NovelToon NovelToon
Sepenggal Waktu Untuk Mencintaimu

Sepenggal Waktu Untuk Mencintaimu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Murni
Popularitas:210
Nilai: 5
Nama Author: Azra amalina

Ariana selalu percaya bahwa hidup adalah tentang menjalani hari sebaik mungkin. Namun, apa yang terjadi jika waktu yang dimiliki tak lagi panjang? Dia bukan takut mati—dia hanya takut dilupakan, takut meninggalkan dunia tanpa jejak yang berarti.



Dewa tidak pernah berpikir akan jatuh cinta di tempat seperti ini, rumah sakit. Baginya, cinta harusnya penuh petualangan dan kebebasan. Namun, Ariana mengubah segalanya. Dalam tatapan matanya, Dewa melihat dunia yang lebih indah, lebih tulus, meski dipenuhi keterbatasan.



Dan di sinilah kisah mereka dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azra amalina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Langkah Baru Dewa

Hari-hari berlalu dengan lebih ringan bagi Dewa. Bukan berarti ia melupakan Ariana, tetapi kini ia belajar menerima kepergiannya sebagai bagian dari takdir.

Di antara orang-orang yang selalu ada untuknya, Nadine menjadi sosok yang perlahan memberi warna baru dalam hidupnya.

Awalnya, Dewa ragu. Apakah dia siap untuk membuka hati lagi?

Namun, Nadine selalu hadir tanpa menuntut. Ia mendukung Dewa untuk tetap kuat, tetapi juga tidak memaksanya melupakan masa lalu.

Hingga pada suatu malam, saat mereka duduk di taman kota setelah makan malam, Dewa akhirnya berkata dengan lirih, "Aku ingin mencoba lagi, Nadine. Aku tahu ini tak mudah, tapi… aku ingin melangkah bersamamu."

Nadine tersenyum lembut. "Aku tidak meminta kau melupakan segalanya, Dewa. Aku hanya ingin ada di sisimu, tanpa menggantikan siapa pun di hatimu."

Dewa menatapnya lama. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, hatinya terasa lebih ringan.

Mereka memutuskan untuk melangkah perlahan, menjalani hubungan dengan penuh pengertian.

Dan pada suatu sore yang tenang, Dewa kembali duduk di balkon rumahnya, menatap langit senja. Kali ini, ia tidak lagi sendirian.

Nadine duduk di sampingnya, menggenggam tangannya erat.

Hidup akan selalu membawa luka dan kehilangan. Tapi juga selalu memberi kesempatan baru bagi mereka yang mau melangkah maju.

...****************...

Mengunjungi Ariana

Pagi itu, Dewa menatap langit yang mendung dari balik jendela. Sudah lama ia tidak mengunjungi makam Ariana. Bukan karena melupakan, tetapi karena ia masih mencari keberanian.

Ia menoleh ke arah Nadine yang duduk di sofa, sedang sibuk dengan ponselnya.

“Nadine,” panggil Dewa pelan.

Nadine mengangkat wajahnya. “Ya?”

Dewa menarik napas dalam. “Mau menemaniku ke makam Ariana?”

Sejenak, Nadine terdiam, tapi lalu tersenyum lembut. “Tentu.”

Tanpa banyak kata, mereka pun berangkat. Di sepanjang perjalanan, Dewa merasa sedikit gelisah. Ini pertama kalinya ia mengajak seseorang yang berarti dalam hidupnya untuk bertemu dengan seseorang yang dulu juga sangat ia cintai.

Setibanya di makam, Dewa berdiri di depan batu nisan yang terukir nama Ariana. Jantungnya berdebar, bukan karena kesedihan, tapi karena rasa syukur.

Ia berlutut, menyentuh batu nisan itu, lalu tersenyum kecil. "Ariana… aku datang lagi."

Angin bertiup lembut, seakan menjawabnya.

“Aku masih merindukanmu, tapi aku tahu kau ingin aku bahagia.” Dewa menoleh ke arah Nadine yang berdiri di sampingnya, tersenyum lembut. “Aku ingin memperkenalkan seseorang padamu… ini Nadine.”

Nadine berlutut dan meletakkan bunga di atas makam. “Terima kasih, Ariana… telah menjadi bagian dari hidup Dewa. Aku tidak akan menggantikanmu, tapi aku akan menjaga Dewa dengan baik.”

Dewa tersenyum tipis. Ia merasa tenang.

Saat mereka berdiri dan bersiap pergi, angin kembali berembus lembut, seolah memberi restu.

Dewa menggenggam tangan Nadine. Kini, ia siap melangkah maju.

...****************...

Babak Baru Dewa dan Nadine

Waktu terus berlalu, membawa perubahan dalam hidup Dewa. Kenangan tentang Ariana tetap hidup di hatinya, tetapi kini ia tidak lagi tenggelam dalam kesedihan. Dengan Nadine di sisinya, ia belajar untuk mencintai tanpa melupakan.

Setelah perjalanan panjang, akhirnya Dewa memutuskan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.

“Nadine, maukah kau menikah denganku?” tanyanya suatu malam, di bawah langit berbintang.

Nadine menatapnya, matanya berbinar. Tanpa ragu, ia mengangguk. “Ya, Dewa.”

Pernikahan mereka digelar sederhana, hanya dihadiri keluarga dan sahabat terdekat. Ezra dan Rangga menjadi saksi, sementara Alana tersenyum haru, merasa lega melihat Dewa menemukan kebahagiaannya.

Saat Dewa dan Nadine mengucap janji suci, angin berembus lembut, seolah membawa restu dari seseorang di atas sana.

Kini, Dewa melangkah ke babak baru dalam hidupnya. Bukan untuk melupakan, tetapi untuk menjalani kehidupan dengan hati yang lebih lapang.

Karena cinta sejati bukan hanya tentang memiliki, tetapi juga tentang merelakan dan melanjutkan hidup dengan bahagia.

TAMAT.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!