Bagaimana bila di malam pernikahan mu dengan kekasih mu, kamu malah menemukan calon istri mu sedang bermesraan dengan pria lain dan kamu yang merasa frustasi malah mabuk - mabukan dan dengan tidak sengaja malah merenggut kesucian dari gadis yang sudah kamu anggap sebagai adik kandung mu sendiri.
Itu semua terjadi pada Aydan Atallah Balendra yang merenggut sesuatu yang berharga dari gadis berkaca mata yang cantik dan periang juga sangat menyayangi nya yang bernama Nara Ayesha Razkya sehingga gadis itu berubah jadi gadis dingin yang sangat membenci nya.
Akankah Aydan dapat mengembalikan keceriaan dan kasih sayang Nara pada nya, atau sebalik nya rasa benci yang akan semakin bertambah saat Aydan berusaha dengan berbagai cara untuk mendapatkan maaf dari Nara. Dan apakah cinta akan tumbuh dalam hati kedua nya? Kalian bisa membaca nya dalam novel ini yang merupakan lanjutan dari novel Terjebak Cinta CEO Tampan. Semoga suka🥰🥰🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liest Holiest, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Nara melangkah dengan percaya diri ke dalam perusahaan di mana semua mata kini tertuju pada nya.
" Wiih, cewek cantik tuh, karyawan baru ya!" Ucap salah satu karyawan pria.
" Tapi coba kamu perhatikan, itu mbak Nara kayak nya" ucap salah satu karyawan perempuan.
" Mbak Nara? Ah seperti nya kamu benar, dia masuk ke ruangan nya" ucap yang lain nya lagi.
" Mbak Nara ternyata sangat cantik ya, coba aja dari dulu penampilan nya kayak gitu. Pasti udah banyak cowok yang ngantri" ucap karyawan pria yang tadi sambil menatap kagum pada Nara yang baru saja masuk ke dalam ruangan nya.
" Aku juga mau ngantri" tambah karyawan lagi sambil terkekeh.
" Ekhem" tanpa mereka sadari Aydan yang mengikuti Nara mendengarkan semua ucapan para karyawan barusan. " Jangan coba - coba mendekati Nara ku" Aydan menatap tajam pada karyawan itu dan langsung pergi begitu saja menyusul Nara ke ruangan nya.
" Siapa dia?" para karyawan itu tampak bingung dan juga kesal pada Aydan, pasal nya mereka tidak tahu siapa pria yang sudah berani memberi peringatan pada mereka, mending kalau tampan ini penampilan cupu mau mendekati Nara yang sangat cantik sekarang.
Tok
Tok
Tok
Aydan mengetuk pintu ruangan Nara yang tertutup.
" Masuk!" Terdengar dari dalam, dan Aydan pun tak menunggu lama langsung masuk ke dalam ruangan Nara.
Ceklek
Pintu ruangan terbuka dan Aydan pun langsung masuk ke dalam " selamat pagi!" Aydan tersenyum manis membuat Nara tertegun sesaat melihat senyuman pria yang dia tahu bernama Ayan itu.
" Kenapa senyum nya mengingatkan ku pada dia, kenapa dia sudah tidak berusaha menemuiku ya, apa dia sangat sibuk?" Batin Nara mengingat Aydan. Dia sadar diri mungkin Aydan menjadi malas untuk menemui nya karena diri nya yang selalu histeris ketakutan saat melihat wajah nya, tapi entah kenapa terkadang Nara juga sangat merindukan nya. Tapi luka yang telah di berikan Aydan terlalu besar sehingga ego dan kemarahan Nara begitu besar juga untuk melihat wajah Aydan saat ini.
" Selamat pagi Nara!" Aydan mengulangi sapaan nya saat Nara hanya diam dengan wajah sendu nya.
" Ah, pagi!" Ucap Nara datar. " Sedang apa kau di sini?" Nara mendudukan diri nya di kursi kebesaran nya.
" Untuk menjaga mu tentu saja" batin Aydan. " Aku adalah wakil direktur keuangan, selama kamu tidak ada di sini akulah yang bekerja menggantikan mu" bohong Aydan, boro - boro menggantikan pekerjaan Nara pekerjaan nya saja terbengkalai dan di kerjakan oleh Dela.
" Apa, kenapa om Angga tidak mengatakan nya pada ku?" Nara mengerutkan kening nya. " Ikut aku!" Nara pun berjalan dengan langkah lebar keluar dari ruangan nya, dan yang menjadi tujuan nya adalah ruangan om Angga nya untuk menanyakan langsung kepada Angga tentang perkataan Aydan barusan.
Ceklek
Saking terburu - buru nya Nara masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu membuat Angga yang sedang bekerja pun mendongakan kepala nya.
" Katakan om, apa maksud perkataan Ayan pada ku barusan?" Nara berkata dingin seraya melipat ke dua tangan nya di depan dada nya.
Angga mengerutkan kening nya menatap Aydan untuk meminta penjelasan, pasal nya Angga tidak tahu apa yang Aydan katakan pada Nara. Tadi Aydan hanya menelpon nya dan menyuruh nya mengiyakan setiap apa yang di lakukan Aydan di perusahaan untuk melancarkan rencana nya mendekati kembali Nara. Sedangkan yang di tatap hanya menganggukan kepala nya cepat untuk memberikan kode pada Angga.
" Memang apa yang dia katakan pada mu?" Ucap Angga ragu sambil mata nya masih melihat pada Aydan yang memberikan kode pada nya di belakang Nara. Nara yang melihat nya pun langsung menoleh pada Aydan yang bersikap seolah tidak terjadi apa - apa saat Nara melihat ke arah nya.
" Dia bilang kalau dia wakil direktur keuangan di sini, apa itu berarti aku harus bekerja dengan nya?" Nara berkata dengan nada dingin nya.
" Ya, dia akan membantu mu. Aku takut kamu kecapean, jadi aku meminta Ay an untuk membantu mu" Angga hampir saja salah menyebut nama Aydan.
" Lalu di mana dia akan bekerja sekarang? Bukankah sejak kemarin dia bekerja di ruangan ku, lalu aku bagaimana" Nara berkata dengan nada ketus.
" Ah, itu gampang saja. Aku akan bekerja di ruangan yang sama dengan mu, bukankah di sana ada meja sofa? Aku bekerja di sana saja" ucap Aydan dengan santai nya.
" Tidak, aku tidak terbiasa bekerja satu ruangan dengan orang lain." Tolak Nara dengan nada tak mau di bantah.
" Tidak ada salah nya kalau Ayan bekerja di ruangan mu Nara, dia kan bisa membantu mu" Angga berusaha membujuk nya.
" Sekali aku katakan tidak ya tidak, kalau om mau biarkan Ayan bekerja di sini bersama om" setelah mengatakan itu Nara pun pergi begitu saja dari ruangan Angga meninggalkan Aydan di sana. Nara tidak suka pada Ayan yang selalu saja mengikuti nya dan berusaha mendekati nya, saat ini yang Nara inginkan adalah kesendirian tidak ada yang lain nya. Jujur saja dalam hati Nara saat ini ingin sekali melihat Aydan yang berusaha untuk meminta maaf dan menemui nya, mungkin Nara akan berusaha memaafkan nya apa lagi setelah kejadian itu tentu saja Nara berharap kalau pria itu bertanggung jawab pada nya. Apa lagi sekarang Nara tahu kalau Aydan sudah membatalkan pernikahan nya dengan Karin, namun pria yang dia harapkan malah menghilang begitu saja dan kini malah ada pria aneh yang selalu mengikuti nya.
" Sekarang bagaimana?" Aydan dengan lesu mendudukan diri nya di depan Angga sambil membuka kaca mata yang di pakai nya.
" Aku juga tidak tahu, kamu tahu Nara sangat keras kepala apa lagi setelah kejadian itu dia berubah menjadi pribadi yang tertutup" Angga menyandarkan tubuh nya pada kursi kebesaran nya.
" Aku tidak mungkin membiarkan nya sendiri, apa lagi dengan penampilan nya seperti itu. Kau tahu para karyawan pria mu semua nya mata keranjang" Aydan mendengus kesal.
" Ha ha ha, jadi kau takut banyak pria yang mendekati Nara" Angga tertawa lepas. " Cih, kau baru sadar kan kalau keponakan ku itu sangat cantik" Angga berkata dengan ponggah.
" Aku sudah tahu dari dulu kalau Nara cantik, makan nya aku selalu mendukung ayah agar Nara memakai kaca mata tebal nya. Aku tidak mau banyak pria yang menyukai nya" ucap Aydan dengan santai nya.
" Jangan katakan kau sudah jatuh cinta pada Nara? Kau tahu sifat posesif daddy seperti nya sudah ada pada mu sejak dulu" Angga menatap Aydan dengan tatapan menyelidik seraya berkata dengan nada mengejek nya.
Jangan lupa like, vote dan komen. Jangan lupa juga klik tanda hati untuk menambahkan ke favorit kalian dan berikan hadiah yang buanyak untuk karya ini. Terima kasih 🙏🙏
spill visual aydan dan nara dong plis 🙏🏼🥰🥰