NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Istri Buta Sang CEO

Transmigrasi Ke Istri Buta Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / CEO / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:86.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Azis

Nova Spire, seorang ahli medis dan racun jenius, tewas tragis dalam ledakan laboratorium saat mencoba menciptakan obat penyembuh paling ampuh di dunia. Tapi kematian bukan akhir baginya—melainkan awal dari kehidupan baru.

Ia terbangun dalam tubuh Kaira Frost, seorang gadis buta berusia 18 tahun yang baru saja meregang nyawa karena dibully di sekolahnya. Kaira bukan siapa-siapa, hanya istri muda dari seorang CEO dingin yang menikahinya demi tanggung jawab karena membuat Kaira buta.

Namun kini, Kaira bukan lagi gadis lemah yang bisa diinjak seenaknya. Dengan kecerdasan dan ilmu Nova yang mematikan, ia akan membuka mata, menguak kebusukan, dan menuntut balas. Dunia bisnis, sekolah elit, hingga keluarga suaminya yang penuh tipu daya—semua akan merasakan racun manis dari Kaira yang baru.

Karena ketika racun berubah menjadi senjata … tak ada yang bisa menebak siapa korban berikutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ulang Tahun

Kemegahan pesta keluarga Frost tak main-main. Kristal menggantung dari langit-langit aula yang luas, alunan musik klasik mengisi udara, dan para tamu berdatangan mengenakan busana mewah. Di ujung aula, terlihat Tuan Besar Frost, duduk di kursi kehormatan dengan aura karismatik yang kuat meski usianya tak lagi muda.

Di sisi kanan Tuan Besar duduk tiga kepala keluarga Frost: Julian Frost, ayah Leonel dengan istrinya Selina, kemudian Liam Frost dan Jacob Frost beserta istri dan anak-anak mereka.

“Lihatlah pesta ini, begitu megah seperti biasa,” gumam istri Jacob dengan anggun, melirik sekeliling.

Selina tersenyum penuh percaya diri. “Tentu saja. Dan akan lebih megah lagi setelah kalian melihat calon menantu kami.”

Beberapa tamu mulai bersorak pelan dan bertepuk tangan saat Leonel memasuki aula dengan Clarissa di sisinya. Clarissa tampak anggun dengan gaun senada jas Leonel, dan keduanya berjalan dengan senyum menawan. Suara bisik-bisik mulai terdengar.

“Benar-benar pasangan yang serasi.”

“Calon nyonya Frost, ya?”

Selina segera berdiri dan menghampiri kedua iparnya dengan langkah percaya diri.

“Lihatlah Clarissa, calon menantu kami,” ucap Selina dengan bangga. “Anak dari keluarga terpandang, cerdas, dan berpendidikan. Leonel benar-benar membuat pilihan yang tepat.”

Istri Liam tersenyum tipis. “Tentu saja, Kakak Selina. Dia cantik … dan tampaknya tahu caranya tampil di hadapan publik. Sangat berbeda dengan menantumu yang buta itu.”

"Kau benar! Untungnya, Leonel tidak mengajak si wanita buta itu. Ayah pasti akan malu memiliki cucu menantu seperti Kaira itu," sahut istri Jacob mengejek Kaira.

Ketiga menantu keluarga Frost itu tertawa, meski mereka terlihat akrab. Tapi ada persaingan di antara ketiganya.

Tak jauh dari sana ada keluarga Dalton, nyonya Claudia, ibu dari Sky hanya menggeleng pelan melihat kelakuan Selina saudara perempuannya.

Sementara itu, di sisi lain aula, dua sahabat Leonel, Nathan dan Jerico—berdiri dekat meja minuman, memperhatikan kedatangan Leonel dan Clarissa.

“Eh, bukannya itu Clarissa?” bisik Jerico sambil menaikkan alis.

“Yup. Dan jelas bukan istri sah-nya,” jawab Nathan pelan. “Jadi ... di mana Kaira?”

Jerico tertawa kecil. “Mungkin kabur sebelum pesta, atau jangan-jangan sedang menyiapkan kejutan.”

"Atau Leonel memang sengaja meninggalkan istrinya di rumah," kata Nathan.

Mereka tertawa ringan, tidak menyadari ada yang memperhatikan dari kejauhan—Maura Dorry.

Di sudut aula, Maura berdiri bersama ibunya, Natalie, dan ayahnya Ben. Maura menatap Clarissa dan Leonel dengan sorot mata tajam.

“Aku benar-benar tidak percaya,” gumam Maura pelan, menggenggam gelas sampanye terlalu erat. “Seharusnya aku yang di samping Leonel malam ini.”

Natalie menepuk pelan tangan putrinya. “Sabar, Maura. Masih ada waktu. Keluarga Frost lebih menghargai perempuan tenang dan cerdas.”

Ben, yang berdiri tak jauh dari mereka, hanya menggeleng pelan. “Dan jelas bukan Clarissa. Ayah mendukungmu jika kau yang menjadi menantu Frost.”

Maura memalingkan wajah, berusaha menyembunyikan amarahnya.

Sementara itu, suasana pesta tetap berlangsung meriah. Namun di antara cahaya lampu dan denting gelas, banyak mata yang diam-diam mencari sosok satu wanita—Kaira Frost—yang tak terlihat di sisi suaminya malam ini.

Tuan Frost yang sedang menyambut tamu hanya mendengkus melihat sang cucu kesayangannya membawa wanita lain. Tapi dia juga tidak ingin Kaira berada di pesta ini.

Setelah menyambut para tamu, Tuan Besar Frost duduk dengan tenang di kursi kehormatan, dikelilingi oleh anak-anak dan cucu-cucunya. Sosok tua yang tampak karismatik itu menyambut setiap tamu dengan anggukan penuh wibawa.

Leonel berjalan dengan percaya diri menggandeng Clarissa, menuju sang kakek.

“Selamat ulang tahun, Kakek,” ucap Leonel sopan.

Clarissa ikut membungkukkan badan sedikit, lalu menyodorkan sebuah kotak panjang berbalut kain sutra. “Tuan besar Frost, saya bawakan hadiah dari keluarga kami. Ini kaligrafi kuno dari Dinasti Qing. Ayah saya yang memilihnya khusus untuk Anda.”

Tuan Besar Frost menerima hadiah itu tanpa senyum. Matanya tajam menatap Clarissa, kemudian beralih kepada Leonel.

“Terima kasih,” ucapnya singkat, lalu meletakkan kotak itu di atas meja di sampingnya.

Leonel tampak ragu, menyadari sang kakek tak terlalu antusias.

“Kakek … semoga berkenan,” ucapnya, berusaha terdengar meyakinkan.

Tuan Besar Frost tidak langsung membalas. Ia menatap keduanya beberapa detik, lalu berkata pelan namun tegas, “Kamu terlalu sibuk mengurus wanita yang bukan istrimu, Leonel. Jangan lupakan tanggung jawabmu.”

Suasana seketika menjadi canggung. Clarissa memaksakan senyum, sementara Leonel menunduk sedikit.

“Tapi aku juga tidak ingin pesta ini rusak kalau kau membawa istri butamu itu,” lanjut Tuan Besar. “Tapi kamu tahu pendirianku.”

“Maaf, Kakek. Aku mengerti,” jawab Leonel pelan.

Tak jauh dari mereka, ketiga sepupu Leonel—Angel Frost, Caleb Frost, dan Ava Frost—mengamati situasi dari sisi aula. Angel mendesah pelan, menatap Clarissa dengan pandangan menyelidik.

“Clarissa benar-benar tahu caranya menarik perhatian,” gumam Angel, nada suaranya jelas tidak suka.

Caleb, berdiri dengan gelas anggur di tangan, tertawa kecil. “Atau tahu caranya menjilat.”

“Setidaknya dia cantik,” ucap Ava, meski matanya mengarah sinis ke Clarissa. “Tapi ... tetap saja, bukan istrinya.”

Sementara itu, Selina menghampiri Liam dan Jacob beserta istri mereka. Dengan gaya angkuhnya, ia menunjukkan kebanggaannya.

“Bagaimana menurut kalian? Clarissa sangat cocok dengan Leonel, bukan?” ucap Selina sambil tersenyum puas. “Lihat betapa mereka serasi.”

Istri Liam menjawab dengan senyum terpaksa. “Cantik, memang ....”

“Tentu,” timpal istri Jacob, berusaha tetap ramah. “Tapi bukankah istri Leonel masih ada?”

Selina tersenyum sinis. “Kaira hanya nama di atas kertas. Anak itu tidak bisa bersanding dengan Leonel di acara sebesar ini. Sudah kubilang sejak awal, dia bukan dari dunia kita.”

Kedua iparnya saling bertukar pandang. Ada nada tak suka dalam tatapan mereka, namun mereka menahan komentar. Rasa iri perlahan menyelinap.

****

Suasana di dalam aula tengah hangat dengan tawa ringan dan obrolan para tamu undangan.

Musik lembut mengalun, menciptakan atmosfer elegan. Para anggota keluarga Frost sedang berbincang dengan tamu kehormatan masing-masing.

Tak lama pintu besar aula terbuka lebar, mengundang perhatian seluruh ruangan. Semua kepala spontan menoleh ke arah pintu.

Langkah mantap terdengar menggema, dan di sana, berdiri dengan angkuh namun tenang, Sky Oliver Dalton, pewaris tunggal keluarga Dalton, mengenakan setelan formal hitam mengilap.

Di sampingnya, seorang gadis muda dengan gaun malam berwarna emerald yang menonjolkan siluet rampingnya, tangan Sky menggenggam tangan gadis itu dengan percaya diri.

Wajah para tamu sontak berubah.

“Bukankah itu … istri Leonel?” bisik salah satu tamu.

“Gadis buta itu? Apa yang terjadi?”

Leonel yang tengah berbincang dengan Nathan dan Jerico, serta Clarissa di sisinya, berdiri kaku. Tatapannya tertumbuk pada Kaira yang berjalan anggun di sisi Sky. Mulutnya membuka sedikit, terkejut.

Clarissa mencengkeram lengan Leonel. “Apa-apaan ini?! Kenapa dia datang dengan Sky?”

Leonel tidak menjawab. Matanya hanya memandangi Kaira, yang terlihat berbeda malam ini—menawan, tenang, dan ... menusuk.

Di sisi lain ruangan, Maura hampir menggertakkan giginya. “Tidak mungkin ... dia mencuri panggungku lagi!”

Natalie menggenggam tangan suaminya, Tuan Dorry, yang wajahnya memucat. “Apa itu benar Kaira? Dengan Sky Dalton?”

“Tidak mungkin … Sky … pria itu tak akan sembarangan menggandeng wanita,” gumam Tuan Dorry bingung.

Sementara itu, di sisi tempat para istri kepala keluarga Frost duduk, Claudia, ibu Sky, hampir tersedak minuman anggurnya. Wajahnya berubah pucat.

“Selina! Itu ... itu putraku! Apa yang dia lakukan?!”

Selina yang awalnya angkuh kini terbata. “Dia … dia menggandeng Kaira?! Istri Leonel?! Ini memalukan ... tidak mungkin!”

Namun, tak satu pun dari mereka mampu memalingkan pandangan saat Sky dan Kaira berjalan melewati aula, seolah mereka raja dan ratu malam itu. Kaira menundukkan kepala sedikit, menjaga sikap, meski mata butanya tersembunyi di balik kelopak tenang.

1
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
kek kucing dan anjing aja sllu bertengkar g ada abis nya

seirinh wktu berjlan kira2 kpn keira akan bis melihat yaaa
Siti Nurjanah
panas2in terus ya kaira... aku gk sabar nunggu km bisa liat lg pake mata novaa
Ririn Santi
kepala ditimpuk sepatu. enak rasanya?
ika yanti naibaho
/Determined//Determined//Determined/
beybi T.Halim
panas..panas...panas...dada ini..,pusing..pusing..pusing...😅😅
beybi T.Halim
mampus..,pedes gak tuu..,😅😅
Pandagabut🐼
rejeki durian nomplok nih dapat mertua seperti nyonya Claudia....
vj'z tri
🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🫰🫰🫰🫰🫰 dapet lampu hijau dari ibu ratu 🥳🥳😘😘😘dah deg deg ser aku loh 🤭🤭🤣🤣
Wanita Aries
Hareedang euyyyy 🤣🤣🤣
azka aldric Pratama
baru x ini ada seorang ibu yg setuju anaknya rebut bini orang,apa LG bini sepupunya 🤣🤣🤣saking takutnya anaknya GK doyan perempuan....
Wanita Aries
Aww awww kalah lagi kau maura dan sonia
Susilawati
tuan Langit udah kebelet mau kawin 🤭🤭🤭
@emak aisyah
pansa nggk,,panas nggak,,
ya panaslah masa enggak kaira tinggl di rumah keluarga fros aja panas padahal tau kalo kaira di sana tidak di anggap,apa lagi ini bukan cuma panas tapi MELEDAK,,,,,,
Tiara Bella
kapok kan tuh Maura sm Natalie .
sya sya_23
hohoho nyonya Claudia mendukung anak nya jadi pembinor asalkan anaknya normal 🤣🤣🤣
Lyvia
hahahahahahha... puas deh panas g kedua orang itu yg ada kebakaran tu hati mkin deh bencinya ma kaira
vj'z tri
pendukung sky merapatttt barisannn 🥳🥳🥳🥳🥳🫰🫰🫰😘😘😘😘
@emak aisyah
ya memuaskan, seperti karya kaka author sll memuaskan😘😘
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
mama_im
hahaha... akting yg keren 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!