NovelToon NovelToon
Antara Benci Dan Cinta

Antara Benci Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:58.1k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

apa itu cinta...?! adakah semua orang benar benar tahu pasti apa artinya ?!
dan apakah itu benci yang sebenarnya...?! adakah semua orang juga tahu pasti apa artinya ?!

namun yang pasti....

benci dan cinta sungguh tak bisa di pahami oleh dua anak manusia yang terlibat dan terjebak akan hal itu.

Farid Ibrahim Hamzah Tarek

merasa sangat membenci seorang gadis yatim piatu bernama Mayrea Mazaya Khanza hingga ia tega merenggut kesucian gadis malang dan yatim piatu itu.

tak cukup sampai di situ, Ibrahim tega terus menghina dan merendahkan gadis itu.

sementara Rea, panggilan dari seorang Mayrea Khanza tetap berusaha kokoh dan tegar meski badai terus menerpanya.

apa yang terjadi selanjutnya ketika keduanya kembali di pertemukan setelah perpisahan hampir 10 tahun lebih lamanya dalam situasi dan kondisi yang begitu menyedihkan ?!

ikuti kisah baru aku....

" Antara benci dan cinta "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 32 bagai teriris sembilu

Ibra yang terbaring di atas brankar merasakan kepalanya kian pusing dan tubuhnya kian lemas. Perjalanan semalam cukup menguras tenaganya.

Sebenarnya ia tak mau di bawa ke kota ini hanya untuk berobat.

Namun sang mama memaksa dan mengancam akan bunuh diri jika ia tak mau berobat.

Nyonya Mariana berkata,

Lebih baik ia mati lebih dulu dari pada ia harus melihat dirinya mati lebih dulu.

Mendengar semua yang di katakan oleh Niel saat itu, entah kenapa ia merasa semakin putus asa.

Jujur,

ia tak memiliki keinginan untuk sembuh kembali.

Ibra berusaha memejamkan mata.

Hingga kemudian ia kembali membuka mata ketika beberapa orang datang ke dalam ruang perawatannya itu.

Kening pria itu berkerut ketika matanya melihat seseorang yang tak bisa ia lihat dengan jelas karena tertutup tubuh seorang pria yang juga mengaku sebagai dokter.

Jantungnya seketika berdetak kencang bagai genderang mau perang ketike dokter laki laki itu menyebut sebuah nama yang seolah mampu menggetarkan jiwanya.

Matanya kian melebar dan jantungnya berdetak kian kencang ketika seseorang itu sedikit maju ke depan untuk memperkenalkan dirinya kepada keluarganya juga....

Kepada dirinya.

Tubuh Ibra terasa bergetar hebat ketika mata keduanya saling bertautan.

" Rea..." desisnya di dalam hati

Tiba tiba ingatan akan perkataan Niel membuat Ibra segera memutus tautan mata keduanya.

Pemuda itu melempar pandangannya ke tempat lain.

" dokter Rea...perkenalkan dirimu kepada tuan muda Tarek, dia yang akan menjadi tanggung jawabmu nanti " dokter Evan terdengar kembali bersuara dan sukses menyadarkan Rea dalam keterkejutannya.

Rea menghela nafas sejenak berusaha mati matian menenangkan dirinya sendiri sebelum ia akhirnya memutar tubuhnya menatap ke arah Ibra sepenuhnya.

" perkenalkan tuan muda...saya Mayrea Khanza, kedepannya saya adalah dokter yang akan merawat dan bertanggung jawab atas anda " kata Rea sembari menatap ke arah Ibra yang masih membuang pandangannya ke tempat lain.

Tak ada jawaban dari Ibra, sekali lagi Rea hanya bisa menghela nafas.

Tak lama netranya beralih kepada sosok perempuan cantik berhidung mancung di sisi brankar Ibra.

Perlakuan manis dan lembut wanita cantik itu terhadap Ibra sungguh membuat hatinya bagai tercubit.

Namun Rea tetap tersenyum sembari menundukkan kepalanya sejenak pada wanita itu.

Wanita itu pun menjawab sapaannya dengan tersenyum ramah.

Sementara itu,

Lea yang duduk di antara sang mama dan juga Mariana sedikit mengerutkan keningnya demi mendengar Rea menyebut namanya.

Rasanya ia tak asing dengan nama itu, tapi di mana ia pernah mendengarnya ?!

Ia lupa.

" mama...bawa aku pergi dari sini " tiba tiba terdengar suara Ibra sedikit berteriak.

Ia merasakan dadanya kian penat dan berdenyut nyeri demi melihat Rea di sini.

Jujur ia senang bukan main bisa kembali bertemu dengan gadis itu.

Namun mengingat status gadis itu, Ibra terasa ingin mati saja.

" Ibra jaga sopan santunmu, kau juga sudah janji kepada mama kan ?! " nyonya Mariana segera bangkit dari duduknya dan mendekat ke arah Ibra yang tengah berbaring.

Begitupun dengan sang papa.

" maafkan ke tidak sopanan putra saya dokter " tuan Mehra berucap penuh penyesalan kepada Evan dan Rea.

" ah....tidak masalah tuan Tarek, ini sudah biasa kami hadapi.

Pasien seperti tuan muda juga biasa bersikap sensitif seperti itu.

Kami cukup paham, tuan muda cukup kesulitan mengendalikan diri " jawab dokter Evan.

Mendengar ucapan dokter Evan, Ibra dengan cepat menoleh dan menatap pria itu dengan tajam.

" aku tidak gila tuan dokter..." katanya pelan namun bernada sangat tajam.

Evan seketika gugup.

" maaf tuan muda, bukan itu maksud saya..." jawab Evan tak enak hati.

Sedangkan Rea yang masih berdiri di sisinya hanya diam membeku.

Matanya masih setia melihat kepada wanita cantik di sisi Ibra yang tengah sibuk mengusap lengan pria itu dengan sangat lembut.

Bahkan sesekali ia nampak memperbaiki selimut Ibra dengan menariknya sedikit ke atas guna menutupi tubuh ringkih pria itu.

Hati Rea kian berdenyut nyeri dan terasa teramat perih melihat hal itu.

Ia bisa memahami dan mengira siapa wanita itu.

" dokter...tolong periksa calon suami saya, entah kenapa saya merasa tubuhnya kian terasa dingin " wanita itu berucap dengan wajah cemas ketika ia mengusap lengan Ibra.

Semua itu pun tak luput dari tatapan mata Rea.

Andai mungkin,

Ingin rasanya ia pergi dari ruangan itu sekarang juga, agar ia tak perlu melihat pemandangan itu.

" baiklah nona.... saya akan memeriksa kondisi tuan muda " jawab dokter Evan sembari melangkah mendekat.

" tunggu..." Ibra tiba tiba kembali bersuara dan membuat langkah dokter Evan berhenti.

" bukankah kau bilang dia yang akan bertanggung jawab atasku ?!

Lalu kenapa kau yang mau memeriksaku, biarkan dia yang memeriksaku " kata Ibra sambil menatap ke arah Rea yang saat ini tengah menunduk.

Rea sengaja menunduk demi menyembunyikan kesedihan di wajahnya.

Namun mendengar hal itu, ia segera mengangkat kepalanya dan menatap Ibra.

Saat itu kembali hatinya kian berdenyut nyeri, wajah itu terlihat sangat tirus dan kuyu juga pucat.

Lingkaran hitam di matanya terlihat sangat jelas.

Sungguh kondisi Ibra saat ini sangat jauh berbeda dari sosok Ibrahim Hamzah yang dulu ia kenal.

Tubuh yang tinggi menjulang, tegap atletis dan sangat tampan di matanya.

" baiklah tuan muda...dokter Rea yang akan memeriksa anda " jawab Evan kemudian sembari menyingkir.

namun sebelum itu, ia sempat menepuk pundak Rea pelan.

Maksudnya adalah, ia mencoba memberi dukungan terhadap Rea.

Melihat sikap angkuh pasien itu, Evan khawatir mental Rea akan down.

Walau bagaimanapun, rasanya ia tak tega melihat Rea menghadapi sosok pasien seperti tuan muda Tarek itu.

Dan hal itu juga tak lepas dari tatapan mata Ibra, dada pria itu seketika bergemuruh dan darahnya seolah mendidih.

Matanya menatap tajam ke arah Rea.

Dengan langkah sedikit lebar, Rea segera mendekat ke arah brankar Ibra sembari memasang stetoscopnya yang memang sudah menggantung di lehernya.

Maura sendiri segera memberi ruang untuk Rea.

Dengan ragu Rea meraih pergelangan tangan Ibra.

" permisi tuan muda...saya akan memeriksa anda " pamit Rea.

Tak ada jawaban dari Ibra,

Namun netra pria itu tak berkedip menatapnya.

Jantung Rea seketika terasa terlempar dari dadanya ketika ia meraih pergelangan tangan Ibra dan mulai memeriksa denyut nadi pria itu.

Pun ketika ia mulai memeriksa detak jantung pria itu, dengan tangan bergetar ia menempelkan stetoscopnya di dada pria itu.

Rea seolah tak bisa bernafas, ketika ia sadar...netra Ibra tak lepas dari wajahnya sejak tadi.

1
Taris
nyeseg /Grimace//Cry//Sob/
Tuti Tyastuti
ehhh ternya niel yg datang
Agustin Indah Setiyaningsih
wah ndk nyangka Esther yg jadi istrinya Niel?
lupa² jg kalau ndk salah si Esther ini teman sekelas rea Khan,Waktu masih di Alfarobi?penggemar Niel jg.
Rayhana Reyana
Ibrahim Hamzah ayo datanglah... & segera klaim Rea adalah milik mu... dan buat perhitungan untuk Neil atas kebohongannya yg hampir membuatmu meninggal... /Scream//Scream//Scream/
indy
Bisa marah besar kalau ibra tahu ada Niel
Susi Akbarini
waahhhh..
ini kebetulan..
atau emang ortu niel tau Rea berasal dari panti ini jadi buat n3nus rasa bersalah mereka..
mereka jadi donatur di panti itu...

atau malah niel..
yg emang emang nyumbang tiap panti dgn haeapan dapat ketemu Rea di suatu panti..


❤❤❤❤❤❤
Aty Besty
tebakan Q bener ternyata Niel,,,d manfaatin lg ntar suruh jd istri kedua🤣🤣

yg tulus keluarga Ibra♥️
Uthie
Rea banyak di kagumi laki2 Tajir 👍😂
Eka Burjo
ku pikir ada kejutan lamaran dari Ibra, ternyata aku salah, wkwkwk /Facepalm/
Uthie: Iyaa.. sy pikir juga demikian /Facepalm/
total 1 replies
partini
rumit sekali ini novel👍
Uthie
Yaaa.. Rea masih selalu Ragu aja niii... padahal Ibra udah menunjukkan hal yg tak biasa padanya! 🤨
Tuti Tyastuti
lanjut thor💪
Tuti Tyastuti
pasti ibra yg merenopasi panti
indy
kalau Rea bilang iya, besoknya ibra pasti langsung bawa penghulu
Susi Akbarini
datang aja ke malang .

bawa ortumu Ibrq.

lamar dan nikahi Rea..
😀😀😀❤❤❤❤❤
Siti Nurhasanah
hadeueueeehh....bucinmu expired, Ibra...🤦
Agustin Indah Setiyaningsih
curiga kang kutang ini mau lamaran?Mantep bener braaa,gaskeun wes tak dukung.
partini
satu minngi loh Ibra ga sebanding berapa tahun rea tersiksa masa kaya gitu aja dah kecewa berjuang dong buktikan,, menghapus rasa sakit di hati ga kaya menghapus tulisan di dinding bre ,aihhh gitu aja ga masuk otak 🤦🤦🤦
Uthie
itu pasti karena Ibra 👍🤗
Susi Akbarini
jangan2 acara lamaran ibra..
atau bahkan langsung pernikhaba..

😀😀😀❤❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!