Mayra Afrizana di buat bingung dengan permainan cinta si Kembar.
Daffa dan Dafi selalu memberinya perhatian lebih padanya , tapi Mayra tidak tau siapa yang benar - benar mencintainya....atau keduanya hanya sekedar menepati janji untuk menjaganya karena Mommy si Kembar sangat menyayanginya.
Mayra takut ia bertepuk sebelah tangan, apalagi ada gadis lain yang terang - terangan mengejar keduanya.
Pada siapakah cinta Mayra berlabuh pada akhirnya...ikuti kisahnya....
* Yang bingung, boleh mampir dulu ke novel othor yang berjudul AMBIL SAJA SUAMIKU *
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. DDH 10
" Kita tunggu suami Mommy di restoran aja ya May ".
Mayra dan Mommy Rena masuk ke sebuah restoran yang masih berada di Mall.
Aku rasa orang itu masih mengikuti kami...entah baik atau buruk , tapi perasaan aku masih tidak enak.. Mayra masih saja melihat ke sekelilingnya namun hanya sekilas , agar Mommy Rena tidak ketakutan.
" Mau pesan sekarang apa nunggu dulu May ".
" Pesan minum aja dulu Mom , May haus ".
" Ah iya , kita belum istirahat dari tadi , maafkan Mommy ya May ".
" Iya Mom , santai saja ".
Mommy Rena memanggil salah satu pramusaji dan langsung memesan minuman.
" Dua orange juice dingin dua ya Mbak, no sugar ".
" Iti saja Bu ?". Tanya pramusaji perempuan itu.
" Iya ini dulu, pesan makanannya nanti , kami masih menunggu seseorang ".
" Baik Bu , tunggu sebentar ya ".
" Eh Mbak , es batunya sedikit saja ya ". ucap Mayra....ia tidak suka minuman terlalu dingin sama seperti Bunda Nina.
" Kamu persis kayak Kak Nina , kalau beli minuman dingin pasti minta es batunya sedikit , kalau sudah kelewat kebanyakan pasti akan di buang es batunya ".
" Samalah , kan May anaknya Bunda ".
" Iya iya betul ". Mereka berdua terkekeh berdua.
Di meja yang cukup jauh dari tempat Mayra dan Mommy Maya duduk ," Sialan , kenapa Mamanya Daffa makin akrab aja sih , sampai bisa tertawa gitu...iiihhh sangat - sangat menyebalkan....gue enggak akan biarkan Mayra sama Daffa pokoknya ".
" Qil....elo baik - baik saja ?". Tanya Indah , meski tidak berteriak , Indah melihat dengan jelas Aqila terlihat tak baik - baik saja.
" Gue baik , hanya sedang kesal saja ".
" Mau sampai kapan kita di sini Qil , apa sampai teman elo itu pulang ?".
" Apa yang sedang elo rencanakan , sepenting itukah gadis itu ?".
" Elo enggak tau apa - apa ,jadi diam aja deh ".sentak Aqila.
" Oke...baiklah , kalau begitu gue pulang aja ". Indah sudah berdiri.
" Pulang aja sana , tapi kamu naik ojol aja , gue enggak bakalan nganterin elo , dan bayaran elo yang gue janjiin tadi batal , gue enggak mau ngasih elo duit karena elo yang milih pulang ". Aqila berharap Indah mengurungkan niatnya karena ancamannya , tapi Aqila salah kali ini.
Tapi Aqila salah , Indah tidak terpengaruh sedikitpun dengan ancaman Aqila kali ini , " Ya sudah, tidak apa - apa , anggap aja gue temani elo untuk yang terakhir kalinya, jangan cari gue lagi ya Qil ?". kesabaran Indah habis sudah, ternyata Aqila hanya memandangnya sebelah mata , di ajak hanya jika butuh saja.
" Pergi sana , gue yakin elo yang akan cari - cari gue nanti ". Ucap Aqila angkuh.
" Kenapa elo jadi begini Qil, elo sangat berubah ...elo merasa di butuhkan karena elo banyak uang, padahal tanpa kami yang miskin, elo engak akan bisa apa - apa ". Indah berbicara lirih sambil terus melangkah meninggalkan area restoran.
" Cih , gue enggak butuh temen kayak elo In , gue bisa bayar orang buat jadi temen gue ". Aqila sudah tidak bisa berfikir dengan logis , teman yang baik adalah teman yang tulus mau menerima kita miskin maupun kaya , tapi apa jadinya jika ia berfikir untuk membayar orang supaya mau jadi temannya.
Setelah menunggu cukup lama , Daddy Devan datang ." Maaf Yang , macet tadi , kamu tau sendiri kan bagaimana padatnya jalanan pada jam - jam sekarang , hai calon mantu ". Daddy Devan mencium kening istrinya mesra.
" Hai juga Om ". balas Mayra.
" Kirain aku Mas Devan pulang dulu ke rumah ?".
" Tidak sayang , Mas langsung kesini, khawatir terjadi sesuatu padamu , anak - anak belum sampai ya ?".
" Belum , mungkin sebentar lagi ".
" Itu mereka ". Tunjuk Mommy Rena pada putra dan putrinya.
" Mom...". Ucap ketiganya bersamaan.
" Daddy sudah sampai ?". Tanya Diva.
" Sudah , ayo duduk ....kita makan dulu baru ngobrol , Daddy sudah lapar ".
Mereka makan bersama layaknya keluarga yang sangat harmonis.
" Mommy punya hadiah untuk kamu ?".
" Mana Mom ?". Tanya Diva senang.
" Nanti di rumah saja , hadiahnya ada di mobil Mommy ".
" Yakin enggak mau dirayakan ulang tahunnya ?" Daddy Devan sebenarnya senang dengan perubahan sikap putrinya setelah sering bersama dengan Mayra....gadis itu membawa pengaruh baik bagi Diva.
Daddy Devan mengakui pola asuh Nina sungguh bagus. Hingga Mayra tumbuh menjadi gadis yang murah hati.
Pantas saja , istrinya...Mommy Rena bersikukuh untuk menjadikan Mayra menjadi menantunya.
" Yakin dong Dad , Diva maunya bikin bingkisan terus di bagikan untuk anak - anak yang membutuhkan ".ucap Diva mantap tanpa keraguan
" Ohhh putri Mommy baik sekali, Mommy sayang kamu nak ". Rena sampai bangkit dari duduknya untuk memeluk putrinya.
" Kalau itu permintaan kamu , Daddy akan dukung....kalau perlu bikinnya banyak , biar bangak juga yang mendapatkannya ".
" Terima kasih Daddy ku yang tampan ".
" Sama - sama sayangku ".
" Bukan hanya Daddy, kita juga tampan....tapi akulah yang paling tampan , Daffa dan Daddy lewat pokoknya ". Dafi menepuk dadanya.
" Jangan percaya May , jelas aku yang paling tampan ". ucap Daffa , membuat semua orang melihat kepadanya.
" Apa ?? ada yang salah dengan ucapan aku?".
" Enggak ada yang salah , cuma kami kaget saja , kamu banyak bicara sekarang ". kata Daddy Devan.
" Aku diam salah , aku bicara malah pada bingung ".
" Enggak lah , justru kami senang , iya kan Dad ?". Mommy Rena pun tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya.
" Iya ". balas Daddy Devan.
" Cuma masih agak kaku aja , tapi sekarang sudah bukan kulkas empat pintu lagi....".
" Sejarang apa dek ?" tanya Dafi.
" Kulkas satu pintu Kak ". jawab Diva , membuat semuanya tertawa termasuk Daffa.
" Mom , Dad....kami pulang dulu ya , sekalian antar Mayra , ada yang mau kami bicarakan ". pamit Dafi.
" Ya sudah , hati - hati bawa calon mantu Mommy ya Daf , Fi...".
" May pulang dulu ya Mom , Om ".
" Eh tunggu , kamu panggil istriku Mommy , tapi padaku Om....enggak maching May , panggil Daddy juga dong ".
" iya , Daddy ".
" Cakeppp ". ucap Daddy Devan...Diva pun terkikik geli.
Setelah berpamitan , Daffa ..Dafi dan Mayra pun keluar dari restoran.
" Mereka bertiga mau kemana?". ucap Aqila, ia ingin mengikuti , namun karena belum membayar makanannya , Aqila pun hanya bisa mendesah , ia yakin akan kehilangan jejak Mayra....ditambah saat ia mau membayar para pramuniaga sedang melayani orang lain.
Aqila hanya bisa mengeram kesal dan menghentakkan kakinya, tidak mungkin ia pergi begitu saja , bisa - bisa ia akan di teriaki karena di kira tidak mampu membayar.
Ia pun memilih pulang ke rumahnya , besok ia akan mendesak Mayra , dan memastikan Mayra tidak akan dekat lagi dengan Daffa ....dengan mengatasnamakan persahabatan mereka , Aqila yakin Mayra mau menurutinya.
Bersambung...
Like...Vote...dan Comment ya....👍🏻😘