NovelToon NovelToon
VANORA

VANORA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: LidaAlhasyim

Kisah ini bukanlah tentang perasaan yang timbul karena adanya ketertarikan pada seseorang, melainkan tentang adanya perasaan yang diawali dari kebencian, lebih tepatnya adalah balas dendam.

Semuanya dimulai dari Devano Alian Laxbara, seorang pemimpin geng motor besar sekaligus pengendali teknologi. Dia memiliki sikap dingin, tegas, dan wajah yang nyaris sempurna. Siapa sangka, seorang Vano yang tak ingin terjerumus ke dalam percintaan kini seketika berubah saat bertemu Azzura Hasnal Alexander, gadis yang dikenal ramah dan ceria, namun ternyata menyimpan banyak rahasia dalam dirinya. Ia sengaja mendekati Vano dengan alasan balas dendam melalui pembunuh bayaran. Seiring berjalannya waktu, ia malah terlanjur jatuh cinta berkali-kali sehingga ia lupa dengan rencana balas dendamnya, yang pada akhirnya ia masuk ke dalam perangkapnya sendiri.

Vano yang curiga akhirnya mengetahui bahwa Zura, yang selama ini ia prioritaskan, ternyata ingin menghancurkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LidaAlhasyim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENYESALAN GHEZAR

Zura sejak tadi mengipasi tubuhnya dengan sebuah buku, karena hari ini terik matahari sangat menusuk ke dalam ruang kelas mereka.

AC didinding tidak berfungsi karena listrik padam, sehingga seisi kelas tidak fokus belajar dan mendengar Bu Wita menjelaskan materi di papan tulis.

"AAA, PANAS, PANAS, PANAAAAASS!" Teriak Ariyan membuat seisi kelas kaget. Bagaimana tidak kaget, cowok itu tidak hanya berteriak, kulit putih cowok itu juga memerah seakan terbakar.

"Bu, belajar di luar aja gak sih!" pinta Rangga sembari mengelap wajahnya yang berkeringat.

"Mau belajar dimana? Di luar sudah penuh duluan sama anak kelas lain." Bu wita menunjuk ke arah luar lapangan yang di penuhi pohon rindang kini sudah dikelilingi murid lain.

"Di aula Bu?"

"Di mana-mana juga udah penuh Rangga!" Ucap Bu Wita menahan emosi. Siapa bilang ia tidak kepanasan. Pak Kepala Sekolah memang mengetahui hal itu, bukan berarti kekurangan dana untuk membayar listrik, tapi karena tiang listrik tadi malam masih dalam perbaikan. Internet juga sudah terpalang, sehingga para cowok tidak bisa bermain game.

Vano memperhatikan Zura yang sudah di banjiri keringat. Cowok itu pun menukar tempat duduk dengan Sasya untuk duduk lebih dekat dengan Zura.

Zura yang menyadari keberadaan Vano hanya bisa berkeluh kesah.

"Panas banget!"

 Vano merapikan ikat rambut di kepala gadis itu agar tidak terlalu gerah. Vano kemudian membuka seragamnya dengan menyisakan kaos hitam saja. Cowok itu menggunakan seragamnya untuk mengipasi Zura.

Tindakan Vano tak luput dari teman-temannya. Bara juga tak mau kalah, ia pun mengipasi Sasya dengan seragamnya persis seperti Vano barusan. Sasya dan seisi kelas hanya bisa tertawa dang cengir bahagia melihat pasangan itu.

"Jangan buat Ibu semakin kepanasan liat keromantisan kalian itu!" tegas Bu wita sedikit merasa iri.

Rangga tak tinggal diam, ia mulai bertingkah dengan menghampiri Bu Wita, dan langsung mengipasinya persis seperti Vano dan Bara tadi.

Semua murid kembali ricuh dan bersorakan melihat tingkah Rangga. Sedangkan Bu Wita juga tak berhenti tertawa sembari memegang perutnya yang sedikit geli. Mereka pun memutuskan untuk keluar dari kelas untuk mencari udara segar sembari berteriak kepanasan.

Suara mereka terdengar sampai keluar lapangan, membuat seisi sekolah sudah tak fokus belajar dan akhirnya sahut menyahut dari teriakan itu. SMA Galaxa saat ini persis seperti sarang gagak yang sedang diburu. Kepala sekolah yang sudah tak tahan, ia pun menyuruh mereka diam.

"PERHATIAN, KEPADA SELURUH SISWA SISWI KAMI HARAP TENANG DAN KEMBALI FOKUS BELAJAR!"

Seluruh murid semakin tak bisa diam, mereka berteriak histeris seperti kerasukan setan yang sedang di ruqiyah.

"PANAAAASSS!"

"PANASSSS PAK!"

"PULANG AJA PAK!"

Tak lama setelah mereka berteriak, listrik pun hidup kembali. Semua murid sontak berhamburan kembali ke dalam kelas untuk mencari kesegaran AC.

●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦

Vano kini berada di kantor polisi, ia hendak menjenguk Lion dan Ghezar yang masih tetap dalam jeruji besi. Lion dikenakan hukuman penjara seumur hidup, mungkin itu akan berkurang karena anggotanya membantu meringankan bosnya itu. Sedangkan Ghezar, ia akan di sekusi mati karena banyak melakukan pembunuhan berantai.

 Saat keduanya bertanya tentang keberadaan Lion, tiba-tiba para penjaga berlarian dan menjadi ricuh saat mengetahui ada tahanan yang kabur. Betapa kagetnya Vano mendengar jika tahanan itu adalah Lion.

Karena tak bisa ikut campur, Vano pun memilih untuk ke tempat Ghezar di kurung dalam ruangan yang sangat gelap dan panas. Ruangan itu memang sengaja di buat untuk tahanan yang berkesalahan berat.

Dua penjaga membantu mengawasi pertemuan Vano di ruangan itu. Ruangan yang gelap itu seketika terang, dan menyilaukan mata Ghezar yang semulanya sedang terkapar lemas. Bayangan tubuh kekar Vano memenuhi ruangan gelap itu, dan kemudian lampu di hidupkan.

Detik itulah Ghezar menyadari seseorang di depannya adalah Vano. Walaupun Vano sangat membenci cowok itu, tatapi ketika melihat keadaannya sekarang sangatlah hancur.

"Terimakasih Van, lo udah nyadarin gue atas semua perbuatan bejat gue di dunia ini. Gue juga minta maaf atas semua yang udah gue lakuin ke lo!" Lirih Ghezar sembari bersujud di kaki Vano. Vano tidak tega melihat itu, seburuk apapun seseorang di masa lalu, jika ia tulus menyesali keburukannya, maka ia adalah orang terpilih menjadi manusia yang baik sebelum kematiannya.

"Gue berasa kaya udah pernah di siksa dalam neraka!"

"Maksud lo?"

"Tiga malem berturut- turut gue mimpi buruk Van."

Setelah mengucapkan hal itu, Ghezar pun menceritakan mimpinya yang terasa begitu nyata dan menyakitkan.

•••••••••••••

Alam mimpi.....

Suara berisik berupa teriakan dan tangisan yang sesak dan pilu, membuat seorang pemuda sejak tadi tidak bisa memejamkan matanya karena ketakutan.

Tepat ketika ia menoleh, seorang arwah wanita gentayangan sembari terus menangis.

"Kau manusia tak berhati, membunuh seseorang tanpa memikirkan apa yang mereka cita-citakan untuk terus hidup!"

"Kau pantas mendapatkan kesialan dengan mati tanpa ampunan dan penuh kemurkaan dari semua nyawa yang telah pergi dengan sia-sia!"

Suara teriakan itu membuatnya semakin takut. Trauma dan penyesalan yang cukup dalam kini telah menghantuinya.

"GHEZAAAAARRRR! KAU HARUS MATIIIII!"

Ghezar tersentak mendengar suara itu. Suara itu bukan berasal dari seorang wanita tadi, tetapi berasal dari semua arwah yang telah di bunuhnya. Semuanya terlihat memegang sebuah benda tajam dengab wajah penuh kemurkaan.

Salah satu dari mereka membawa sebuah katana yang pernah Ghezar gunakan untuk membunuh orang itu. Orang itu pun semakin mendekat dan langsung mengkibaskan benda itu ke lengan Ghezar. Sebelah tangan cowok itu terputus dan sangat terasa sakit dan begitu perih.

Ghezar semakin kesakitan saat terkena air panas yang entah berasal dari mana, kini membuat kulitnya melepuh dan cair seakin panasnya. Cowok itu pernah membunuh seseorang dengan menyiramnya dengan air panas terlebih dahulu hingga korban tewas .

Ghezar berlari keluar mencari perlindungan, tetapi tidak ada manusia di tempat itu. Suara teriakan dan tangisan semakin membuatnya sakit dan ketakutan. Cowok itu terus berlari menelusuri jalan hutan yang gelap. Di tengah-tengah ia berlari, Seorang gadis kecil terbang entah dari mana dan menghantamkan sebuah darah ke wajahnya.

Darah itu terasa begitu asin dan sangat amis. Gadis kecil itu adalah korban kesadisannya di dalam hutan itu, dan ia sempat memuncratkan sebuah darah ke wajah gadis itu di sela- sela kesakitannya.

Tak punya pilihan lain, Ghezar terus saja berlalu tak tentu arah, ia sejak tadi sering kali tertabrak rating-rating berduri yang sudah mengotak kulit tubuhnya.

Suara Teriakan dan rintihan itu semakin mendekat, membuat cowok itu tetap saja berlari dan kemudian jatuh saat menambrak seseorang.

Kali ini GHezar tak lagi berani menatap orang itu, karena ia pikir orang itu adalah arwah yang pernah dibunuhnya dulu. Yang lebih anehnya lagi, Suara rintihan dan teriakan tadi seketika menghilang.

"Bangun! Ini bukan dunia lo."

Suara itu seperti tidak asing baginya. Ghezar pun memberanikan diri untuk menatap orang itu, betapa terkejutnya dia setelah melihat wajahnya dengan jelas. Vano!

"Vano! Gue minta ma---"

Belum sempat Ghezar meminta maaf, bayangan Vano sudah hilang lebih dulu.

Suara rintihan tadi pun kembali terdengar. Arwah-arwah itu sudah mengelilingi Ghezar dan langsung melakukan hal serupa dengan perbuatan cowok itu kepada mereka. Ghezar merasakan sakit yang luar biasa. Ia berteriak tetapi hanya bisa tertahan di tenggorokannya yang sesak. Ia menangis tersedu-sedu memohon ampunan kepada sang pencipta untuk memberikannya kesempatan. Tapi permohonan itu tidak akan pernah terjadi, karena seseorang sedah memenggal lehernya.

"TIDAAAKKK, AKU TIDAK INGIN MATI SEPERTI INI!!!"

Tepat sebelum nyawanya hendak melayang, seorang penjaga membangunkannya, untuk makan.

Betapa terkejutnya penjaga itu melihat seorang pembunuh berantai sedang menangis sesenggukan.

••••••••••••••

Vano merasa bulu kuduknya seketika berdiri mendengar cerita Ghezar barusan.

"Tapi kenapa ada gue juga di mimpi serem lo itu?"

"Gue gak tau, itu kerasa nyata banget Van, gue bener-bener menyesal setelah mimpi itu datang!"

●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦

1
lusi~
wkwkwk
lusi~
gregett bgt sama syailen itu , wujud Mak Lampir sesungguhnya
lusi~
waw babang Vano udh mulai naksir nih..
lusi~
secantik apa sihh thorr,/Grin/
lusi~
udh ke tebak klo dua cwo ini pasti kaya toom Jerry
Muliati Sherina
ditunggu ya kaka
Muliati Sherina
kasihan si Rangga, tapi salah dia juga kenapa nggak ungkapin perasaannya Ama si sailen
Anyelir
semangat menulisnya kak
lusi~
ini alasan aku kenapa selalu stay di cerita vanora ini soalnya seru banget kadang bikin baper kadang bikin sedih jatuh cinta banget sama cerita ini terimakasih authorrr/Drool//Drool/
Muliati Sherina
Thor, kok belum update, ayo semangat dong.
lusi~
kamuuuu kereen bgt Van cenayang kaya gitu
lusi~
ada ajaa org yg iri sama kebahagiaan dan kesuksesan orang lain
lusi~
aaaaaaghhh ga kebayang gimana gantengnya
lusi~
seruuu bgttt bisa di sayangi dan di cintai serta di hormati banyak org moga kita berada di posisi ini nantinya
Verlit Ivana
3G nyaaa 🤣
Muliati Sherina
akhirnya jadian juga, jadi was was deh
LidaAlhasyim: agakk legaaa juga nih
total 1 replies
Muliati Sherina
ternyata vano bisa romantis juga ya
LidaAlhasyim: klau sdh bucin y bagaimana lgi/Facepalm/
total 1 replies
Muliati Sherina
suka, kisah cinta zura dan vano, antara dendam dan cinta
LidaAlhasyim: thankssss kk😊
total 1 replies
Muliati Sherina
untung si vano cepat datang, kalau nggak apa yang terjadi Ama zura.
LidaAlhasyim: takutt bgt klo vano masih mentingin egoisnya
total 1 replies
lusi~
Salang sangka ini bocah udh bljar dendam dri kecil
lusi~: gregettt bgtt thor
LidaAlhasyim: greget ga?
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!