NovelToon NovelToon
Queen Of Hell Necklace

Queen Of Hell Necklace

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Mafia / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dakilerr12

Seorang gadis mafia bernama liu Mei-yin yang terkenal kejam dan sadis pada abad ke 22, kini harus meregang nyawa ditangan musuh bebuyutannya dalam suatu pertarungan. yang dimana dia melawan ratusan orang sementara disisinya hanya seorang diri.

Namun, itu belum sepenuhnya jalan akhir dari Liu Mei yin melainkan awal dari kisah hidup dan perjuangannya di dunia baru, untuk mencari orang tuanya dan keluarganya.

setelah kematiannya dia ditakdirkan untuk bangkit kembali, sebagai anak yang terlantar dan hidup sebatang kara di tengah hutan kematian yang penuh dengan siluman dan monster menyeramkan lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dakilerr12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab.15

Setelah keluar dari gua, Liu mei yin memutuskan untuk meneliti daerah sekitar, yang dia yakini bahwa masih banyak siluman tingkat tinggi melebihi tingkat 9 yang masih bersembunyi, namun karena Liu Mei yin mengingat bahwa hari sudah mulai sore, dia memutuskan untuk mengurungkan niatnya untuk menelusuri hutan kematian lapisan 9. dia berjalan kembali menuju hutan lapisan 8 dengan berjalan kaki.

Liu Mei yin menghabiskan waktu 3 jam untuk perjalanan kaki, dia bersyukur bahwa selama perjalanannya di hutan lapisan 9 yang berkabut tebal tak ada siluman yang menghadangnya bahkan jika itu siluman tingkat bumi atau diatasnya ntah apa alasannya, namun itu adalah hal yang tentu bagus untuk dirinya karena bisa menghemat tenaga.

Setelah berjalan beberapa saat, dia akhirnya sampai di lapisan 8, namun kali ini Liu Mei yin memutuskan untuk menggunakan Qigong agar menghemat tenaga dan untuk mempercepat perjalanannya, karena hari semakin sore dan Sebentar lagi akan malam dan itu akan menjadi cerita lain.

Liu Mei yin mulai mengalirkan energi qinya dan mengeluarkan elemen angin untuk menerbangkan tubuhnya.

Tak butuh waktu lama tubuh Liu Mei yin sudah berada diatas udara, lalu dia terbang dengan perlahan dan melihat ke arah bawah, sungguh dia sangat senang melihat hutan kematian dari udara. Hutan yang lebat dengan banyak pohon besar dan kabut tebal menghiasi pepohonan, yang semakin terlihat jelas, jika dia semakin bergerak ke arah Utara, karena kedalaman hutan kematian berada di sebelah selatan yang berada dibelakangnya.

Dia jadi teringat kejadian di kehidupan sebelumnya, ketika dirinya harus bertahan dan berjuang untuk hidup di kedalaman hutan, dimana seorang gadis belasan tahun yang dipaksa untuk berjuang dengan keras untuk bisa melalui latihan fisik dan ujian mental, dengan melawan hewan buas dan berbisa selama bertahun-tahun lamanya didalam hutan Amazon, hal yang sangat dia rindukan walaupun itu menyakitkan, namun dia bersyukur berkat itu semua dia memiliki ketahanan fisik yang sangat kuat dan kemampuan dalam bertarung yang hebat.

Liu Mei yin rindu namun tentu dia tak bisa kembali kedunianya lagi. Setelah merenung sebentar Liu Mei yin kembali melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda.

Tidak butuh waktu yang lama, karena dia

terbang dengan kecepatan tinggi, dia hanya memakan waktu 7 jam hingga dia bisa melihat sebuah rumah Dengan lampu menyala dikelilingi hutan yang sudah gelap, Liu Mei yin mendarat di depan rumah kayu tersebut.

Dia langsung saja menuju halaman rumah dan menuju pintu, namun tepat saat dia akan mencapai pintu, tiba-tiba pintu terbuka dan muncullah seorang pemuda yang sangat tampan, sedang berdiri menatap ke arah Liu mei yin.

Keduanya saling menatap, namun lebih dulu di putus oleh Liu Mei yin.

"Mei yin akhirnya kau kembali, aku sangat merindukanmu," ucap shen Yuwen, yah pemuda itu adalah Shen Yuwen, yang sebelumnya Liu mei yin menyuruh tinggal di rumahnya selama seminggu, sebelum dia mengantarnya kembali ke kota.

Shen Yuwen langsung saja bergerak kearah depan dan ingin memeluk Liu mei yin, namun apakah Liu mei yin akan diam saja tentu saja tidak, dia menghindar dan sedikit mendorong tubuh jangkung itu kesamping dengan kakinya.

Shen Yuwen yang tidak menyangka, bahwa dirinya tak dapat mencapai tubuh Liu mei yin pun tak dapat menyeimbangkan dirinya, apalagi dia didorong oleh Liu mei yin, yang mengakibatkannya harus terhempas kesamping dan akhirnya terjatuh.

"Aaaa... Mei yin, kenapa kau mendorongku, lihatlah tanganku terluka hu hu hu." ucap Shen Yuwen dengan ekspresi wajah yang memelas dan menangis yang dibuat-buat.

Liu mei yin menoleh dan melihat kearah Shen Yuwen yang sedang menangis, "kenapa?" Ucap Liu mei yin singkat dengan ekspresi datarnya.

"Kau harus bertanggungjawab lihatlah dia berdarah," Ucap Shen Yuwen lalu memperlihatkan tangannya yang tergores oleh batu tajam, yang berada di halaman.

"CK menyusahkan." Liu mei yin memutar matanya dengan malas, lalu melangkah mendekati Shen Yuwen yang masih dengan posisi duduk, dia berdiri didepan Shen yuwen lalu mengeluarkan sebotol obat dari cincin interpersalnya.

"Ini pakai," ucap Liu mei yin singkat sambil menyerahkannya sebotol obat berwarna biru muda, dengan sedikit menunduk dan menarik paksa tangan Shen Yuwen yang tak berdarah, lalu meletakkan obat ditangannya.

Pemuda yang sedari tadi menatap Liu mei yin, begitu terkejut dengan sikap gadis itu, 'bagaimana dia seperti itu? hei apakah wajahku tidak menarik untuk diperhatikan?, tanya Shen Yuwen dalam hati, dia bingung dengan sikap Liu mei yin. lalu dia menatap ke arah obat yang ada ditangannya.

'ah sudahlah toh ini hanya luka kecil, walaupun dia masih bersikap seperti itu, setidaknya dia tak apa-apa setelah kembali dari hutan kematian lapis 9, 'batin Shen Yuwen lalu mencoba meminum obat yang diberikan oleh Liu mei yin, seketika itu juga Shen Yuwen merasa ada perubahan dalam dirinya dan darah di tangannya berhenti menetes.

Namun tiba-tiba Liu mei yin berjongkok dan meraih tangan Shen Yuwen yang terluka cukup dalam, Liu mei yin mengoleskan salep ke tangan Shen Yuwen yang terluka. Setelah itu dia membalut dengan kain, yang dia keluarkan dari cincin interpersalnya.

"Sudah," ucap Liu mei yin singkat, lalu dia berdiri kembali dan melangkah masuk kedalam rumah, tanpa memperdulikan reaksi pemuda yang sedang menatapnya dengan tatapan rumit.

Pemuda yang sedari awal menatap dan memperhatikan wajah Liu mei yin, merasa sangat senang bisa diperhatikan dan di obati oleh gadisnya, dia benar-benar dalam suasana hati yang bagus.

"jika setiap saat seperti ini, aku akan lebih sering terluka, jika itu bisa membuatmu memperhatikanku, aku akan memanfaatkan segala cara, agar aku bisa lebih dekat dengan mu, Mei yin." ucap Shen Yuwen dengan menaikkan bibirnya tersenyum kearah kepergian Liu mei yin.

Sementara itu didalam kamar setelah Liu mei yin menutup pintu, dia berdiri didepan pintu dan menghela nafas sekilas, dia tak tau kenapa bisa seperti itu setelah dia menarik tangan seorang pemuda dan dengan hati-hati membalut lukanya.

Sungguh itu adalah hal pertama yang Liu mei yin lakukan kepada orang selain pamannya atau kakaknya. Walaupun Liu mei yin pernah mengobati orang lain, dia tak pernah melakukan itu dengan sangat perlahan, aneh pikir Liu mei yin.

Setelah beberapa saat Liu mei yin memilih untuk membersihkan dirinya dan akan memasak untuk makan malam. Namun, saat akan menuju kamar mandi, Liu mei yin menghentikan langkahnya dan kembali menuju kasurnya dan duduk dengan posisi lotus. Tak lama tubuh Liu mei yin menghilang dari dalam kamar.

Seorang pemuda di depan pintu kamar Liu mei yin mengurungkan niatnya untuk mengetuk pintu dan memilih untuk berdiri didepan pintu.

"Sayang sekali, aku tak disisinya saat ini, semoga kau semakin kuat sayang aku menunggumu." ucapnya lalu melangkah kembali kekamarnya, yang berada di sebelah kamar Liu mei yin yang pernah dipakai oleh kakeknya.

***

Didalam cincin permata dewa Liu mei yin melihat kolam berwarna merah yang sudah lama tak dia lihat, lalu dia mendekat kearah kolam dan berdiri didepannya, tak beberapa lama Liu mei yin merasakan aura yang akrab dan dia sudah tau siapa itu, jadi dia hanya diam menunggu kedatangannya.

Qiulong yang merasakan ada aura tuannya, lalu keluar dari dalam rumahnya dan berlari menuju kedepan Liu mei yin.

"Tuan akhirnya kau datang juga mengunjungiku, ku pikir Tuan tak sayang lagi denganku, hingga tuan tak mau mengunjungiku di dalan cincin permata dewa ini." ucap Qiulong dengan menggapit tangan Liu Mei yin.

Liu mei yin hanya menjawab dengan deheman.

"Tuan ada apa tuan kesini?." Tanya Qiulong mengalihkan pembicaraan agar suasanya mencair, apalagi dia mencoba mencairkan tuannya agar banyak bicara.

"Aku ingin berendam di air suci untuk menguatkan fisik dan kultivasiku, aku rasa waktu disini akan terasa berbeda dengan diluar." Liu mei yin tak akan menyia-nyiakan waktu, walaupun tujuan awalnya hanya untuk membersihkan tubuhnya, tetapi dia juga butuh untuk mengembalikan tenaga dan energinya. Jadi apa salahnya dia berendam di air suci, yang jauh berbeda khasiatnya dengan air biasa di kamar mandi miliknya.

Apalagi perbedaan waktu diluar cukup besar. Yakni 3 hari disini sama dengan 1 hari diluar sana, Dan dirinya berniat untuk berendam sebentar selama 30 menitan menurut waktu dunia luar.

***

Liu mei yin mulai membuka matanya, yang berwarna hitam dan putih ditengah lensa matanya, semenjak dia memilki elemen cahaya dan kegelapan, dirinya sendiri memiliki mata berwarna putih dan hitam secara bersamaan, seperti Yin dan Yang, yang sedang berenang di matanya, walaupun dirinya sudah menutupi rambut peraknya dengan cincin pemberian kakek tua Yang Zi, namun tidak dengan bola matanya yang secara alami tetap tidak berubah, walaupun dirinya memakai cicin itu.

Liu mei yin berjalan keluar dari air suci, yang sudah tak berwarna merah darah, namun berwarna putih jernih. Air suci itu sebenarnya sudah tak memiliki energi qi yang kuat seperti sebelumnya, karena habis terkuras oleh Liu mei yin sebelumnya. Tetapi ketika kultivasinya bertambah, cincin permata dewa juga bertambah luas. Dengan itu, membuat energi didalamnya meningkat, yang mejadikan air suci memilki energi Qi untuk kembali terisi.

Dengan tambahan kekuatan Qiulong yang membantu mengembalikan energi untuk air suci.

Walaupun tak seperti sebelumnya, karena membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengumpulkan energi yang padat, untuk mengisi air suci.

Saat ini Liu mei yin sudah mengenakan pakaiannya kembali lalu memanggil qiulong, tak lama setelah panggilan dari tuannya, Qiulong muncul dengan mata berbinar-binar menatap tuannya yang semakin hari semakin cantik.

"tuan ada apa kau memanggilku? apakah kau merindukanku tuan?." Tanya Qiulong sangat narsis dengan menaikkan kedua alisnya bergantian.

"Tidak," ucap Liu Mei yin singkat, bagaimana dia rindu padahal baru saja dia bertemu dan dirinya tak pergi jauh atau tak pernah bertemu selama bertahun-tahun oke.

"Yaaahhh tuan, ya sudah Tak apa jika tuan tak merindukanku... Apa ada yang naga legendaris ini bisa bantu untuk tuanku yang cantik?" Ucap Qiulong dengan bangga.

Liu mei yin hanya bersikap datar dengan pujian Qiulong, seakan itu hanya bualan yang tidak bermanfaat, "Hmm," jawab Liu mei yin dengan deheman singkat.

"Apa kau sudah menjalankan tugas yang aku berikan?" tanya Liu Mei yin.

"Tentu tuanku, hamba sangat teliti menanam tanaman obat berharga milik tuan, lihatlah disana tuan." lalu Qiulong menunjuk tumbuhan yang berjejer rapi dengan warna yang dikelompokkan, ntah darimana naga konyol ini memilki bakat dalam menanam.

"Hmm.. bagus kau berkerja sangat baik. Teruslah pantau jangan sampai tanamanku layu ataupun rusak." ucap Liu mei yin lalu menghilang dari hadapan Qiulong.

Qiulong yang tiba-tiba ditinggal benar-benar ingin marah, tetapi dia ingat jika itu tuannya. Dia mengurungkan niatnya dan kembali menjaga dan merawat tanaman obat tuannya.

***

Liu mei yin muncul kembali di kamarnya dengan duduk posisi lotus, lalu berjalan keluar dan menuju dapur, karena dirinya merasakan lapar walaupun dirinya sekarang seorang kultivator. Namun dia tetap melakukan kebiasaannya didunia sebelumnya yaitu makan, walaupun hanya sekali sehari tak apa, asalkan tetap makan.

Namun saat dia memasuki dapur, dia menemukan seorang yang membuat mood Liu mei yin tidak karuan, siapa lagi kalo bukan Shen Yuwen yang sedang memasak sayuran dan merebus daging, Shen Yuwen tersenyum ketika melihat Liu mei yin berada didepan pintu.

Liu mei yin hanya memutar matanya malas, lalu melangkah menuju dapur dengan ekspresi datarnya, kemudian mengambil sendok yang dipegang oleh Shen Yuwen, tanpa melihat wajah orang disampingnya, dia mulai mengambil alih masakan dan melanjutkan memasak.

Shen Yuwen disamping tersenyum dengan tingkah Liu mei yin yang tiba-tiba menyambar sendok untuk memasak darinya, tetapi hanya sekilas, lalu dia mengendalikan ekspresinya lagi seperti pemuda idiot.

"huh, bukankah aku bisa memasak Mei yin?. kenapa kau malah merebut alat masak dariku dengan paksa?" Tanya Shen Yuwen dengan nada kesalnya.

"Mei yin, aku sudah berjanji untuk melayanimu, maka berikan itu kembali kepadaku," ucap Shen Yuwen sambil menyodorkan tangannya meminta alat masak dari tangan Liu mei yin.

"Mei yin berikan itu padaku, kau duduklah di kursi biar aku yang memasak." ucapnya lagi dan berusaha merebut alat memasak, namun di hidari oleh Liu mei yin.

Apakah Liu mei yin perduli dengan ucapan pemuda disampingnya? jawabannya adalah tidak sama sekali, kenapa Liu mei yin mengambil alih acara memasak Shen Yuwen. tentu saja Liu mei yin melihat sendiri pemuda itu asal mencampurkan bumbu untuk sayur dan daging, yang seharusnya ditaruh garam malah mencampurkan dengan banyak gula, apakah dia akan membuat jajanan atau masakan? Idiot memang.

Liu mei yin melanjutkan acara masaknya dengan tenang, karena Shen Yuwen akhirnya mengalah setelah tak di hiraukan oleh Liu mei yin, dia yang sekarang hanya bisa duduk bersandar di kursi didalam dapur, sambil melihat Liu mei yin memasak.

'tunggu saatnya tiba Mei yin, aku hanya bisa berperilaku bodoh didepanmu ketika saatnya tiba, akanku kejar hingga kau tak bisa lari dariku batin Shen Yuwen dengan aura yang mencekam dari belakang Liu mei yin, yang khusu' memasak.

***

Sementara didalam cincin permata dewa, Qiulong yang awalnya tertidur tiba-tiba membuka mata dengan melotot.

"tuan...kenapa aku merasa aura yang sangat berbahaya sedang berada didekat tuan?." Tanya Qiulong lalu berjalan dan berniat untuk memanggil tuannya, karena dia merasakan aura yang berbahaya, dia khawatir dengan keadaan tuannya.

"Tuan. Apakah kau baik-baik saja disana? Aku meraskan aura berbaya disekitar dirimu!." Ucap Qiulong mengirim telepati kepada Liu mei yin.

Liu nei yin yang sedang memasak dagingpun berhenti sejenak setelah mendengar ucapan Qiulong, dia langsung waspada terhadap sekelilingnya. Namun, setelah beberapa saat dirinya tak merasakan bahaya sama sekali, justru sebaliknya dia merasa aman ditempat itu.

"Kau tenang saja, aku baik-baik saja." ucap Liu mei yin lalu memutus telepatinya.

"Huh padahal aku sangat khawatir kepadanya, bagaimana dia bisa sesantai itu?" ucap Qiulong.

"Bisa jadi ada orang yang sedang mengincar nyawanya." omel Qiulong dan terus bergerutu kepada tuannya.

Sementara tuan yang dimaksud masih sibuk dengan dunianya, yaitu memasak daging yang sebentar lagi akan matang. Setelah beberapa saat daging rebus yang ditunggu-tunggu sudah matang, lalu Liu mei yin menyiapkannya dan membawanya menuju ruang tengah dan menaruhnya di atas meja. Dia kembali menuju dapur, lalu kembali lagi menuju ruang tengah dan menyiapkan semuanya diatas meja.

Setelah selesai menata semuanya, Liu mei yin mengalihkan tatapannya pada Shen Yuwen, yang sedari tadi memperhatikannya, walaupun dirinya tidak perduli sama sekali.

"Makanlah." ucap Liu mei yin singkat lalu menarik kursi untuk dirinya sendiri.

Shen Yuwen tentu saja sangat gembira ketika di ajak untuk makan oleh gadis pujaannya.

"Ah... Tentu saja aku akan makan, mari makan Mei yin." ucapnya dengan perasaan gembira, kemudian mengambil kursi di seberang Liu mei yin dan mengambil lauk pauk untuk dirinya.

Mereka mulai menyantap makanan dalam keheningan.

"Besok kita berangkat ke kota, bersiaplah kita akan pergi pagi-pagi." ucap Liu mei yin setelah selesai memakan makanannya.

Liu mei yin menatap sekilas pemuda di seberangnya, namun yang dia lihat adalah pemuda yang lesu dan tidak bersemangat, Liu mei yin menaikkan sebelah alisnya, tetapi setelahnya dia menatap datar dan tak memerdulikan lagi.

"Ada apa? Apakah ada yang salah dari ucapanku?." Tanya Liu mei yin, bagaimana pemuda itu yang tadinya cerewet, malah tiba-tiba cemberut dan pendiam.

"He he aku tak apa, aku hanya tidak ingin kembali kepada keluargaku yang kejam itu." ucapnya dengan lesu.

1
Murni Dewita
👣
Fhitria Indriani
next Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!