NovelToon NovelToon
Cinta Segitiga Masalaluku

Cinta Segitiga Masalaluku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:521
Nilai: 5
Nama Author: Miss Jingga

"Maafkan aku Dimas mungkin aku pernah mencintaimu tapi itu dulu sekarang cinta itu sudah mati. aku sudah mencintai orang lain . Ikhlaskan kepergianku Dimas . " pinta Kania yang lebih memilih melanjut kan pernikahannya dengan seseorang . Yuk nantikan di updatean terbaru aku , jangan lupa (Like/ subscribe/follow akun ku , Miss Jingga , Happy Reading ❤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Jingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

     Jendral memilih menghabis kan waktu masa skors nya di apartemen , dia malas kemana-mana . Kalau bukan Vino yang memaksa, Jendral lebih milih buat bermalas-malasan sambil mengerjakan tugas-tugas dari kakeknya untuk dipelajari.

     "Jen, nongkrong yuk , Lo nggak capek apa tiduran terus . Gue aj yang lihat bosen .

           Nih gue bawain makanan kesukaan Lo , udah kayak babysitter Lo aja nih Gue , ngurusin Lo mulu " omelan Vino tak lantas membuat Jendral beranjak .

      "Lo tu kalau kesini sekali-kali diem kenapa, ngomel terus kayak emak-emak komplek, mau Lo gue pake in daster? Gerutu Jendral yang merasa terusik.

          " Yee... Biarin habisnya Lo tu kalo Gue nggak kesini juga g keluar-keluar . Udah kayak ayam,l angsung bisa netes tau nggak." Gerutu Vino tak lantas membuat Jendral menyahuti omongan temennya itu.

          "Makan tu, pizza nya , dari pada ngomel terus , bikin sakit telinga Gue aja. " ejek Jendral sambil memasukkan sepotong pizza ke mulut Vino biar diam .

         Jendral meninggalkan Vino masuk kekamarnya , tak lama disusul oleh Vino,

        " Jen , Lo udah nemuin pak kepala sekolah belum ? "tanya Vino membuat jendral berfikir sejenak , dia lupa tentang masalah itu.

       " Gue lupa. Sekalian lah ntar kalo sudah masuk sekolah. Lagian masih minggu depan " Jendral.

       "Ya udah terserah lo aja , Gue rencana mau minta maaf saja lah sama tuh cewe , kasian orang tua gue kalau sampai beliau tau maklum lah gue nggak banyak duit kayak Lo " ujar Vino.

       "Lo mau ikut nggak , Gue mau ke rumah kakek , Beliau meminta Gue buat makan malam disana, ya pastinya sih nggak sesederhana itu . " ujar Jendral.

       "Yuk lah biar Gue yang nyetir sini kuncinya" Jawab Vino yang langsung keluar duluan , sedangkan Jendral masih diam melamun ada hal yang mengusik pikirannya.

       "Jen, lama amat Lo , buruan , lumutan nih Gue " Teriak Vino dengan tidak sabaran.

      "Iya, elah nggak sabar banget sih " Jendral .

       "Kita bawain kakek Lo apa Jen? Masak ngganggur? Ucap Vino .

      " Udah disana semua ada , mubazir ntar" Jendral.

       "Eh.. minggir bentar deh . Itu bukannya cewe yang itu ya ? Emang rumahnya tak jauh dari sini ap Vin? " Tanya Jendral.

       "Yang mana sih ? " Vino yang belum liat siapa yang di maksud Jendral.

      "Itu yang pake mobil hitam , beriringan ? " Ucap Jendral.

      "Oh itu yang baru masuk minimarket? Iya itu cewe yang Gue bawa ke gudang , kayaknya rumah nya deket sini . Gue tadi liat tu mobil keluar dari komplek depan ."

        "Kenapa? " Selidik Vino dengan penasaran.

        "Nggak papa, tanya aja , apa dia kakak kelas kita Vin? Jendral

        " Iya , Dia anak kekas tiga bentar lagi juga lulusan kan , kenapa? Lo naksir ya , ciee... " ejek Vino membuat Jendral kesal.

      "Enak aja , sok tau Lo , masak iya gue jadi berondong , idih .. Ogah banget . " Jawab Jendral ogah-ogahan.

       "Awas , Hati-hati sekarang jaman jilat ludah sendiri lo , haha... " Ledek Vino.

       "Buruan jalan , nanti mampir di wedang ronde depan minimarket yang ada di dekat komplek perumahan kakek. " Pinta Jendral

        "Siap bos.. " jawab Vino, yang lansung tancap gas , meninggalkan daerah perumahannya.

         15 menit kemudian sampailah mereka di minimarket, Vino memesan wedang ronde buat seluruh penghuni rumah kakeknya , kecuali mereka berdua memilih membeli minuman dan cemilan di mini market.

        "Totalnya berapa pak? " Tanya Vino ke penjual wedang Ronde.

        "150.000, mas per porsinya 10.000 mas" Jawab abang nya.

        "Bos bayar nih 150.000 " Vino sambul nenatap Jendral , sedang Jendral memilih fokus ke handphone nya ,

         "Plak .. "Aduh .. "apaan sih lo Vin ngagetin aja .

          " Lo tuh kenapa, sih Jen , dari tadi melamun terus . "nih bayar 150ribu." Kesal Vino.

        "Oh.. Kirain kenapa. Nih ... Sisanya buat abangnya" Ucap jendral sambil menyodorkan uang 300 ribu , langsung meninggalkan Vino sendiri membawa ronde.

        "Nih bang dari bos aku. " ucap Vino mencandai si abang nya.

        "Terimakasih banyak mas , semoga rejekinya semakin berlimpah , aminn.. " Doa tukang ronde.

       "Aminn , sama -sama bang , sampai jumpa " pamit Vino sambil menenteng ronde di kedua tangannya.

      Selang 5 menit mereka sampai di rumah sang kakek.

Mereka disambut hangat para pekerja kakeknya, sebab , watak Jendral berbanding terbalik saat dirumah ibunya.

       "Kakek dimana bik" tanya Jendral ke salah satu pembantu kakeknya yang biasa membantu membersihkan apartemen Jendral .

      "Kakek sedang di taman den , ditemani chiko"Jawab Bik Ijah , mengikuti Jendral dari belakang .

Dari belakang Jendral melihat kakeknya ditemani Chiko , kucing kesayangannya , sang kakek terlihat sedang serius membaca buku .

" Selamat sore kakek , Apa kakek? " Sapa Jendral diikuti Vino langsung mencium tangan sang kakek bergantian.

" Huh, kalian ini mengagetkan kakek saja. Alhamdulillah kabar kakek baik , kalian gimana , masih suka membuat masalah? " selidik sang kakek.

"Ah... Tanpa bertanya pun kakek pasti sudah tau , apa sih yang kakek tidak tau tentang cucu kesayangan kakek ini, hehe.. " Ucap Jendral bergurau kepada sang kakek.

"Ah .. Kalian ini selalu begitu . Ya sudah masuk lah , bentar lagi hari mulai gelap, kalian bersih2 dulu sana , kalian bisa istirahat dulu sambil menunggu makan malam . Jen, minta bik Ijah menyiapkan kamar kalian" Ucap kakek berjalan memasuki rumah .

"Baik kek , Ayo kakek Jendral antar kekamar , " Ucap Jendral berjalan disamping sang kakek .

"Bik , tolong siapkan kamar buat Vino , aku mau antar kakek kekamar dulu. " pinta ke bik Ijah.

"Baik den , kamar sudah siap den , mari den vino ikut bibi" Ajak Bik Ijah .

"Iya bik", " Kake Vino kekamar dulu ya , selamat istirahat kakek "pamit Vino.

" Iya , istirahatlah dengan nyaman , nak " kakek.

"Baik kek. " jawab Vino yang hilang disudut Rumah menuju lantai dua, sedang sang kakek bersama Jendral berjalan lurus menuju ujung kamar utama .

Rumah kakek Jendral sangat luas , dua lantai . Bahkan lebih luas dari milik Orangtua Jendral , begitupun perusahaan sang kakek juga lebih besar . Hanya saja anak-anak sang kakek perempuan semua . Kakek Jendral hanya memiliki dua orang putri , Ambarwati dan sang adik Sukmawati .

Ibu Jendral lebih mencintai suaminya sehingga tidak mau menjalankan bisnis orang tua nya memilih mengikuti sang suami .

Sedang Sukmawati juga tak jauh beda mengikuti sang suami yang seorang pebisnis namun Sukma sendiri bekerja ia menekuni bidang fashion , dia memiliki butik sendiri . Dia sudah sibuk dengan keahliannya itu , sehingga tidak mau ikut memegang bisnis sang ayah . Mereka berdua hanya memiliki sebagian saham perusahaan , namun sudah ada yang mengatur nya sendiri . Mereka tidak mau terjun sendiri.

Jendral anak satu-satunya Ambarwati. Sedangkan Sukmawani memiliki dua orang anak, laki-laki dan perempuan .

Namun mereka tidak tertarik dengan bisnis kakeknya , mereka memilih karir mereka sendiri . Usia mereka juga lebih tua dari Jendral sebab , Ambar cukup lama memiliki anak setelah menikah dengan Restu.

Jadi Jendral dituntut sang kakek melanjutkan bisnis nya namun belum ad yang tau bahwa Jendral diam-diam sudah dilatih sang kakek .

Sehingga kalau dia terlalu stres ditambah melihat kelakuan sang papa membuat nya benar-benar tidak bisa mengontrol emosinya.

Membuat sakit yang lama dideritanya , kumat lagi . Membuat sang kakek semakin khawatir.

Mereka sudah duduk di kamar sang kakek . Kakeknya sedang mengambil sesuatu di mejanya .

"Ini ambilah Jen, kakek melakukan semua ini demi kebaikan kamu , kakek ingin Kamu benar-benar sembuh dari traumamu , Nak. "

Jendral menerima amplop dari sang kakek , melihat apa yamg ada didalam nya. Hingga akhirnya dia tertegun ,

"Deg.. Deg.. Ini apa maksud nya kek ? " Tanya Jendral yang penasaran .

*****

Next

1
EatYourHeartOut
Bikin baper nih!
miss jingga: makasih kaka,
total 1 replies
_Sebx_
Thor, jangan biarin kami kelaparan. Update secepatnya 🥺
miss jingga: sabar ya kaka , ini masih pemula kaka , terimakasih atas support kaka 😇
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!