sama sekali membuat Lisa mulai kesal apa bila bicara tapi tidak di gubris sehingga dia pun mendekat, Harun masih saja fokus mengobrak abrik lemari untuk mencari sesuatu yang dia butuhkan.
"Kamu cari apa sih?!" Lisa berkacak pinggang.
Tapi tetap saja tidak di jawab oleh Harun sehingga Lisa sudah tidak bisa lagi menahan naik darah ini, bahkan sebagian baju juga ada yang keluar dari dalam lemari karena Harun kasar mencampakan keluar dan pasti membiat wanita mana saja akan kesal.
"Aku nanya tuh di jawab! bisu ya kamu?" sentak Lisa menarik pundak suami nya.
"Bertanya apa kau wanita jalang!" bentak Harun dengan mata merah membara.
"Aaaaargkkk!" Lisa menjerit kaget.
"Hahhhhhhh!"
Jantung Lisa terpacu kencang dan tubuh nya tegang dengan mata melotot keatas langit langit, ini semua mimpi lagi. bagai kan mimpi di dalam mimpi yang terasa sangat menakutkan sekali, Harun berbaring di sebelah nya Lisa dan tertidur pulas, bahkan teko yang tadi dia bawa mau di isi air tetap ada di meja dengan isi yang masih penuh.
"Apa ini, kenapa terasa sangat menakutkan!" Lisa bangun dan mengusap wajah nya kasar.
Bahkan kau melihat wajah Harun saja dia masih tidak sanggup, takut bila tiba tiba saja mata Harun terbuka dan warna merah pula sehingga membuat Lisa mau terjengkang karena ngeri nya. keadaan masih gelap karena dari balkon yang terbuka memang nampak udara malam, Lisa pun keluar dan memperhatikan keadaan sekitar dari atas.
"Cuma bunga tidur atau pertanda buruk ya, aku kok kadang takut tapi kadang juga hilang rasa takut." gumam Lisa.
Lisa sendiri tidak tau kenapa bisa begini dengan hati nya, kadang kala dia merasa sangat takut dengan rumah ini. namun kadang lagi dia juga merasa sangat nyaman dan tidak mau pergi dari sini, seolah ada sesuatu yang menahan dia agar tidak usah pergi kemana mana dari rumah ini, hal seperti itu yang membuat Lisa sangat bingung.
"Eh ada juga yang lewat malam malam, jam berapa sih ini?" heran Lisa karena melihat orang berjalan.
"Sayang!" Harun menggeliat dan melihat istri nya berdiri di balkon.
"Eh Mas sini deh, itu ada rombongan orang jalan." ujar Lisa.
"Mau kemana mereka?" tanya Harun masih mengantuk.
"Ya mana aku tau, oh bawa keranda dia!" Lisa kaget juga karena malam malam begini bawa keranda.
Harun cepat berlari dan melihat keluar juga bersama Lisa yang sedang mengamati, dia melihat rombongan orang sedang berjalan dengan membawa keranda yang di pikul. sudah pasti karena ada yang meninggal, tapi kenapa tidak di kubur besok saja.
"Itu mau di bawa kekuburan yang di ujung sana tadi siang kan, Mas?" Lisa bertanya pelan.
"Kok tumben jam satu malam tetap di kuburkan, bisa nya nengok besok." Harun juga heran.
"Enggak ada kabar juga ya, jadi kita tidak tau apa apa! besok aku mau main lah, biar dapat teman." ujar Lisa.
"Main kemana, kamu itu belum tau daerah sini." ujar Harun.
"Ya kan ada jalan nya, tinggal keliling saja sambil cuci mata kok." Lisa tetap kekeh.
"Lewat yang sana sana, itu baru ada yang di kuburkan sehingga pasti ramai jalan nya." beritahu Harun.
Lisa diam sambil mengangguk karena besok dia memang mau jalan jalan kerumah nya Laras, siapa tau saja bicara dengan orang bisa mengurangi setres nya yang tersimpan ini. di rumah saja membuat pikiran setres memang, paling penting lagi dia harus keluar agar kenal dengan para tetangga agar tidak di cap sombong karena rumah nya besar dan bagus.
****************
Ageng menamani suami nya yang sedang berkunjung di kuburan orang tua nya, bukan cuma Ageng saja melainkan juga ada Ratmi. dua istri nya ikut dan sama sama memakai kebaya hitam dan rambut juga di sanggul keatas, seperti orang yang mau pergi kondangan bila di lihat dari fashion nya sekarang.
"Eeehhhhggg, eeehhgggg!"
Romo seperti orang yang menggerang saat sedang membaca mantra nya, tak lama dia berdiri dan membuka seluruh pakian hingga tidak ada satu pun yang melekat di badan nya. baru kemudian sambil memutari kuburan orang tua nya, mulut tidak berhenti membaca mantra yang kedua istri nya juga tidak tau mantra apa.
"Sugih urip ku, sugih urip ku!" Ageng dan Ratmi juga mengulang kata kata itu.
"Ku serahkan nyawa dan raga ini untuk mu, sebagai ganti nya aku akan memberikan anak ayam laki laki." Romo tanpa malu terus berputar tanpa pakaian tersebut dan menggetarkan seluruh tubuh.
"Sugih urip ku, sugih urip ku!" Ratmi dan Ageng mengulang kata kata nya.
"Satu penyerahan sudah ku berikan untuk kalian, berikan apa saja yang ku minta maka akan ku berikan anam ayam jantan." Romo menyiramkan darah yang begitu kental dari tangan nya.
Kuburan dua orang yang menjadi orang tua nya Romo terus berderak seperti kuburan di rumah Eyang Sundari, darah yang begitu kental langsung menyerap di dalam kuburan tersebut. Romo tersenyum karena ini pertanda darah nya di terima oleh orang tua tersebut.
Dengan begini maka kekayaan nya akan menumpuk pesat, seolah tidak akan ada habis nya. Elvan bukan lah hilang karena di curi arwah Bu Sri saja, melainkan ada kerja sama setan.
"Pikiran positif akan menarik hal positif begitu pula sebaliknya. Perasaan dan emosi akan berperan penting menarik apa yg kita inginkan.Dan juga tak kalah penting adalah keyakinan dan kepercayaan diri sangat penting untuk mencapai tujuan."
Jadi tetaplah berfikir positif y mak.Jangan pernah bersedih dan menyerah.Mak othor g sendiri.Kita semua hidup bersama ujian & cobaan masing-masing.Semoga cepat sembuh & tetap semangat 💪😉🙂