NovelToon NovelToon
CEO Tampan Dingin Dan Manja

CEO Tampan Dingin Dan Manja

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:33k
Nilai: 5
Nama Author: Fitren

Zara Nabila gadis cantik yang berasal dari desa yang merantau ke Jakarta untuk mengadu nasip di sana untuk bisa membiayai kedua orangtuanya yang sedang sakit.

Tiba-tiba terjadi sesuatu yang membuatnya terpaksa harus menikahi CEO muda dan tampan namun begitu angkuh di perusahaannya saat ia sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan bapaknya di kampung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

"Zahra, kenapa diam?" tanya Alfa yang sedari tadi menunggu jawaban dari Zahra.

"Emm maaf tuan, saya tidak bisa. Saya masih pengen tinggal di kosan aja," jawab Zahra.

Alfa hanya mengangguk, ia mana mungkin memaksa Zahra agar tinggal bersamanya.

"Pulang yuk?" ucap Alfa sembari melihat benda yang melingkar di pergelangan tangannya karena sedari tadi terus mengobrol dan tak terasa kini jam menunjukkan pukul 18:00.

"yuk" ucap Zahra.

Kini mereka sudah keluar dari ruangan Alfa, Kantor Alfa sudah sepi karena jam pulang kerja sudah tiba dan semua karyawan sudah pulang semua tinggal dirinya, Zahra dan beberapa satpam.

***

"Loh ini kan bukan jalan ke kosan saya tuan?" ujar Zahra.

"Kita makan dulu. Kita belum makan malam. Kamu pengen makan direstoran mana?" tanya Alfa.

"Restoran?" ucap Zahra sambil mengernyitkan dahinya.

"Iya kamu mau kan?" tanya Alfa kembali.

"Saya tidak pernah makan direstoran tuan. Kayaknya makan dipinggir jalan aja deh lebih enak" usul Zahra.

"Jangn seringmakan di pinggir jalan ya. Gak higenis, kita makan di restoran aja ya?" tawar Alfa lagi.

"Makan dirumah aja kalau gitu tuan, biar saya masakin." usul Zahra pada Alfa.

"Apa kamu nggak capek?"

"Nggak kok tuan," jawab Zahra jujur.

Alfa pun memutar jalan kembali. Setelah setengah jam perjalanan, akhirnya mereka sudah sampai rumah. Zahra keluar dari mobil dengan Alfa yang sudah keluar terlebih dahulu. Mereka masuk ke dalam rumah tersebut.

Kemudian Alfa mengambil ponselnya itu di saku celananya dengan cepat dia memesan makanan untuk makan malam.

"Saya ke atas dulu mau mandi," ucap Alfa dan dibalas anggukan oleh Zahra.

"Aku mandi juga ah rasanya lengket banget tubuh aku." gumam Zahra sembari berjalan ke kamar mandi yang berada di sebelah dapur.

Beberapa menit kemudian Alfa sudah selesai mandinya, wajahnya tampak begitu segar memakai kaos putih oblong dan celana pendek coklat mudah menambah ketampanannya. sedang rambutnya setengah basah membuatnya semakin bertambah mempesona.

Ketika hendak turun dari kamarnya, dilihatnya Zahra tak ada di sana.

"Zahra kemana ya? Bukannya tadi dia diruang tamu." gumamnya lirih.

Tak lama kemudian suara pintu kamar mandi dapur berbunyi dan pandangan Alfa langsung menoleh ke sumber suara tersebut. Dilihatnya Zahra yang baru selesai mandi dengan memakai dress polos lengan pendek warna biru laut panjang selutut itu membuat dia semakin cantik. Sedang rambutnya yang tadinya di gulung oleh handuk dia lepaskan dan menggosok rambutnya dengan handuk itu. Alfa menatap Zahra tak berkedip bahkan matanya berbinar, jantungnya berdebar dan matanya membulat sempurna.

"Cantik." gumam Alfa pelan.

"Tuan. Ada apa?" tanya Zahra yang melihat Alfa melamun.

"Eh enggak ada apa-apa." jawab Alfa gugup.

        Drt

        Drt

"Hallo"

"Hallo tuan dengan saya Pak Nanang mau mengantarkan pesanan tuan. Sekarang saya ada diluar" ucap Pak Nanang goj*k

"Iya Pak tunggu sebentar saya akan ambil." jawab Alfa.

Setelah mengatakan panggilan telepon langsung putus.

"Tuan biar saya saja yang ambil" ujar Zahra.

"Jangan. Biar saya aja kamu cepat sisir rambut kamu," ucap Alfa yang melihat Zahra belum rapi.

***

"Akhirnya kenyang," ucap Alfa sembari menepuk,-nepuk pelan perutnya yang kekenyangan. Zahra yang melihat Bosnya itu tersenyum sambil menunjukkan gigi ratanya.

"Gimana gak kenyang itu laper apa doyan?" ucap Zahra sembari melihat beberapa sajian di atas piring yang sudah kosong.

"Laper. Kalau masakan kamu baru namanya doyan" ujar Alfa.

"Saya pulang dulu ya tuan," ucap Zahra pamit.

"Kamu tetap disini aja, ini udah malem juga," kata Alfa.

"Tapi tuan ini sudah malam ga enak dilihat tetangga." ujar Zahra.

"Kita disini gak ngapa-ngapain. Saya juga gak punyak tetangga," ucap Alfa sembari menjelaskan. Memang benar rumah pribadi Alfa tak banyak yang berpenghuni bahkan masih sangat asri. Adapun rumah tapi jaraknya lumayan jauh. Alfa sengaja membangun rumah di daerah tersebut karena dia suka ketenangan karena perumahan itu masih sangat baru. Bahkan dirinya tak mempunyai satpam. Entahlah Pria dingin ini terbilang sangat unik, kadang bisa kejam kadang dia bisa kasihan. Namun semenjak bertemu dengan Alfa. Sifat datarnya sedikit memudar namun dia kadang bisa menunjukkan kepada musuhnya dan orang yang tak disukainya.

"Kalau kamu pulang saya antar ya?" usul Alfa karena ia tak mungkin membiarkan Zahra pulang sendiri sedang jam sudah menunjukkan pukul 20:00.

"Iya udah kalau begitu boleh tuan, sekarang aja ya tuan keburu larut malam," ucap Zahra sembari berdiri dan melangkahkan kakinya keluar.

"Hey apa kamu keluar dengan baju seperti itu?" tanya Alfa sembari melihat pakaian yang di pakai Zahra.

"Memangnya kenapa? Baju ini kan gak terlalu mini," ucap Zahra seraya memegang baju bagian bawah.

"Pakai jaket. Sebentar saya ambilkan" ucap Alfa seraya berlari menuju kamarnya.

"Pakai ini. Saya gak mau ada yang melihat kamu sepeeti ini." titah Alfa sembari memberikan sweater berwarna hitam itu.

"Ini orang kenapa jadi sensitif banget, padahalkan bajunya aman nggak ketat dan nggak sexy," batin Zahra heran.

"Saya gak mau kamu dilihatin pria lain." gumam Alfa spontan.

"Ya terus memangnya siapa yang lihat saya? kan saya naik mobi jadi gak bakal kelihatan," gumam Zahra.

"Jangan banyak bicara cepat pakai," ucap Alda datar.

"Ck, tuh kan dingin lagi," ucap Zahra sembari mencebikkan bibirnya. Sedang Alfa dengan cepat mengambil kunci mobilnya di atas meja dan segera menuju parkiran mobil.

Kini mereka sudah berada didalam mobil.

Dengan cepat Alfa menjalankan mobilnya. Sekitar 45menit mereka sudah sampai di kosan Zahra.

"Dua hari kamu setelah pulang dari kantor libur aja kerja di rumah saya, tapi asal jangan sampai telat besok ke kantornya," ucap Alfa.

"Baik tuan, terimakasih sudah mengatakan saya," balas Zahra.

Alfa mengangguk lalu melajukan mobilnya kembali menuju rumahnya.

***

Hari demi hari berlalu, sudah dua satu hari Zahra kembali lagi kerja di kantor, dan karna Zahra tak kerja di rumahnya. Membuat Alfa selalu membawa makanan mengambilnya dari restoran miliknya sendiri buat dirinya dan Zahra. Membuat karyawan yang ada di restoran tersebut menjadi heran. Begitupun dengan karyawan dikantor Alfa yang melihatnya membawa kantong makanan kekantor. Pasalnya, dia tidak pernah membawa makanan sendiri untuk dibawa kekantor. Dia selalu meminta salah satu karyawannya untuk mengantarkan makanan keruangan Alfa. Tapi kali ini perubahan itu membuat semua karyawannya penasaran. Roy sang asisten yang paham akan sikap Alfa beberapa hari ini, sangat memakluminya. Meskipun Alfa tidak pernah jujur akan perasaannya, tapi dia tau bahwa bosnya itu sedang jatuh cinta pada karyawannya sendiri yaitu Zahra. Sedangkan Zahra yang tidak peka dengan sikap perhatian Alfa yang berlebihan berfikir bahwa apa yang bosnya lakukan itu hanyalah sebagai bentuk rasa kasihan semata untuknya.

Seperti hari ini, Alfa membawa bekal di kotak makanan yang dia ambil sendiri direstorannya. Dia masuk kedalam ruangan dengan menenteng kotak makanan tersebut, sesampainya diruangan, terlihat Zahra sudah mulai bekerja dengan telaten.

"Makan dulu nih sarapa kamu." Kata Alfa.

"Saya sudah sarapan tuan. Terimakasih." Jawab Zahra yang tetap melanjutkan pekerjaannya.

"Jangan membantah. Makanlah." Tegas Alfa.

"Kenapa sekarang tuan begitu baik dengan saya? Selalu membelikan saya makanan, meminta saya tidur siang dikamar tuan dan memberi saya pekerjaan yang ringan, dan selama saya kerja di rumah tuan juga selalu baik ke saya. Apa tuan tidak rugi?" Tanya Zahra.

"Apa kamu kira saya akan bangkrut hanya karna memberikan kamu makanan?" Alfa balik bertanya.

"Bukan begitu tuan, tapi...

"Bahkan jika saya membeli kapal pesiar pun tidak akan bangkrut." Ucapan Zahra terhenti oleh kalimat Alfa.

Zahra terdiam, dia tidak tau sekaya apa pria didepannya. Yang dia tau, pria itu hanya seorang CEO ditempatnya bekerja.

"Cepat makan!" Titah Alfa kembali.

"Ba-aik tuan" Jawab Zahra yang segera mendekat ke sofa.

Merekapun sarapan bersama diruangan Alfa. Selepas makan, Alfa melanjutkan pekerjaannya sedangkan Zahra membereskan bekas makanan yang ada.

Hari itu semua berjalan dengan baik, tak ada masalah atau gosip apapun yang Zahra dengar dari karyawan lain. Hingga sore menjelang, Zahra pulang setelah Alfa pulang. Dia berjalan menuju halte bus dan tak disangka, Nanda sang sahabat sedang menunggunya dihalte tersebut.

"Hei Ra... Udah mau pulang kan?" Nanda menyapa Zahra.

"Kok kamu disini? Iya aku mau pulang." Jawab Zahra.

"Sengaja pengen ketemu kamu. Aku kangen sama kamu, kangen makan bareng kamu. Kita makan dulu yuk sebelum kamu pulang." Ujar Nanda.

"Tapi ini udah sore, aku harus pulang." Zahra menolak dengan lembut.

"Sekali ini saja. Mau yaa please, nanti aku anterin kamu sampe depan kosan kok. Kalo yang punya kosan itu marah ke kamu, aku yang akan menjelaskan" Nanda terus membujuk Zahra agar mau pergi dengannya.

"Hm ya udah deh, tapi makan aja ya" Zahra pasrah menerima ajakan sahabatnya itu.

"Iya, makan aja. Abis itu pulang kok." Jawab Nanda.

"Ya sudah, ayok" Ujar Zahra.

"Yeey... Makasih sahabatku." Nanda memeluk sahabatnya dengan senang.

Kemudian mereka berdua masuk kedalam mobil Nanda dan bergegas mencari tempat makan.

Sesampainya di sebuah restoran, Zahra dan Nanda masuk kedalam restoran tersebut.

"Dipojok itu yuk, disitu lebih nyaman"

Nanda menunjuk sebuah tempat disalah satu pojok restoran dan menarik tangan Zahra.

Mereka duduk dan memanggil pelayan restoran.

"Kamu mau pesen apa? Pesen aja yang kamu suka." Ujar Nanda.

Zahra mengambil daftar menu makanan yang diberikan oleh pelayan dan mulai membacanya.

"Aku samain kaya kamu aja deh, gak ngerti sama menu-menu ini. Takut salah pesen malah gak kemakan nanti." Zahra yang tidak pernah makan direstoran elit seperti itu membuat dia bingung dan menyerahkan daftar itu kepada sahabatnya.

"Ya udah kalo gitu saya pesen makanan terenak yang ada disini deh mba, terus minumnya orange juice dua." Kata Nanda pada seorang pelayan.

"Emang gak apa makan ditempat semewah ini? Makanan disini pasti mahal-mahal banget." Kata Zahra.

"Kamu tenang aja, aku yang traktir oke," Ucap Nanda tersenyum.

"Makasih ya, kamu masih mau jadi temen aku sampai saat ini," Ucap Zahra.

"Kan kita sahabat, sampai kapanpun kamu tetap sahabat aku." Timbal Nanda.

Beberapa saat kemudian, apa yang mereka pesan datang. Pelayan menghidangkan beberapa makanan terbaiknya diatas meja tersebut.

"Ini banyak banget Nan, kalau gak habis gimana?" Tanya Zahra yang melihat mejanya penuh dengan makanan.

"Udah Nggak papa, jangan pikirin itu. Makan aja yang banyak ya." Nanda tau sahabatnya merasa tidak enak hati dengannya sehingga dia meyakinkan sang sahabat.

Mereka berdua makan dengan tenang, sesekali mereka bercanda ria dan mengingat masa-masa SMA.

Disela mereka makan, datang tiga orang menghampiri mereka.

"Gak nyangka ya, bisa ketemu lagi sama si culun ini." Ucap seseorang sembari melipat kedua tangannya didepan dada.

1
Miu Nh.
waah... lanjut thoor...
salam dari Ellisa Mentari Salsabila. jangan lupa mampir 🤗🤗 tinggalkan love dn komentar...
Zara Saggaf
Buruk
Zara Saggaf
Kecewa
Nur Adam
lnjut
mariayenitaanur
👌
Rey Devan
lanjut
Nur Adam
lnju
Fitri Rinjani
baper ih
Gerald Fikri
seru
Jessica Coppen
Seru
Iyu Permana
seru banget plis
Nida Aulia Mukhsirin
Binggung sama ceritanya,
Claa Cel
ᥣᥲᥒȷᥙ𝗍 𝗍һ᥆rr
Claa Cel
ᥣᥲᥒȷᥙ𝗍 𝗍һ᥆r
Hana seoyeon jina
galak banget
Roulysa Marluna
thor tolong dong tiponya diperbaiki/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
nanti nyesel loh al kamu...

nanti zahra cuekin baru tau rasa...
Rosidah Rosh Utama
terus kan mahu terus baca ni sudah panas .
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
jadi...... tergantung cerita nya 🤦‍♀️😅😅😅😅

si author bisa aja bikin kepo pembaca....


ditunggu kelanjutan nya... jangan lama lama ya kaka author...
Fuji Fitri: Siap😁🥰
total 1 replies
Eli Hartati
gimana cara untuk bisa baca selanjutnya? terimakasih
Cucu Suryamah: Bisa kok kak aku juga
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!