NovelToon NovelToon
Benih Rahasia CEO Cassanova

Benih Rahasia CEO Cassanova

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Single Mom / Ibu Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: serena fawke

“15 menit, lakukan semuanya untuk membuatmu hamil dalam kurun waktu itu! Saya tidak menerima waktu lebih dari itu” Suara dingin dari seorang pria berhasil membuat wanita yang tengah berdiri gugup dengan pakaian renda tipis itu mematung.
Bau alkohol yang sangat keras menyeruak di indra penciumannya. Tidak pernah Layla sangka hidupnya akan berakhir seperti ini.
Menikahi siri dengan suami orang hanya untuk menyewakan rahimnya karena pasangan ini tidak bisa memiliki keturunan.
Tapi, apa katanya tadi? 15 menit untuk melakukan semuanya? Bagaimana bisa?
Melihat tak ada sahutan sama sekali dari wanita ini membuat pria itu menghela napas panjang dan hendak berbalik pergi, namun Layla, wanita itu menahan tangan pria itu.
“P-pak Saka…saya akan berusaha melakukannya dalam waktu 15 menit, asalkan Pak Saka bisa memberikan saya 300 juta setelah ini,” ujar Layla dengan suara yang bergetar, bahkan matanya tak berani menatap mata tajam nan dingin milik pria berkuasa yang ada di depannya ini.
Adisaka Tahta Hirawan, mendengar namanya saja sudah membuat Layla tertohok. Bagaimana tidak? Pria ini adalah salah satu pebisnis paling sukses yang diberkati dengan wajah tampan bak malaikat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon serena fawke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CH. 13

Layla keluar dari taxi yang membawanya setelah berterimakasih. Wanita cantik itu berjalan menelusuri jalan setapak yang membawanya menuju kompleks perumahan sederhana yang ada di pinggiran kota Jakarta.

Terhitung sudah hampir 6 tahun Layla tinggal disini bersama keluarga kecilnya, Farrel berserta ibunya. Pikirannya masih belum bisa melupakan sepenuhnya semua hal yang terjadi hari ini. Mulai dari pertemuannya dengan Saka dan kenaikan jabatannya yang secraa drastis dari pegawai kontrak menjadi sekretaris pribadi.

”Tunggu...” Layla berhenti saat dia tengah berpikir sambil berjalan. ”Bukankah ini artinya aku otomatis menjadi pegawai tetap?” tanyanya pada dirinya sendiri. Jika dipikir-pikir itu kemungkinan besar terjadi jika Layla bisa bekerja dengan baik bukan?

Memikirkannya membuat hatinya merasa tenang. Setidaknya dari semua hal buruk yang terjadi hari ini, ada hal lain yang bisa ia syukuri.

Layla segera membuka pintu ketika ia sudah sampai dan langsung disambut oleh putra kesayangannya yang memang sudah hafal ketika suara pintu terbuka maka itu artinya Layla pulang.

”MAMA,” pekik Farrel berlarian dari ruangan tamu tempat dia bermain sembari melentangkan dua tangannya dan langsung memeluk Layla. Wanita itu dengan cekatan membalas pelukan Farrel, senyumanan hangat terukir di wajahnya.

”Bagaimana tadi sekolahnya, sayang?” tanya Layla dengan wajah yang berbinar binar.

Layla duduk di ruang tamu sambil memangku Farrel yang sedang antusias bercerita tentang pelajaran di sekolahnya. Anak laki-laki berusia enam tahun itu dengan semangat menjelaskan bagaimana ia berhasil menyelesaikan soal matematika yang sulit tanpa bantuan gurunya. Mata Layla berbinar penuh kebanggaan.

"Mama, tadi Bu Guru bilang aku boleh ikut lomba!" ujar Farrel sambil menunjukkan sketsa sederhana yang ia buat. Layla tersenyum lebar melihat karya anaknya dan mengangguk penuh antusias. "Bagus sekali, Farrel! Nanti kita cari waktu untuk membeli alat gambar yang lebih lengkap, ya," katanya sambil mengecup kening anaknya dengan kasih sayang.

Farrel mengangguk dengan antusias. ”Apa Mama benar benar akan mendaftarkanku kursus menggambar di tempat teman temanku? Mereka bilang biayanya sangat mahal dan katanya mama tidak mungkin bisa membayarnya,” tanya Farrel, suara kecilnya terdengar sedih.

Layla tersenyum sebagai balasan. Ini pasti ucapan para ibu ibu yang sama yang suka membicarakannya karena dirinya janda tapi mampu menyekolahkan anaknya di sekolah elit yang mahal. ”Sayang, apapun itu mama pasti bayarkan untukmu. Tugas Farrel sekarang adalah fokus menggambar dan pastikan bisa memenangkan lombanya, ya sayang.”

”YEAY!” Farrel langsung berjinngkrak bangun dan mengangkat tangannya dengan sangat bersemangat seakan dia barusaja memenangnya sebuah hadiah.

Farrel benar-benar mirip dengan Saka, pikir Layla dalam hati. Ketampanan dengan garis wajah tegas dan kecerdasan alami itu adalah sesuatu yang tak mungkin disembunyikan. Layla hanya bisa berharap Farrel tidak harus mengalami kesulitan yang sama seperti yang ia alami di masa lalu.

Suara langkah kaki terdengar dari arah dapur, dan ibunda Layla, Indah muncul membawa piring berisi kue-kue yang baru saja selesai dipanggang. "Sayang, bagaimana pekerjaanmu hari ini?" tanyanya sambil meletakkan piring di atas meja.

Layla menoleh, bingung harus menjawab bagaimana. Niatnya memang berbohong saja daripada dia semakin membuat ibunya khwatir. Apa bertemu dengan Saka dan terpaksa menjadi sekretasris pribadi pria itu setelah ditabrak dan membuat kekacauan di bagian pemasaran permulaan yang baik baik saja?

Walau tau begitu, Layla tetap menjawab, ”Semua baik-baik saja, Bu."

"Syukurlah," ujar Indah dengan nada lega. Wanita paruh baya itu duduk di sofa dan memperhatikan Farrel yang sibuk menggambar di meja kecilnya. "Kamu harus jaga kesehatan juga, sayang. Jangan terlalu lelah," tambahnya dengan penuh perhatian.

Setelah berbincang sejenak, Indah bangkit menuju lemari tua di sudut ruangan. Dia membuka pintu lemari dan mengeluarkan sebuah koper besar yang terlihat sudah lama disimpan. "Ini, sayang. Ibu baru saja menemukan ini di gudang tadi, sudah lama Ibu simpan semenjak ayahmu meninggal" ujarnya sambil meletakkan koper itu di lantai.

Layla kebingungan ketika melihat benda itu tapi dia perlahan membuka kopernya, dan matanya langsung berkaca-kaca melihat isinya. Di dalamnya terdapat pakaian-pakaian lama miliknya, tas, dan sepatu bermerek yang pernah menjadi bagian dari kehidupannya.

Tanpa ia sadari air mata menetes mengalir di pipinya. Indah disampingnya juga terisak pelan saat melihat putrinya bersedih. ”Sayang, ayah sudah tenang disana. Kita iklaskan semuanya, walau semua harta kita sudah tiada setidaknya kita tidak dikejar kejar rentetir lagi dan bisa memulai kehidupan baru,” ujar Indah sembari memegang tangan Layla.

8 tahun lalu, adalah titik terendah hidup Layla. Ayahnya adalah pengusaha kosmetik yang sangat sukses bahkan dia pernah masuk jajaran pengusaha tersukses sebelum akhirnya ada orang kepercayaannya yang berkhianat dan korupsi membuat perusahaan terkena krisis besar.

Ayah Layla meminjam uang yang sangat besar kepada sebuah keluarga kaya saat itu dan tidak mampu membayarnya hingga akhirnya ayahnya sakit sakitan karena setres dan meninggal setahun kemudian sebelum akhirnya Indah, ibunya juga drop karena memang sejak awal yang mengidap penyakit bawaan adalah Ibunya.

Walau kini semua itu sudah berlalu rasanya Layla masih merasa semua ini mimpi. Wanita cantik itu perlahan mengusap air matanya dan memeluk ibunya mengalirkan semua rasa sedih dan penderitaannya selama ini.

”Sudah sayang, tidak ada yang perlu kita sesali semua sudah berlalu. Sekarang setidaknya ada Farrel disisi kita.” Indah menepuk punggung putrinya.

Walau sebenarnya sejak dulu dia sedang menunggu nunggu jawaban putrinya mengenai siapa sebenarnya ayah dari cucunya itu karena Layla selalu mengatakan anggap saja Farrel tidak punya ayah. Saat dulu Indah sembuh setelah operasi Layla sudah mengandung 8 bulan hampir lahir dan Indah mengira itu adalah anak dari Tama, suaminya yang ternyata sudah bercerai tanpa sepengetahuan Indah.

Dia tak ingin terlalu membebani putri satu satunya itu dengan berbagai macam pertanyaan hingga sampai sekarang dia masih belum menemukan titik terang siapa ayah dari Farrel sebenarnya. ’Sampai kapan kamu akan menyembunyikan semuanya dari Ibu, sayang, apa sebenarnya yang membuatmu seperti ini?’ lirih Indah dalam hatinya sembari dia memeluk Layla.

**

Keesokan paginya, Layla memutuskan untuk mengenakan salah satu tas dan sepatu dari koper itu. Ia memilih tas kulit hitam elegan dan sepatu hak tinggi berwarna senada yang masih terlihat seperti baru. Kebetulan sekali Saka mengatakan gaya pakaiannya buruk dan kini tibalah Layla dengan gaya pakaian yang sangat feminim dan membalut tubuh moleknya dengan sempurna.

Ketika tiba di kantor, semua mata langsung tertuju padanya. Para pegawai berbisik-bisik saat melihat Layla berjalan melewati lorong.

"Lihat! Dia benar benar ke kantor hari ini, dasar tidak tahu malu apa rumor dia menggoda CEO baru itu benar," ujar salah satu staf perempuan dengan nada sinis.

"Apalagi dengan tas dan sepatu itu. Kelihatannya mahal sekali, tidak mungkin orang dengan latar belakang seperti dia bisa membeli barang barang mahal, sepertinya dia pelacur kelas kakap" jawab rekannya dengan nada setuju.

Layla tetap melangkah tanpa memedulikan bisikan-bisikan tersebut. Ia tahu bahwa penampilannya bukan sesuatu yang harus menjadi bahan perhatian orang lain. Yang terpenting baginya adalah menjalankan tugasnya dengan baik dan menjaga profesionalitas.

Namun tepat saat dia akan memencet tombol lift menuju ke lantai 10, Jena berteriak sambil memanggilnya. ”LAYLA!” pekiknya dan berlari dari arah lobi membuat Layla menghentikan keinginannya untuk naik.

Wajah Jena terlihat sangat khawatir melihat Layla. ”Hey, kamu kemana aja sih kemarin langsung hilang setelah ke ruangan Pak Saka itu? Apa kamu benar benar tidak dipecat setelah kejadian dengan Bu Pamela? Seluruh pegawai di perusahaan ini sedang membicarakanmu, La!”

Layla menghela napasnya. ”Aku kan udah bilang bakal aku ceritain semuanya pas ada waktu, ya. Panjang banget, Jen. Yang pasti sekarang aku bener bener dikasi kesempatan sama Pak Saka buat jadi sekretarisnya,” ujar Layla membuat Jena melotot tak percaya.

”Tunggu! Kok bisa? Emang kamu ada hubungan apa sama dia sebelumnya?” Jena berpikir keras. ”Jangan-jangan kemarin kamu bertingkah aneh karena menghindari Pak Saka?” tebak Jena.

”Shttt! Jangan keras keras. Pokoknya besok kita ketemu pas weekend aku ceritain semua sekalian nganter Farrel ke taman kayak biasa ya,” ujar Layla langsung meninggalkan Jena yang kesal karena ditinggal begitu saja.

Layla tidak bisa lama lama karena dia tidak mau telat di hari pertamanya bekerja. Walau seburuk apapun masa lalunya dengan Saka sebelumnya tapi setidaknya dia bisa memulai semuanya dari awal dan bersikap profesional, toh Layla tidak dirugikan sama sekali jadi apa salahnya?

Wanita cantik itu berjalan, bunyi heelsnya yang berbenturan dengan lantai berbunyi seiring dia berjalan. Beberapa pegawai di lantai sepuluh tersenyum melihatnya tapi anehnya hanya pegawai laki laki yang melakukannya membuat Layla lagi lagi paham apa yang terjadi karena pegawai wanita berbicara sambil memandangnya sinis.

Entahlah reputasinya sudah sangat buruk di perusahaan ini dan Layla cukup bertebal muka saja selama disini yang penting gajinya bisa untuk menghidupinya bertiga.

Sesampainya di depan ruangan Saka, Layla mengetuk pintu dengan pelan. Setelah mendengar jawaban dari dalam, ia membuka pintu dan melangkah masuk. Saka yang sedang fokus membaca dokumen mengangkat wajahnya, dan ekspresinya sedikit berubah ketika melihat Layla.

”Kamu terlambat 1 menit 15 detik, Nona Anabella,” ujar Saka dengan suara datarnya, tidak ada ekspresi sama sekali. Bagaimana bisa pria ini berubah dalam hitungan satu hari? Dia masih ingat bagaimana seringaian licik pria ini kemarin saat memaksanya mengakui hubungan mereka itu.

Layla berdiri dengan wajah tak percaya lalu melihat jamnya dan benar saja baru jam 8 lewat 2 menit apa pria ini sudah gila? ”Maaf tapi saya sudah tiba disini sejak tadi tapi ada masalah dibawah dan perlu waktu untuk naik lift dan berjalan bukankan itu normal?”

Saka menaikkan alisnya. Wajahnya terlihat jauh lebih segar dibanding kemarin tapi aura pria itu memang tidak pernah gagal membuat Layla merasa terintimidasi. ”Normal? Saya yang memutuskan apa yang boleh dan tidak disini, bukan kamu.” Saka berucap dengan sarkas.

Layla yang merasa Saka sepertinya memang sengaja bersikap seperti ini memilih sabar saja. ”Kalau begitu saya meminta maaf. Bisakah kita membahas pekerjaan? Saya melihat ada meja di depan ruangan ini apa itu akan menjadi meja kerja saya mulai sekarang?” tanya Layla mengalihkan pembicaraan.

Saka yang awalnya duduk dengan kaca mata yang bertengger di mata tajamnya kini berdiri. Ketika pria itu mendekat Layla dapat melihat ujung rambut Saka masih basah. ’Apa dia keramas disini?’ pikir Layla dalam hatinya mengingat ada ruangan lain disini yang Layla lihat kemarin sekilas berisi tempat tidur dan kamar mandi.

Mungkin saja Saka berniat menginap disini saat lembur.

”Apa kamu siap mengerjakan tugas pertamamu, Anabella?” lirih Saka tepat di telinga kanannya membuat Layla sontak memundurkan kepalanya. Lagi lagi pria ini berubah seakan senang sekali menjahilinya. Mereka berada dalam posisi dekat lagi dan membuat Layla gugup setengah mati.

”P-pekerjaan...pertama?” tanyanya dengan wajah bingung setengah ketakutan. Pikiran pikiran buruk menggerayangi kepalanya apalagi ketika Saka membuka jasnya dengan santainya.

”Cepat lakukan!”

”A-apa? L-lakukan apa? S-saya bisa berteriak dan melapor polisi jika anda berani kurang ajar,” ujarnya spontan.

Saka terkekeh sambil mengeluarkan sesuatu dari sakunya. ”Pakaiakan dasi ini, pikiranmu sekotor itu, hm?”

Wajah Layla langsung memerah karena malu. Bisa bisanya dia berpikir sangat jauh.

1
Ma Em
Akhirnya Saka dan Layla akan bersatu kembali dan mungkin Farel akan punya adik lagi dan semoga Saka segera tau bahwa Saka punya anak dengan Layla seorang anak yg ditunggu tunggu oleh keluarga Saka sebagai penerus keluarga Hirawan untuk Meira mah mending dicerai saja yg bisanya cuma ngamuk2 dan menghabiskan uang Saka saja
Rafly Rafly
farel bakal punya adik nih
Rafly Rafly
akhirnya adik Farrel mulai di proses /Drool/
kesyyyy
geregetan sama sakaa🤐🤐
Rafly Rafly
Luar biasa
Tri Wahyuni
semoga Farel bisa ketemu Shaka dgn tidak sengaja dn Shaka tau bhw dia mirip anak itu dn ternyata anak anak nya Layla
Tri Wahyuni
Shaka dh lebih baik kmu ceraikan Meyra dh g bisa punya anak matrialistik dn serakah ingin menguasai harta nya kake Abraham .perempuan g pengertian masi kmu cintai ...
Ma Em
Semoga Saka tdk bisa meninggalkan Layla dan menceraikan istrinya Meira apalagi setelah tau Layla punya anak dgn Saka
Ma Em
Saka kalau emang kamu mencintai Layla jgn berbuat semaunya karena Layla bkn wanita yg bisa dilecehkan Layla perlu uang bkn untuk foya foya karena untuk biaya anakmu sekolah semoga Saka segera mengetahui bahwa Saka punya anak dari Layla
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Semoga Saka segera mengetahuinya bahwa Saka mempunyai anak dgn Layla karena setelah Layla di fitnah dan diusir oleh istri pertama Saka Layla tdk memberi tau Saka bahwa Layla sdh mengandung
Juan Pablo Escamilla
Suka dengan gaya penulisnya
Nikma: Permisi kakak Author ...

Halo kak reader, kalau berkenan boleh juga mampir karya aku ya 'Kesayangan Tuan Sempurna'..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Juguito De Frutifastastico Uwi
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.
ciara_UwU
Author, kita fans thor loh, jangan bikin kita kecewa, update sekarang 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!