NovelToon NovelToon
La' Grande

La' Grande

Status: tamat
Genre:Tamat / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Shan_Neen

Seorang penulis pemula yang terjebak di dalam cerita buatannya sendiri. Dia terseret oleh alur cerita yang dibuatnya, bahkan plot twist yang sama sekali tak terpikirkan sebelumnya. Penasaran kelanjutan cerita ini? Ikuti lah kisah selengkapnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan_Neen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Hari dimana Aiden mengirim bunga ke tempat pesta pertunangan, Daanish memergoki dirinya tengah bersama Marlin di area parkir hotel.

Namun, Marlin cepat-cepat meminta Aiden untuk pergi, karena takut terkena masalah dengan atasannya.

Saat pria itu pergi, Marlin segera masuk, meninggalkan Daanish di sana sendirian.

Namun saat hendak masuk ke dalam lift, dia baru sadar bahwa ada barangnya yang tertinggal karena gugup menghindari Daanish.

Marlin pun berbalik, akan tetapi gerakannya tiba-tiba terhenti saat mendengar percakapan antara Daanish dan seseorang di telepon.

Dia seketika membeku di tempat dengan pikiran yang berputar.

Sambungan telepon Daanish terputus begitu saja tanpa sempat diakhiri.

Pria tersebut nampak menghela nafas panjang, sembari menoleh sekilas ke arah samping.

“Keluarlah?” ucapnya.

Dia seolah tau bahwa ada seseorang yang sejak tadi berdiam di belakangnya.

Marlin pun menghampiri Daanish dengan langkah ragu-ragu. Mulutnya kaku dan bibirnya bergetar meski dia mencoba untuk bertanya tentang apa yang didengarnya tadi.

“Apa... apa maksud ucapan mu tadi?” tanya Marlin tergagap.

Daanish tak langsung menjawab. Dia berjalan ke arah sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari tempat mereka berdiri tadi.

Pria tersebut lalu membuka pintu penumpang depan, dan menoleh ke arah Marlin.

“Masuklah,” serunya.

Meski ragu, Marlin pun mengikuti perintah Daanish dan duduk di sana. Sementara pria itu menutup pintu dan berputar menuju kursi kemudi.

“Siapa kau? Apa hubungan mu dengan Aiden sebenarnya?” tanya Marlin langsung.

Rasa penasaran sudah benar-benar membuatnya tak sanggup lagi menunggu Daanish memulai kata-katanya.

“Bukankah kau temannya? Harusnya kau yang lebih tahu dari pada aku,” sahut Daanish dengan nada dingin.

Marlin menoleh dan menatap lekat wajah datar Daanish.

“Bukankah kau juga? Apa dia cucu Tuan Wang yang lain?” terka Marlin.

Daanish yang awalnya terus melihat ke arah depan, seketika menoleh setelah mendengar pertanyaan dari Marlin.

“Hah... rupanya benar,” ucap Marlin.

Hatinya terasa sakit saat kecurigaannya terbukti. Matanya berkaca-kaca, dan seketika membuat dadanya sesak.

Dia mencoba untuk tetap tenang dan meminta penjelasan pada pria yang saat ini duduk di sampingnya.

“Aku mohon jelaskan semuanya. Kenapa dia sengaja mendekatiku? Apa yang dia inginkan?” cecar Marlin.

“Aiden ingin pergi dari sini. Dia hanya ingin hidup seperti orang biasa, tanpa ada campur tangan siapapun, seperti yang dilakukan oleh tuan besar. Terlebih ada ibu tirinya yang sangat tidak menyukainya.”

“Bahkan pernah ada rumor jika ibu Aiden bukan meningal karena sakit, tapi diracun oleh nyonya yang cemburu. Racun itu lah yang perlahan-lahan membunuhnya.”

“Acara ini akan mengungkap siapa Aiden. Jika sampai identitasnya terungkap, sudah pasti akan mengancam posisi Ethan. Ibu mana yang mau anaknya jatuh karena anak haram suaminya. Dia akan semakin membenci Aiden dan coba menghancurkannya.”

“Inilah yang membuatnya semakin ingin pergi dari sini,” ungkap Daanish.

“Kalau mau pergi, kenapa harus memanfaatkan aku?” tanya Marlin lagi.

“Tuan besar tak semudah itu. Beliau terus mengancam Aiden dengan panti asuhan tempat dia dibesarkan. Dia bahkan pernah hampir membuat panti terbakar saat Aiden nekat pergi ke bandara.”

“Bagi Aiden, mereka adalah hal paling berharga di hidupnya. Sementara tuan besar, dia tak pernah ragu untuk melakukan apapun agar keinginannya tercapai. Sekalipun itu melenyapkan nyawa orang. Sama seperti Nyonya.”

“Beberapa tahun ini Aiden bahkan rela putus kontak dengan semua yang ada di panti, agar tuan besar tidak lagi mengincar mereka.”

“Namun dia salah. Tua besar terus mengincar panti itu. Hingga beberapa waktu lalu, Tuan besar mulai mengincar mu, karena kau dekat dengan Aiden.”

“Aiden ingin kau menjadi tamengnya, supaya bisa lepas dari tuan besar.” Jelas Aiden panjang lebar.

“Tameng? Apa maksudmu?” tanya Marlin.

Bersambung▶️▶️▶️▶️▶️

Jangan lupa like, komen, rate dan dukungan ke cerita ini 😄🥰

1
Evelyne
haiii... awal yg bagus... cuuusss... kita lanjut... apakah semakin seru di part selanjut nya...☺️🤗
🐌KANG MAGERAN🐌: semoga suka ya kak 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!