LILIANA CALISTA BRIAR EDWARDES,atau biasa di panggil lili.Anak yang tidak mendapatkan perhatian dari daddynya semenjak dia lahir. Daddynya juga telah menikah dengan seorang wanita karena kesalah pahaman.
Hingga tumbuh besar lili dia asuh oleh mbak sinta,lili juga sering berusaha mendapatkan perhatian dari daddynya tapi sayangnya sang daddy mengabaikannya malah memanjakan adik tirinya membuat lili membenci daddnya.
Suata saat lili mencari tentang mommynya dan mencari tau kenapa ayahnya sangat benci dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ponsel baru
Lili mambawa aqila ke taman sekolah,yang sepi jarang para murid ikut duduk di taman ini.Lili menceritakannya secara rinci kepada aqila,tidak melebihkan dan tidak menambahkan cerita.Aqila yang mendengarnya syok sekaligus dia bahagia.
"Akhirnya ada yang bisa ngalahin si geng kampret itu."ucap aqila senang dengar penjelasan lili."Terus lo lebih jago dong di banding si laras itu,secarakan dia atlet taekwondo."lanjutnya.
"Mungkin hehe.."ucap lili dan di akhiri dengan tawa ringan,dia juga tidak menyangka dengan dirinya bisa mengalahkan laras yang terkenal dengan atlet taekwondo.
"Gue juga salut sama lo,akhirnya lo bisa lawan mereka."ucap aqila sambil merangkul lili.
"Lo gak marahkan dengan gue?"tanya lili.
Aqila mengerutkan keningnya,lalu menggelangkan kepala."Ngapain marah sama lo,yang ada gua bangga sama lo li.Lo bisa balas mereka.Oh yah,lo dari mana busa belajar beladiri?"tanya aqila penasaran.
Lili terdiam,tidak mungkin dia memberitahukannya kepada aqila yang sebenarnya tentang perguruan kakek bagaskara.
"Internet."jawab asal lili.
"Internet,lo sudah punya ponsel yah?"tanya lagi aqila.
Lili menggelangkan kepala."Gak,punya ibu."jawab lili.
"Gue pikir punya lo.Coba lo ada ponsel,gue bisa curhat dengan lo kalau gue galau gitu atau nanya kabar."ujar aqila.
Lili terdiam,dia baru sadar dia belum mempunyai ponsel.Selama ini dia selalu meminjam ponsel sinta.Pekerjaannya juga sedikit tertunda akibat dia tidak mempunyai ponsel.
"Apa gue beli ponsel."ucap lili dalam hati,hasil kerjanya jadi hacker bisa beli ponsel.
••••
Sepulang sekolah,lili terus berpikir untuk membeli ponsel,apakah dia harus membelinya.Di atas sepeda listriknya,lili melajukannya dengan pelan.Mengingat cindy terluka akibat ulahnya,lili harus siap dapat hukuman dari daddynya atau dari ibu tirinya.
Tiba-tiba lili menghentikan sepeda listriknya,di depan toko ponsel yang lumayan besar dan banyak pengunjungnya.
"Apa gue beli ponsel gak yah."ucap lili samberi menatap toko ponsel dari luar.Setelah pertimbangan beberapa saat lili akhirnya memutuskan untuk membeli ponsel.Pekerjaan lili selain menggunakan laptop,dia harus mempunyai ponsel agar bisa menghubungi kliennya.
Lili parkir sepeda listriknya terlebih dahulu,lalu memasuki toko ponsel.Sesampai di dalam lili kagum dengan ponsel yang tersusun rapi di atas etalase dengan berbagai merek.
Pramuniaga yang melihat lili dari jauh sedari tadi,langsung menghampirinya.Melihat penampilan lili dari atas sampai bawa membuatnya menatap sinis lili.
"Dek,di sini bukan untuk main yah.Lebih baik kamu pulang."ucap pramuniaga pada lili.
Lili mengerutkan keningnya."Maksud mbak apa yah."ucap lili bingung.
"Kamu pikir saya tidak tahu,kamu pasti hanya lihat-lihat ponselkan dan gak mau beli."ucap pramuniaga.
Lili tersenyum miring dia paham maksud dari pramuniaga yang ada di depannya ini,melihat name tag yang ada di baju pramuniaga tertulis kesya membuat lili yakin jika di depannya ini bernama kesya.
"Mbak saya mau beli ponsel bukan main."ucap lili dengan sedikit tegas
"Alah pasti kamu cari ponsel yang murahkan,di sini gak ada ponsel murah.Di sini adanya ponsel mahal,lebih baik kamu pulang.Saya tahu kamu pasti gak sanggup membelinya."ucap pramuniaga kesya menatap remeh lili.
Lili menggelengkan kepala dengan tingkah pramuniaga yang di depannya ini,menilainya dari luar saja.
"Ada apa ini?"tanya seseorang menghampiri lili dan kesya,terlihat dia seperti atasan dari toko ponsel ini.
"Ini bos,anak kecil ini mau beli ponsel.Tapi dia cari yang murah,di sini kan gak ada."jawab kesya membolaan fakta.
"Tidak mbak,dia bohong.Saya tidak bicara seperti itu,saya ingin membeli ponsel tapi dia meremahkan saya."ucap lili menatap tajam kesya.
"Hey anak kecil,kamu gak usah bohong yah.Kalau gak punya duit gak usah beli ponsel,mala nuduh saya lagi."ucap sinis kepada lili.
"Mbak lebih baik mbak,liat cctv disini pasti adakan.Kita lihat mana yang benar dan mana yang salah."ucap tegas lili.
Seketika kesya terkejut,dia lupa kalau di toko ini ada cctv di pasang di setiap sudut.
Bos yang melihat kepanikan kesya membuat dia bernafas kasar,tanpa melihat cctv dia sudah paham siapa yang salah.Sementara lili tersenyum miring melihat kepanikan kesya.
"Dek maafkan kesalahan pegawai saya yah,nanti saya akan menegurnya.sekarang adek mau ponsel apa?"tanya bos toko ponsel yang bernama karin.
"Saya mau yang ini."jawab lili menunjuk ponsel dengan logo apel yang sudah di gigit.
"Ini tiga puluh juta dek."ucap karin.
Lili mengangguk lalu membuka switernya,terlihat seragam sekolahnya.Kesya yang melihat seragam sekolah lili terkejut,dia sudah salah menilai lili.Anak kecil yang dia hina ini,sekolah di prada school,sekolah anak orang kaya.
"Kamu sekolah di prada school yah dek?"tanya karin.
"Iya."jawab lili tanpa menoleh.
Karin langsung menatap tajam kesya,dia sudah salah menilai lili,sedangkan kesya benar-benar merasa bersalah.
"Ini."ucap lili memberikan kartunya pada karin sebagai tanda pembayaran.
Kesya menelan ludahnya dengan kasar,dia benar-benar salah menilai lili yang mempunyai kartu yang dia yakin isinya pasti banyak.
Karin menerimanya lalu mulai membungkuskan ponsel pesanan lili.Setelah menyelesaikan pesanan lili,karin memberikan ponselnya kepada lili tak lupa dengan mengembalikan kartu lili.
"Terima kasih dek,maaf atas kejadian tadi."ucap karin memohon maaf mewakili sinta.
"Hmm..lain kali jangan menilai seseorang dari luarnya saja."ucap lili lalu meninggalkan toko ponselnya.
Setelah lili keluar,karin menatap tajam kepada kesya."Kalau kamu mengulangi kesalahan kamu lagi,aku akan pecat kamu."ucap tegas karin.
"I-iya mbak,maaf.Saya janji gak akan bersikap seperti tadi lagi."ucap kesya menunduk merasa bersalah.
••••
Di bangku taman kota yang tak jauh dari kediaman briar,lili duduk samberi menatap ponsel barunya yang baru dia beli.Lili tak pulang ke mansion,dia ingin di taman kota terlebih dahulu sebelum menghadapi mereka.
Penghasilan dari hacker benar-benar sangat menguntungkan bagi lili,dia bisa membeli ponsel yang harganya lumayan mahal.
Lili mulai mengotak-atik ponsel barunya,dia juga sudah memasukan kartu sim ke dalam ponselnya,hingga beberapa saat telah selesai.
"Akhirnya aku punya ponsel juga."ucap lili tersenyum bangga dengan ponsel hasil kerjanya sendiri.
Lili menyimpan terlebih dahulu nomor sinta,rika dan aqila yang sudah dia hafal.
"Pemisi dek."ucap seorang wanita muda menghampiri lili.
Lili menoleh menatapnya beberapa saat lalu berkata."Iya mbak."
"Dek kenalin nama saya susi,saya di sini ingin memberikan kepada adik cantik ini brosur."ucap susi memberikan brosur kepada lili dan langsung di terima oleh lili."Adik atau kelaurga adik mungkin berminat punya apartemen atau rumah,perusahaan kami menyediakan aparteman yang sangat bagus dan rumah yang sangat cantik dan estetik,adik bisa hubungi kami,nomornya sudah ada di brosur."lanjut susi yang mempromosi.
Lili menatap brosur tersebut,di brosur sudah ada gambar rumah dan apartemen beserta harganya.
"Kalau adik minat hubungi nomor yang sudah tertera."ucap susi.
Lili menatap susi,lalu mengangguk.Setelah susi mempromosikan singkat dia langsung pamit kepada lili.